bentuk cerpen
Disusun oleh :
1. INDRI DESRIANI ENDRICHO
PUTRI
2. DWI RAHMA ADITYA
3. FAUZAN GAPIS
Menceritakan kembali isi
hikayat ke dalam bentuk
cerpen
Membandingkan nilai dalam hikayat
dengan dalam cerpen
• Pada hikayat menggunakan gaya bahasa
yang cukup sulit untuk dipahami sedangkan hal itu
tidak di temukan pada cerpen dalam cerpen bisa
ditemukan dengan mudah amanat yang
terkandung dalam ceritanya sedangkan dalam
hikayat pembaca akan kesulitan mencari amanat
karena masalah bahasanya dalam cerpen tersebut
banyak menunjukan tempat umum seperti sekolah
dan rumah sakit sedangkan dalam hikayat
ceritanya hanya terikat sekitar isatana saja
nilai dalam cerpen meliputi banyak bidang
kehidupan manusia,nilai dalam cerpen adalah suatu
yang dapat di ambil atau di petik dari cerpen yang
bersifat edukatif,menambah pengetahun
memberikan hiburan atau yang dapat
memanusiakan manusia sehingga berguna bagi
manusia dalam kehidupan sehari hari.
• gaya bahasa yang digunakan jauh
berbeda, pengguaan bahasa dalam hikayat
sangatlah unik dengan menggunakan banyak
sekali kata ‘maka’ dan banyaknya bahasa bahasa
melayu seperti hatta,syadan dan wahir kosakata
yang digunakan sungguhlah kaya dan elegan.
• Berbeda dengan cerpen bahasa yang
digunakan mudah dipahami dan dimengerti
sehingga pembaca dengan mudah memosisikan
diri mereka sebagai pelakon cerita tersebut dan
membuat cerita tersebut lebih berkenang di batin.
• sudut pandang yang di gunakan sama sama sudut
pandang ketiga walau memang dalam hikayat hampir tidak
dapat ditemukan yang bersudut pandang pertama.
• keduanya turut menampilkan pesan moral yang tersirat
walau dalam hiikayat pesan moral yang disampaikan kental
dengan unsur unsur islami dan cerpen yang dibaca
mengandung pesan moral yang lebih umum dan general
• Kesimpulan yang dapat diambil adalah bahwa dapat
ditemukannya garis pemisah yang cukup jelas antara hikayat
dan cerpen
Menceritakan kembali isi hikayat kedalam
bentuk cerpen