REFORMASI BIROKRASI
S U M ATE R A
K A L IM A N T A N
IR IA N J A Y A
JAVA
OLEH:
Dr. RIZARI, MBA., M.Si / SELVIA JUNITA PRAJA. S.IP. M.Si
WAKIL REKTOR BIDANG ADMINISTRASI INSTITUT PEMERINTAHAN DALAM NEGERI
KEMENTERIAN DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA
E-mail: rizari.azhar@gmail.com
Kontak :
HP dan WA: +62 811-835-306
Struktur Organisasi
Reformasi Birokrasi
Kelembagaan
Tatalaksana
Layanan Publik
Gejala-gejala timbul dan sifatnya sangat Suatu teori tidak dilihat dari benar salahnya,
kompleks yang dapat diterangkan dengan melainkan dilihat apakah teori itu mempunyai
menggunakan kerangka teori, sehingga dapat kegunaan dalam meramalkan suatu kejadian
diramalkan akibat-akibat pengambilan atau dapat menghasilkan konsep yang relevan
keputusan dalam penyelenggaraan yang dapat diverifikasikan.
pemerintahan.
Secara Etimologis:
Organum (Latin); organon (Yunani) berarti Unsur Dasar Organisasi:
alat, anggota, bagian, atau badan.
• Adanya Sekelompok Orang;
Tiga macam pendapat tentang Organisasi: • Adanya Kerjasama;
• Kumpulan Orang;
• Proses Pembagian Kerja;
• Adanya Tujuan Akhir yang Sama.
• Sistem Kerja Sama.
PENGERTIAN ORGANISASI
Sistem saling pengaruh antar orang dalam satu kelompok dalam
rangka mencapai tujuan tertentu
www.companyname.com
@ipdn IPDN © 2016 Jetfabrik Multipurpose@ipdn
Theme. All Rights Reserved. www.ipdn.kemendagri.go.id
PENGERTIAN ORGANISASI 9
www.companyname.com
@ipdn IPDN © 2016 Jetfabrik Multipurpose@ipdn
Theme. All Rights Reserved. www.ipdn.kemendagri.go.id
Konsep Dasar Teori Organisasi 10
Menurut Lubis dan Husaini (1987) bahwa teori organisasi adalah sekumpulan ilmu
pengetahuan yang membicaraan mekanisme kerjasama dua orang atau lebih secara
sistematis untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan.
Menurut Stephen P. Robbins (1994) Teori organisasi adalah disiplin ilmu yang mempelajari
struktur dan desain organisasi. Teori organisasi menunjuk aspek-aspek deskriptif maupun
perspektif dari disiplin ilmu tersebut. Teori organisasi menjelaskan bagaimana organisasi
sebenarnya distruktur dan menawarkan tentang bagaimana organisasi bisa dikonstruksi
guna meningkatkan keefektifan organisasi.
Dari pengertian teori dan organisasi maka dapat dipahami bahwa definisi teori organisasi
berfungsi menjelaskan kegiatan dan dinamika kerjasama organisasi dan memberikan tuntunan
dalam pengambilan keputusan berdasarkan prediksi akibat pengambilan keputusan tersebut.
www.companyname.com
@ipdn IPDN © 2016 Jetfabrik Multipurpose@ipdn
Theme. All Rights Reserved. www.ipdn.kemendagri.go.id
ORGANISASI SEBAGAI SISTEM 11
SISTEM:
Sekumpulan elemen yang saling berinteraksi dalam suatu kesatuan yang utuh dan secara
simultan berproses ke arah tercapainya tujuan tertentu
A
B C
www.companyname.com
@ipdn IPDN © 2016 Jetfabrik Multipurpose@ipdn
Theme. All Rights Reserved. www.ipdn.kemendagri.go.id
CAKUPAN ORGANISASI
KETERANGAN
1. Organisasi
2. Administrasi
jjjaka
6
1
5 4 3 2 3. Manajemen
4. Kepemimpinan
5. Pengambilan Keputusan
www.companyname.com
© 2016 Jetfabrik Multipurpose Theme. All Rights Reserved. 14
TEORETIKUS TIPE 3 (Pendekatan Kontigensi/Modern) 28
www.companyname.com
@ipdn IPDN © 2016 Jetfabrik Multipurpose@ipdn
Theme. All Rights Reserved. www.ipdn.kemendagri.go.id
TEORETIKUS TIPE 3 (Pendekatan Kontigensi/Modern) 30
www.companyname.com
@ipdn IPDN © 2016 Jetfabrik Multipurpose@ipdn
Theme. All Rights Reserved. www.ipdn.kemendagri.go.id
33
33
www.companyname.com
© 2016 Jetfabrik Multipurpose Theme. All Rights Reserved.
