Anda di halaman 1dari 88

TEORI ORGANISASI, PENGORGANISASIAN DAN

REFORMASI BIROKRASI
S U M ATE R A
K A L IM A N T A N

IR IA N J A Y A

JAVA

OLEH:
Dr. RIZARI, MBA., M.Si / SELVIA JUNITA PRAJA. S.IP. M.Si
WAKIL REKTOR BIDANG ADMINISTRASI INSTITUT PEMERINTAHAN DALAM NEGERI
KEMENTERIAN DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

JAKARTA, 13 SEPTEMBER 2019


CURRICULUM VITAE
Nama : Dr. RIZARI, MBA., M.Si.
TTL : Jakarta, 30 Desember 1959
Jabatan : Wakil Rektor Bidang Administrasi
Institut Pemerintahan Dalam Negeri
Instansi : Jalan Ir. Soekarno Km. 20 Jatinangor, Kabupaten
Sumedang, Jawa Barat 45363
Doktor Ilmu Administrasi
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Pendidikan :
Universitas Padjadjaran
Jl. Dipatiukur No. 35 Bandung

1. Kapus Keuangan Dan Aset


2. Direktur Kawasan dan Pertanahan
3. Direktur Dekon TP
Riwayat
: 4. Kepala Biro Organisasi dan Tatalaksana,
Pekerjaan
Sekretariat Jenderal Kemendagri;
5. Kepala Pusat IV, BPSDM Kemendagri;
6. Wakil Rektor Bidang Administrasi IPDN;

E-mail: rizari.azhar@gmail.com
Kontak :
HP dan WA: +62 811-835-306

MARI BERSINERGI MEMBANGUN NEGERI


CURRICULUM VITAE 3

1. Nama : Selvia Junita Praja. S.IP. M.SI


2. Tempat/Tgl.Lahir : Bengkulu, 04 Juni 1991
3. Pangkat/Gol/NIP : Penata Muda TK. I /III b/199106042012062003
4. Jabatan : Asisten Ahli
5. Pendidikan : S1 Manajemen Pemerintahan
Institut Pemerintahan Dalam Negeri
Tahun 2013.
S2 Administrasi Pemerintahan Daerah
Institut Pemerintahan Dalam Negeri
Tahun 2015
6. Alamat :
a. Alamat Ktr. : Jl. Ampera Raya – Cilandak Timur
Pasar Minggu Jakarta Selatan 12560.
b. Rumah : Citayam Grande Valey, Blok D Depok Jawa barat
Kompleks IPDN Jakarta, Wisma Nusantara 17 Kamar A5
Jalan Ampera Raya – Cilandak Timur
Pasar Minggu Jakarta Selatan 12560
c. Telp. : 085369323394
d. E-mail: Selviapraja.sp@gmail.com.
Warning !!

Nonaktifkan Stop Keluar Masuk


Stop Terlambat
HP Kelas

@kemendagrirb KemendagriRb @kemendagrirb www.rb.kemendagri.go.id


Materi Pokok
Pengantar Teori Organisasi

Struktur Organisasi

Reformasi Birokrasi

Kelembagaan

Tatalaksana

Layanan Publik

@kemendagrirb KemendagriRb @kemendagrirb www.rb.kemendagri.go.id


A.
PENGANTAR

@kemendagrirb KemendagriRb @kemendagrirb www.rb.kemendagri.go.id


KONSEP DASAR TEORI

Perkembangan aktivitas dalam


penyelenggaran pemerintahan Calvin S. Hall dan Gardner Lindsey (1970)
mengharuskan adanya teori yang dapat teori adalah seperangkat konvensi yang
memberikan penjelasan atas masalah- diciptakan oleh ahli teori, terdiri dari suatu
masalah yang dihadapi dalam usaha gugus asumsi yang relevan yang secara
meningkatkan efektifitas dan efesiensi sistematik berhubungan satu sama lain.
penyelenggaraan pemerintahan.

Gejala-gejala timbul dan sifatnya sangat Suatu teori tidak dilihat dari benar salahnya,
kompleks yang dapat diterangkan dengan melainkan dilihat apakah teori itu mempunyai
menggunakan kerangka teori, sehingga dapat kegunaan dalam meramalkan suatu kejadian
diramalkan akibat-akibat pengambilan atau dapat menghasilkan konsep yang relevan
keputusan dalam penyelenggaraan yang dapat diverifikasikan.
pemerintahan.

@kemendagrirb KemendagriRb @kemendagrirb www.rb.kemendagri.go.id


KONSEP DASAR ORGANISASI 8

Secara Etimologis:
Organum (Latin); organon (Yunani) berarti Unsur Dasar Organisasi:
alat, anggota, bagian, atau badan.
• Adanya Sekelompok Orang;
Tiga macam pendapat tentang Organisasi: • Adanya Kerjasama;
• Kumpulan Orang;
• Proses Pembagian Kerja;
• Adanya Tujuan Akhir yang Sama.
• Sistem Kerja Sama.

PENGERTIAN ORGANISASI
Sistem saling pengaruh antar orang dalam satu kelompok dalam
rangka mencapai tujuan tertentu

Sistem yang mengkoordinasikan orang-orang, pekerjaan-pekerjaan,


teknologi, dan praktik-praktik manajemen untuk mencapai tujuan.

www.companyname.com
@ipdn IPDN © 2016 Jetfabrik Multipurpose@ipdn
Theme. All Rights Reserved. www.ipdn.kemendagri.go.id
PENGERTIAN ORGANISASI 9

1. ORGANISASI ADALAH SEBAGAI BENTUK SETIAP


1. ORGANIZARE (LATIN) = ORGANIZE (INGGRIS)=
PERSERIKATAN ORG2 UTK MENCAPAI TUJUAN
MEMBANGUN/MEMBENTUK SUATU KESATUAN
BERSAMA (James D. Money)
DARI BAGIAN-BAGIAN YANG BERKAITAN SATU
2. ORGANISASI ADALAH POLA KOMUNIKASI YG
DENGAN YANG LAIN.
LENGKAP DAN HUBUNGAN LAIN2 DI DLM SUATU
2. ORGANISASI = ORGANISME YG MELAKUKAN
KELOMPOK ORANG2 (Herbert A. Simon)
ORGANIZING ATAU KELUARAN
3. ORGANISASI ADALAH SBG SUATU ETRUKTUR
(PRODUK/OUTPUT). Organisme yang
KEWENANGAN DAN KEBIASAAN DLM HUBUNGAN
dinamis/hidup mulai dari lahir, tumbuh/besar,
ANTARA ORANG2 PADA SUATU SISTEM (Dwigt
kadangkala sakit dan mati.
Waldo)
3. ORGANISASI (INSEKLOPEDI ADM) ADALAH
4. ORGANISASI ADALAH SBG SUATU ALAT SALING
SUATU SISTEM USAHA KERJASAMA DARI
HUBUNGAN SATUAN2 KERJA YG MEMBERIKAN
SEKELOMPOK ORANG UNTUK MENCAPAI
MEREKA KEPADA ORANG2 LAIN YANG
TUJUAN BERSAMA.
DITEMPATKAN PADA STRUKTUR KEWENANGAN
4. ORGANISASI = ORGANUM (LATIN) YANG
(Luther Gulick)
BERARTI ALAT, BAGIAN ANGGOTA BADAN,
5. ORGANISASI ADALAH KERJASAMA DUA ORANG
LEMBAGA, INSTITUSI, PERANGKAT.
ATAU LEBIH UTK MENCAPAI TUJUAN TERTENTU

www.companyname.com
@ipdn IPDN © 2016 Jetfabrik Multipurpose@ipdn
Theme. All Rights Reserved. www.ipdn.kemendagri.go.id
Konsep Dasar Teori Organisasi 10

 Menurut Lubis dan Husaini (1987) bahwa teori organisasi adalah sekumpulan ilmu
pengetahuan yang membicaraan mekanisme kerjasama dua orang atau lebih secara
sistematis untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan.
 Menurut Stephen P. Robbins (1994) Teori organisasi adalah disiplin ilmu yang mempelajari
struktur dan desain organisasi. Teori organisasi menunjuk aspek-aspek deskriptif maupun
perspektif dari disiplin ilmu tersebut. Teori organisasi menjelaskan bagaimana organisasi
sebenarnya distruktur dan menawarkan tentang bagaimana organisasi bisa dikonstruksi
guna meningkatkan keefektifan organisasi.

