Anda di halaman 1dari 18

Bahan Media dan Reagen

Kelompok 3

1.Dela Yorike (061711024)


2.Dewi Setyawati (061711028)
3.M. Syaiful Kahfi (061711073)
4.Nanda Rizki K (061711078)
5.Syska Ayu Rizki r (061711121)
PEMBUATAN REAGENSIA
UNTUK PEMERIKSAAN URINE
RUTIN
1. PEMBUATAN REAGEN ASAM SULFOSALISIL 20%  

Asam salisilat (asam ortohidroksibenzoat) merupakan


asam yang bersifat iritan lokal, yang dapat digunakan
secara topikal. Terdapat berbagai turunan yang
digunakan sebagai obat luar, yang terbagi atas 2 kelas,
ester dari asam salisilat dan ester salisilat dari asam
organik. Di samping itu digunakan pula garam salisilat.
Turunannya yang paling dikenal adalah asam salisilat.
• Cara membuat reagent asam sulfosalisilat 20
% dalam 100 gram

Asam Sulfosalisilat 20 % = 20/100 x 100 gr


= 20 gram

Jadi massa asam sulfosalisilat yang dibutuhkan


untuk membuat asam sulfosalisilat 20 %
adalah 20 gram.
• Fungsinya : Untuk pemeriksaan protein urine.
• Komposisi : Asam Sulfosalisil 20 gram
Aquadest 100 ml

• Prosedur Kerja
 Timbang Asam Sulfosalisil 20 gram dengan
menggunakan nerca elektrik dan kaca arloji.
 Masukkan ke dalam beaker glass.
 Tambahkan dengan aquadest sampai 100 ml,
homogenkan.
 Masukkan ke dalam botol reagen dan beri etiket.
2. PEMBUATAN REAGEN BENEDICT

Reagen Benedict adalah reagen kimia yang biasa


digunakan untuk mendeteksi adanya gula pereduksi, tapi bahan
pereduksi lainnya juga dapat memberikan hasil positif. Gula
pereduksi mencakup monosakarida dan beberapa disakarida,
termasuk laktosa dan maltosa. Larutan Benedict dapat digunakan
untuk menguji adanya glukosa dalam urine. Beberapa gula
seperti glukosa disebut gula pereduksi karena mereka mampu
mentransfer hidrogen (elektron) ke senyawa lain, proses yang
disebut reduksi. Ketika gula pereduksi dicampur dengan reagen
benedicts dan dipanaskan maka akan menyebabkan reagen
benedicts berubah warna. Warna ini bervariasi dari hijau sampai
merah bata, tergantung pada jumlah dan jenis gula.
Reagen Benedict
Fungsinya : Untuk pemeriksaan reduksi urine.
•Komposisi : CuSO4.5H2O 17,3 gram
Natrium Sitrat 173 gram
Natrium Karbonat 100 gram
Aquadest 1000 ml

•Prosedur Kerja
Timbang semua bahan dengan menggunakan neraca elektrik
dan kaca arloji.
Masukkan semua bahan ke dalam beaker glass.Lalu
homogenkan dengan batang pengaduk.
Masukkan ke dalam waterbath yang sudah dipanaskan.Aduk
hingga larutan tersebut panas.
Dinginkan dan masukkan ke dalam botol reagen dan beri etiket
3. PEMBUATAN REAGEN ESBACH ATAU TSUCHIYA

  ESBACH merupakan pemeriksaan untuk menilai kadar


protein dalam urin (proteinuria). Hasil positif di lihat dengan
adanya kekeruhan dan tingkat kekeruhan sesuai dengan
kuantitatif protein.. Pemeriksaan ini terkenal karena
kemudahannya. Sampel urin yang digunakan untuk tes esbach ini
adalah dari pengumpulan urin 24 jam yang ditampung.
• Fungsinya       : Untuk pemeriksaan kadar protein.
• Komposisi       : Asam Pikrat 2,5 gram
Asam Sitrat 5 gram
Aquadest 250 ml

• Prosedur Kerja
 Timbang Asam Pikrat sebanyak 2,5 gram dan Asam Sitrat
sebanyak 5 gram dengan menggunakan neraca elektrik dan
kaca arloji.
 Masukkan ke dalam beaker glass.Tambahkan dengan aquadest
sampai 250 ml, homogenkan.
 Masukkan ke dalam botol reagen dan beri etiket.
4. PEMBUATAN REAGEN ROTHERA

•Cara membuat reagen Natrium Nitrofusida 5% dalam


100 gram

Natrium Nitrofusida 5% = 5/100 x 100 gr


= 5 gram

Jadi massa natrium nitrofusida yang dibutuhkan


untuk membuat natrium nitrofusida 5 % adalah 5 gram.
a. Reagen Natrium Nitrofusida 5%
•Fungsinya : Untuk pemeriksaan aseton urine.
•Komposisi : Natrium Nitrofusida 5 gram
Aquadest 100 ml

•Prosedur Kerja
Timbang Natrium Nitrofusida 5 gram dengan
menggunakan neraca elektrik dan kaca arloji.
Masukkan ke dalam beaker glass. Tambahkan dengan
aquadest sampai 100 ml, homogenkan.
Masukkan ke dalam botol reagen dan beri etiket.
• Cara membuat larutan amoniak 25 % dari
amoniak 10 % dalam 200 ml aquadest

N1 x V1 = N2 x V2
25 % x V1 = 10 % x 200 ml
V1 = 2000 ml / 25
V1 = 80 ml

Jadi volume amoniak yang dibutuhkan untuk


membuat amoniak 25 % adalah 80 ml.
b. Reagen Amoniak 10%
•Fungsinya : Untuk pemeriksaan zat aseton urine.
•Komposisi : Amoniak 80 ml
Aquadest 100 ml

•Prosedur Kerja
Pipet Amoniak 25% sebanyak 80 ml.
Masukkan ke dalam beaker glass.
Tambahkan dengan aquadest sampai 200 ml, homogenkan.
Masukkan ke dalam botol reagen dan beri etiket.
c. Reagen Larutan Jenuh Amonium Sulfat
•Fungsinya : Untuk pemeriksaan aseton urine.
•Komposisi : Amonium Sulfat berlebih
Aquadest 100 ml

•Prosedur Kerja
Masukkan aquadest sebanyak 100 ml ke dalam beaker glass.
Masukkan amonium sulfat menggunakan sendok stainless ke
dalam beaker glass, lalu homogenkan.
Tambahkan terus amonium sulfat hingga larutan menjadi jenuh
sambil diaduk rata.
Masukkan ke dalam botol reagen dan beri etiket.
5. PEMBUATAN REAGEN ASAM ACETAT

Asam asetat atau asam etanoat atau lebih dikenal


dengan asam cuka adalah senyawa kimia asam organik yang
dikenal sebagai pemberi rasa asam dan aroma dalam makanan,
dengan rumus empiris C2H4O2 atau sering ditulis CH3COOH.
Asam asetat merupakan senyawa berwarna bening dan memiliki
bau yang kuat dan tajam.
• Cara membuat larutan asam asetat 6 % dalam 250 ml
aquadest dari asam asetat glasial 100 %

N1 x V1 = N2 x V2
6 % x 250 ml = 100 % x V2
V2 = 1500 ml / 100
V2 = 15 ml

Jadi volume asam asetat glasial yang dibutuhkan untuk


membuat asam asetat 6 % adalah 15 ml.
• Fungsinya : Untuk pemeriksaan kadar protein dalam
urine.
• Komposisi : Asam Acetat Glasial 15 ml
Aquadest 250 ml

• Prosedur Kerja
 Ambil asam acetat glasial sebanyak 15 ml, masukkan ke
dalam gelas ukur.
 Tambahkan aquadest sebanyak 250 ml, lalu kocok
perlahan hingga homogen.
 Masukkan ke dalam botol reagen dan beri etiket.
Referensi

1.http://ankes48.blogspot.co.id/2012/12/
2.http://www.jagadkimia.com/2017/08/cara-me
mbuat-larutan-asam-asetat-1-n.html

Anda mungkin juga menyukai