PRINSIP-PRINSIP ORGANISASI [1] 34
www.companyname.com
@ipdn IPDN © 2016 Jetfabrik Multipurpose@ipdn
Theme. All Rights Reserved. www.ipdn.kemendagri.go.id
PRINSIP-PRINSIP ORGANISASI [2] 35
Prinsip Pertanggungjawaban.
Dalam menjalankan tugasnya setiap pegawai harus bertanggung jawab sepenuhnya kepada atasan.
Prinsip Keseimbangan.
Keseimbangan antara struktur organisasi yang efektif dengan tujuan organisasi. Penyusunan struktur organisasi harus sesuai
dengan tujuan dari organisasi. Organisasi yang aktivitasnya sederhana (tidak kompleks) contoh ‘koperasi di suatu desa
terpencil’, struktur organisasinya akan berbeda dengan organisasi koperasi yang ada di kota besar.
Prinsip Fleksibilitas
Organisasi harus senantiasa melakukan pertumbuhan dan perkembangan sesuai dengan dinamika organisasi sendiri (internal
factor) dan juga karena adanya pengaruh di luar organisasi (external factor), sehingga organisasi mampu menjalankan fungsi
dalam mencapai tujuannya.
Prinsip Kepemimpinan.
Dalam organisasi apapun bentuknya diperlukan adanya kepemimpinan, atau dengan kata lain organisasi mampu
menjalankan aktivitasnya karena adanya proses kepemimpinan yang digerakan oleh pemimpin organisasi.
www.companyname.com
@ipdn IPDN © 2016 Jetfabrik Multipurpose@ipdn
Theme. All Rights Reserved. www.ipdn.kemendagri.go.id
BENTUK-BENTUK ORGANISASI [1] 36
BENTUK TUNGGAL
BENTUK KOMISI
Bentuk ini biasanya
Organisasi yang
terdapat pada organisasi
Berdasarkan Jumlah yang masih sederhana.
mempunyai pipmpinan
Pemegang Pimpinan berupa sebuah dewan yang
Pimpinan berada di satu
terdiri dari beberapa orang.
Organisasi, terdapat 2 orang, kekuasan,
Bentuk ini banyak dipakai
bentuk Pokok: pengawasan dan tanggung
organisasi yang mempunyai
jawab. Kebaikannya
tugas membuat peraturan
masalah dapat diputuskan
atau pertimbangan.
cepat.
www.companyname.com
@ipdn IPDN © 2016 Jetfabrik Multipurpose@ipdn
Theme. All Rights Reserved. www.ipdn.kemendagri.go.id
BENTUK-BENTUK ORGANISASI [2] 37
ORGANISASI FORMAL
yaitu suatu bentuk
ORGANISASI INFORMAL perkumpulan yang dibentuk
Berdasarkan Sifatnya, yaitu keseluruhan hubungan secara sadar dan mempunyai
Organisasi dibagi serta interaksi perorangan tujuan tertentu, yang di
dan penggolongan ke dalam dalamnya tercakup sistem
menjadi 2, yaitu: kelompok yang lebih kecil dari kerja sama dari dua orang
anggota organisasi itu. atau lebih. Contoh : partai
politik, perkumpulan sosial,
perusahaan, sekolah,dll.
www.companyname.com
@ipdn IPDN © 2016 Jetfabrik Multipurpose@ipdn
Theme. All Rights Reserved. www.ipdn.kemendagri.go.id
BENTUK-BENTUK ORGANISASI [3] 38
ORGANISASI PRIVATE
ORGANISASI PUBLIK Istilah privat berasal dari bahasa Latin
“set apart” (yang terpisah). Sasaran
Istilah publik berasal dari bahasa Latin
Berdasarkan “of people” (yang berkenaan dengan
organisasi publik ditujukan pada hal –
hal yang ‘terpisah’ dari masyarakat
masyarakat). Sasaran organisasi publik
Tujuannya, Organisasi ditujukan kepada masyarakat umum.
secara umum.