Dari pengertian teori dan organisasi maka dapat dipahami bahwa definisi teori organisasi
berfungsi menjelaskan kegiatan dan dinamika kerjasama organisasi dan memberikan tuntunan
dalam pengambilan keputusan berdasarkan prediksi akibat pengambilan keputusan tersebut.

www.companyname.com
@ipdn IPDN © 2016 Jetfabrik Multipurpose@ipdn
Theme. All Rights Reserved. www.ipdn.kemendagri.go.id
ORGANISASI SEBAGAI SISTEM 11

SISTEM:
Sekumpulan elemen yang saling berinteraksi dalam suatu kesatuan yang utuh dan secara
simultan berproses ke arah tercapainya tujuan tertentu

A
B C

www.companyname.com
@ipdn IPDN © 2016 Jetfabrik Multipurpose@ipdn
Theme. All Rights Reserved. www.ipdn.kemendagri.go.id
CAKUPAN ORGANISASI

KETERANGAN
1. Organisasi
2. Administrasi
jjjaka
6
1
5 4 3 2 3. Manajemen
4. Kepemimpinan
5. Pengambilan Keputusan

6. Hubungan Antar Manusia

coba kalian jelaskan hubungan ke 6 Poin diatas !!!


14

www.companyname.com
© 2016 Jetfabrik Multipurpose Theme. All Rights Reserved. 14
TEORETIKUS TIPE 3 (Pendekatan Kontigensi/Modern) 28

• Suatu organisasi harus berhubungan dengan lingkungannya.


• Organisasi yang efektif adalah jika struktur organisasinya mampu
menyesuaikan dengan karakteristik lingkungannya (adaptabilitas dan
fleksibilitas).
• Tokoh:
1. Herbert Simon dan serangan terhadap prinsip-prinsip
2. Daniel Katz dan Robert Kahn dalam perspektif Lingkungan
3. Joan Woodward - Teknologi
4. Kelompok Aston - Besaran Organisasi

www.companyname.com
@ipdn IPDN © 2016 Jetfabrik Multipurpose@ipdn
Theme. All Rights Reserved. www.ipdn.kemendagri.go.id
TEORETIKUS TIPE 3 (Pendekatan Kontigensi/Modern) 30

Joan Woodward dan Teknologi


Pentingnya teknologi di dalam menentukan struktur yang
sesuai bagi sebuah organisasi.

Kelompok Aston dan Besaran Organisasi


Besaran (size) organisasi sebagai sebuah faktor penting yang
mempengaruhi struktur.

www.companyname.com
@ipdn IPDN © 2016 Jetfabrik Multipurpose@ipdn
Theme. All Rights Reserved. www.ipdn.kemendagri.go.id
33
33

www.companyname.com
© 2016 Jetfabrik Multipurpose Theme. All Rights Reserved.
PRINSIP-PRINSIP ORGANISASI [1] 34

Organisasi Harus Mempunyai Tujuan yang Jelas.


Organisasi dibentuk atas dasar adanya tujuan yang ingin dicapai, dengan demikian tidak mungkin suatu organisasi tanpa
adanya tujuan. Misalnya, organisasi pelayanan kesehatan seperti rumah sakit mempunyai tujuan memberikan pelayanan
kesehatan yang berkualitas dan lain lain.

Prinsip Skala Hirarkhi.


Organisasi harus ada garis kewenangan yang jelas dari pimpinan sampai pelaksana, sehingga mempertegas
pendelegasian wewenang dan pertanggungjawaban, dan akan menunjang efektivitas jalannya organisasi secara
keseluruhan.

Prinsip Kesatuan Perintah.


Dalam hal ini, seseorang hanya menerima perintah atau bertanggung jawab kepada seorang
atasan saja.

Prinsip Pendelegasian Wewenang.


Mempunyai kemampuan menjalankan pekerjaannya, seperti pendelegasian wewenang kepada bawahannya. Pejabat yang diberi
wewenang harus dapat menjamin tercapainya hasil yang diharapkan. Dalam pendelegasian, wewenang yang dilimpahkan meliputi
pengambilan keputusan, hubungan dengan orang lain, dan mengambil tindakan

www.companyname.com
@ipdn IPDN © 2016 Jetfabrik Multipurpose@ipdn
Theme. All Rights Reserved. www.ipdn.kemendagri.go.id
PRINSIP-PRINSIP ORGANISASI [2] 35

Prinsip Pertanggungjawaban.
Dalam menjalankan tugasnya setiap pegawai harus bertanggung jawab sepenuhnya kepada atasan.

Prinsip Pembagian Pekerjaan.


Agar kegiatan tersebut dapat berjalan optimal maka dilakukan pembagian tugas/pekerjaan yang didasarkan kepada kemampuan
dan keahlian dari masing-masing pegawai. Adanya kejelasan dalam pembagian tugas, akan memperjelas dalam pendelegasian
wewenang, pertanggungjawaban, serta menunjang efektivitas jalannya organisasi.

Prinsip Keseimbangan.
Keseimbangan antara struktur organisasi yang efektif dengan tujuan organisasi. Penyusunan struktur organisasi harus sesuai
dengan tujuan dari organisasi. Organisasi yang aktivitasnya sederhana (tidak kompleks) contoh ‘koperasi di suatu desa
terpencil’, struktur organisasinya akan berbeda dengan organisasi koperasi yang ada di kota besar.

Prinsip Fleksibilitas
Organisasi harus senantiasa melakukan pertumbuhan dan perkembangan sesuai dengan dinamika organisasi sendiri (internal
factor) dan juga karena adanya pengaruh di luar organisasi (external factor), sehingga organisasi mampu menjalankan fungsi
dalam mencapai tujuannya.

Prinsip Kepemimpinan.
Dalam organisasi apapun bentuknya diperlukan adanya kepemimpinan, atau dengan kata lain organisasi mampu
menjalankan aktivitasnya karena adanya proses kepemimpinan yang digerakan oleh pemimpin organisasi.

www.companyname.com
@ipdn IPDN © 2016 Jetfabrik Multipurpose@ipdn
Theme. All Rights Reserved. www.ipdn.kemendagri.go.id
BENTUK-BENTUK ORGANISASI [1] 36

BENTUK TUNGGAL
BENTUK KOMISI
Bentuk ini biasanya
Organisasi yang
terdapat pada organisasi
Berdasarkan Jumlah yang masih sederhana.
mempunyai pipmpinan
Pemegang Pimpinan berupa sebuah dewan yang
Pimpinan berada di satu
terdiri dari beberapa orang.
Organisasi, terdapat 2 orang, kekuasan,
Bentuk ini banyak dipakai
bentuk Pokok: pengawasan dan tanggung
organisasi yang mempunyai
jawab. Kebaikannya
tugas membuat peraturan
masalah dapat diputuskan
atau pertimbangan.
cepat.

www.companyname.com
@ipdn IPDN © 2016 Jetfabrik Multipurpose@ipdn
Theme. All Rights Reserved. www.ipdn.kemendagri.go.id
BENTUK-BENTUK ORGANISASI [2] 37

ORGANISASI FORMAL
yaitu suatu bentuk
ORGANISASI INFORMAL perkumpulan yang dibentuk
Berdasarkan Sifatnya, yaitu keseluruhan hubungan secara sadar dan mempunyai
Organisasi dibagi serta interaksi perorangan tujuan tertentu, yang di
dan penggolongan ke dalam dalamnya tercakup sistem
menjadi 2, yaitu: kelompok yang lebih kecil dari kerja sama dari dua orang
anggota organisasi itu. atau lebih. Contoh : partai
politik, perkumpulan sosial,
perusahaan, sekolah,dll.

www.companyname.com
@ipdn IPDN © 2016 Jetfabrik Multipurpose@ipdn
Theme. All Rights Reserved. www.ipdn.kemendagri.go.id
BENTUK-BENTUK ORGANISASI [3] 38

ORGANISASI PRIVATE
ORGANISASI PUBLIK Istilah privat berasal dari bahasa Latin
“set apart” (yang terpisah). Sasaran
Istilah publik berasal dari bahasa Latin
Berdasarkan “of people” (yang berkenaan dengan
organisasi publik ditujukan pada hal –
hal yang ‘terpisah’ dari masyarakat
masyarakat). Sasaran organisasi publik
Tujuannya, Organisasi ditujukan kepada masyarakat umum.
secara umum.
Organisasi privat atau bisnis adalah
dibagi menjadi 2, Organisasi publik adalah tipe
organisasi yang bertujuan
organisasi yang ditujukan untuk
yaitu: menghasilkan pelayanan kepada
menyediakan barang dan jasa kepada
konsumen, yang dibedakan dari
masyarakat, tanpa membedakan status
kemampuanya membayar barang dan
dan kedudukannya.
jasa tersebut sesuai dengan hukum
pasar.

