Anda di halaman 1dari 7

DEWI RATNA A 22164805A

MORENZA JF 24185430A
YESINISA VERA I 24185431A
YAYUK TRI NOPIANTI 24185432A
SISKA WIDHIASTUTI 24185433A
 Ujitoksisitas akut dermal menggunakan
hewan percobaan diperlukan untuk
mendeteksi efek toksik yang muncul dalam
waktu singkat setelah pemaparan
suatu sediaan uji dalam sekali pemberian
melalui rute dermal. Hasil toksisitas
akut dermal dievaluasi seperti pada evaluasi
uji toksisitas akut oral.
- hewan dengan kelamin yang sama
 - menggunakan dosis awal yang menunjukkan
gelala toksisitas
 - gejala tidak boleh berat dan mematikan-
hewan dimatikan apabila sekarat
 - menggunakan dosis lebih tinggi/rendah,
sesuai gejala
 - hasil uji yang menunjukkan toksisitas nyata,
diklasifikasikan menurut ghs
 mendeteksi toksisitas intrinsik suatu zat
 memperoleh informasi bahaya suatu zat
setelah pemaparan akut pada kulit
 mendapatkan informasi awal untuk
menetapkan tingkat dosis dan merancang uji
toksisitas
 menetapkan nilai ld50 suatu zat
 penggolongan zat
 menetapkan informasi pada label, dan
absorbsi pada kulit
 UJI PENDAHULUAN
 UJI UTAMA
 Hewan Uji dan Jumlah
 Penyiapan Hewan Uji
 Penyiapan Sediaan uji
 Cara Pemberian Sediaan Uji
 Uji Pendahuluan
 Uji Utama
 Pengamatan

 Pengumpulan dan Analisis Data


HASIL DAN PEMBAHASAN
Pengujian toksisitas akut dengan rute
dermal (perkutan) dan penentuan
LD50 dermal dapat menunjukkan
perkiraan toksisitas relatif dari bahan
uji. Perkiraan hasil uji toksisitas dermal
akut dan nilai LD50 pada hewan ke
manusia dapat dipercaya hanya
pada batas tertentu (limited
degree). Hasil dari pengujian
toksisitas dermal akut harus
dihubungkan dengan data
penelitian toksisitas akut dari rute
lain.

Anda mungkin juga menyukai