Teori Organisasi
Teori Organisasi
REFORMASI BIROKRASI
OLEH:
Dr. RIZARI, MBA., M.Si / SELVIA JUNITA PRAJA. S.IP. M.Si
WAKIL REKTOR BIDANG ADMINISTRASI INSTITUT PEMERINTAHAN DALAM NEGERI
KEMENTERIAN DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA
Struktur Organisasi
Reformasi Birokrasi
Kelembagaan
Tatalaksana
Layanan Publik
Secara Etimologis:
Organum (Latin); organon (Yunani) berarti
alat, anggota, bagian, atau badan.
Unsur Dasar Organisasi:
• Adanya Sekelompok Orang;
Tiga macam pendapat tentang Organisasi: • Adanya Kerjasama;
• Kumpulan Orang;
• Proses Pembagian Kerja; • Adanya Tujuan Akhir yang Sama.
• Sistem Kerja Sama.
PENGERTIAN ORGANISASI
Sistem saling pengaruh antar orang dalam satu kelompok dalam
rangka mencapai tujuan tertentu
www.companyname.com
@ipdn IPDN © 2016 Jetfabrik Multipurpose @ipdn
Theme. All Rights Reserved. www.ipdn.kemendagri.go.id
PENGERTIAN ORGANISASI 9
www.companyname.com
@ipdn IPDN © 2016 Jetfabrik Multipurpose @ipdn
Theme. All Rights Reserved. www.ipdn.kemendagri.go.id
Konsep Dasar Teori Organisasi 10
Menurut Lubis dan Husaini (1987) bahwa teori organisasi adalah sekumpulan ilmu
pengetahuan yang membicaraan mekanisme kerjasama dua orang atau lebih secara
sistematis untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan.
Menurut Stephen P. Robbins (1994) Teori organisasi adalah disiplin ilmu yang mempelajari
struktur dan desain organisasi. Teori organisasi menunjuk aspek-aspek deskriptif maupun
perspektif dari disiplin ilmu tersebut. Teori organisasi menjelaskan bagaimana organisasi
sebenarnya distruktur dan menawarkan tentang bagaimana organisasi bisa dikonstruksi
guna meningkatkan keefektifan organisasi.
Dari pengertian teori dan organisasi maka dapat dipahami bahwa definisi teori organisasi
berfungsi menjelaskan kegiatan dan dinamika kerjasama organisasi dan memberikan tuntunan
dalam pengambilan keputusan berdasarkan prediksi akibat pengambilan keputusan tersebut.
www.companyname.com
@ipdn IPDN © 2016 Jetfabrik Multipurpose @ipdn
Theme. All Rights Reserved. www.ipdn.kemendagri.go.id
ORGANISASI SEBAGAI SISTEM 11
SISTEM:
Sekumpulan elemen yang saling berinteraksi dalam suatu kesatuan yang utuh dan secara
simultan berproses ke arah tercapainya tujuan tertentu
B C
www.companyname.com
@ipdn IPDN © 2016 Jetfabrik Multipurpose @ipdn
Theme. All Rights Reserved. www.ipdn.kemendagri.go.id
CAKUPAN ORGANISASI
KETERANGAN
1. Organisasi
2. Administrasi
jjjaka
6
1
5 4 3 2 3. Manajemen
4. Kepemimpinan
5. Pengambilan
Keputusan
6. Hubungan Antar
Manusia
www.companyname.com
© 2016 Jetfabrik Multipurpose Theme. All Rights Reserved. 14
TEORETIKUS TIPE 3 (Pendekatan Kontigensi/Modern) 28
www.companyname.com
@ipdn IPDN © 2016 Jetfabrik Multipurpose @ipdn
Theme. All Rights Reserved. www.ipdn.kemendagri.go.id
TEORETIKUS TIPE 3 (Pendekatan Kontigensi/Modern) 30
www.companyname.com
@ipdn IPDN © 2016 Jetfabrik Multipurpose @ipdn
Theme. All Rights Reserved. www.ipdn.kemendagri.go.id
33
33
www.companyname.com
© 2016 Jetfabrik Multipurpose Theme. All Rights Reserved.
