Anda di halaman 1dari 14

ILMU

PETERNAKAN
A LYA N I TA S H E N A G AYA N T I – 1 8 0 9 5 1 1 1 1 2
SHEREN – 1809511113
B R A I N N A K I R AY N A G I N T I N G – 1 8 0 9 5 1 1 1 1 4
MARIA DOLOROSA L. B. – 1809511115
DESKRIPSI UMUM ULAT
Ulat merupakan tahap larva dari spesies dalam ordo Lepidoptera, seperti
kupu-kupu dan ngengat. ulat memiliki tiga bagian tubuh, yaitu kepala, toraks,
abdomen, dan bagian yang dipenuhi bulu-bulu halus (setae) bila ada.
U L AT H O N G KO N G

Memiliki bahasa latin Tenebrio molitor,ulat ini


biasa disebut juga meal worm atau yellow meal
worm. Secara fisik, ulat ini memiliki kulit yang
mengkilap dan berwarna kuning sesuai dengan
namanya. Apabila terdapat ulat hongkong yang
terlihat pucat dan tidak lincah, dapat dikatakan
ulat dalam keadaan stress atau tertekan.
CARA TERNAK
1. Persiapan Budidaya
Siapkan kotak tempat ulat hongkong berkembang biak. Bibit disimpan untuk beberapa
bulan maksimal 3 bulan. Lalu kempompong dipindahkan ke wadah khusus. 10 hari
kemudian, kempompong akan menjadi kumbang.
2. Pemilihan Bibit
Bibit harus ideal dan dalam kondisi sehat. Dalam satu wadah max 2 kg bibit.
4. Perawatan serta pemberian pakan
Suhu ideal pada kendang adalah 29-30oC, dengan sirkulasi udara baik.
Pakan yang diberikan adalah ampas tahu, bekatul, serta buah-buahan dan sayuran untuk
sumber kelembapan.
U L AT K A N D A N G

Dalam bahasa Inggris ulat ini juga disebut lesser


mealworm atau litter beetle. Nama Latinnya adalah
Alphitobius diaperinus. Secara fisik, ulat ini dapat
mencapai panjang hingga 6-11 mm saat dewasa.
Sering dikenal sebagai hama pada tanaman
gandum dan pada beberapa unggas.
CARA TERNAK
1. Persiapan Budidaya
Siapkan kendang 1x1 meter dengan 1 kg indukan kepik ideal.
2. Pemilihan Indukan
Indukan kepik memenuhi syarat.
3. Pananaman indukan ulat kendang
Masukan indukan lalu catat tanggalnya untuk menjadi patokan masa panen.
4. Perawatan dan pemeliharaan
Pakan dapat berupa papaya mentah, ubi dan bengkoang. Boleh ditambah konsentart.
Pemberian pakan setiap 2-3- kali sehari.
5. Pemisahan Larva dan Indukan
Siapkan ayakan untuk memisahkan indukan dan janggel jagung dan larva.
U L AT S A G U

memiliki nama latin Rhynchophorus femuginenus


merupakan larva dari kumbang merah. Secara
fisik,ulat ini memiliki tubuh yang gendut hamper
seukuran ibu jari dengan warna puti dan pada
ujung kepalanya berwarna biru keunguan
bercampur merah marun.
CARA TERNAK
Kumbang akan bertelur pada batang sagu yang sudah mulai busuk melalui bagian yang
luka. periode ini berlangsung selama 1-3 bulan. Telur menetas 1-2 hari kemudian.
Larva akan memakan jaringan lunak dan membuang bagian yang berserat keluar
lubang. Gelondong disiram tiap 2 hari sekali agar lembap dan cepat membusuk.
Proses budidaya hingga panen berlangsung selama 39-45 hari.
U L AT J E R M A N

Ulat jerman dalam bahasa latin disebut Zophoas


moriodan dan sering pula disebut superworm.
Secara fisik, Ulat ini berukuran panjang 5-6 cm.
Daya tahan untuk tidak menjadi kepomppongg
dari ulat jerman dapat dikatan lebih lama dari
ulat hongkong.
CARA TERNAK
1. Persiapan Peralatan Ternak
Rak kotak, kotak kumbang, dan kotak ulat Jerman
2. Proses Pembibitan
Diamkan kumbang selama 15 hari agar bertelur. Lalu pindahkan ke kotak kosong lainnya agar
bertelur.
3. Proses Perkembangbiakan Ulat Jerman
Telur akan menetas 15 hari kemudian. Pemberian makan dan minum harus rutin sampai 3 bulan.
4. Perawatan dan Pemeliharaan
Pakan berupa buah manisa, wortel secukupnya, 2 hari sekali. Pollard harus selalu tersedia.
U L AT S U T R A
Bernama Latin Bombyx mori. secara fisik,
berwarna putih dengan bintik hitam di bgain
punggung, kulitnya halus dan tidak diselimuti
bulu. Bila kita memegang ulat ini tidak akan
menyebabkan kegatalan. Ulat sutra sendiri
banyak jenisnya, seperti bomby mori, eri, tasar,
dan masih banyak lagi.
CARA TERNAK
1. Pemilihan Kandang
Kandang berbentuk seperti rak-rak kayu yang diletakan di ruangan dengan ventilasi baik.
2. Bibit Ulat Sutra
Pemilihan bibit dilakukan 10-12 hari sebelum pemeliharaan dimulai. Masukan kedalam kotak
ditutupi kertas putih, simpan di ruangan suhu sekitas 25-28oC.
3. Pemberian Pakan
Untuk ulat yang masih kecil bisa di berikkan sekitar 300 – 400 kg daun murbei tanpa cabang.
Untuk ulat yang dewasa atau berukuran besar bisa di berikan 2 – 3x lipat yaitu antara 1000 kg –
1300 kg daun murbei tanpa cabang
4. Proses Pemeliharaan
Makanan dapat disediakan 3 kali sehari. Pada fase hibernasi harus di taburi kapur dan manjaga
sirkulasi udara. Setelah fase tersebut, ulat akan makan sehingga harus disiapkan pakan.
Pengkokokan berlangsung 7-8 hari.
PEMANFAATAN ULAT
• Sebagai Pakan Beberapa Hewan
• Untuk Dikonsumsi
• Untuk Pengobatan Tradisional
• Untuk Bahan Dasar Pembuatan Kain
THANK YOU
MATUR SUKSMA

Anda mungkin juga menyukai