www.companyname.com
@ipdn IPDN © 2016 Jetfabrik Multipurpose@ipdn
Theme. All Rights Reserved. www.ipdn.kemendagri.go.id
39

B.
STRUKTUR ORGANISASI

www.companyname.com
@kemendagrirb © 2016 Jetfabrik Multipurpose @kemendagrirb
KemendagriRb Theme. All Rights Reserved. www.rb.kemendagri.go.id
STRUKTUR ORGANISASI [1] 40

Menurut Winardi dalam bukunya “Teori Wisnu dan Nurhasanah dalam bukunya
Menurut Prof. Komaruddin dalam
Organisasi & Pengorganisasian”: ”Teori Organisasi”:
Kamus Ensiklopedia Manajemen:
STRUKTUR SUATU ORGANISASI STRUKTUR ORGANISASI
STRUKTUR ORGANISASI
”adalah spesifikasi dari aktivitas-aktivitas kerja adalah suatu sistem formal tentang hubungan
”adalah suatu susunan yang terdiri atas
serta menunjukkan bagaimana fungsi atau tugas dan wewenang yang mengendalikan
fungsi-fungsi dan hubungan-hubungan
aktivitas-aktivitas yang berbeda berkaitan bagaimana tiap individu bekerjasama dan
yang menyatakan keseluruhan kegiatan
satu sama lain dalam suatu organisasi mengelola segala sumber daya yang ada
untuk mencapai suatu tujuan”.
tersebut”. untuk mewujudkan tujuan organisasi”.

Organisasi dilihat dari sudut lalu lintas


kekuasaan dan tanggung jawab serta
hubungan kerja pada kesatuan-kesatuan
administrasi, Bentuk Organisasi dibagi
kedalam bentuk:

1. Bentuk line (lurus/hierarki);


2. Bentuk staf atau fungsional;
3. Bentuk gabungan staf dan line;
4. Bentuk organisasi sistem panitia;
www.companyname.com
@ipdn IPDN © 2016 Jetfabrik Multipurpose@ipdn
Theme. All Rights Reserved. www.ipdn.kemendagri.go.id
STRUKTUR ORGANISASI [2] 41

ORGANISASI LINE/HIERARKI, bentuk kekuasaan dan tanggung jawab berjalan dari pimpinan sampai bawah,
yaitu para pejabat yang memimpin kesatuan-kesatuan organisasi.
Organisasi bersifat langsung, lalu lintas kekuasaan berlangsung secara vertikal.
Tipe organisasi ini masih kecil dan sederhana sehingga hubungan kerja antara pimpinan dan bawahan
dilaksanakan secara langsung (face to face).

ORGANISASI STAF/FUNGSIONAL, pada bentuk ini kekuasaan dilimpahkan melalui para ahli dalam suatu
fungsi yang merupakan bidang keahliannya. Sebaliknya, ahli-ahli itu mempunyai kekuasaan mengenai
bidang keahliannya terhadap setiap pejabat di kesatuan manapun, tetapi tidak berhak memerintah secara
langsung,wewenangnya memberi saran dan nasihat.

ORGANISASI GABUNGAN STAF DAN LINE, organisasi ini disusun dalam bentuk lurus/line, tetapi di pihak
lain diadakan pejabat-pejabat ahli, yaitu untuk memberikan nasihat dan bantuan terhadap kesatuan-
kesatuan tertentu.
Tiap pejabat ahli memimpin suatu kesatuan mengenai fungsi tertentu, tetapi tidak mempunyai kekuasaan
untuk langsung memerintah para pekerja atau meminta tanggung jawab mereka.

ORGANISASI SISTEM PANITIA, adalah sekelompok orang yang siap sebagai suatu kelompok yang mendapat
kepercayaan untuk beberapa hal tertentu. Panitia dapat didirikan untuk waktu terbatas atau waktu tidak
terbatas. Kedudukan panitia tergantung dari tugasnya. Bila sebagai penasihat, ia berperan sebagai staf. Bila
sebagai pemimpin, misalnya menentukan keputusan, maka ia berkedudukan sebagai line.

www.companyname.com
@ipdn IPDN © 2016 Jetfabrik Multipurpose@ipdn
Theme. All Rights Reserved. www.ipdn.kemendagri.go.id
STRUKTUR ORGANISASI [3] 42

ORGANISASI LINE/HIERARKI, bentuk kekuasaan dan tanggung jawab berjalan dari pimpinan sampai bawah, yaitu para pejabat yang memimpin kesatuan-kesatuan organisasi.
Organisasi bersifat langsung, lalu lintas kekuasaan berlangsung secara vertikal. Tipe organisasi ini masih kecil dan sederhana sehingga hubungan kerja antara pimpinan dan
bawahan dilaksanakan secara langsung (face to face).

www.companyname.com
@ipdn IPDN © 2016 Jetfabrik Multipurpose@ipdn
Theme. All Rights Reserved. www.ipdn.kemendagri.go.id
STRUKTUR ORGANISASI [4] 43

ORGANISASI STAF/FUNGSIONAL, pada bentuk ini kekuasaan dilimpahkan melalui para ahli dalam suatu fungsi yang merupakan bidang keahliannya. Sebaliknya, ahli-ahli itu
mempunyai kekuasaan mengenai bidang keahliannya terhadap setiap pejabat di kesatuan manapun, tetapi tidak berhak memerintah secara langsung,wewenangnya memberi saran
dan nasihat.

www.companyname.com
@ipdn IPDN © 2016 Jetfabrik Multipurpose@ipdn
Theme. All Rights Reserved. www.ipdn.kemendagri.go.id
STRUKTUR ORGANISASI [5] 44

ORGANISASI GABUNGAN STAF DAN LINE, organisasi ini disusun dalam bentuk lurus/line, tetapi di pihak lain diadakan pejabat-pejabat ahli, yaitu untuk memberikan nasihat dan
bantuan terhadap kesatuan-kesatuan tertentu. Tiap pejabat ahli memimpin suatu kesatuan mengenai fungsi tertentu, tetapi tidak mempunyai kekuasaan untuk langsung
memerintah para pekerja atau meminta tanggung jawab mereka.

www.companyname.com
@ipdn IPDN © 2016 Jetfabrik Multipurpose@ipdn
Theme. All Rights Reserved. www.ipdn.kemendagri.go.id
STRUKTUR ORGANISASI [6] 45

FAKTOR-FAKTOR PENENTU STRUKTUR LIMA UNSUR YANG DIGUNAKAN DALAM MENGANALISIS


ORGANISASI MENURUT ALFRED D. CHANDLER: STRUKTUR ORGANISASI

1. TEKNOLOGI 1. SPESIALISASI AKTIVITAS


Bentuk teknologi yang digunakan suatu Pembagian kerja dan departementisasi, spesifikasi tugas-tugas
perusahaan akan mempengaruhi organisasi di perorangan dan kelompok kerja di seluruh organisasi dan penyatuan
perusahaan tersebut. tugas-tugas ke dalam unit kerja.
2. MANUSIA 2. STANDARISASI AKTIVITAS
Membuat keputusan para manajer dipengaruhi Prosedur untuk menjamin kelayakdugaan (predictability) aktivitas
oleh kebutuhan mereka dan kecenderungan sehingga sama dan konsisten.
lingkungan kerjanya.
3. KOORDINASI AKTIVITAS
3. UKURAN DAN STRUKTUR
Prosedur mengintegrasikan fungsi-fungsi sub unit dalam organisasi.
Ukuran dan organisasi secara menyeluruhan atau
sub unitnya mempengaruhi organisasi bila 4. HIERARKI DAN STRUKTUR WEWENANG
ukurannya membesar dicapai suatu titik ketika Sentralisasi dan desentralisasi pengambilan keputusan mengacu
perusahaan terpaksa melakukan desentralisasi pada lokasi kekuasaan atau wewenang pengambilan keputusan.
pengambilan keputusan.
5. UKURAN UNIT KERJA
mengacu pada ruang lingkup kegiatan dan jumlah pegawai dalam
suatu kelompok kerja.

www.companyname.com
@ipdn IPDN © 2016 Jetfabrik Multipurpose@ipdn
Theme. All Rights Reserved. www.ipdn.kemendagri.go.id
46

C.
REFORMASI BIROKRASI

www.companyname.com
@kemendagrirb © 2016 Jetfabrik Multipurpose @kemendagrirb
KemendagriRb Theme. All Rights Reserved. www.rb.kemendagri.go.id
AGENDA PRIORITAS ROAD MAP REFORMASI BIROKRASI 47
NASIONAL TAHAP II (2015-2019)