PRINSIP-PRINSIP ORGANISASI [1] 34
www.companyname.com
@ipdn IPDN © 2016 Jetfabrik Multipurpose @ipdn
Theme. All Rights Reserved. www.ipdn.kemendagri.go.id
PRINSIP-PRINSIP ORGANISASI [2] 35
Prinsip Pertanggungjawaban.
Dalam menjalankan tugasnya setiap pegawai harus bertanggung jawab sepenuhnya kepada atasan.
Prinsip Keseimbangan.
Keseimbangan antara struktur organisasi yang efektif dengan tujuan organisasi. Penyusunan struktur organisasi harus
sesuai dengan tujuan dari organisasi. Organisasi yang aktivitasnya sederhana (tidak kompleks) contoh ‘koperasi di
suatu desa terpencil’, struktur organisasinya akan berbeda dengan organisasi koperasi yang ada di kota besar.
Prinsip Fleksibilitas
Organisasi harus senantiasa melakukan pertumbuhan dan perkembangan sesuai dengan dinamika organisasi sendiri
(internal factor) dan juga karena adanya pengaruh di luar organisasi (external factor), sehingga organisasi mampu
menjalankan fungsi dalam mencapai tujuannya.
Prinsip Kepemimpinan.
Dalam organisasi apapun bentuknya diperlukan adanya kepemimpinan, atau dengan kata lain organisasi mampu
menjalankan aktivitasnya karena adanya proses kepemimpinan yang digerakan oleh pemimpin organisasi.
www.companyname.com
@ipdn IPDN © 2016 Jetfabrik Multipurpose @ipdn
Theme. All Rights Reserved. www.ipdn.kemendagri.go.id
BENTUK-BENTUK ORGANISASI [1] 36
BENTUK TUNGGAL
BENTUK KOMISI
Bentuk ini biasanya
Organisasi yang
terdapat pada organisasi
Berdasarkan Jumlah yang masih sederhana.
mempunyai pipmpinan
Pemegang Pimpinan berupa sebuah dewan yang
Pimpinan berada di satu
terdiri dari beberapa orang.
Organisasi, terdapat 2 orang, kekuasan,
Bentuk ini banyak dipakai
bentuk Pokok: pengawasan dan tanggung
organisasi yang mempunyai
jawab. Kebaikannya
tugas membuat peraturan
masalah dapat diputuskan
atau pertimbangan.
cepat.
www.companyname.com
@ipdn IPDN © 2016 Jetfabrik Multipurpose @ipdn
Theme. All Rights Reserved. www.ipdn.kemendagri.go.id
BENTUK-BENTUK ORGANISASI [2] 37
ORGANISASI FORMAL
yaitu suatu bentuk
ORGANISASI INFORMAL perkumpulan yang dibentuk
Berdasarkan Sifatnya, yaitu keseluruhan hubungan secara sadar dan mempunyai
Organisasi dibagi serta interaksi perorangan tujuan tertentu, yang di
dan penggolongan ke dalam dalamnya tercakup sistem
menjadi 2, yaitu: kelompok yang lebih kecil dari kerja sama dari dua orang
anggota organisasi itu. atau lebih. Contoh : partai
politik, perkumpulan sosial,
perusahaan, sekolah,dll.
www.companyname.com
@ipdn IPDN © 2016 Jetfabrik Multipurpose @ipdn
Theme. All Rights Reserved. www.ipdn.kemendagri.go.id
BENTUK-BENTUK ORGANISASI [3] 38
ORGANISASI PRIVATE
ORGANISASI PUBLIK Istilah privat berasal dari bahasa Latin
Istilah publik berasal dari bahasa Latin “set apart” (yang terpisah). Sasaran
“of people” (yang berkenaan dengan organisasi publik ditujukan pada hal –
Berdasarkan masyarakat). Sasaran organisasi hal yang ‘terpisah’ dari masyarakat
Tujuannya, publik ditujukan kepada masyarakat
umum.
secara umum.
•Organisasi privat atau bisnis adalah
Organisasi dibagi Organisasi publik adalah tipe organisasi yang ditujukan untuk
menjadi 2, yaitu: organisasi yang bertujuan
menghasilkan pelayanan kepada
menyediakan barang dan jasa kepada
konsumen, yang dibedakan dari
masyarakat, tanpa membedakan kemampuanya membayar barang dan
status dan kedudukannya. jasa tersebut sesuai dengan hukum
pasar.
www.companyname.com
@ipdn IPDN © 2016 Jetfabrik Multipurpose @ipdn
Theme. All Rights Reserved. www.ipdn.kemendagri.go.id
39
B.
