Esda
Esda
PEMERINTAH TENTANG
SUMBER DAYA ALAM
DIKY GAGAN NUGRAHA (4441160013)
RAISSA EMILY RACHMAN (4441160019)
ADOLF CHRISTIAN (4441160108)
FIKRI MAULANA (4441160126)
SEPTIANSYAH
KELAS : V C
Kebijakan-kebijakan yang dibuat oleh pemerintah dalam
mengatasi permasalahan pencemaran dan pengelolaan
lingkungan hidup
Kondisi lingkungan hidup dari waktu ke waktu mengalami penurunan kualitas yang disebabkan oleh tingkat pengambilan keputusan, kepentingan pelestarian sering diabaikan
sehingga menimbulkan adanya pencemaran dan kerusakan lingkungan. Pencemaran dan kerusakan lingkungan yang terjadi juga menimbulkan konflik sosial maupun konflik
lingkungan. Permasalahan yang terjadi tersebut memerlukan perangkat hukum perlindungan terhadap lingkungan hidup yang secara umum telah diatur dengan Undang-undang
No.4 Tahun 1982. diganti dengan Undang-undang No.23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup dan kemudian diatur lebih lanjut dalam peraturan pelaksanaanya.
Pengelolaan lingkungan termasuk pencegahan, penanggulangan kerusakan dan pencemaran serta pemulihan kualitas lingkungan telah menuntut dikembangkannya berbagai
perangkat kebijakan dan program serta kegiatan yang didukung oleh sistem pendukung pengelolaan lingkungan lainnya. Sistem tersebut mencakup kemantapan kelembagaan,
sumberdaya manusia dan kemitraan lingkungan, disamping perangkat hukum dan perundangan, informasi serta pendanaan. Keterkaitan dan keseluruhan aspek lingkungan telah
memberi konsekuensi bahwa pengelolaan lingkungan, termasuk sistem pendukungnya tidak dapat berdiri sendiri, akan tetapi berintegrasi dengan seluruh pelaksanaan
pembangunan.
Pembangunan nasional yang dilaksanakan memiliki tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Tujuan tersebut membuat pembangunan memiliki beberapa
kelemahan, yang sangat menonjol antara lain adalah tidak diimbangi ketaatan aturan oleh pelaku pembangunan atau sering mengabaikan landasan aturan yang semestinya dalam
mengelola usaha dan atau kegiatan yang mereka lakukan, khususnya menyangkut bidang sosial dan lingkungan hidup, sehingga menimbulkan permasalahan lingkungan. Oleh
karena itu, sesuai dengan rencana Tindak Pembangunan Berkelanjutan dalam Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup dilakukan untuk meningkatkan kualitas
lingkungan melalui upaya pengembangan dan penegakan sistem hukum serta upaya rehabilitasi lingkungan. Menurut Kantor Menteri Negara Lingkungan Hidup (1997),
kebijakan daerah dalam mengatasi permasalahan lingkungan hidup khususnya permasalahan kebijakan dan penegakan hukum yang merupakan salah satu permasalahan
lingkungan hidup di daerah dapat meliputi :
Regulasi Perda tentang Lingkungan.
Penguatan Kelembagaan Lingkungan Hidup.
Penerapan dokumen pengelolaan lingkungan hidup dalam proses perijinan
Sosialisasi/pendidikan tentang peraturan perundangan dan pengetahuan lingkungan hidup.
Meningkatkan kualitas dan kuantitas koordinasi dengan instansi terkait dan stakeholders
Pengawasan terpadu tentang penegakan hukum lingkungan.
Memformulasikan bentuk dan macam sanksi pelanggaran lingkungan hidup. Peningkatan kualitas dan kuantitas sumberdaya manusia.
Peningkatan pendanaan dalam pengelolaan lingkungan hidup.
Peranan pemerintah dalam
menerapkan kebijakan yang
dibuat
Sesuai dengan Undang-undang 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah dan PP No. 25 Tahun 2000 tentang
Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Propinsi sebagai
Daerah Otonom, dalam bidang lingkungan hidup memberikan
pengakuan politis melalui transfer otoritas dari pemerintah pusat
kepada daerah:
Meletakkan daerah pada posisi penting dalam pengelolaan
lingkungan hidup.
Memerlukan peranan lokal dalam mendesain kebijakan.
Membangun hubungan interdependensi antar daerah.
Menetapkan pendekatan kewilayahan.