Opini BPK atas Laporan Keuangan : WTP;


Birokrasi yang

• Tingkat Kapabilitas APIP: Level 3;

Bersih dan Tingkat Kematangan Implementasi SPIP: Level 3;



• Instansi Pemerintah yang Akuntabel: LHE AKIP B, BB – A;
Akuntabel •

Penggunaan e-Procurement terhadap PBJ: SPSE;
LHKPN dan LHKASN: 100%

Birokrasi yang • Indeks Profesionalitas ASN : 80;

Efektif dan Indeks Kearsipan : BAIK;



• Indeks e-Government : 3,5 = BAIK;
Efisien • Indeks Keterbukaan Informasi Publik: 75;

Birokrasi yang • Indeks Integritas Organisasi : 3,5;


memiliki •

Indeks Persepsi Anti Korupsi: 3,6;
Indeks Kualitas Pelayanan Publik: 3,5;
Pelayanan Publik • Persentase Kepatuhan Pelaksanaan UU Pelayanan Publik:

berkualitas GREEN AREA

www.companyname.com
@ipdn IPDN © 2016 Jetfabrik Multipurpose@ipdn
Theme. All Rights Reserved. www.ipdn.kemendagri.go.id
AGENDA PRIORITAS ROAD MAP REFORMASI BIROKRASI 48
NASIONAL TAHAP III (2020-2024)

Menguatnya Integritas dan Budaya Antikorupsi dalam Birokrasi


Birokrasi yang

• Terciptanya pengawasan yang independen, profesional, dan sinergis

Bersih dan Terselenggaranya birokrasi yang netral dan imparsial



• Menguatnya manajemen kinerja dalam sistem pemerintahan yang efektif, efisien, dan akuntabel
Akuntabel •

Meningkatnya fairness, transparansi, profesionalisme, dan nondiskriminatif dalam sistem pmrintahan
Terwujudnya sistem hukum yang harmonis dan kondusif dalam penyelenggaraan pemerintahan

• Tertatanya kelembagaan instansi pemerintah yang berbasis kinerja dan prinsip efisiensi;
Birokrasi yang • Terciptanya proses bisnis yang sederhana, mudah, dan berbasis teknologi informasi dan komunikasi;
Kapabel •

Meningkatnya profesionalisme ASN berbasis sistem merit;
Meningkatnya kepemimpinan transformatif untuk memperbaiki kinerja birokrasi.

Birokrasi yang • Meningkatnya penciptaan inovasi dalam pelayanan


Menciptakan publik.
Pelayanan Publik • Menguatnya pelayanan publik yang responsif dan
yang Prima berdaya saing.
www.companyname.com
@ipdn IPDN © 2016 Jetfabrik Multipurpose@ipdn
Theme. All Rights Reserved. www.ipdn.kemendagri.go.id
VISI DAN MISI RI 2020-2024

V
Terwujudnya Indonesia Maju Berdaulat,
Terwujudnya Indonesia Maju Berdaulat,
Mandiri,
Mandiri,dan
danBerkepribadian
Berkepribadian
Berlandaskan
BerlandaskanGotong
GotongRoyong
Royong

RPJMN
RPJMN2015-2019
2015-2019
M
RB
RB
RPJMN 2020-2024
1.1. Peningkatan
PeningkatanKualitas
KualitasManusia
ManusiaIndonesia;
Indonesia;
2.2. Struktur Ekonomi yang Produktif, Mandiri dan Berdaya
Struktur Ekonomi yang Produktif, Mandiri dan Berdaya
Saing;
Saing;
3.3. Pembangunan
PembangunanyangyangMerata
Meratadan
danBerkeadilan;
Berkeadilan;
4.4. Mencapai
MencapaiLingkungan
LingkunganHidup
Hidupyang
yangBerkelanjutan;
Berkelanjutan;
5.5. Kemajuan
KemajuanBudaya
Budayayang
yangMencerminkan
MencerminkanKepribadian
KepribadianBangsa
Bangsa RENCANA STRATEGIS
6.6. Penegakan Sistem Hukum yang Bebas Korupsi,
Penegakan Sistem Hukum yang Bebas Korupsi, RB
Bermatrabat dan Tepercaya; RB
Bermatrabat dan Tepercaya;
7.7. Perlindungan
PerlindunganBagi
BagiSegenap
SegenapBangsa
BangsadandanMemberikan
MemberikanRasa
Rasa
Aman
AmanPada
PadaSeluruh
SeluruhWarga;
Warga;
8.8. Pengelola
PengelolaPemerintahan
Pemerintahanyang
yangBersih,
Bersih,Efektif
Efektifdan
dan RB ROAD MAP
Terpercaya; RB
Terpercaya; REFORMASI BIROKRASI
9.9. Sinergi
SinergiPemerintah
PemerintahDaerah
DaerahDalam
DalamKerangka
KerangkaNegara
Negara
Kesatuan.
Kesatuan. KEMENDAGRI DAN PEMDA
AGENDA REFORMASI BIROKRASI TAHUN 2019
(KOMPONEN PENGUNGKIT/PROSES)

Tim RB
11
Budaya
Kerja dan Roadmap
INDEKS = 5 Media RB
Komunikasi

Manajemen
Perubahan

Pemantaua
Agent of
n dan
Change
Evaluasi RB

Komitmen
KDH dan
OPD

@kemendagrirb KemendagriRb @kemendagrirb www.rb.kemendagri.go.id


AGENDA REFORMASI BIROKRASI TAHUN 2019
(KOMPONEN PENGUNGKIT/PROSES)

22
Harmonisasi

Penataan
Peraturan
Perundang-
Undangan
Sistem
Pengendalia
n
Penyusunan
PUU
INDEKS = 5

@kemendagrirb KemendagriRb @kemendagrirb www.rb.kemendagri.go.id


AGENDA REFORMASI BIROKRASI TAHUN 2019
(KOMPONEN PENGUNGKIT/PROSES)

33

Penataan
Evaluasi Kelembagaan
Kelembagaan

Penataan dan
Penguatan Organisasi
INDEKS = 6

@kemendagrirb KemendagriRb @kemendagrirb www.rb.kemendagri.go.id


AGENDA REFORMASI BIROKRASI TAHUN 2019
(KOMPONEN PENGUNGKIT/PROSES)

Proses Bisnis
E-Gov
dan SOP
44
Keterbukaan
Tata Naskah
Informasi
Dinas
Publik

Penataan
Tatalaksana INDEKS = 5

@kemendagrirb KemendagriRb @kemendagrirb www.rb.kemendagri.go.id


AGENDA REFORMASI BIROKRASI TAHUN 2019
(KOMPONEN PENGUNGKIT/PROSES)

Ren
Kebutuhan
Pegawai
Penerimaa
55 SIMPEG n Pegawai
Bebas KKN

INDEKS = 15
Bang
Penataa Pegawai
Evaluasi
Berbasis
Jabatan n SDM Kompetens
i

Disiplin
dan Kode Promosi
Etik Terbuka
Pegawai
PK Individu

@kemendagrirb KemendagriRb @kemendagrirb www.rb.kemendagri.go.id


AGENDA REFORMASI BIROKRASI TAHUN 2019
(KOMPONEN PENGUNGKIT/PROSES)

66

INDEKS = 6 Pengelolaa
n AKIP

Penguatan
Akuntabilitas

@kemendagrirb KemendagriRb @kemendagrirb www.rb.kemendagri.go.id


AGENDA REFORMASI BIROKRASI TAHUN 2019
(KOMPONEN PENGUNGKIT/PROSES)

Pengendalian
77 Gratifikasi

Kapabilitas Maturitas
INDEKS = 12 APIP SPIP

Penguatan
Pengawasa
Pembanguna n
Penanganan
n Zona
Dumas
Integritas

Penanganan Whistle
Benturan Blowing
Kepentingan System

@kemendagrirb KemendagriRb @kemendagrirb www.rb.kemendagri.go.id


AGENDA REFORMASI BIROKRASI TAHUN 2019
(KOMPONEN PENGUNGKIT/PROSES)

Standar
Pelayanan
88

Pemanfaata Budaya
n Teknologi Pelayanan
Informasi Prima
Pelayana
n Publik
INDEKS = 6

Penilaian
Kepuasan Pengelolaan
Terhadap Pengaduan
Pelayanan

@kemendagrirb KemendagriRb @kemendagrirb www.rb.kemendagri.go.id


AGENDA REFORMASI BIROKRASI TAHUN 2019
(KOMPONEN HASIL)