STRUKTUR ORGANISASI
www.companyname.com
@kemendagrirb © 2016 Jetfabrik Multipurpose Theme.
KemendagriRb All Rights Reserved.
@kemendagrirb www.rb.kemendagri.go.id
STRUKTUR ORGANISASI [1] 40
ORGANISASI LINE/HIERARKI, bentuk kekuasaan dan tanggung jawab berjalan dari pimpinan sampai
bawah, yaitu para pejabat yang memimpin kesatuan-kesatuan organisasi.
Organisasi bersifat langsung, lalu lintas kekuasaan berlangsung secara vertikal.
Tipe organisasi ini masih kecil dan sederhana sehingga hubungan kerja antara pimpinan dan bawahan
dilaksanakan secara langsung (face to face).
ORGANISASI STAF/FUNGSIONAL, pada bentuk ini kekuasaan dilimpahkan melalui para ahli dalam
suatu fungsi yang merupakan bidang keahliannya. Sebaliknya, ahli-ahli itu mempunyai kekuasaan
mengenai bidang keahliannya terhadap setiap pejabat di kesatuan manapun, tetapi tidak berhak
memerintah secara langsung,wewenangnya memberi saran dan nasihat.
ORGANISASI GABUNGAN STAF DAN LINE, organisasi ini disusun dalam bentuk lurus/line, tetapi di
pihak lain diadakan pejabat-pejabat ahli, yaitu untuk memberikan nasihat dan bantuan terhadap
kesatuan-kesatuan tertentu.
Tiap pejabat ahli memimpin suatu kesatuan mengenai fungsi tertentu, tetapi tidak mempunyai
kekuasaan untuk langsung memerintah para pekerja atau meminta tanggung jawab mereka.
ORGANISASI SISTEM PANITIA, adalah sekelompok orang yang siap sebagai suatu kelompok yang
mendapat kepercayaan untuk beberapa hal tertentu. Panitia dapat didirikan untuk waktu terbatas atau
waktu tidak terbatas. Kedudukan panitia tergantung dari tugasnya. Bila sebagai penasihat, ia berperan
sebagai staf. Bila sebagai pemimpin, misalnya menentukan keputusan, maka ia berkedudukan sebagai
line.
www.companyname.com
@ipdn IPDN © 2016 Jetfabrik Multipurpose @ipdn
Theme. All Rights Reserved. www.ipdn.kemendagri.go.id
STRUKTUR ORGANISASI [3] 42
ORGANISASI LINE/HIERARKI, bentuk kekuasaan dan tanggung jawab berjalan dari pimpinan sampai bawah, yaitu para pejabat yang memimpin kesatuan-kesatuan
organisasi. Organisasi bersifat langsung, lalu lintas kekuasaan berlangsung secara vertikal. Tipe organisasi ini masih kecil dan sederhana sehingga hubungan kerja antara
pimpinan dan bawahan dilaksanakan secara langsung (face to face).
www.companyname.com
@ipdn IPDN © 2016 Jetfabrik Multipurpose @ipdn
Theme. All Rights Reserved. www.ipdn.kemendagri.go.id
STRUKTUR ORGANISASI [4] 43
ORGANISASI STAF/FUNGSIONAL, pada bentuk ini kekuasaan dilimpahkan melalui para ahli dalam suatu fungsi yang merupakan bidang keahliannya. Sebaliknya, ahli-ahli
itu mempunyai kekuasaan mengenai bidang keahliannya terhadap setiap pejabat di kesatuan manapun, tetapi tidak berhak memerintah secara langsung,wewenangnya
memberi saran dan nasihat.
