Anda di halaman 1dari 29

EVALUASI PROGRAM PEMANTAUAN PERTUMBUHAN BALITA BERDASARKAN

INDIKATOR D/S DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BERNUNG TAHUN 2019

Oleh:
Muhammad Dimas Pangestu, S.Ked.
1718012216
Pembimbing:
dr. Azelia Nusadewiarti, S.Ked., M.PH
dr. Ryza Amiretha. S.Ked

BAGIAN ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2020
Menurut data puskesmas Bernung
Posyandu tahun 2019 , cakupan balita yang
ditimbang berat badannya
(D/S) pada tahun tersebut adalah
66,71% dari 80% target di wilayah
kerja puskesmas Bernung.
Monitoring
tumbuh
kembang bayi
dan balita
D/S
Makanan
Penimbangan
Tambahan
N/D
Rumusan Masalah
Mengapa cakupan balita yang ditimbang berat
badannya (D/S) di puskesmas Bernung tahun
2019 masih belum mencapai target?

Bagaimana upaya untuk mencapai target


cakupan balita yang ditimbang berat badannya
(D/S) di puskesmas Bernung pada tahun
berikutnya?
Tujuan
Umum
• Mengevaluasi cakupan balita yang ditimbang berat badannya (D/S) di
puskesmas Bernung 2019.
Khusus
• Mengetahui permasalahan dari cakupan balita yang ditimbang
berat badannya (D/S) di puskesmas Bernung tahun 2019.
• Mengetahui kemungkinan penyebab masalah dari cakupan balita
yang ditimbang berat badannya (D/S) di puskesmas Bernung 2019.
• Merumuskan alternatif pemecahan masalah cakupan balita yang
ditimbang berat badannya (D/S) di puskesmas Bernung tahun 2019.
Manfaat
Bagi Evaluator
• Menerapkan dan mengembangkan ilmu kedokteran komunitas yang
diperoleh selama kuliah.
• Mengetahui dan menganalisis kendala yang terjadi dalam program
kesehatan serta menentukan pilihan langkah yang harus dilakukan dalam
mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
• Memperoleh pengalaman dan pengetahuan tentang evaluasi program
pemantauan pertumbuhan balita menurut indikatorD/S di wilayah kerja
puskesmas Bernung
• Mengetahui kendala yang dihadapi dalam menjalankan program puskesmas,
khususnya pada pelayanan pemantauan pertumbuhan balita diwilayah kerja
puskesmas Bernung serta meningkatkan cara berpikir kritis dan ilmiah.
Lanjutan…
Bagi Puskesmas
• Mengetahui masalah–masalah yang timbul dalam pelayanan
kesehatan dilingkungan wilayah kerjanya.
• Memperoleh masukan sebagai umpan balik agar keberhasilan
program dimasa mendatang dapat tercapai lebih optimal.
Bagi Masyarakat
• Sebagai bagian dalam upaya meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat sejalan dengan program pemerintah di
bidang kesehatan.
SKDN
 SKDN merupakan hasil kegiatan penimbangan balita yang
dilakukan setiap bulan.
 Indikator pelayanan di Posyandu atau di Pos Penimbangan Balita
menggunakan indikator-indikator SKDN.
SKDN adalah singkatan dari pengertian kata-katanya yaitu :

• Jumlah seluruh balita yang ada dalam wilayah kerja posyandu.


S
• Jumlah balita yang ada di wilayah kerja posyandu yang
K mempunyai KMS (Kartu Menuju Sehat).

• Jumlah balita yang datang di posyandu atau dikunjungan rumah


D dan ditimbang berat badannya.

