Anda di halaman 1dari 4

Manajemen Farmasi

1. Analisisi Pareto

Item Quantity Harga Satuan Total % Total % Kumulatif


Paracetamol 50 50 1.000 50.000 34,9% 34,90%
Vitamin C 200 200 200 40.000 27,9% 62,80%
Amlodipin 30 30 700 21.000 14,7% 77,50%
Ranitidin 25 25 800 20.000 13,9% 91,40%
Glimepirid 20 20 600 12.000 8,6% 100,00%
Jumlah 325 143.000 100%

Urutan Pareto yang sesuai adalah Paracetamol, Vitamin C, Amlodipin, Ranitidal, dan Glimepirid.

2. Tahapan seseorang untuk membeli suatu produk:


1) Pengenalan Kebutuhan:
Pada tahap ini, konsumen mulai menyadari kebutuhan atau keinginan mereka. Contohnya,
seorang wanita merasa kulitnya kering dan kusam.
2) Pencarian Informasi:
Konsumen mencari informasi tentang produk yang dapat memenuhi kebutuhan mereka.
Contohnya, wanita tersebut mencari informasi tentang produk pelembab wajah di internet,
membaca ulasan, dan bertanya kepada teman.
3) Evaluasi Alternatif:
Konsumen membandingkan berbagai produk yang tersedia. Contohnya, wanita tersebut
membandingkan berbagai merek pelembab wajah berdasarkan harga, manfaat, dan ulasan.
4) Keputusan Pembelian:
Konsumen memutuskan produk mana yang akan dibeli. Contohnya, wanita tersebut
memutuskan untuk membeli produk pelembab wajah dengan merek A karena memiliki
harga yang terjangkau, manfaat yang sesuai dengan kebutuhannya, dan ulasan yang positif.
5) Perilaku Pasca Pembelian:
Konsumen mengevaluasi produk setelah pembelian. Contohnya, wanita tersebut mencoba
produk pelembab wajah dan merasa puas dengan hasilnya. Dia akan terus menggunakan
produk tersebut dan mungkin merekomendasikannya kepada orang lain.

3. Pendekatan kepada konsumen:


1) Penentuan Tujuan: Langkah pertama adalah menentukan tujuan dari pendekatan ini.
Apakah untuk mendapatkan umpan balik terkait kualitas produk, fitur yang diinginkan, atau
pun kritik dan saran untuk perbaikan.
2) Identifikasi Target Konsumen: Identifikasi target konsumen yang akan didekati. Pastikan
bahwa konsumen yang dihubungi adalah mereka yang relevan dengan produk yang dijual.
3) Pendekatan dan Presentasi: Lakukan pendekatan kepada konsumen dengan sopan dan
ramah. Jelaskan tujuan dari permintaan umpan balik, serta berikan konteks mengenai
produk yang sedang dinilai.
4) Tanggapan dan Analisis: Terima tanggapan dari konsumen dengan terbuka. Catat dengan
seksama setiap tanggapan yang diberikan, baik positif maupun negatif. Lakukan analisis
terhadap umpan balik yang diterima untuk menemukan pola atau kesimpulan yang dapat
digunakan untuk perbaikan produk.
5) Tindak Lanjut: Setelah mengumpulkan umpan balik, lakukan tindak lanjut yang tepat.
Berikan apresiasi kepada konsumen yang telah memberikan umpan balik, dan pastikan
bahwa masukan mereka dipertimbangkan dalam pengembangan produk selanjutnya.

4. Tahapan siklus perencanaan obat:


1) Menetapkan Kebutuhan
Mengidentifikasi obat dengan melakukan analisis ABC untuk menentukan obat-obatan
dengan pergerakan cepat (fast moving) dan pergerakan lambat (slow moving).
Contoh: Setelah dilakukan analisis ABC, Paracetamol termasuk obat fast moving dengan
rata-rata penjualan 100 box per bulan. Oleh karena itu, perlu dilakukan pembelian
paracetamol sebanyak 100 box untuk memenuhi kebutuhan selama 1 bulan.
2) Mencari Informasi dan Memilih Pemasok
Mendapatka informasi tentang distributor atau PBF dan memastikan pemasok memiliki izin
resmi serta reputasi yang baik.
Contoh: Setelah melakukan riset, apotek memutuskan untuk membeli paracetamol dari
distributor PT AJE Farma karena menawarkan harga yang kompetitif, kualitas produk yang
terjamin, dan layanan yang baik.
3) Melakukan Pemesanan dan Pembayaran
Mencantumkan jenis obat, jumlah, dan harga yang disepakati dan memilih metode
pembayaran yang sesuai, seperti transfer bank atau tunai.
Contoh: Apotek memesan 150 box paracetamol dari distributor PT AJE Farma dengan harga
Rp 1.000 per box. Pembayaran dilakukan melalui transfer bank.
4) Penerimaan dan Pemeriksaan Barang
Memeriksa obat yang diterima dari distributor dan melihat kondisi fisik serta tanggal
kedaluarsa obat, menyimpan obat di tempat yang sejuk, kering, dan terhindar dari sinar
matahari langsung, serta menggunakan sistem FIFO (First In First Out) untuk memastikan
obat yang pertama masuk adalah yang pertama keluar.
Contoh: Setelah menerima barang, apotek memeriksa kondisi paracetamol dan
memastikan semuanya sesuai dengan pesanan. Paracetamol kemudian disimpan di rak
penyimpanan obat dengan memperhatikan sistem FIFO.
5) Monitoring dan Evaluasi
Melakukan pencatatan stok obat secara berkala dan menganalisa persediaan untuk
memastikan tingkat persediaan optimal.
Contoh: Apotek melakukan pencatatan stok paracetamol setiap minggu dan melakukan
analisis ABC setiap bulan. Evaluasi menunjukkan bahwa siklus perencanaan berjalan
dengan baik dan tingkat persediaan paracetamol optimal.