www.companyname.com
@ipdn IPDN © 2016 Jetfabrik Multipurpose @ipdn
Theme. All Rights Reserved. www.ipdn.kemendagri.go.id
STRUKTUR ORGANISASI [5] 44
ORGANISASI GABUNGAN STAF DAN LINE, organisasi ini disusun dalam bentuk lurus/line, tetapi di pihak lain diadakan pejabat-pejabat ahli, yaitu untuk memberikan
nasihat dan bantuan terhadap kesatuan-kesatuan tertentu. Tiap pejabat ahli memimpin suatu kesatuan mengenai fungsi tertentu, tetapi tidak mempunyai kekuasaan untuk
langsung memerintah para pekerja atau meminta tanggung jawab mereka.
www.companyname.com
@ipdn IPDN © 2016 Jetfabrik Multipurpose @ipdn
Theme. All Rights Reserved. www.ipdn.kemendagri.go.id
STRUKTUR ORGANISASI [6] 45
www.companyname.com
@ipdn IPDN © 2016 Jetfabrik Multipurpose @ipdn
Theme. All Rights Reserved. www.ipdn.kemendagri.go.id
46
C.
REFORMASI BIROKRASI
www.companyname.com
@kemendagrirb © 2016 Jetfabrik Multipurpose Theme.
KemendagriRb All Rights Reserved.
@kemendagrirb www.rb.kemendagri.go.id
AGENDA PRIORITAS ROAD MAP REFORMASI BIROKRASI 47
NASIONAL TAHAP II (2015-2019)
Birokrasi yang
• Indeks Integritas Organisasi : 3,5;
memiliki • Indeks Persepsi Anti Korupsi: 3,6;
Pelayanan • Indeks Kualitas Pelayanan Publik: 3,5;
• Persentase Kepatuhan Pelaksanaan UU Pelayanan Publik:
Publik GREEN AREA
berkualitas www.companyname.com
@ipdn IPDN © 2016 Jetfabrik Multipurpose @ipdn
Theme. All Rights Reserved. www.ipdn.kemendagri.go.id
AGENDA PRIORITAS ROAD MAP REFORMASI BIROKRASI 48
NASIONAL TAHAP III (2020-2024)
• Tertatanya kelembagaan instansi pemerintah yang berbasis kinerja dan prinsip efisiensi;
Birokrasi yang • Terciptanya proses bisnis yang sederhana, mudah, dan berbasis teknologi informasi dan
komunikasi;
Kapabel • Meningkatnya profesionalisme ASN berbasis sistem merit;
• Meningkatnya kepemimpinan transformatif untuk memperbaiki kinerja birokrasi.
V
Terwujudnya Indonesia Maju Berdaulat,
Mandiri, dan Berkepribadian
Berlandaskan Gotong Royong
RPJMN 2015-2019
M
RB RPJMN 2020-2024
1. Peningkatan Kualitas Manusia Indonesia;
2. Struktur Ekonomi yang Produktif, Mandiri dan Berdaya
Saing;
3. Pembangunan yang Merata dan Berkeadilan;
4. Mencapai Lingkungan Hidup yang Berkelanjutan;
5. Kemajuan Budaya yang Mencerminkan Kepribadian Bangsa RENCANA STRATEGIS
6. Penegakan Sistem Hukum yang Bebas Korupsi, RB
Bermatrabat dan Tepercaya;
7. Perlindungan Bagi Segenap Bangsa dan Memberikan Rasa
Aman Pada Seluruh Warga;
8. Pengelola Pemerintahan yang Bersih, Efektif dan ROAD MAP
RB
Terpercaya;
9. Sinergi Pemerintah Daerah Dalam Kerangka Negara REFORMASI BIROKRASI
Kesatuan. KEMENDAGRI DAN PEMDA
AGENDA REFORMASI BIROKRASI TAHUN 2019
(KOMPONEN PENGUNGKIT/PROSES)
Tim RB
1
Budaya
Kerja dan Roadmap
INDEKS = 5 Media RB
Komunikasi
Manajemen
Perubahan
Pemantauan
Agent of
dan Evaluasi
Change
RB
Komitmen
KDH dan
OPD
2
Harmonisasi
Penataan
Peraturan
Perundang-
Undangan
Sistem
Pengendalia
n
Penyusunan
PUU