Dapat dikatakan bahwa konsekuensi pelaksanaan UU No. 32 Tahun 2004 dengan PP No. 25 Tahun 2000, Pengelolaan Lingkungan
Hidup lebih diprioritaskan di Daerah, maka kebijakan nasional dalam bidang lingkungan hidup secara eksplisit PROPENAS
merumuskan program yang disebut sebagai pembangunan sumberdaya alam dan lingkungan hidup. Program itu mencakup :
1. Program Pengembangaan dan Peningkatan Akses Informasi Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup.
Program ini bertujuan untuk memperoleh dan menyebarluaskan informasi yang lengkap mengenai potensi dan produktivitas
sumberdaya alam dan lingkungan hidup melalui inventarisasi dan evaluasi, serta penguatan sistem informasi.
2. Program Peningkatan Efektifitas Pengelolaan, Konservasi dan Rehabilitasi Sumber Daya Alam.
Tujuan dari program ini adalah menjaga keseimbangan pemanfaatan dan pelestarian sumberdaya alam dan lingkungan hidup hutan,
laut, air udara dan mineral. Sasaran yang akan dicapai dalam program ini adalah termanfaatkannya, sumber daya alam untuk
mendukung kebutuhan bahan baku industri secara efisien dan berkelanjutan
3. Program Pencegahan dan Pengendalian Kerusakan dan Pencemaran Lingkungan Hidup.
Tujuan program ini adalah meningkatkan kualitas lingkungan hidup dalam upaya mencegah kerusakan dan/atau pencemaran lingkungan
dan pemulihan kualitas lingkungan yang rusak akibat pemanfaatan sumberdaya alam yang berlebihan, serta kegiatan industri dan
transportasi.
4. Program Penataan Kelembagaan dan Penegakan Hukum, Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Pelestarian Lingkungan Hidup.
Program ini bertujuan untuk mengembangkan kelembagaan, menata sistem hukum, perangkat hukum dan kebijakan, serta menegakkan
hukum untuk mewujudkan pengelolaan sumberdaya alam dan pelestarian lingkungan hidup yang efektif dan berkeadilan.
5. Progam Peningkatan Peranan Masyarakat dalam Pengelolaan Sumber Daya alam dan Pelestarian fungsi Lingkungan Hidup.
Tujuan dari program ini adalah untuk meningkatkan peranan dan kepedulian pihak-pihak yang berkepentingan dalam pengelolaan
sumberdaya alam dan pelestarian fungsi lingkungan hidup. Sasaran program ini adalah tersediaanya sarana bagi masyarakat dalam
pengelolaan sumberdaya alam dan pelestarian fungsi lingkungan hidup sejak proses perumusan kebijakan dan pengambilan keputusan,
perencanaan, pelaksanaan sampai pengawasan.
Sumber Daya Alam di Indonesia
Dilihat dari sisi astronomi, Indonesia terletak pada daerah tropis yang memiliki curah hujan yang
tinggi sehingga banyak jenis tumbuhan yang dapat hidup dan tumbuh dengan cepat. Dilihat dari
sisi geologi, Indonesia terletak pada titik pergerakan lempeng tektoniksehingga banyak terbentuk
pegunungan yang kaya akan mineral. Daerah perairan di Indonesia kaya sumber makanan bagi
berbagai jenis tanaman dan hewan laut, serta mengandung juga berbagai jenis sumber mineral.
Tingginya tingkat biodiversitas Indonesia ditunjukkan dengan adanya 10% dari tanaman berbunga
yang dikenal di dunia dapat ditemukan di Indonesia, 12% dari mamalia, 16% dari hewan reptil,
17% dari burung, 18% dari jenis terumbu karang, dan 25% dari hewan laut. Di bidang agrikultur,
Indonesia juga terkenal atas kekayaan tanaman perkebunannya, seperti biji coklat, karet, kelapa
sawit, cengkeh, dan bahkan kayu yang banyak diantaranya menempati urutan atas dari segi
produksinya di dunia.
Sumber daya alam di Indonesia tidak terbatas pada kekayaan hayatinya saja. Berbagai daerah di
Indon\esia juga dikenal sebagai penghasil berbagai jenis bahan tambang, seperti petroleum, timah
, gas alam, nikel, tembaga, bauksit, timah, batu bara, emas, dan perak. Di samping itu, Indonesia
juga memiliki tanah yang subur dan baik digunakan untuk berbagai jenis tanaman. Wilayah
perairan yang mencapai 7,9 juta km2 juga menyediakan potensi alam yang sangat besar.
PENGELOLAAN SUMBER DAYA
ALAM
1) Pengelolaan Sumber Daya Alam Yang Tidak Dapat
Diperbarui
Sumber Daya Alam yang tidak dapat
diperbarui ADALAH Sumber daya alam yang lama kelamaan
Persediaannya akan habis jika digunakan terus menerus.