Organisasi privat atau bisnis adalah
dibagi menjadi 2, Organisasi publik adalah tipe
organisasi yang bertujuan
organisasi yang ditujukan untuk
yaitu: menghasilkan pelayanan kepada
menyediakan barang dan jasa kepada
konsumen, yang dibedakan dari
masyarakat, tanpa membedakan status
kemampuanya membayar barang dan
dan kedudukannya.
jasa tersebut sesuai dengan hukum
pasar.
www.companyname.com
@ipdn IPDN © 2016 Jetfabrik Multipurpose@ipdn
Theme. All Rights Reserved. www.ipdn.kemendagri.go.id
39
B.
STRUKTUR ORGANISASI
www.companyname.com
@kemendagrirb © 2016 Jetfabrik Multipurpose @kemendagrirb
KemendagriRb Theme. All Rights Reserved. www.rb.kemendagri.go.id
STRUKTUR ORGANISASI [1] 40
Menurut Winardi dalam bukunya “Teori Wisnu dan Nurhasanah dalam bukunya
Menurut Prof. Komaruddin dalam
Organisasi & Pengorganisasian”: ”Teori Organisasi”:
Kamus Ensiklopedia Manajemen:
STRUKTUR SUATU ORGANISASI STRUKTUR ORGANISASI
STRUKTUR ORGANISASI
”adalah spesifikasi dari aktivitas-aktivitas kerja adalah suatu sistem formal tentang hubungan
”adalah suatu susunan yang terdiri atas
serta menunjukkan bagaimana fungsi atau tugas dan wewenang yang mengendalikan
fungsi-fungsi dan hubungan-hubungan
aktivitas-aktivitas yang berbeda berkaitan bagaimana tiap individu bekerjasama dan
yang menyatakan keseluruhan kegiatan
satu sama lain dalam suatu organisasi mengelola segala sumber daya yang ada
untuk mencapai suatu tujuan”.
tersebut”. untuk mewujudkan tujuan organisasi”.
ORGANISASI LINE/HIERARKI, bentuk kekuasaan dan tanggung jawab berjalan dari pimpinan sampai bawah,
yaitu para pejabat yang memimpin kesatuan-kesatuan organisasi.
Organisasi bersifat langsung, lalu lintas kekuasaan berlangsung secara vertikal.
Tipe organisasi ini masih kecil dan sederhana sehingga hubungan kerja antara pimpinan dan bawahan
dilaksanakan secara langsung (face to face).
ORGANISASI STAF/FUNGSIONAL, pada bentuk ini kekuasaan dilimpahkan melalui para ahli dalam suatu
fungsi yang merupakan bidang keahliannya. Sebaliknya, ahli-ahli itu mempunyai kekuasaan mengenai
bidang keahliannya terhadap setiap pejabat di kesatuan manapun, tetapi tidak berhak memerintah secara
langsung,wewenangnya memberi saran dan nasihat.
ORGANISASI GABUNGAN STAF DAN LINE, organisasi ini disusun dalam bentuk lurus/line, tetapi di pihak
lain diadakan pejabat-pejabat ahli, yaitu untuk memberikan nasihat dan bantuan terhadap kesatuan-
kesatuan tertentu.
Tiap pejabat ahli memimpin suatu kesatuan mengenai fungsi tertentu, tetapi tidak mempunyai kekuasaan
untuk langsung memerintah para pekerja atau meminta tanggung jawab mereka.
ORGANISASI SISTEM PANITIA, adalah sekelompok orang yang siap sebagai suatu kelompok yang mendapat
kepercayaan untuk beberapa hal tertentu. Panitia dapat didirikan untuk waktu terbatas atau waktu tidak
terbatas. Kedudukan panitia tergantung dari tugasnya. Bila sebagai penasihat, ia berperan sebagai staf. Bila
sebagai pemimpin, misalnya menentukan keputusan, maka ia berkedudukan sebagai line.
www.companyname.com
@ipdn IPDN © 2016 Jetfabrik Multipurpose@ipdn
Theme. All Rights Reserved. www.ipdn.kemendagri.go.id
STRUKTUR ORGANISASI [3] 42
ORGANISASI LINE/HIERARKI, bentuk kekuasaan dan tanggung jawab berjalan dari pimpinan sampai bawah, yaitu para pejabat yang memimpin kesatuan-kesatuan organisasi.