INDEKS = 5
Evaluasi Penataan
Kelembagaan Kelembagaan
Penataan dan
Penguatan
Organisasi
INDEKS = 6
Proses
Bisnis dan E-Gov
SOP
4
Keterbukaan
Tata Naskah
Informasi
Dinas
Publik
Penataan
Tatalaksana INDEKS = 5
Ren
Kebutuhan
Pegawai
Penerimaan
5 SIMPEG Pegawai
Bebas KKN
INDEKS = 15
Bang
Evaluasi Penataan Pegawai
Jabatan SDM Berbasis
Kompetensi
Disiplin dan
Promosi
Kode Etik
Terbuka
Pegawai
PK Individu
Keterlibatan
Pimpinan
6
INDEKS = 6
Pengelolaan
AKIP
Penguatan
Akuntabilitas
Pengendalia
7 n Gratifikasi
Kapabilitas Maturitas
INDEKS = 12 APIP SPIP
Penguatan
Pengawas
Pembanguna
an
Penanganan
n Zona
Dumas
Integritas
Penanganan Whistle
Benturan Blowing
Kepentingan System
Standar
Pelayanan
8
Pemanfaata Budaya
n Teknologi Pelayanan
Informasi Prima
Pelayana
n Publik
INDEKS = 6
Penilaian
Pengelolaa
Kepuasan
n
Terhadap
Pengaduan
Pelayanan
3 BB > 70 – 80 Sangat Baik, Akuntabel, berkinerja baik, memiliki sistem manajemen kinerja
yang andal.
4 B > 60 - 70 Baik, Akuntabilitas kinerjanya sudah baik, memiliki sistem yang dapat
digunakan untuk manajemen kinerja, dan perlu sedikit perbaikan.
5 CC > 50 - 60 Cukup (memadai), Akuntabilitas kinerjanya cukup baik, taat kebijakan,
memiliki sistem yang dapat digunakan untuk memproduksi informasi kinerja
untuk pertanggung jawaban, perlu banyak perbaikan tidak mendasar.
6 C > 30 - 50 Kurang, Sistem dan tatanan kurang dapat diandalkan, memiliki sistem untuk
manajemen kinerja tapi perlu banyak perbaikan minor dan perbaikan yang
mendasar.
7 D 0 - 30 Sangat Kurang, Sistem dan tatanan tidak dapat diandalkan untuk penerapan
manajemen kinerja; Perlu banyak perbaikan, sebagian perubahan yang
sangat mendasar.
www.companyname.com
@kemendagrirb © 2016 Jetfabrik Multipurpose Theme.
KemendagriRb All Rights Reserved.
@kemendagrirb www.rb.kemendagri.go.id
SINERGITAS KEMENDAGRI DAN KEMENPANRB DALAM PERCEPATAN
PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI PEMERINTAH DAERAH
KEMENDAGRI KEMENPANRB
DAN/ATAU KEBIJAKAN NASIONAL DAN/ATAU
TRBN PERMENPANRB TRBN
(ROADMAP, EVALUASI, ZI, DLL)
PEMBINAAN EVALUASI
RB PEMDA RB PEMDA DAN K/L
PERMENDAGRI 135/2018
PPRB PEMDA
D.
KELEMBAGAAN
www.companyname.com
@kemendagrirb © 2016 Jetfabrik Multipurpose Theme.
KemendagriRb All Rights Reserved.
@kemendagrirb www.rb.kemendagri.go.id
PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH
REPUBLIK INDONESIA
UUD 1945 (7) Susunan dan TATA CARA PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH diatur
Pasal 18 dalam undang-undang.** )
1 2 3
MANDAT KOORDINASI PEMBINAAN DAN PENGAWASAN
PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH
PP 12 Tahun 2017 tentang Binwas Pemda: Pasal 11 ayat (1) “Menteri mengoordinasikan
Pembinaan dan Pcngawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah secara nasional”
dan Pasal 15 ayat (2) “Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara pembinaan dan
pengawasan umum diatur dengan Peraturan Menteri.”
34 PROVINSI
SECARA NASIONAL K/L LANGSUNG KE DAERAH
DIKOORDINASIKAN
OLEH MENDAGRI
(Pasal 8 dan 373 UU 23/2014)
34 GWPP
514 KABUPATEN/KOTA
34 PROVINSI DAN 34 PROVINSI DAN
514 KABUPATEN/KOTA 514 KABUPATEN/KOTA
© Biro Ortala Setjen KDN, 2019
34 PROVINSI
SECARA NASIONAL DAERAH LANGSUNG KE K/L
DIKOORDINASIKAN
OLEH MENDAGRI
(Pasal 8 dan 373 UU 23/2014)
34 GWPP
514 KABUPATEN/KOTA
34 PROVINSI DAN 34 PROVINSI DAN
514 KABUPATEN/KOTA 514 KABUPATEN/KOTA
© Biro Ortala Setjen KDN, 2019
34 KEMENTERIAN DAN 31
KEMENDAGRI LEMBAGA PEMERINTAH
NON KEMENTERIAN
MENTERI TEKNIS/
MENDAGRI KA LPNK
1. Pembagian Urusan Pemerintahan;
BINWAS UMUM BINWAS TEKNIS 2. Kelembagaan Daerah;
3. Kepegawaian pada Perangkat Daerah;
4. Keuangan Daerah;
32 URUSAN PEMERINTAHAN
5. Pembangunan Daerah;
34 PROVINSI 6. Pelayanan Publik di Daerah;
SECARA NASIONAL 7. Kerja Sama Daerah;
8. Kebijakan Daerah;
DIKOORDINASIKAN
9. Kepala Daerah dan DPRD; dan
OLEH MENDAGRI 10. Pembinaan dan Pengawasan Lain
(Pasal 8 dan 373 UU 23/2014)
Sesuai dengan Ketentuan PUU.
34 GWPP
514 KABUPATEN/KOTA
34 PROVINSI 34 PROVINSI
© Biro Ortala Setjen KDN, 2019
LEVEL
PEMERINTAHAN PUSAT PRESIDEN
34 MENTERI DAN Korbinwas Pemda
31 KEPALA LPNK
Koordinasi
LEVEL
IRISAN TUSI KEMENDAGRI DAN K/L MENDAGRI
PEMERINTAHAN DAERAH
K/L KEMENDAGRI
Binwas Teknis Binwas Umum
1. Kemenpanrb, Kominfo, Kemenkumhan, dLL; 1. Sekretariat Jenderal;
2. BPIP dan Kemenkumham, dLL; 2. Ditjen Politik dan Pemerintahan Umum;
3. BNPB dan BNPP; 3. Ditjen Bina Administrasi Kewilayahan;
4. Kemenpanrb, Kemenkumham, BKN, KASN; 4. Ditjen Otonomi Daerah; 34 PROVINSI
5. Bappenas; 5. Ditjen Bina Pembangunan Daerah;
6. Kemendes; 6. Ditjen Bina Pemerintahan Desa;
7. Kemenkeu; 7. Ditjen Bina Keuangan Daerah; 34 GWPP
8. BKKBN; 8. Ditjen Kependudukan dan Pencatatan Sipil;
9. BPKP; 9. Inspektorat Jenderal;
10. LIPI dan Kemenristek Dikti; 10. Badan Penelitian dan Pengembangan;
Binwas Umum dan Teknis
11. LAN; 11. Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia;
1 2
Bidang urusan Kemendagri Bidang urusan K/L Teknis
K/L Sektoral
Kementerian
Dalam Negeri
Kementerian
Dalam Negeri
Pemerintah
Daerah
Pemerintah
Daerah
1. Pembagian Urusan
Pemerintahan; Melakukan tugas :
2. Kelembagaan Daerah; 1. Membuat NSPK
3. Kepegawaian pada Kementerian 2. Pemberian bimbingan teknis
Perangkat Daerah; Dalam Negeri dan supervisi atas
4. Keuangan Daerah; pelaksanaan kegiatan di
5. Pembangunan Daerah; bidang kewenangan
6. Pelayanan Publik di Kemendagri di daerah
Daerah; 3. Pelaksanaan kegiatan teknis
7. Kerja Sama Daerah; yang berskala nasional.
8. Kebijakan Daerah; 4. Evaluasi pelaksanan
9. Kepala Daerah dan DPRD; kegiatan teknis di daerah
dan
10.Pembinaan dan
Pengawasan Lain Sesuai
Pemerintah
dengan Ketentuan PUU.
Daerah
E.
TATALAKSANA
www.companyname.com
@kemendagrirb © 2016 Jetfabrik Multipurpose Theme.
KemendagriRb All Rights Reserved.
@kemendagrirb www.rb.kemendagri.go.id
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
1. Keberadaannya sangat diperlukan dalam manajemen;
JUMLAH SOP DI LINGKUNGAN KEMENDAGRI RI
2. Oleh karena itu penetapan sistem, prosedur dan tata
kerja dalam manajemen adalah hal yang wajar dan Jumlah SOP Jumlah SOP
No Komponen/Biro/Pusat
menjadi suatu keharusan; Tahun 2017 Tahun 2018
3. Hal ini dikuatkan oleh Victor Lazaro dalam bukunya 1. Sekretariat Jenderal 303 SOP 228 SOP
“System and Procedure, A Handbook for Bussines a. Biro Perencanaan 17 SOP 17 SOP
and Industry“ yang menyatakan “All corporate b. Biro Kepegawaian 59 SOP 44 SOP
functions – production, marketing, finance, c. Biro Organisasi dan Tatalaksana 31 SOP 15 SOP
purchasing, industrial relations, and so on – are d. Biro Hukum 16 SOP 17 SOP
performed by mean of routines, or systems and e. Biro Umum 52 SOP 39 SOP
procedures, which transelate the policies of
f. Biro Administrasi Pimpinan 8 SOP 5 SOP
management into action”.
g. Pusat Administrasi Keuangan dan Pengelolaan Aset 43 SOP 27 SOP
4. Sistem dan prosedure sangat penting dalam proses
manajemen. h. Pusat Data dan Sistem Informasi 40 SOP 43 SOP
i. Pusat Penerangan 18 SOP 18 SOP
TATA KERJA: cara melaksanakan pekerjaan yang se- j. Pusat Fasilitasi dan Kerjasama 19 SOP 3 SOP
efisien mungkin atas suatu tugas dengan mem- 2. Inspektorat Jenderal 19 SOP 19 SOP
perhatikan segi tujuan, peralatan, tenaga 3. Ditjen Politik Dan Pemerintahan Umum 11 SOP 11 SOP
kerja, waktu, ruang, biaya dsb. 4. Ditjen Bina Administrasi Kewilayahan 42 SOP 49 SOP
PROSEDUR KERJA: rangkaian tata kerja yang berurut- 5. Ditjen Bina Pemerintahan Desa 65 SOP 3 SOP
an, tahapan yang secara jelas menunjukkan 6. Ditjen Otonomi Daerah 37 SOP 31 SOP
jalan, alur, arus (flow) yang harus ditempuh, 7. Ditjen Bina Pembangunan Daerah 8 SOP 8 SOP
dari mana kegiatan berawal, kemana/kepada
8. Ditjen Kependudukan dan Pencatatan Sipil 10 SOP 20 SOP
siapa diteruskan dan kapan/di mana selesai.
9. Ditjen Bina Keuanagan Daerah 20 SOP 18 SOP
SISTEM KERJA : rangkaian tata kerja dan prosedur kerja 10. Badan Penelitian dan Pengembangan 37 SOP 37 SOP
yang kemudian membentuk suatu kebulatan
atau pola tertentu dalam pelaksanaan suatu 11. Badan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia 49 SOP 21 SOP
pekerjaan/kegiatan 12. Institut Pemerintahan Dalam Negeri - SOP - SOP
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
PRINSIP-PRINSIP PENYUSUNAN
STANDARD OPERATIONAL PROCEDURE
serangkaian instruksi tertulis yg.dibakukan SOP: PRINSIP-PRINSIP PENERAPAN
mengenai pelaksanaan serangkaian kegiatan,
baik administratif maupun teknis. SOP:
a. kemudahan dan kejelasan;
PEDOMAN KERJA : a. komitmen;
pengaturan pelaksanaan suatu kegiatan
b. effisisensi dan effectivitas;
secara umum.
b. konsisten;
BENTUK c. keselarasan;
PROSEDUR
c. perbaikan dan penyempurnaan
KERJA PETUNJUK PELAKSANAAN KERJA :
d. keterukuran; berkelanjutan;
pengaturan lebih lanjut masing-masing e. dinamis; d. mengikat;
pedoman kerja, lebih terperinci
f. berorientasi pada pengguna e. setiap unsur yang terlibat
MANUAL KERJA : (pelanggan); mempunyai peran penting;
pengaturan lebih rinci dari petunjuk f. setiap unsur sadar peran dan
pelaksanaan kerja g. kepatuhan hukum;
tanggung jawabnya;
h. kepastian hukum; g. terdokumentasi dengan baik.