• Jumlah balita yang ditimbang berat badannya mengalami


N peningkatan berat badan dibandingkan bulan sebelumnya.
Dari uraian SKDN dapat digabungkan satu sama lain sehingga dapat
memberikan informasi tentang perkembangan kegiatan pemantauan
pertumbuhan anak di posyandu yaitu :

K/S adalah indikator yang menggambarkan


jangkauan atau liputan program. Indikator ini D/S adalah indikator yang
dihitung dengan cara membandingkan jumlah menggambarkan tingkat partisipasi
balita yang datang ke posyandu dan masyarakat dalam kegiatan di posyandu
memiliki KMS dibandingkan dengan jumlah dengan cara menimbang berat badan
balita yang ada di wilayah posyandu tersebut anak.
dikalikan 100%.
N/D adalah memberikan gambaran tingkat
N/S adalah memberikan gambaran
keberhasilan program dalam kegiatan
tentang tingkat keberhasilan program di
UPGK di posyandu. Indikator ini lebih spesifik
posyandu. Indikator ini menunjukkan
dibanding dengan indikator lainnya sehingga
balita yang ditimbang dan naik berat
dapat digunakan sebagai gambaran dasar gizi
badannya.
balita.
Metode Evaluasi
Kerangka Konsep

Input Proses Output


- SDM: dokter umum 2 orang, - Pemantauan pertumbuhan - Target yang ingin dicapai
dokter gigi 1 orang, bidan 50 balita yang ditimbang berat 80%
orang, perawat 20 orang, ahli badannya
gizi 2 orang, sanitarian 1
orang, apoteker 2 orang, analis
kesehatan 1 orang
- Sarana: Puskesmas satu unit
- Lingkungan: Jumlah balita
tahun 2019 sebanyak 5326
orang
Bahan Evaluasi

Laporan tahunan Program Pembinaan


Gizi Masyarakat di wilayah kerja puskesmas
Bernung tahun 2019

Wawancara dengan petugas


Puskesmas yang terkait dengan
Program Pembinaan Gizi Masyarakat
di wilayah kerja puskesmas Bernung
tahun 2019
Cara Pengumpulan Data

Sumber data primer


Pengamatan dan wawancara dengan petugas puskesmas
Bernung yang bertanggungjawab pada pelaksanaan Program
Pembinaan Gizi Masyarakat diWilayah Kerja Puskesmas Bernung.

Sumber data sekunder

Laporan tahunan Program Pembinaan Gizi Masyarakat di Wilayah


Kerja puskesmas Bernung tahun 2019.
Cara Analisis

Membandingkan
Membuat
Pencapaian
PenetapanTolak Kerangka
Keluaran Menetapkan
Ukur yang akan Konsep dari
Program dengan Prioritas Masalah
Digunakan Masalah yang Di
Tolak Ukur
prioritaskan
Output

Membuat Menentukan
Identifikasi
Alternatif Prioritas Cara
Penyebab
Pemecahan Pemecahan
Masalah
Masalah Masalah
Hasil Evaluasi
Penetapan Tolak Ukur Membandingkan
Masalah Pencapaian Keluaran
dengan Tolak Ukur

Identifikasi masalah Balita ditimbang yang ditimbang


dimulai dengan melihat berat badannya (D/S)
adanya kesenjangan
antara pencapaian dan
target Masalah ini ditegakkan karena adanya perbedaan
antara hasil yang diharapkan dengan tolak
ukur, dimana target yang harus dicapai pada
program ini adalah 80% di tahun 2019. Akan tetapi
target yang tercapai 66,71%
PENCAPAIAN PROGRAM PEMBINAAN GIZI MASYARAKAT DI PUSKESMAS
BERNUNG TAHUN 2019

No Indikator sasaran Target (%) Pencapaian Kesenjangan Masalah

1 Balita Underweight 17 1,41 - -

2 Balita Stunting 28 0,01 - -

3 Balita Wasting 9,5 1,41 - -

4 Ibu Hamil Anemia 28 0 - -

5 BBLR 8 0,6 - -

6 Asi Ekslusif < 6 Bulan 50 24,52 25,48 +

7 Bayi ASI Ekslusif Lulus 6 50 26,41 23,59 +


bulan
8 Ibu Hamil dapat TTD 98 99,67 - -

9 Ibu Hamil KEK dapat PMT 95 100 - -

10 Balita Kurus dapat PMT 90 100 - -


No Indikator sasaran Target (%) Pencapaian Kesenjangan Masalah

11 Remaja Putri dapat TTD 30 129,3 - -

12 Bayi Baru Lahir IMD 50 100 - -

13 Balita ditimbang Berat 80 66,71 13,29 +


Badan nya
14 Balita Mempunyai KMS 80 100 - -

15 Balita yang ditimbang 76 95,97 - -


Naik Berat Badan nya
16 Balita yang tidak naik 4 3,53 - -
berat badan nya dua kali
berturut- turut
17 Balita 6-59 Bulan 90 95,04 - -
mendapat Kapsul Vitamin
A
18 Presentase ibu nifas 98 98,7 - -
mendapat kapsul vitamin
A
19 Rumah Tangga 90 100 - -
Mengkonsumsi garam
beryodium

