Anda di halaman 1dari 15

PERSEDIAAN

KELOMPOK 3
NAMA ANGGOTA :
1. HANDIKA DITYA R (10)
2. INDAH RAHMAWATI (12)
3. WHINDA DWI ASTUTI (34)
A. PENGERTIAN
Persediaan adalah suatu sumber daya menganggur (idle
resources) yang menunggu proses lanjut.
Fungsi utama persediaan adalah menjamin kelancaran
mekanisme pemenuhan permintaan barang sesuai dengan
kebutuhan pemakai sehingga sistem yang dikelola dapat
mencapai kinerja (performance) yang optimal.
Dalam sistem manufaktur, persediaan dapat ditemui dalam
tiga bentuk, yaitu :
1. Bahan baku
2. Barang setengah jadi
3. Barang jadi
Permasalahan yang sering terjadi dalam pengendalian
persediaan yaitu :
1. Permasalahan kuantitatif
Yaitu hal-hal yang berkaitan dengan penentuan jumlah
barang yang akan dipesan/dibuat, saat
pemesanan/pembuatan serta jumlah persediaan
pengamannya. Permasalahan ini sering dikenal dengan
penentuan kebijaksanaan persediaan (inventory policy),
yaitu pemilihan metoda pengendalian persediaan yang
terbaik.
2. Permasalahan kualitatif
yaitu hal-hal yang berkaitan dengan sistem pengoperasian
persediaan yang meliputi antara lain pengorganisasian,
mekanisme dan prosedur, administrasi dan sistem informasi
persediaan.
Pengendalian Persediaan
• Jumlah persediaan harus dikelola pada
suatu tingkat yang optimal. Jumlah
persediaan yang terlalu tinggi atau terlalu
rendah akan berdampak terhadap biaya
atau risiko tertentu.

• Terdapat beberapa metode pengelolaan


persediaan yang digunakan dalam
perencanaan, pemantauan, pengendalian,
dan pengambilan keputusan mengenai
Alat Bantu Persediaan

• ABC Analysis
ABC Analysis adalah teknik pengendalian
persediaan dengan memperhatikan kelompok
barang sesuai tingkat kepentingan masingmasing
kelompok barang tersebut. Pengelompokan
barang dalam ABC Analysis berdasarkan total nilai
penjualan dalam setahun.
Dalam ABC Analysis, biasanya barang-barang
dikelompokkan menjadi tiga kelas, yaitu A, B, dan
C. Kelas A adalah kelompok barang yang sangat
penting (nilai penjualan terbesar), kelas B adalah
Berdasarkan pengelompokan tersebut, perusahaan akan
memberikan prioritas perhatian tertinggi terhadap kelas A,
diikuti terhadap kelas B, dan terakhir terhadap kelas C.
Prioritas perhatian dilakukan terutama terhadap tingkat
persediaannya.
Pembagian kelompok tersebut tidak selalu menjadi tiga
kelas (A, B, dan C) saja, namun tergantung kebijakan
perusahaan yang bersangkutan. Apabila diperlukan,
pengelompokan barang bisa dilakukan, misalnya, menjadi
empat kelas (A, B, C, dan D).
ANALISIS ABC
 • Dalam Analisis ABC, persediaan dibagi menjadi tiga
kelas berdasarkan nilai penjualan dalam setahun.
 Kelas A – Nilai penjualan tahunan tinggi Kelas B –
Nilai penjualan tahunan sedang
 Kelas C – Nilai penjualan tahunan rendah.
• Analisis digunakan untuk menetapkan kebijakan untuk
fokus pada jenis-jenis persediaan yang penting
berdasarkan nilai penjualannya.
 • Selain berdasarkan volume penjualan, Analisis ABC
bisa menggunakan kriteria lainnya, seperti:
 Antisipasi terhadap perubahan teknologi
 Masalah pengiriman
• Kebijakan-kebijakan dalam penerapan
Analisis ABC misalnya:
 Lebih fokus terhadap pengembangan pemasok
(supplier development) untuk item-item Kelas A.
 Lebih fokus dalam pengendalian persediaan
secara fisik itemitem Kelas A.
 Lebih teliti dalam peramalan (forecasting)
item-item Kelas A.
CONTOH SOAL ANALISIS ABC
Sebuah toko khusus menjual 4 Minuman Berenergi 3,000
beberapa jenis minuman dalam 8,000
kemasan. 5 Minuman Kopi 8,000 32,000
Data penjualan toko tersebut 6 Minuman Coklat 7,000 12,000
ditunjukkan pada tabel di bawah ini.
7 Minuman Susu 3,000 2,000
No. Nama Produk Harga/Unit (Rp) 8 Minuman Teh 2,000 5,000
Volume 9 Minuman Teh Hijau 10,000
Penjualan 35,000
Setahun (unit) 10 Minuman Jamu 2,500
2,000
1 Air Mineral 2,500 14,000
Buatlah “ABC Analysis” untuk data
2 Minuman Buah 2,000 3,000 penjualan toko di atas berikut grafik-
PERHITUNGAN ANALISIS ABC
Harga/ Volume
Unit Penjualan Pendapatan Akumulasi
No. Nama Produk (Rp) Tahunan (unit) (Rp) % % Kelas

1 Minuman Teh Hijau 10,000 35,000 350,000,000 42%


            73% A
2 Minuman Kopi 8,000 32,000 256,000,000 31%  

3 Minuman Coklat 7,000 12,000 84,000,000 10%


B
4 Minuman Soda 5,000 11,000 55,000,000 7% 21%
5 Air Mineral 2,500 14,000 35,000,000 4%

6 Minuman Berenergi 3,000 8,000 24,000,000 3%

7 Minuman Teh 2,000 5,000 10,000,000 1%


C
8 Minuman Buah 2,000 3,000 6,000,000 1%
6%
9 Minuman Susu 3,000 2,000 6,000,000 1%

10 Minuman Jamu 2,500 2,000 5,000,000 1%


GRAFIK ANALISIS ABC


Economic Order Quantity (EOQ)
 EOQ adalah teknik yang digunakan untuk mengendalikan
pemesanan barang yang optimal dengan biaya persediaan
serendah mungkin. Biaya persediaan ditekan serendah mungkin
pada besaran biaya penyimpanan (carrying cost) dan biaya
pemesanan (ordering cost) yang tepat.
• Min-Max Analysis
 Metode ini dilakukan dengan mengendalikan jumlah minimum dan
maksimum persediaan dengan mengatur rencana pemesanan
persediaan (plan order) agar tidak terjadi kekurangan (stockout)
atau kelebihan persediaan (overstock).
JIT ( Just In Time )
JIT merupakan integrasi dari serangkaian aktivitas desain untuk
mencapai produksi volume tinggi dengan menggunakan minimun
persediaan untuk bahan baku , WIP , dan produk jadi.
Prinsip dasar
1. Berproduksi sesuai dengan pesanan jadawal produksi induk
2. Produksi dilakukan dalam jumlah lot ( Lot Size)
3. Mengurangi pemborosan ( Eliminate Waste )
4. Perbaikan aliran produk secara terus menerus.
5. Penyempurnaan kualitas produk
6. Respect terhadap semua orang atau karyawan
7. Mengurangi segala bentuk ketidakpastian
TQM ( Total Quality Management )
Total Quality Management (TQM) merupakan suatu pendekatan yang
berorientasi pada pelanggan dengan memperkenalkan perubahan
manajemen secara sistematik dan perbaikan terus menerus terhadap
proses, produk, dan pelayanan suatu organisasi.

Prinsip Dasar TQM yaitu


1. Kepuasan Pelanggan
2. Respect terhadap setiap orang
3. Management berdasarkan fakta
4. Perbaikan berkesinambungan

Anda mungkin juga menyukai