Organisasi bersifat langsung, lalu lintas kekuasaan berlangsung secara vertikal. Tipe organisasi ini masih kecil dan sederhana sehingga hubungan kerja antara pimpinan dan
bawahan dilaksanakan secara langsung (face to face).
www.companyname.com
@ipdn IPDN © 2016 Jetfabrik Multipurpose@ipdn
Theme. All Rights Reserved. www.ipdn.kemendagri.go.id
STRUKTUR ORGANISASI [4] 43
ORGANISASI STAF/FUNGSIONAL, pada bentuk ini kekuasaan dilimpahkan melalui para ahli dalam suatu fungsi yang merupakan bidang keahliannya. Sebaliknya, ahli-ahli itu
mempunyai kekuasaan mengenai bidang keahliannya terhadap setiap pejabat di kesatuan manapun, tetapi tidak berhak memerintah secara langsung,wewenangnya memberi saran
dan nasihat.
www.companyname.com
@ipdn IPDN © 2016 Jetfabrik Multipurpose@ipdn
Theme. All Rights Reserved. www.ipdn.kemendagri.go.id
STRUKTUR ORGANISASI [5] 44
ORGANISASI GABUNGAN STAF DAN LINE, organisasi ini disusun dalam bentuk lurus/line, tetapi di pihak lain diadakan pejabat-pejabat ahli, yaitu untuk memberikan nasihat dan
bantuan terhadap kesatuan-kesatuan tertentu. Tiap pejabat ahli memimpin suatu kesatuan mengenai fungsi tertentu, tetapi tidak mempunyai kekuasaan untuk langsung
memerintah para pekerja atau meminta tanggung jawab mereka.
www.companyname.com
@ipdn IPDN © 2016 Jetfabrik Multipurpose@ipdn
Theme. All Rights Reserved. www.ipdn.kemendagri.go.id
STRUKTUR ORGANISASI [6] 45
www.companyname.com
@ipdn IPDN © 2016 Jetfabrik Multipurpose@ipdn
Theme. All Rights Reserved. www.ipdn.kemendagri.go.id
46
C.
REFORMASI BIROKRASI
www.companyname.com
@kemendagrirb © 2016 Jetfabrik Multipurpose @kemendagrirb
KemendagriRb Theme. All Rights Reserved. www.rb.kemendagri.go.id
AGENDA PRIORITAS ROAD MAP REFORMASI BIROKRASI 47
NASIONAL TAHAP II (2015-2019)
www.companyname.com
@ipdn IPDN © 2016 Jetfabrik Multipurpose@ipdn
Theme. All Rights Reserved. www.ipdn.kemendagri.go.id
AGENDA PRIORITAS ROAD MAP REFORMASI BIROKRASI 48
NASIONAL TAHAP III (2020-2024)
• Tertatanya kelembagaan instansi pemerintah yang berbasis kinerja dan prinsip efisiensi;
Birokrasi yang • Terciptanya proses bisnis yang sederhana, mudah, dan berbasis teknologi informasi dan komunikasi;
Kapabel •
•
Meningkatnya profesionalisme ASN berbasis sistem merit;
Meningkatnya kepemimpinan transformatif untuk memperbaiki kinerja birokrasi.
V
Terwujudnya Indonesia Maju Berdaulat,
Terwujudnya Indonesia Maju Berdaulat,
Mandiri,
Mandiri,dan
danBerkepribadian
Berkepribadian
Berlandaskan
BerlandaskanGotong
GotongRoyong
Royong
RPJMN
RPJMN2015-2019
2015-2019
M
RB
RB
RPJMN 2020-2024
1.1. Peningkatan
PeningkatanKualitas
KualitasManusia
ManusiaIndonesia;
Indonesia;
2.2. Struktur Ekonomi yang Produktif, Mandiri dan Berdaya
Struktur Ekonomi yang Produktif, Mandiri dan Berdaya
Saing;
Saing;
3.3. Pembangunan
PembangunanyangyangMerata
Meratadan
danBerkeadilan;
Berkeadilan;
4.4. Mencapai
MencapaiLingkungan
LingkunganHidup
Hidupyang
yangBerkelanjutan;
Berkelanjutan;
5.5. Kemajuan
KemajuanBudaya
Budayayang
yangMencerminkan
MencerminkanKepribadian
KepribadianBangsa
Bangsa RENCANA STRATEGIS
6.6. Penegakan Sistem Hukum yang Bebas Korupsi,
Penegakan Sistem Hukum yang Bebas Korupsi, RB
Bermatrabat dan Tepercaya; RB
Bermatrabat dan Tepercaya;
7.7. Perlindungan
PerlindunganBagi
BagiSegenap
SegenapBangsa
BangsadandanMemberikan
MemberikanRasa
Rasa
Aman
AmanPada
PadaSeluruh
SeluruhWarga;
Warga;
8.8. Pengelola
PengelolaPemerintahan
Pemerintahanyang
yangBersih,
Bersih,Efektif
Efektifdan
dan RB ROAD MAP
Terpercaya; RB
Terpercaya; REFORMASI BIROKRASI
9.9. Sinergi
SinergiPemerintah
PemerintahDaerah
DaerahDalam
DalamKerangka
KerangkaNegara
Negara
Kesatuan.