20 Kasus Gizi Buruk yang 100 100 - -


mendapat Perawatan
Data Pemantauan Pertumbuhan Balita
No Desa D/S (%) N/D (%) Vit A (%)

Bernung 68,56% 96,3% 95,28

Kebagusan 62,40% 96,29% 97,45

Wiyono 62,76 96,06 95,19

Taman Sari 69,21 96,10 92,56

Sungai Langka 66,96 96,27 95,21

Negeri Sakti 67,54 96,39 92,38

Kurungan Nyawa 69,33 95,13 96,17

Suka Banjar 69,43 94,55 95,35


Rerata (%) 66,71 95,97 95.04

Sumber : Data Puskesmas Bernung tahun 2019


Mengindentifikasi Masalah D/S
Di Wilayah Puskesmas Bernung
Kebagusan
100.00%
90.00%
80.00%
Suka Banjar Wiyono
70.00%
60.00%
50.00%
40.00%
30.00% Capaian Penimbangan Balita (D/S)
20.00% Capaian Pemberian Vit. A
10.00% Capaian Kenaikan (N/D)
Kurungan Nyawa 0.00% Taman Sari

Negeri Sakti Bernung

Sungai Langka
Penentuan Prioritas Masalah dengan
Menggunakan Metode USG

Evaluasi Masalah
Masalah Balita yang
Ditimbang Berat
No Pencapaian Total
Badannya
U S G
(D/S)

1 Kebagusan 62,40% 4 4 3 11
2 Wiyono 62,76% 4 3 3 10
3 Taman Sari 69,21% 3 2 2 7
4 Bernung 68,56% 3 3 2 8
5 Sungai Langka 66,96% 3 3 2 8
6 Negeri Sakti 67,54% 3 3 2 8
7 Kurungan Nyawa 69,33% 3 2 2 7
8 Suka Banjar 69,43% 3 2 2 7
Identifikasi Faktor Penyebab Masalah
Teknik Kriteria Matriks Pemilihan
Prioritas Penyebab Masalah
I Jumlah
Daftar Masalah T R
P S RI DU SB PB PC IxTxR
1. Man
a. Kurangnya SDM nakes dari puskesmas 3 2 3 2 4 4 1 1 4 76
untuk membantu pelaksanaan kegiatan
pelatihan terhadap kader yang ada
2. Method
a. Kurang follow up kader terhadap ibu untuk 4 4 4 4 5 3 2 5 5 650
pergi kunjungan posyandu dan menimbang
balita secara rutin
b. Sosialisasi D/S kurang maksimal 5 5 4 4 5 3 2 4 3 336
c. Kurangnya pendataan langsung dari 5 4 4 3 4 3 2 2 2 100
pihak puskesmas ke masyarakat serta
sinkronisasi data dengan praktik pribadi.
3. Machine
a. Kader yang overtaking sehingga tidak 5 5 5 5 4 5 3 2 1 99
maksimal dalam menghimbau masyarakat
untuk pergi menimbang balita