5. Pengadaan infus RL 500 ml


Diketahui:
Biaya pemesanan (Co) : Rp 4.000
Kebutuhan (S) : 540 botol per tahun
Harga barang (V) : Rp 7.559
Biaya penyimpanan (Cm) : 6%
Ditanya:
Nilai EOQ (Economic Order Quantity)
Jawab:

EOQ :
√ 2 x Co x S
Cm x V
:

2 x 4.000 x 540
6 % x 7.559
:
√4.320 .000
454 , 53
: √ 9.540
: 97.67

6. Rencana kebutuhan obat injeksi vitamin C di Puskesmas


Diketahui:
Biaya pemesanan (Co) : Rp 10.000
Biaya penyimpanan (Cm) : 8%
Harga barang (V) : Rp 7.500
Kebutuhan (S) : 1.200 unit
Ditanya:
EOI
Jawab:

EOI :
√2 x Co
Cm x V x S
:
√ 2 x 10.000
8 % x 7.500 x 1.200
:
√√
20.000
720.000
: 0,027
: 0,164

7. Drug management cycle pada dasarnya merupakan suatu prosedur tahapan pengelolaan obat
agar ketersediaan suatu obat dapat berjalan dengan baik yang dapat mewujudkan tercapainya
keefektifan serta efisien sehingga obat yang diperlukan oleh dokter dan pasien selalu tersedia
setiap saat dibutuhkan dalam jumlah cukup dan mutu terjamin untuk mendukung pelayanan
yang bermutu.

8. Analisis ABC
No Nama Obat Qty Harga Jumlah % Total
1 Cefspan 50 mg Tab 220 7.500 1.650.000 10,87%
Dextrose 5% + 0,45
2 460 5.180 2.382.800 15,69%
NaCL (2A 1/2N) W B
Ceftazidim 1 Gr Inj
3 180 23.940 4.309.200 28,38%
(Askin)
4 Divask 5 mg Tab 300 4.200 1.260.000 8,30%
5 Voltaren Gel 20 gr 15 35.500 532.500 3,51%
6 Dolofenac Tab 50 mg 350 1.745 610.750 4,02%
Cendo Liters 15 mg
7 60 6.950 417.000 2,75%
(Cen)
8 Fuson CR 5 gr (Pyr) 45 6.900 310.500 2,04%
9 Evalen 0,1% Gel 5 37.500 187.500 1,23%
10 Fusycom Cr 5 gr 15 33.500 502.500 3,31%
11 Curliv Plus 340 2.500 850.000 5,60%
12 Curvit Syrup 60 ml 160 13.000 2.080.000 13,70%
13 Erlamicetin TM 20 3.000 60.000 0,40%
Cendo Gentamycin
14 12 2.800 33.600 0,22%
0,3% S.M. (Cen)
2.18
JUMLAH 184.215 15.186.350 100%
2

Diurutkan:
1) Obat kategori A termasuk dalam kumulasi 80%
2) Obat kategori B termasuk dalam kumulasi > 80%-95%
3) Obat kategori C termasuk dalam kumulasi > 95%-100%

%
No Nama Obat Qty Harga Jumlah % Total ABC
Kumulatif
Ceftazidim 1 Gr
1 180 23.940 4.309.200 28,38% 28,38% A
Inj (Askin)
Dextrose 5% +
2 0,45 NaCL (2A 460 5.180 2.382.800 15,69% 44,07% A
1/2N) W B
Curvit Syrup 60
3 160 13.000 2.080.000 13,70% 57,76% A
ml
Cefspan 50 mg
4 220 7.500 1.650.000 10,87% 68,63% A
Tab
5 Divask 5 mg Tab 300 4.200 1.260.000 8,30% 76,92% A
6 Curliv Plus 340 2.500 850.000 5,60% 82,52% B
Dolofenac Tab 50
7 350 1.745 610.750 4,02% 86,54% B
mg
Voltaren Gel 20
8 15 35.500 532.500 3,51% 90,05% B
gr
9 Fusycom Cr 5 gr 15 33.500 502.500 3,31% 93,36% B
Cendo Liters 15
10 60 6.950 417.000 2,75% 96,10% C
mg (Cen)
Fuson CR 5 gr
11 45 6.900 310.500 2,04% 98,15% C
(Pyr)
12 Evalen 0,1% Gel 5 37.500 187.500 1,23% 99,38% C
13 Erlamicetin TM 20 3.000 60.000 0,40% 99,78% C
Cendo
14 Gentamycin 12 2.800 33.600 0,22% 100,00% C
0,3% S.M. (Cen)
2.18
JUMLAH 184.215 15.186.350 100%
2

Anda mungkin juga menyukai