I. KAPASITAS DAN AKUNTABILITAS KINERJA ORGANISASI 20,00


  1. Nilai Akuntabilitas Kinerja 14,00
  2. Nilai Kapasitas Organisasi (Survei Internal) 6,00
       
II. PEMERINTAH YANG BERSIH DAN BEBAS KKN 10,00
  1. Nilai Persepsi Korupsi (Survei Eksternal) 7,00
  2. Opini BPK 3,00
       
TOTAL III. KUALITAS PELAYANAN PUBLIK 10,00
INDEKS =   1. Nilai Persepsi Kualitas Pelayanan (Survei Eksternal) 10,00
40

@kemendagrirb KemendagriRb @kemendagrirb www.rb.kemendagri.go.id


PENYIMPULAN ATAS
SIMPULAN ATAS KOMPONEN
PENILAIAN PENILAIAN
REFORMASI BIROKRASI 59

No Kategori Indeks Interpretasi


1 AA > 90 - 100 Sangat Memuaskan,
2 A > 80 – 90 Memuaskan, Memimpin perubahan, berkinerja tinggi, dan sangat akuntabel

3 BB > 70 – 80 Sangat Baik, Akuntabel, berkinerja baik, memiliki sistem manajemen kinerja
yang andal.

4 B > 60 - 70 Baik, Akuntabilitas kinerjanya sudah baik, memiliki sistem yang dapat digunakan
untuk manajemen kinerja, dan perlu sedikit perbaikan.
5 CC > 50 - 60 Cukup (memadai), Akuntabilitas kinerjanya cukup baik, taat kebijakan, memiliki
sistem yang dapat digunakan untuk memproduksi informasi kinerja untuk
pertanggung jawaban, perlu banyak perbaikan tidak mendasar.

6 C > 30 - 50 Kurang, Sistem dan tatanan kurang dapat diandalkan, memiliki sistem untuk
manajemen kinerja tapi perlu banyak perbaikan minor dan perbaikan yang
mendasar.

7 D 0 - 30 Sangat Kurang, Sistem dan tatanan tidak dapat diandalkan untuk penerapan
manajemen kinerja; Perlu banyak perbaikan, sebagian perubahan yang sangat
mendasar.

www.companyname.com
@kemendagrirb © 2016 Jetfabrik Multipurpose @kemendagrirb
KemendagriRb Theme. All Rights Reserved. www.rb.kemendagri.go.id
SINERGITAS KEMENDAGRI DAN KEMENPANRB DALAM PERCEPATAN
PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI PEMERINTAH DAERAH
KEMENDAGRI
KEMENDAGRI KEMENPANRB
KEMENPANRB
DAN/ATAU KEBIJAKAN NASIONAL DAN/ATAU
DAN/ATAU DAN/ATAU
TRBN PERMENPANRB TRBN
TRBN (ROADMAP, EVALUASI, ZI, DLL) TRBN

PEMBINAAN
PEMBINAAN EVALUASI
EVALUASI
RB PEMDA
RB PEMDA RB
RBPEMDA
PEMDADAN
DANK/L
K/L

PERMENDAGRI 135/2018
PPRB PEMDA

34 PROVINSI DAN 34 KEMENTERIAN


514 KAB/KOTA DAN 79 LPNK

@ipdn IPDN @ipdn www.ipdn.kemendagri.go.id


PERPRES NO. 81 TAHUN 2010 TENTANG GRAND DESIGN 61
REFORMASI BIROKRASI 2010-2025
Tidak ada Mendagri sebagai
TAHAP I 2010-2014 TAHAP II 2015-2019
Anggota Tim Reformasi
Birokrasi Nasional (TRBN)
Kepres No. 14 Tahun 2010 tentang Kepres No. 15 Tahun 2015 Tentang
Pembentukan Komite Pengarah Komite Pengarah Reformasi Birokrasi
Reformasi Birokrasi Nasional Nasional dan Tim Reformasi Birokrasi
dan Tim Reformasi Birokrasi Nasional Nasional Periode Tahun 2015-2019

Kepres No. 23 Tahun 2010 tentang Pasal 3 – TRBN


Perubahan Atas Keputusan Presiden Ketua
Nomor 14 Tahun 2010 Tentang Menpan dan RB KL dimaksud tidak
Pembentukan Komite Pengarah Anggota: memiliki legal standing
Reformasi Birokrasi Nasional dan Tim 1. Menteri Keuangan; untuk mendorong
Reformasi Birokrasi Nasional 2. Menteri Hukum dan HAM;
3. Menteri PPN/Ka Bappenas;
percepatan
Pasal 3 – TRBN 4. Menteri Sekretaris Negara; pelaksanaan Reformasi
Ketua 5. Sekretaris Kabinet. Birokrasi pada
Menpan dan RB
Anggota: Pemerintah Daerah
UNIT PENGELOLA RBN
1. Menteri Keuangan;
2. Menteri Dalam Negeri; TIM INDEPENDEN RBN
3. Menteri PPN/Ka Bappenas;
4. Menteri Sekretaris Negara;
TIM PENJAMIN KUALITAS RBN
5. Sekretaris Kabinet.
www.companyname.com
@kemendagrirb © 2016 Jetfabrik Multipurpose @kemendagrirb
KemendagriRb Theme. All Rights Reserved. www.rb.kemendagri.go.id
62

D.
KELEMBAGAAN

www.companyname.com
@kemendagrirb © 2016 Jetfabrik Multipurpose @kemendagrirb
KemendagriRb Theme. All Rights Reserved. www.rb.kemendagri.go.id
PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH
REPUBLIK INDONESIA

UUD 1945 (7) Susunan dan TATA CARA PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH diatur
Pasal 18 dalam undang-undang.** )

(1) HUBUNGAN WEWENANG ANTARA PEMERINTAH PUSAT DAN PEMERINTAHAN


UUD 1945 DAERAH PROVINSI, KABUPATEN, DAN KOTA, ATAU PROVINSI DAN KABUPATEN
Pasal 18A DAN KOTA, diatur dengan undang-undang dengan memperhatikan kekhususan dan
keragaman daerah.**)

UU No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah


(a.l. Pasal 8, Pasal 373, Pasal 374 dan Pasal 407)

PP No. 12 Tahun 2017 tentang Pembinaan dan Pengawasan


Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
(a.l. Pasal 11 dan Pasal 24)
© Biro Ortala Setjen KDN, 2019

@kemendagrirb KemendagriRb @kemendagrirb www.rb.kemendagri.go.id


KEMENTERIAN NEGARA REPUBLIK
UU No. 39 UU Tahun 2008 INDONESIA
UUD 1945 PERPRES 11 TAHUN 2015
tentang Kementerian
TTG KEMENDAGRI
Pasal 8 Negara
Pasal 5 ayat (1) huruf d, dalam melaksanakan tugas
“apabila Presiden dan Wakil Presiden Pasal
• 4 ayat (1) Setiap Menteri membidangi urusan tertentu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (1),
mangkat, berhenti, diberhentikan, atau dalam pemerintahan, ayat (2) Urusan tertentu dalam Kementerian
tidak dapat melakukan kewajibannya pemerintahan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri KELOMPOK I menyelenggarakan fungsi pelaksanaan
dalam masa jabatannya secara atas: a. urusan pemerintahan yang nomenklatur kegiatan TEKNIS DARI PUSAT SAMPAI KE DAERAH;
bersamaan, pelaksana tugas Kementeriannya
• secara tegas disebutkan dalam
kepresidenan adalah Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Pasal 5 ayat (2) huruf d, dalam melaksanakan tugas
Tahun 1945; sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (1),

Kementerian Kelompok II menyelenggarakan fungsi
PELAKSANAAN BIMBINGAN TEKNIS DAN SUPERVISI
ATAS PELAKSANAAN URUSAN KEMENTERIAN DI
Pasal 5 ayat (1) Urusan pemerintahan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 4 ayat (2) huruf a meliputi urusan luar DAERAH;
negeri, dalam negeri, dan pertahanan; Pasal 32 ayat (2), selain menyelenggarakan fungsi
Pasal 26 Hubungan antara Kementerian dan pemerintah sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Kementerian
daerah dilaksanakan dalam kerangka sistem pemerintahan Kelompok III juga menyelenggarakan fungsi
Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan koordinasi pelaksanaan tugas, pembinaan, dan
memperhatikan prinsip-prinsip penyelenggaraan pemberian dukungan administrasi KEPADA SELURUH
otonomi daerah sesuai peraturan perundang-undangan. UNSUR ORGANISASI DI LINGKUNGAN
KEMENTERIAN.

1 2 3
MANDAT KOORDINASI PEMBINAAN DAN PENGAWASAN
PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH
Pasal 8 ayat (3) UU 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah,
“Pembinaan dan pengawasan sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) dan ayat (2) secara nasional dikoordinasikan
oleh Menteri”

Pasal 373 ayat (3) UU 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan


Daerah, “Pembinaan dan pengawasan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) secara nasional dikoordinasikan
oleh Menteri”.

PP 12 Tahun 2017 tentang Binwas Pemda: Pasal 11 ayat (1) “Menteri


mengoordinasikan Pembinaan dan Pcngawasan Penyelenggaraan
Pemerintahan Daerah secara nasional” dan Pasal 15 ayat (2)
“Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara pembinaan dan
pengawasan umum diatur dengan Peraturan Menteri.”
© Biro Ortala Setjen KDN, 2019

@kemendagrirb KemendagriRb @kemendagrirb www.rb.kemendagri.go.id


PLATFORM PEMBINAAN DAN PENGAWASAN PENYELENGGARAAN
PEMERINTAHAN DAERAH YANG DI HARAPKAN
REGULASI SAAT INI KENYATAAN HARAPAN

34 KEMENTERIAN DAN 31 34 KEMENTERIAN DAN 31


LEMBAGA PEMERINTAH LEMBAGA PEMERINTAH
NON KEMENTERIAN NON KEMENTERIAN
MENTERI TEKNIS/
MENDAGRI KA LPNK

BINWAS UMUM BINWAS TEKNIS

34 PROVINSI
SECARA NASIONAL K/L LANGSUNG KE DAERAH
DIKOORDINASIKAN
OLEH MENDAGRI
(Pasal 8 dan 373 UU 23/2014)
34 GWPP

BINWAS UMUM BINWAS TEKNIS

514 KABUPATEN/KOTA
34 PROVINSI DAN 34 PROVINSI DAN
514 KABUPATEN/KOTA 514 KABUPATEN/KOTA
© Biro Ortala Setjen KDN, 2019

@kemendagrirb KemendagriRb @kemendagrirb www.rb.kemendagri.go.id


PLATFORM PEMBINAAN DAN PENGAWASAN PENYELENGGARAAN
PEMERINTAHAN DAERAH YANG DI HARAPKAN
REGULASI SAAT INI KENYATAAN HARAPAN

34 KEMENTERIAN DAN 79 34 KEMENTERIAN DAN 79


LEMBAGA PEMERINTAH LEMBAGA PEMERINTAH
NON KEMENTERIAN NON KEMENTERIAN
MENTERI TEKNIS/
MENDAGRI KA LPNK

BINWAS UMUM BINWAS TEKNIS

34 PROVINSI
SECARA NASIONAL DAERAH LANGSUNG KE K/L
DIKOORDINASIKAN
OLEH MENDAGRI
(Pasal 8 dan 373 UU 23/2014)
34 GWPP

BINWAS UMUM BINWAS TEKNIS

514 KABUPATEN/KOTA
34 PROVINSI DAN 34 PROVINSI DAN
514 KABUPATEN/KOTA 514 KABUPATEN/KOTA
© Biro Ortala Setjen KDN, 2019

@kemendagrirb KemendagriRb @kemendagrirb www.rb.kemendagri.go.id


PLATFORM PEMBINAAN DAN PENGAWASAN
PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH YANG DI
REGULASI SAAT INI
HARAPKAN
BINWAS UMUM BINWAS TEKNIS

34 KEMENTERIAN DAN 31
KEMENDAGRI LEMBAGA PEMERINTAH
NON KEMENTERIAN
MENTERI TEKNIS/
MENDAGRI KA LPNK
1. Pembagian Urusan Pemerintahan;
BINWAS UMUM BINWAS TEKNIS 2. Kelembagaan Daerah;
3. Kepegawaian pada Perangkat Daerah;
4. Keuangan Daerah;
5. Pembangunan Daerah;
32 URUSAN PEMERINTAHAN
34 PROVINSI 6. Pelayanan Publik di Daerah;
SECARA NASIONAL 7. Kerja Sama Daerah;
8. Kebijakan Daerah;
DIKOORDINASIKAN
9. Kepala Daerah dan DPRD; dan
OLEH MENDAGRI 10. Pembinaan dan Pengawasan Lain
(Pasal 8 dan 373 UU 23/2014)
Sesuai dengan Ketentuan PUU.
34 GWPP

BINWAS UMUM BINWAS TEKNIS

514 KABUPATEN/KOTA

34 PROVINSI 34 PROVINSI
© Biro Ortala Setjen KDN, 2019

@kemendagrirb KemendagriRb @kemendagrirb www.rb.kemendagri.go.id


IRISAN TUGAS DAN FUNGSI KEMENTERIAN DALAM NEGERI DENGAN TUGAS DAN FUNGSI
KEMENTERIAN/LEMBAGA PEMERINTAH NON KEMENTERIAN

LEVEL
PEMERINTAHAN PUSAT PRESIDEN
34 MENTERI DAN Korbinwas Pemda
31 KEPALA LPNK

Koordinasi
LEVEL
IRISAN TUSI KEMENDAGRI DAN K/L MENDAGRI
PEMERINTAHAN DAERAH
K/L KEMENDAGRI
Binwas Teknis Binwas Umum
1. Kemenpanrb, Kominfo, Kemenkumhan, dLL; 1. Sekretariat Jenderal;
2. BPIP dan Kemenkumham, dLL; 2. Ditjen Politik dan Pemerintahan Umum;
3. BNPB dan BNPP; 3. Ditjen Bina Administrasi Kewilayahan;
4. Kemenpanrb, Kemenkumham, BKN, KASN; 4. Ditjen Otonomi Daerah; 34 PROVINSI
5. Bappenas; 5. Ditjen Bina Pembangunan Daerah;
6. Kemendes; 6. Ditjen Bina Pemerintahan Desa;
7. Kemenkeu; 7. Ditjen Bina Keuangan Daerah; 34 GWPP
8. BKKBN; 8. Ditjen Kependudukan dan Pencatatan Sipil;
9. BPKP; 9. Inspektorat Jenderal;
10. LIPI dan Kemenristek Dikti; 10. Badan Penelitian dan Pengembangan;
Binwas Umum dan Teknis
11. LAN; 11. Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia;

514 KABUPATEN/KOTA © Biro Ortala Setjen KDN, 2019

@kemendagrirb KemendagriRb @kemendagrirb www.rb.kemendagri.go.id


POLA PELAKSANAAN PEMBINAAN DAN
PENGAWASAN KEMENDAGRI DALAM PENYELENGGARAAN PEMDA

1 2
Bidang urusan Kemendagri Bidang urusan K/L Teknis

K/L Sektoral
Kementerian
Dalam Negeri

Kementerian
Dalam Negeri

Pemerintah
Daerah
Pemerintah
Daerah

Lingkup tugas Kemendagri : Lingkup tugas Kemendagri :


Fasilitasi &
Regulasi Pelaksanaan Evaluasi Regulasi Fasilitasi Monitoring
Monitoring
• Perumusan, • pelaksanaan • pengawasan atas • Pemeriksaan atas • Pemberian pedoman • Kegiatan • Pemantauan atas
penetapan, dan kegiatan teknis pelaksanaan tugas pelaksanaan urusan pembinaan umum untuk pemberdayaan, pelaksanaan urusan
pelaksanaan dari pusat sampai di bidangnya; pemerintahan di 4 penyelenggaraan urusan penguatan kapasitas, • Pemantauan dan evaluasi
kebijakan di ke daerah. bidang Kemendagri pemerintahan dan bimbingan umum
bidangnya; terhadap peraturan daerah dan
kepada pemerintah
peraturan kepala
daerah

@ipdn IPDN @ipdn www.ipdn.kemendagri.go.id


POLA PELAKSANAAN PEMBINAAN DAN
PENGAWASAN KEMENDAGRI DALAM PENYELENGGARAAN PEMDA (LANJUTAN)