Kesatuan. KEMENDAGRI DAN PEMDA
AGENDA REFORMASI BIROKRASI TAHUN 2019
(KOMPONEN PENGUNGKIT/PROSES)
Tim RB
11
Budaya
Kerja dan Roadmap
INDEKS = 5 Media RB
Komunikasi
Manajemen
Perubahan
Pemantaua
Agent of
n dan
Change
Evaluasi RB
Komitmen
KDH dan
OPD
22
Harmonisasi
Penataan
Peraturan
Perundang-
Undangan
Sistem
Pengendalia
n
Penyusunan
PUU
INDEKS = 5
33
Penataan
Evaluasi Kelembagaan
Kelembagaan
Penataan dan
Penguatan Organisasi
INDEKS = 6
Proses Bisnis
E-Gov
dan SOP
44
Keterbukaan
Tata Naskah
Informasi
Dinas
Publik
Penataan
Tatalaksana INDEKS = 5
Ren
Kebutuhan
Pegawai
Penerimaa
55 SIMPEG n Pegawai
Bebas KKN
INDEKS = 15
Bang
Penataa Pegawai
Evaluasi
Berbasis
Jabatan n SDM Kompetens
i
Disiplin
dan Kode Promosi
Etik Terbuka
Pegawai
PK Individu
66
INDEKS = 6 Pengelolaa
n AKIP
Penguatan
Akuntabilitas
Pengendalian
77 Gratifikasi
Kapabilitas Maturitas
INDEKS = 12 APIP SPIP
Penguatan
Pengawasa
Pembanguna n
Penanganan
n Zona
Dumas
Integritas
Penanganan Whistle
Benturan Blowing
Kepentingan System
Standar
Pelayanan
88
Pemanfaata Budaya
n Teknologi Pelayanan
Informasi Prima
Pelayana
n Publik
INDEKS = 6
Penilaian
Kepuasan Pengelolaan
Terhadap Pengaduan
Pelayanan
3 BB > 70 – 80 Sangat Baik, Akuntabel, berkinerja baik, memiliki sistem manajemen kinerja
yang andal.
4 B > 60 - 70 Baik, Akuntabilitas kinerjanya sudah baik, memiliki sistem yang dapat digunakan
untuk manajemen kinerja, dan perlu sedikit perbaikan.
5 CC > 50 - 60 Cukup (memadai), Akuntabilitas kinerjanya cukup baik, taat kebijakan, memiliki
sistem yang dapat digunakan untuk memproduksi informasi kinerja untuk
pertanggung jawaban, perlu banyak perbaikan tidak mendasar.
6 C > 30 - 50 Kurang, Sistem dan tatanan kurang dapat diandalkan, memiliki sistem untuk
manajemen kinerja tapi perlu banyak perbaikan minor dan perbaikan yang
mendasar.
7 D 0 - 30 Sangat Kurang, Sistem dan tatanan tidak dapat diandalkan untuk penerapan
manajemen kinerja; Perlu banyak perbaikan, sebagian perubahan yang sangat
mendasar.
www.companyname.com
@kemendagrirb © 2016 Jetfabrik Multipurpose @kemendagrirb
KemendagriRb Theme. All Rights Reserved. www.rb.kemendagri.go.id
SINERGITAS KEMENDAGRI DAN KEMENPANRB DALAM PERCEPATAN
PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI PEMERINTAH DAERAH
KEMENDAGRI
KEMENDAGRI KEMENPANRB
KEMENPANRB
DAN/ATAU KEBIJAKAN NASIONAL DAN/ATAU
DAN/ATAU DAN/ATAU
TRBN PERMENPANRB TRBN
TRBN (ROADMAP, EVALUASI, ZI, DLL) TRBN
PEMBINAAN
PEMBINAAN EVALUASI
EVALUASI
RB PEMDA
RB PEMDA RB
RBPEMDA
PEMDADAN
DANK/L
K/L
PERMENDAGRI 135/2018
PPRB PEMDA
D.
KELEMBAGAAN
www.companyname.com
@kemendagrirb © 2016 Jetfabrik Multipurpose @kemendagrirb
KemendagriRb Theme. All Rights Reserved. www.rb.kemendagri.go.id
PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH
REPUBLIK INDONESIA
UUD 1945 (7) Susunan dan TATA CARA PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH diatur
Pasal 18 dalam undang-undang.** )
1 2 3
MANDAT KOORDINASI PEMBINAAN DAN PENGAWASAN
PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH
Pasal 8 ayat (3) UU 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah,
“Pembinaan dan pengawasan sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) dan ayat (2) secara nasional dikoordinasikan
oleh Menteri”
34 PROVINSI
SECARA NASIONAL K/L LANGSUNG KE DAERAH
DIKOORDINASIKAN
OLEH MENDAGRI
(Pasal 8 dan 373 UU 23/2014)
34 GWPP
514 KABUPATEN/KOTA
34 PROVINSI DAN 34 PROVINSI DAN
514 KABUPATEN/KOTA 514 KABUPATEN/KOTA
© Biro Ortala Setjen KDN, 2019
34 PROVINSI
SECARA NASIONAL DAERAH LANGSUNG KE K/L
DIKOORDINASIKAN
OLEH MENDAGRI
(Pasal 8 dan 373 UU 23/2014)
34 GWPP
514 KABUPATEN/KOTA
34 PROVINSI DAN 34 PROVINSI DAN
514 KABUPATEN/KOTA 514 KABUPATEN/KOTA
© Biro Ortala Setjen KDN, 2019
34 KEMENTERIAN DAN 31
KEMENDAGRI LEMBAGA PEMERINTAH
NON KEMENTERIAN
MENTERI TEKNIS/
MENDAGRI KA LPNK
1. Pembagian Urusan Pemerintahan;
BINWAS UMUM BINWAS TEKNIS 2. Kelembagaan Daerah;
3. Kepegawaian pada Perangkat Daerah;
4. Keuangan Daerah;
5. Pembangunan Daerah;
32 URUSAN PEMERINTAHAN
34 PROVINSI 6. Pelayanan Publik di Daerah;
SECARA NASIONAL 7. Kerja Sama Daerah;
8. Kebijakan Daerah;
DIKOORDINASIKAN
9. Kepala Daerah dan DPRD; dan
OLEH MENDAGRI 10. Pembinaan dan Pengawasan Lain
(Pasal 8 dan 373 UU 23/2014)
Sesuai dengan Ketentuan PUU.
34 GWPP
514 KABUPATEN/KOTA
34 PROVINSI 34 PROVINSI
© Biro Ortala Setjen KDN, 2019
LEVEL
PEMERINTAHAN PUSAT PRESIDEN
34 MENTERI DAN Korbinwas Pemda
31 KEPALA LPNK
Koordinasi
LEVEL
IRISAN TUSI KEMENDAGRI DAN K/L MENDAGRI
PEMERINTAHAN DAERAH
K/L KEMENDAGRI
Binwas Teknis Binwas Umum
1. Kemenpanrb, Kominfo, Kemenkumhan, dLL; 1. Sekretariat Jenderal;
2. BPIP dan Kemenkumham, dLL; 2. Ditjen Politik dan Pemerintahan Umum;
3. BNPB dan BNPP; 3. Ditjen Bina Administrasi Kewilayahan;
4. Kemenpanrb, Kemenkumham, BKN, KASN; 4. Ditjen Otonomi Daerah; 34 PROVINSI
5. Bappenas; 5. Ditjen Bina Pembangunan Daerah;
6. Kemendes; 6. Ditjen Bina Pemerintahan Desa;
7. Kemenkeu; 7. Ditjen Bina Keuangan Daerah; 34 GWPP
8. BKKBN; 8. Ditjen Kependudukan dan Pencatatan Sipil;
9. BPKP; 9. Inspektorat Jenderal;
10. LIPI dan Kemenristek Dikti; 10. Badan Penelitian dan Pengembangan;
Binwas Umum dan Teknis
11. LAN; 11. Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia;
1 2
Bidang urusan Kemendagri Bidang urusan K/L Teknis
K/L Sektoral
Kementerian
Dalam Negeri
Kementerian
Dalam Negeri
Pemerintah
Daerah
Pemerintah
Daerah
E.
TATALAKSANA
www.companyname.com
@kemendagrirb © 2016 Jetfabrik Multipurpose @kemendagrirb
KemendagriRb Theme. All Rights Reserved. www.rb.kemendagri.go.id
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
1. Keberadaannya sangat diperlukan dalam manajemen;
JUMLAH SOP DI LINGKUNGAN KEMENDAGRI RI
2. Oleh karena itu penetapan sistem, prosedur dan tata
kerja dalam manajemen adalah hal yang wajar dan Jumlah SOP Jumlah SOP
No Komponen/Biro/Pusat
menjadi suatu keharusan; Tahun 2017 Tahun 2018
1. Sekretariat Jenderal 303 SOP 228 SOP
3. Hal ini dikuatkan oleh Victor Lazaro dalam bukunya a. Biro Perencanaan 17 SOP 17 SOP
“System and Procedure, A Handbook for Bussines b. Biro Kepegawaian 59 SOP 44 SOP
and Industry“ yang menyatakan “All corporate c. Biro Organisasi dan Tatalaksana 31 SOP 15 SOP
functions – production, marketing, finance, d. Biro Hukum 16 SOP 17 SOP
purchasing, industrial relations, and so on – are e. Biro Umum 52 SOP 39 SOP
performed by mean of routines, or systems and f. Biro Administrasi Pimpinan 8 SOP 5 SOP
procedures, which transelate the policies of g. Pusat Administrasi Keuangan dan Pengelolaan Aset 43 SOP 27 SOP
management into action”. h. Pusat Data dan Sistem Informasi 40 SOP 43 SOP
i. Pusat Penerangan 18 SOP 18 SOP
4. Sistem dan prosedure sangat penting dalam proses
j. Pusat Fasilitasi dan Kerjasama 19 SOP 3 SOP
manajemen.
2. Inspektorat Jenderal 19 SOP 19 SOP
3. Ditjen Politik Dan Pemerintahan Umum 11 SOP 11 SOP
TATA KERJA: cara melaksanakan pekerjaan yang se- 4. Ditjen Bina Administrasi Kewilayahan 42 SOP 49 SOP
efisien mungkin atas suatu tugas dengan mem- 5. Ditjen Bina Pemerintahan Desa 65 SOP 3 SOP
perhatikan segi tujuan, peralatan, tenaga 6. Ditjen Otonomi Daerah 37 SOP 31 SOP
kerja, waktu, ruang, biaya dsb. 7. Ditjen Bina Pembangunan Daerah 8 SOP 8 SOP
8. Ditjen Kependudukan dan Pencatatan Sipil 10 SOP 20 SOP
PROSEDUR KERJA: rangkaian tata kerja yang berurut-
9. Ditjen Bina Keuanagan Daerah 20 SOP 18 SOP
an, tahapan yang secara jelas menunjukkan 10. Badan Penelitian dan Pengembangan 37 SOP 37 SOP
jalan, alur, arus (flow) yang harus ditempuh, 11. Badan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia 49 SOP 21 SOP
dari mana kegiatan berawal, kemana/kepada 12. Institut Pemerintahan Dalam Negeri - SOP - SOP
siapa diteruskan dan kapan/di mana selesai. Jumlah 601 SOP 445 SOP
SISTEM KERJA : rangkaian tata kerja dan prosedur kerja
yang kemudian membentuk suatu kebulatan
atau pola tertentu dalam pelaksanaan suatu
pekerjaan/kegiatan
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
PRINSIP-PRINSIP PENYUSUNAN
STANDARD OPERATIONAL
STANDARD OPERATIONAL PROCEDURE
PROCEDURE
serangkaian instruksi
serangkaian instruksi tertulis
tertulis yg.dibakukan
yg.dibakukan SOP: PRINSIP-PRINSIP PENERAPAN
mengenai pelaksanaan
mengenai pelaksanaan serangkaian
serangkaian kegiatan,
kegiatan,
baik administratif
baik administratif maupun
maupun teknis.
teknis. SOP:
a. kemudahan dan kejelasan;
PEDOMAN KERJA
PEDOMAN KERJA ::
b. effisisensi dan effectivitas; a. komitmen;
pengaturan pelaksanaan
pengaturan pelaksanaan suatu
suatu kegiatan
b. konsisten;
BENTUK
secara umum.
secara umum. c. keselarasan;
c. perbaikan dan penyempurnaan
PROSEDUR d. keterukuran;
KERJA PETUNJUK PELAKSANAAN
PELAKSANAAN KERJA : berkelanjutan;
pengaturan lebih lanjut masing-masing e. dinamis; d. mengikat;
pedoman kerja,
kerja, lebih terperinci
terperinci
f. berorientasi pada pengguna e. setiap unsur yang terlibat
MANUAL KERJA
MANUAL KERJA : (pelanggan); mempunyai peran penting;
pengaturan lebih
pengaturan lebih rinci
rinci dari
dari petunjuk
petunjuk f. setiap unsur sadar peran dan
pelaksanaan kerja
pelaksanaan kerja g. kepatuhan hukum;
tanggung jawabnya;
h. kepastian hukum; g. terdokumentasi dengan baik.
TATA NASKAH DINAS ELEKTRONIK
ASAS
DAYAGUNA
Dilakukan secara berdayaguna
Penulisan
Penggunaan ruang / lembaga naskah dinas
Spesifikasi informasi
Penggunaan bahasa Indonesia
PEMBAKUAN
Diproses dan disusun menurut tata cara dan
bentuk yang telah dibakukan
PERTANGGUNGJAWABAN
Dapat dipertanggungjawabkan Kewenangan Penandatanganan Naskah Dinas adalah
Isi format hak dan kewajiban yang ada pada seorang pejabat
Prosedur
Kearsipan
untuk menanda tangani naskah dinas sesuai dengan
Kewenangan tugas dan tanggung jawab kedinasan pada jabatannya.
Keabsahan
PAKAIAN DINAS PNS
MAKSUD DAN TUJUAN:
Meningkatkan kedisiplinan, pengawasan, estetika, integritas,
etos kerja, motivasi kerja, kewibawaan serta mewujudkan
keseragaman dan identitas PNS di lingkungan Kementerian
Dalam Negeri dan Pemerintah Daerah
F.
LAYANAN PUBLIK
www.companyname.com
@kemendagrirb © 2016 Jetfabrik Multipurpose @kemendagrirb
KemendagriRb Theme. All Rights Reserved. www.rb.kemendagri.go.id
UPAYA PENINGKATAN
KUALITAS PELAYANAN PUBLIK
1
• Standar Pelayanan dan Maklumat Pelayanan
2
• SDM Profesional
3
• Pengelolaan Pengaduan
4
• Survei Kepuasan Masyarakat
5
• Sistem Informasi Pelayanan Publik
6
• Inovasi
7
• Sarana Prasarana
• Evaluasi Kinerja Unit Penyelenggara Pelayanan
8 Publik
9
• Forum Konsultasi Publik
© Biro Ortala Setjen KDN, 2019
85
85
www.companyname.com
© 2016 Jetfabrik Multipurpose Theme. All Rights Reserved.
86
86
www.companyname.com
© 2016 Jetfabrik Multipurpose Theme. All Rights Reserved.
https://ula.kemendagri.go.id
Cepat 17 Layanan Online
Efisien & 1.
2.
Registrasi layanan konsultasi
Rekomendasi Perjalanan Dinas Luar Negeri Bagi ASN Pemda
efektif 3. Penerbitan Surat Keterangan Penelitian
Pasti 4. Rekomendasi Perjalanan Dinas Luar Negeri Bagi Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah dan DPRD Provinsi,
Kabupaten/Kota
Akuntabil 5. Izin ke Luar Negeri dengan alasan penting bagi Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah dan DPRD Provinsi,
Kabupaten/Kota
itas 6. Penerbitan Kepmendagri tentang peresmian Pergantian Antar Waktu anggota DPRD Provinsi
7. Penerbitan Kepmendagri tentang pemberhentian dan pengangkatan Bupati/Wakil Bupati, atau Wali Kota/Wakil Wali
Transpara Kota;
8. Penerbitan surat pemberitahuan peneliti asing
n 9. Penerbitan surat keterangan terdaftar bagi organisasi kemasyarakatan
10. Evaluasi ranperda tentang APBD Tahun Anggaran
11. Evaluasi rranperda tentang pertanggungjawaban pelaksanaan APBD Tahun Anggaran
12. Evaluasi ranperda tentang perubahan APBD Tahun Anggaran
13. Evaluasi ranperda tentang rencana tata ruang wilayah provinsi dan rencana tata ruang kawasan strategis provinsi
14. Evaluasi ranperda tentang RPJPD/RPJMD
15. Unit Layanan Gratifikasi
16. Penerbitan Surat Mendagri tentang Persetujuan Tertulis Pergantian Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama Daerah
Provinsi dan Kabupaten/Kota
17. Penerbitan Surat Mendagri tentang Persetujuan Tertulis Pergantian Pejabat Administrator dan Pejabat Pengawas
Daerah Provinsi dan Kabupaten/Kota