Sebenarnya SDA ini dapat dihasilkan oleh alam, namun butuh
waktu yang sangat lama, sementara jika dipergunakan secara
terus menerus dalam waktu singkat sudah pasti akan
habis. Sumber daya alam ini juga sangat terbatas di dunia,
sehingga jika kita gunakan terus-menerus SDA ini akan semakin
berkurang atau bahkan punah.Contoh Emas dan
PerakTembagaNikelMarmerAsbesIntanBelerangGypsumKarbonMi
nyak Bumi Simak
Pengelolaan sumber daya alam yang dapat diperbarui
Sumber daya alam yang dapat diperbarui adalah SDA yang dapat
beregenerasi dengan cepat ketika digunakan sehingga
jumlahnya tetap konstan atau malah terus bertambah. SDA yang
dapat diperbarui merupakan bagian dari ekosistem di bumi ini
dan merupakan bagian terbesar dari ekosfer. populasi sumber
daya alam itu dapat berkembang secara alami, sehingga hal ini
akan menambah nilai royalty dan dapat dianggap sebagai
dividen karna menyimpan satu satuan sumber daya alam
sebagai cadangan . Contohnya adlah hewan, tumbuhan, air,
energi matahari dan tanah
Pengelolaan Sumber Daya
Tanah
Pengertian Tanah
Tanah merupakan sumber daya alam yang memiliki banyak fungsi dan peran yang dapat
mendukung dalam pemenuhan kebutuhan masyarakat serta membantu juga dalam
perekonomian. Tetapi seperti yang terjadi di masa sekarang pemanfaatan atau
pengelolaan tanah salah di gunakan dengan eksploitasi yang berlebihan sehingga hal ini
dapat mengurangi ketersediaan sumber daya tanah yang ada dean menimbulkan keausan
pada tanah sehingga menyebabkan kandsungan mineral dalam tanah berkurang
Macam Penggunaan Tanah
Secara umum , dapat diketahui bahwa pemilik sumber daya tanah cenderung
menggunakan miliknya untuk tujuan tujuan yang memberikan penghasilan yang tinggi .
Penggunaan tanah pada umumnya tergantung pada kemampuan tanah dan alokasi
tanah . Sumber daya tanah merupakan sumber daya alam yang sangat penting untuk
kelangsungan hidup manusia karena sumber daya tanaha merupakan masukan yang
diperlukan untuk setiap bentuk aktivitas manusia seperti untuk pertanian , daerah
industry, daerah pemunkiman , jalan jalan untuk transpotrasi , daerah daerah rekreasi ,
atau daerah daerah yang diperlihara kondisi alamnya untuk maksud ilmiah.
Aspek Konservasi Sumber Daya Tanah
Konservasi sumber daya tanah berarti penempatan tiap bidang tanah sesuai dengan kemampuan tanah tersebut
dan memperlakukannya sesuai dengan syarat syarat yang diperlukan agar tidak terjadi kerusakan tanah . usaha
usaha konservasi tanah / lahan ditujukan untuk mencegah kerusakan tanah , memperbaiki tanah yang rusak ,
memelihara serta meningkatkan kesuburan tanah agar tercapai produksi setinggi tingginya dalam waktu terbatas.
Teknik konservasi tanah terdiri dari metode vegetative dan metode mekanik.
Metode vegetative dapat dilakukan dengan cara penghutanan atau penghijauan , penanaman dengan rumputan
makanan ternak , penanaman dengan tanaman tertutup tanah permanen dan pengiliran tanaman dengan
tanaman pupuk hijau .
metode mekanik dapat dilakukan dengan cara pengeolahan tanah secara kountur, pembuatan teras , perbaikan
drainase dan pembangunan irigasi, pembuatan waduk dan dam penghambat , rorak tanggul dan lain lain .
Aspek Ekonomi Sumber Daya Tanah
Sewa tanah merupakan konsep penting dalam teori ekonomi sumber daya tanah . sewa tanah dapat dibedakan
menjadi dua yaitu:
A. Sewa tanah sebagi pembayaran dari penyewa kepada pemilik diman pemilik melakukan kontrak sewa menyewa
dalam jangka waktu tertentu
b. Keuntungan usaha yang merupakan surplus pendapatan diatas biaya produksi atau sebagai harga input
tanah yang memungkinkan factor produksi tanah dapat dimanfaatkan dalam proses produksi.