Bidang URUSAN Kemendagri


Pembinaan Umum : Pelaksanaan Teknis :
1. Pembagian Urusan
Pemerintahan; Melakukan tugas :
2. Kelembagaan Daerah; 1. Membuat NSPK
3. Kepegawaian pada 2. Pemberian bimbingan teknis
Perangkat Daerah; Kementerian
dan supervisi atas
4. Keuangan Daerah; Dalam Negeri
pelaksanaan kegiatan di
5. Pembangunan Daerah;
bidang kewenangan
6. Pelayanan Publik di
Daerah; Kemendagri di daerah
7. Kerja Sama Daerah; 3. Pelaksanaan kegiatan teknis
8. Kebijakan Daerah; yang berskala nasional.
9. Kepala Daerah dan 4. Evaluasi pelaksanan
DPRD; dan kegiatan teknis di daerah
10.Pembinaan dan
Pengawasan Lain
Sesuai dengan Pemerintah
Ketentuan PUU. Daerah

1. Administrasi kependudukan dan pencatatan sipil


2. Bina Pemerintahan Desa
3. Trantibum Linmas ( Pol PP, Damkar, dan Bencana)

@ipdn IPDN @ipdn www.ipdn.kemendagri.go.id


POLA PELAKSANAAN PEMBINAAN DAN
PENGAWASAN KEMENDAGRI DALAM PENYELENGGARAAN PEMDA (SEHARUSNYA)

Bidang Urusan Kementerian/Lembaga


Pembinaan Umum : K/L yang terlibat dalam
pelaksanaan 32 urusan
34 Kementerian
16 Lembaga Pemerintah non
1. Pembagian Urusan Kementerian
Pemerintahan; K/L 15 Lembaga Non Struktural
2. Kelembagaan Daerah; Sektoral
3. Kepegawaian pada
Perangkat Daerah; Pelaksanaan Teknis :
4. Keuangan Daerah;
5. Pembangunan Daerah; Melakukan tugas :
6. Pelayanan Publik di Daerah; 1. Membuat SPM dan NSPK
7. Kerja Sama Daerah; Kementerian n ri 2. Pemberian bimbingan teknis dan
8. Kebijakan Daerah; Dalam Negeri supervisi atas pelaksanaan
9. Kepala Daerah dan DPRD; kegiatan teknis di daerah
dan 3. Pelaksanaan kegiatan teknis yang
10.Pembinaan dan berskala nasional.
Pengawasan Lain Sesuai 4. 4.Evaluasi pelaksanan kegiatan teknis
dengan Ketentuan PUU. di daerah

Dalam hal penyelenggaraan urusan


wajib mendasar, non-mendasar, dan
pilihan (bukan urusan Kemendagri)

@ipdn IPDN @ipdn www.ipdn.kemendagri.go.id


POLA PELAKSANAAN PEMBINAAN DAN
PENGAWASAN KEMENDAGRI DALAM PENYELENGGARAAN PEMDA (YANG DILAKUKAN)
Bidang Urusan Kementerian/Lembaga

Pembinaan Umum : K/L yang terlibat dalam


pelaksanaan 32 urusan
34 Kementerian

1. Pembagian Urusan 16 Lembaga Pemerintah non


Kementerian
Pemerintahan;
15 Lembaga Non Struktural
2. Kelembagaan Daerah; K/L
3. Kepegawaian pada Sektoral
Perangkat Daerah;
4. Keuangan Daerah; Pelaksanaan Teknis :
5. Pembangunan Daerah;
6. Pelayanan Publik di Daerah; Melakukan tugas :
7. Kerja Sama Daerah; 1. Membuat SPM dan NSPK
8. Kebijakan Daerah; Kementerian n ri 2. Pemberian bimbingan teknis dan
9. Kepala Daerah dan DPRD; Dalam Negeri supervisi atas pelaksanaan
dan kegiatan teknis di daerah
10.Pembinaan dan 3. Pelaksanaan kegiatan teknis yang
Pengawasan Lain Sesuai berskala nasional.
dengan Ketentuan PUU. 4. Evaluasi pelaksanan kegiatan teknis
di daerah

Dalam hal penyelenggaraan urusan


wajib mendasar, non-mendasar, dan
pilihan (bukan urusan Kemendagri)

@ipdn IPDN @ipdn www.ipdn.kemendagri.go.id


KELOMPOK FUNGSI KEMENTERIAN DALAM NEGERI
SAAT INI
1 17 Pengelolaan Administrasi
Fasilitasi pembagian urusan 5 Kependudukan
Kelompok Fungsi
1 2 Fasilitasi Penyusunan 18
Pengelolaan Pencatatan Sipil
Administrasi
Kelompok Fungsi SPM & NSPK 27 urusan
Fasilitasi Ketersediaan Anggaran Kependudukan 19 Pengelolaan Data Kependudukan
Penyelenggaraan 3
Urusan Untuk Pelaksanaan urusan
Fasilitasi Pelaksanaan
4 20 Penataan Batas Wilayah & Toponomi
Pelayanan Publik
5 21
Penataan Daerah dan Otsus Pelaksanaan Fas.Trantibum, linmas
6 22
2 6 Fasilitasi Produk Hukum Daerah Kelompok Fungsi Fasilitasi Kerjasama Daerah
Kelompok Fungsi Adwil Fasilitasi Gubernur
Otonomi Daerah 7 23
Fasilitasi KDH dan DPRD sbg Wakil Pemerintah
24 Fasilitasi Penataan
8 Evaluasi Kinerja Pemda
Daerah (inc. Kecamatan )
Dan Peningkatan Kapasda
25
Fasilitasi Kelembagaan dan kepeg Fasilitasi Pemda di Kawasan Khusus
9
Perangkat Daerah
3
Kelompok Fungsi Fasilitasi Pengeloaan 26 Fasilitasi peningkatan kapasitas
10
Pengelolaan BUMD & BLUD 7 Kelompok Fungsi pemerintah & kelembagaan desa
Fasilitasi Pengelolaan 27 Fasilitasi pengelolaan
Keuangan Daerah 11 Bina Pemdes
Aset Daerah keuangan & aset desa
12 Fasilitasi Pengelolaan 28 Fasilitasi pemberdayaan
Anggaran Daerah Aparatur desa
13 Fasilitasi Pembinaan Politik 29 Pengawasan atas penataan desa
4 Dalam Negeri
Kelompok Fungsi 14
Fasilitasi Organisasi Masyarakat 30 Kesekretariatan
Politik Dalam
15 Fasilitasi Penyeleggaraan 8
Negeri Pengembangan SDM
Kelompok Fungsi 31
PILKADA
Penunjang Penelitian & Pengembangan
16 Fasilitasi Kesatuan Bangsa 32
Pemeriksaan
33