4 Money
a. Tidak terdapat dana anggaran untuk 5 4 4 5 5 3 4 4 1 120
sosialisasi door to door
b. T idak dana anggaran untuk memberikan 3 5 3 5 5 4 4 4 1 116
reward agar masyarakat lebih semangat untuk
menimbang
Alternatif Pemecahan Masalah
Masalah Penyebab Alternatif
Tidak Kurangnya follow •Meningkatkan partisipasi ibu balita ke posyandu
tercapainya up kader terhadap dengan cara menyebarluaskan hari buka Posyandu saat
target program ibu untuk pergi pertemuan warga dan ketika bertemu dengan ibu balita.
SKDN cakupan •Kader posyandu dapat membuat PMT (Pemberian
kunjungan
D/S pada balita di Makanan Tambahan) berupa makanan atau minuman
Desa Kebagusan posyandu dan ringan setiap pelaksanaan Posyandu.
pada periode menimbang balita •Kader dapat berinovasi seperti dengan pemberian
Januari-Desember secara rutin. balon kepada balita yang datang ke posyandu. Hal ini
tahun 2019. dirasa sangat efektif untuk meningkatkan partisipasi balita
datang ke posyandu melaukan penimbangan.
•Kader melakukan kunjungan door to door ke rumah ibu-
ibu balita untuk memberikan penyuluhan pentingnya
bayi melakukan penimbangan dan pemeriksaan
kesehatan ke posyandu secara teratur.
Prioritas Pemecahan Masalah
No Daftar Alternatif Jalan Keluar Efektivitas Efisiensi Jumlah
M I V C (MIV/C)
1. Meningkatkan partisipasi ibu 4 5 5 2 50
balita ke posyandu dengan cara
menyebarluaskan hari buka
Posyandu saat pertemuan warga
dan ketika bertemu dengan ibu
balita.

2. Kader posyandu dapat 4 5 4 1 80


membuat PMT (Pemberian
Makanan Tambahan) berupa
makanan atau minuman ringan
setiap pelaksanaan Posyandu.
3. Kader dapat berinovasi seperti 4 4 5 1 80
dengan pemberian balon
kepada balita yang datang ke
posyandu. Hal ini dirasa sangat
efektif untuk meningkatkan
partisipasi balita datang ke
posyandu melaukan penimbangan.

4. Kader melakukan kunjungan


door to door ke rumah ibu-ibu
balita untuk memberikan 5 5 4 1 100
penyuluhan pentingnya bayi
melakukan penimbangan dan
pemeriksaan kesehatan ke
posyandu secara teratur.
Kesimpulan
 Prioritas masalah yang diidentifikasi yaitu balita yang
ditimbang berat badannya (D/S) di Desa Kebagusan
dengan pencapaian sebesar 62,40%, yang berarti tidak
mencapai target yang ditetapkan yaitu sebesar 80%.
 Penyebab masalah yang paling utama adalah kurangnya
follow up kader terhadap ibu untuk pergi kunjungan posyandu
dan menimbang balita secara rutin.
 Alternatif pemecahan masalah adalah kader melakukan
kunjungan door to door ke rumah ibu-ibu balita untuk
memberikan penyuluhan pentingnya bayi melakukan
penimbangan dan pemeriksaan kesehatan ke posyandu
secara teratur.
Saran
 Melakukan pendataan dan menerapkan absen untuk
memudahkan rekapitulasi kehadiran dan penimbangan
balita di Posyandu.
 Melakukan follow up kepada ibu/keluarga balita yang tidak
datang ke Posyandu, baik dengan menghubungi langsung
ibu/keluarga balita yang bersangkutan secara personal melalui
pesan singkat, atau dengan home visit.
 Menyediakan alat ukur PB atau TB minimal 1-2 unit di
setiap desa.
 Memberikan reward kepada ibu/keluarga balita yang rutin
menimbang balita-nya setiap bulan.
Daftar Pustaka
 Almatsier, Sunita. 2011. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama.
 Anonim 2015. Data Profil UPT Puskesmas Bernung. Lampung: Puskesmas Bernung.
 Departemen Kesehatan RI. 2011. Pedoman Perencanaan Tingkat Puskesmas. Jakarta : Kementrian
Kesehatan Republik Indonesia.
 Herjanto, Eddy. 2007. Manajemen Operasi Edisi Ketiga. Jakarta : PT Gramedia Widiasarana Indonesia.
 Jauhari, Ahmad. 2013. Dasar - Dasar Ilmu Gizi.Yogyakarta : Jaya Ilmu.
 Setyowati M, Astuti R. 2015. Pemetaan Status Gizi Balita dalam Mendukung Keberhasilan Pencapaian
Millenium Development Goals. Semarang : Jurnal Kesehatan Masyarakat. Vol 10 (2):110-121.
 Suhardjo. 1996. Berbagai Cara Pendidikan Gizi. Bumi Aksara. Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai