Anda di halaman 1dari 17

Inflasi dan Deflasi

Oleh : Kelompok 5
Mayang Putri 19080574003
Shela Monika 19080574012
Hasnaning Monika A. 19080574078
Fokus Pembahasan :

Kurva Gap Inflasi dan Gap


Deflasi

Cara mengatasi Inflasi


KURVA
GAP INFLASI DAN GAP
DEFLASI

3
GAP GAP
InflationaryINFLASI
gap adalah besarnya perbedaan DEFLASI
Deflationary gap adalah
antara jumlah investasi yang terjadi besarnya perbedaan antara
dengan besarnya tabungan pada tingkat
jumlah investasi yang terjadi
full employment (full employment saving),
dimana besarnya investasi melebihi full
dengan besarnya tabungan
employment saving. Semakin besar pada tingkat full employment
inflationary gap, semakin besar pula (full employment saving),
terjadinya over employment. dimana besarnya full
employment saving melebihi
investasi. Semakin besar
deflationary gap, semakin
besar pula terjadinya under
employment.
KURVA GAP INFLASI

Inflasi ini bermula dari adanya kenaikan permintaan total (agregat demand). Sedangkan produksi telah berada pada keadaan
kesempatan kerja penuh atau hampir mendekati kesempatan kerja penuh. Apabila kesempatan kerja penuh (full employment)
telah tercapai, penambahan permintaan selanjutnya hanyalah akan menaikkan harga saja (sering disebut dengan Inflasi murni).
Apabila kenaikan permintaan ini menyebabkan keseimbangan GNP berada di atas atau melebihi GNP pada kesempatan kerja
penuh maka akan terdapat adanya inflationary gap.
Mari kita berasumsi bahwa Yf adalah tingkat
kesempatan kerja penuh dari pendapatan nasional.
Jika C + I + G + (X - M) adalah kurva permintaan
agregat (AD) yang memotong garis 45° pada titik A
maka pendapatan ekuilibrium ditentukan pada Yf.
Dengan kata lain, karena pekerjaan penuh, output
tidak dapat meningkat menjadi Y*. Jadi pada Yf
tingkat output kerja penuh, ada terjadi kesenjangan
inflasi ke tingkat AB. Jarak vertikal antara permintaan
agregat dan garis 45° pada tingkat ketenagakerjaan
penuh dari pendapatan nasional disebut kesenjangan
inflasi.
KURVA GAP DEFLASI
Jika tingkat pendapatan ekuilibrium diperkirakan di bawah tingkat
kerja penuh dari pendapatan maka muncul kesenjangan deflasi. Jika dalam
perekonomian muncul permintaan agregat yang tidak mencukupi,
keseimbangan dalam perekonomian akan terjadi di sebelah kiri dari
pendapatan pekerjaan penuh (Yf ).
Dengan kata lain, kesenjangan deflasi menunjukkan jumlah dimana
permintaan agregat harus ditingkatkan sehingga tingkat pendapatan
ekuilibrium ditingkatkan ke tingkat pekerjaan penuh.
Gambar 11.7 menunjukkan bahwa
tingkat pendapatan ekuilibrium adalah
OY* sementara output pekerjaan penuh
adalah Yf .
Dengan demikian, perekonomian
menghadapi situasi pengangguran. Jarak
antara garis 45° dan garis AD pada situasi
keluaran pekerjaan penuh disebut
sebagai kesenjangan deflasi. Ini adalah
AB dalam Gambar 11.7. Karena
permintaan agregat kurang dari output
potensial negara, ekonomi menderita
dari pengangguran tenaga kerja dan
sumber daya lainnya.
CARA MENGATASI
INFLASI

9
KEBIJAKAN
FISKAL KEBIJAKAN
KEBIJAKAN NON
MONETER
MONETER dan NON
FISKAL
KEBIJAKAN
Kebijakan moneter adalahMONETER
bagian dari politik bank sentral
yang berusaha mempengaruhi jumlah uang yang beredar.
Kebijakan moneter dilaksanakan oleh bank sentral untuk
menggurangi jumlah uang yang beredar dengan cara
menaikkan cash reserve ratio/ cash ratio/ persentase
likuiditas/ giro wajib minimum, menjual surat- surat
berharga (open market operation) dan menaikkan tingkat
bunga kredit.
KEBIJAKAN MONETER

Menjual surat berharga


berupa sertifikat Bank
Indonesia (Politik Pasar
Kebijakan Terbuka)
Diskonto

Kebijakan
Cadangan
Kas
Kebijakan Memperbaiki
Kredit Selektif nilai tukar mata
uang 1
2
KEBIJAKAN
FISKAL
Kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah dalam
mengendalikan uang yang beredar. Kebijakan
fiskal dapat dilakukan dengan mengurangi
pengeluaran pemerintah, menaikkan pajak dan
lain sebagainya.
KEBIJAKAN FISKAL
Mengurangi
0 Pengeluaran
Pemerintah

1
Menaikkan tarif
0 pajak

2 Mengurangi
0 ekonomi biaya
tinggi

3
KEBIJAKAN
Non-Moneter
dan Non-
Fiskal
Kebijakan Non-Fiskal dan Non-Moneter untuk
mengatasi inflasi diluar dari kebijakan
moneter dan fiskal. Kebijakan ini dapat
dilakukan dengan meningkatkan hasil
produksi (production approach), kebijakan
upah/gaji, pengawasan harga barang dan
distribusinya dan kombinasi dari berbagai
cara.
Kebijakan Non Moneter dan Non Fiskal
Menetapkan harga
maksimum.

Menstabilkan Pendapatan
Masyarakat Menjaga
kestabilan
tingkat upah

Menaikkan hasil
Pengawasan harga
produksi
dan distribusi
barang
Terima Kasih!

1
7

Anda mungkin juga menyukai