TATA NASKAH DINAS ELEKTRONIK
ASAS
DAYAGUNA
Dilakukan secara berdayaguna
Penulisan
Penggunaan ruang / lembaga naskah dinas
Spesifikasi informasi
Penggunaan bahasa Indonesia
PEMBAKUAN
Diproses dan disusun menurut tata cara dan
bentuk yang telah dibakukan
PERTANGGUNGJAWABAN Kewenangan Penandatanganan Naskah Dinas
Dapat dipertanggungjawabkan
Isi format
adalah hak dan kewajiban yang ada pada seorang
Prosedur pejabat untuk menanda tangani naskah dinas
Kearsipan sesuai dengan tugas dan tanggung jawab
Kewenangan
Keabsahan
kedinasan pada jabatannya.
PAKAIAN DINAS PNS
MAKSUD DAN TUJUAN:
Meningkatkan kedisiplinan, pengawasan, estetika, integritas, etos
kerja, motivasi kerja, kewibawaan serta mewujudkan keseragaman
dan identitas PNS di lingkungan Kementerian Dalam Negeri dan
Pemerintah Daerah
F.
LAYANAN PUBLIK
www.companyname.com
@kemendagrirb © 2016 Jetfabrik Multipurpose Theme.
KemendagriRb All Rights Reserved.
@kemendagrirb www.rb.kemendagri.go.id
UPAYA PENINGKATAN
KUALITAS PELAYANAN PUBLIK
2 • SDM Profesional
3 • Pengelolaan Pengaduan
6 • Inovasi
7 • Sarana Prasarana
• Evaluasi Kinerja Unit Penyelenggara
8 Pelayanan Publik
85
www.companyname.com
© 2016 Jetfabrik Multipurpose Theme. All Rights Reserved.
86
86
www.companyname.com
© 2016 Jetfabrik Multipurpose Theme. All Rights Reserved.
https://ula.kemendagri.go.id
Cepat 17 Layanan Online
Efisien & efektif 1.
2.
Registrasi layanan konsultasi
Rekomendasi Perjalanan Dinas Luar Negeri Bagi ASN Pemda
Pasti 3.
4.
Penerbitan Surat Keterangan Penelitian
Rekomendasi Perjalanan Dinas Luar Negeri Bagi Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah dan DPRD
Akuntabilitas 5.
Provinsi, Kabupaten/Kota
Izin ke Luar Negeri dengan alasan penting bagi Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah dan DPRD
Transparan Provinsi, Kabupaten/Kota
6. Penerbitan Kepmendagri tentang peresmian Pergantian Antar Waktu anggota DPRD Provinsi
7. Penerbitan Kepmendagri tentang pemberhentian dan pengangkatan Bupati/Wakil Bupati, atau Wali
Kota/Wakil Wali Kota;
8. Penerbitan surat pemberitahuan peneliti asing
9. Penerbitan surat keterangan terdaftar bagi organisasi kemasyarakatan
10. Evaluasi ranperda tentang APBD Tahun Anggaran
11. Evaluasi rranperda tentang pertanggungjawaban pelaksanaan APBD Tahun Anggaran
12. Evaluasi ranperda tentang perubahan APBD Tahun Anggaran
13. Evaluasi ranperda tentang rencana tata ruang wilayah provinsi dan rencana tata ruang kawasan
strategis provinsi
14. Evaluasi ranperda tentang RPJPD/RPJMD
15. Unit Layanan Gratifikasi
16. Penerbitan Surat Mendagri tentang Persetujuan Tertulis Pergantian Pejabat Pimpinan Tinggi
Pratama Daerah Provinsi dan Kabupaten/Kota
17. Penerbitan Surat Mendagri tentang Persetujuan Tertulis Pergantian Pejabat Administrator dan
Pejabat Pengawas Daerah Provinsi dan Kabupaten/Kota