@ipdn IPDN @ipdn www.ipdn.kemendagri.go.id


PENATAAN KELEMBAGAAN KEMENTERIAN DALAM NEGERI
ALTERNATIF I

@ipdn IPDN @ipdn www.ipdn.kemendagri.go.id


PENATAAN KELEMBAGAAN KEMENTERIAN DALAM NEGERI
ALTERNATIF II

@ipdn IPDN @ipdn www.ipdn.kemendagri.go.id


PENATAAN KELEMBAGAAN KEMENTERIAN DALAM NEGERI
ALTERNATIF III

@ipdn IPDN @ipdn www.ipdn.kemendagri.go.id


78

E.
TATALAKSANA

www.companyname.com
@kemendagrirb © 2016 Jetfabrik Multipurpose @kemendagrirb
KemendagriRb Theme. All Rights Reserved. www.rb.kemendagri.go.id
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
1. Keberadaannya sangat diperlukan dalam manajemen;
JUMLAH SOP DI LINGKUNGAN KEMENDAGRI RI
2. Oleh karena itu penetapan sistem, prosedur dan tata
kerja dalam manajemen adalah hal yang wajar dan Jumlah SOP Jumlah SOP
No Komponen/Biro/Pusat
menjadi suatu keharusan; Tahun 2017 Tahun 2018
1. Sekretariat Jenderal 303 SOP 228 SOP
3. Hal ini dikuatkan oleh Victor Lazaro dalam bukunya a. Biro Perencanaan 17 SOP 17 SOP
“System and Procedure, A Handbook for Bussines b. Biro Kepegawaian 59 SOP 44 SOP
and Industry“ yang menyatakan “All corporate c. Biro Organisasi dan Tatalaksana 31 SOP 15 SOP
functions – production, marketing, finance, d. Biro Hukum 16 SOP 17 SOP
purchasing, industrial relations, and so on – are e. Biro Umum 52 SOP 39 SOP
performed by mean of routines, or systems and f. Biro Administrasi Pimpinan 8 SOP 5 SOP
procedures, which transelate the policies of g. Pusat Administrasi Keuangan dan Pengelolaan Aset 43 SOP 27 SOP
management into action”. h. Pusat Data dan Sistem Informasi 40 SOP 43 SOP
i. Pusat Penerangan 18 SOP 18 SOP
4. Sistem dan prosedure sangat penting dalam proses
j. Pusat Fasilitasi dan Kerjasama 19 SOP 3 SOP
manajemen.
2. Inspektorat Jenderal 19 SOP 19 SOP
3. Ditjen Politik Dan Pemerintahan Umum 11 SOP 11 SOP
 TATA KERJA: cara melaksanakan pekerjaan yang se- 4. Ditjen Bina Administrasi Kewilayahan 42 SOP 49 SOP
efisien mungkin atas suatu tugas dengan mem- 5. Ditjen Bina Pemerintahan Desa 65 SOP 3 SOP
perhatikan segi tujuan, peralatan, tenaga 6. Ditjen Otonomi Daerah 37 SOP 31 SOP
kerja, waktu, ruang, biaya dsb. 7. Ditjen Bina Pembangunan Daerah 8 SOP 8 SOP
8. Ditjen Kependudukan dan Pencatatan Sipil 10 SOP 20 SOP
 PROSEDUR KERJA: rangkaian tata kerja yang berurut-
9. Ditjen Bina Keuanagan Daerah 20 SOP 18 SOP
an, tahapan yang secara jelas menunjukkan 10. Badan Penelitian dan Pengembangan 37 SOP 37 SOP
jalan, alur, arus (flow) yang harus ditempuh, 11. Badan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia 49 SOP 21 SOP
dari mana kegiatan berawal, kemana/kepada 12. Institut Pemerintahan Dalam Negeri - SOP - SOP
siapa diteruskan dan kapan/di mana selesai. Jumlah 601 SOP 445 SOP
 SISTEM KERJA : rangkaian tata kerja dan prosedur kerja
yang kemudian membentuk suatu kebulatan
atau pola tertentu dalam pelaksanaan suatu
pekerjaan/kegiatan
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

PRINSIP-PRINSIP PENYUSUNAN
STANDARD OPERATIONAL
STANDARD OPERATIONAL PROCEDURE
PROCEDURE
serangkaian instruksi
serangkaian instruksi tertulis
tertulis yg.dibakukan
yg.dibakukan SOP: PRINSIP-PRINSIP PENERAPAN
mengenai pelaksanaan
mengenai pelaksanaan serangkaian
serangkaian kegiatan,
kegiatan,
baik administratif
baik administratif maupun
maupun teknis.
teknis. SOP:
a. kemudahan dan kejelasan;
PEDOMAN KERJA
PEDOMAN KERJA ::
b. effisisensi dan effectivitas; a. komitmen;
pengaturan pelaksanaan
pengaturan pelaksanaan suatu
suatu kegiatan
b. konsisten;
BENTUK
secara umum.
secara umum. c. keselarasan;
c. perbaikan dan penyempurnaan
PROSEDUR d. keterukuran;
KERJA PETUNJUK PELAKSANAAN
PELAKSANAAN KERJA : berkelanjutan;
pengaturan lebih lanjut masing-masing e. dinamis; d. mengikat;
pedoman kerja,
kerja, lebih terperinci
terperinci
f. berorientasi pada pengguna e. setiap unsur yang terlibat
MANUAL KERJA
MANUAL KERJA : (pelanggan); mempunyai peran penting;
pengaturan lebih
pengaturan lebih rinci
rinci dari
dari petunjuk
petunjuk f. setiap unsur sadar peran dan
pelaksanaan kerja
pelaksanaan kerja g. kepatuhan hukum;
tanggung jawabnya;
h. kepastian hukum; g. terdokumentasi dengan baik.
TATA NASKAH DINAS ELEKTRONIK

Naskah Dinas adalah alat komunikasi kedinasan dalam


bentuk tertulis yang dirumuskan dalam susunan dan bentuk
produk- produk hukum dan dalam susunan dan bentuk
surat;

ASAS
 DAYAGUNA
Dilakukan secara berdayaguna
 Penulisan
 Penggunaan ruang / lembaga naskah dinas
 Spesifikasi informasi
 Penggunaan bahasa Indonesia
 PEMBAKUAN
Diproses dan disusun menurut tata cara dan
bentuk yang telah dibakukan
 PERTANGGUNGJAWABAN
Dapat dipertanggungjawabkan Kewenangan Penandatanganan Naskah Dinas adalah
 Isi format hak dan kewajiban yang ada pada seorang pejabat
 Prosedur
 Kearsipan
untuk menanda tangani naskah dinas sesuai dengan
 Kewenangan tugas dan tanggung jawab kedinasan pada jabatannya.
 Keabsahan
PAKAIAN DINAS PNS
MAKSUD DAN TUJUAN:
Meningkatkan kedisiplinan, pengawasan, estetika, integritas,
etos kerja, motivasi kerja, kewibawaan serta mewujudkan
keseragaman dan identitas PNS di lingkungan Kementerian
Dalam Negeri dan Pemerintah Daerah

ATURAN PAKAIAN DINAS PNS


Untuk menyesuaikan perkembangan organisasi baik di
Kementerian Dalam Negeri maupun Pemerintah Daerah
sedang dilakukan REVISI terhadap Peraturan Menteri Dalam
Negeri Nomor 6 Tahun 2016 tentang Perubahan Ketiga Atas
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 60 Tahun 2007
tentang Pakaian Dinas Pegawai Negeri Sipil di lingkungan
Departemen Dalam Negeri dan Pemerintah Daerah

© Biro Ortala Setjen KDN, 2019


83

F.
LAYANAN PUBLIK

www.companyname.com
@kemendagrirb © 2016 Jetfabrik Multipurpose @kemendagrirb
KemendagriRb Theme. All Rights Reserved. www.rb.kemendagri.go.id
UPAYA PENINGKATAN
KUALITAS PELAYANAN PUBLIK

1
• Standar Pelayanan dan Maklumat Pelayanan

2
• SDM Profesional

3
• Pengelolaan Pengaduan

4
• Survei Kepuasan Masyarakat

5
• Sistem Informasi Pelayanan Publik

6
• Inovasi

7
• Sarana Prasarana
• Evaluasi Kinerja Unit Penyelenggara Pelayanan
8 Publik
9
• Forum Konsultasi Publik
© Biro Ortala Setjen KDN, 2019
85

85
www.companyname.com
© 2016 Jetfabrik Multipurpose Theme. All Rights Reserved.
86

86
www.companyname.com
© 2016 Jetfabrik Multipurpose Theme. All Rights Reserved.
https://ula.kemendagri.go.id
Cepat 17 Layanan Online
Efisien & 1.
2.
Registrasi layanan konsultasi
Rekomendasi Perjalanan Dinas Luar Negeri Bagi ASN Pemda
efektif 3. Penerbitan Surat Keterangan Penelitian

Pasti 4. Rekomendasi Perjalanan Dinas Luar Negeri Bagi Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah dan DPRD Provinsi,
Kabupaten/Kota
Akuntabil 5. Izin ke Luar Negeri dengan alasan penting bagi Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah dan DPRD Provinsi,
Kabupaten/Kota
itas 6. Penerbitan Kepmendagri tentang peresmian Pergantian Antar Waktu anggota DPRD Provinsi
7. Penerbitan Kepmendagri tentang pemberhentian dan pengangkatan Bupati/Wakil Bupati, atau Wali Kota/Wakil Wali
Transpara Kota;
8. Penerbitan surat pemberitahuan peneliti asing
n 9. Penerbitan surat keterangan terdaftar bagi organisasi kemasyarakatan
10. Evaluasi ranperda tentang APBD Tahun Anggaran
11. Evaluasi rranperda tentang pertanggungjawaban pelaksanaan APBD Tahun Anggaran
12. Evaluasi ranperda tentang perubahan APBD Tahun Anggaran
13. Evaluasi ranperda tentang rencana tata ruang wilayah provinsi dan rencana tata ruang kawasan strategis provinsi
14. Evaluasi ranperda tentang RPJPD/RPJMD
15. Unit Layanan Gratifikasi
16. Penerbitan Surat Mendagri tentang Persetujuan Tertulis Pergantian Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama Daerah
Provinsi dan Kabupaten/Kota
17. Penerbitan Surat Mendagri tentang Persetujuan Tertulis Pergantian Pejabat Administrator dan Pejabat Pengawas
Daerah Provinsi dan Kabupaten/Kota

© Biro Ortala Setjen KDN, 2019


88

INSTITUT PEMERINTAHAN DALAM NEGERI


KEMENTERIAN DALAM NEGERI www.companyname.com
REPUBLIK INDONESIA, 2019 © 2016 Jetfabrik Multipurpose Theme. All Rights Reserved.

Anda mungkin juga menyukai