Pengelolaan Sumber Daya Air
Howe mengemukakan bahwa kebijakan sumber daya alam adalah yang bertanggung
jawab haruslah memenuhi persyaratan sebagai berikut:
1. Kebijakan tersebut menjamin kontinuitas produksi serta lingkungan yang baik
diwaktu yang akan datang.
2. Kebijakan tersebut mengandung pedoman, rangsangan serta tindakan yang
bertalian dengan pemanfaatan sumber daya alam yang mampu menggerakkan
ekonomi kea rah konsumsiyang efisien terus menerus dan selalu meningkat.
3. Kebijakan tersebut tid ak mengakibatkan perusakan lingkungan fisik sehingga
tidak dapat di pulihkan.
4. Kebijakan tersebut tidak menimbulkan resiko besar pada generasi yang akan
datang.
5. Kebijakan tersebut perlu didasarkan pada kenyataan bahwa neagara di dunia itu
saling tergantung sehingga kebijakan tersebut perlu dikaitkan dengan kesejahteraan
bagi seluruh dunia.
Faktor-Faktor Yang Menentukan Tersedianya
Sumber Daya Alam Diwaktu Yang Akan Datang
Oleh karena itu, berbagai pedoman dasar bagi kebijakan sumber daya alam yang bertanggung jawab perlu
digariskan seperti:
1. Menghilangkan ‘’ ketidakpastian untuk pulih ‘’ bagi semua sumber daya alam yang dapat pulih. Dalam hal
ini kita mengenal apa yang disebut standar minimum yang aman untuk semua system sumber daya alam yang
pulih, yaitu menghidari tindakan fisik yang akan membuatnya tidak ekonomis untuk memanen dan membalik
tindakan deplesi. Dasar pemikirannya ialah bahwa untuk mempertahankan standar minimum yang aman tidak
memerlukan banyak biaya dalam kaitannya dengan kemungkinan rugi yang telah timbul karena adanya
kepunahan sumber daya alam . standar minimum yang aman itu merupakan dasar bagi pelestarian sumber daya
alam diatas, dimana optimism ekonomi bebas untuk menentukan tindakan terhadap sumber daya alam.
2. Perlu dihindari tindakan yang berakibat sistem sumber daya alam yang dapat diperbarui tak dapat
dipulihkan kedalam keadaan semula. Untuk itu perlu ditetapkan standar minimum yang aman untuk setiap sistem
agar orang tak terlanjur memanfaatkan sumber daya alam secara berlebihan.
3. Perlu dihindari tindakan yang berakibat kondisi lingkungan sekitar tak dapat dikembalikan ke asal mula.
Penghindaran terhadap tidak dapat dipulihkannya lingkungan yang rusak, seperti menumpuknya nitrat dan
pestisida dalam air tanah , serta penumpukan zat zat kimia didalam danau, serta pemakaian pestisida dan
insektisida yang berlebihan.
4. Perlu dihindari tindakan yang berakibat kondisi lingkungan dunia tak dapat dikembalikan ke asal mula.
Misalnya perlu tindakan pencegahan kecelakaan reactor atom seperti yang terjadi di Chernobyl yang debu
radioaktifnya menyebar ke seluruh dunia.
5. Harus diusahakan untuk menghindari pencemaran lingkungan secara global yang mengancam generasi
masa datang.
Syarat Yang Perlu Bagi Proses
Pengambilan Keputusann
Yang Bertanggung
Pengambilan
keputusan menginginkanJawab
informasi mengenai
pelaksanaan serta dampak dari alternative kebijakan sumber
daya alam . pada saat yang sama penganalisis kebijakan
memerlukan pengertian mengenai bobot yang dikehendaki oleh
pengambil keputusan , sehingga mereka dapat menbatasi
alternative kebijakan yang diusulkan.pengambilan keputusan
dapat pula tidak menyetujui atau tidak senang dengan informasi
yang diberikan oleh penganalisis kebijakan.
Kriteria Evaluasi Kebijakan
Pemerintah
Criteria yang dipakai untuk menilai kebijakan pemerintah diantaranya adalah :
a. Keadilan
Keadilan menghendaki agar kebijakan pemerintah mempunyai pengaruh yang tidak berat sebelah .kriteria ini banyak digunakan , hanya saja sering terdapat
kesulitan dalam mengukur atau menilai keadilan . para ekonom dalam memahami keadilan sering sangat dangkal, sehingga seringkali hanya dipertanyakan
apakah yang akan menerima manfaat dari kebijakan itu golongan kaya atau golongan miskin, dan tidak melihat proses terjadinya dampak.
b. Efisiensi
Efesiensi ekonomi sering disebut juga sebagai “pareto optimal “ yaitu suatu criteria yang sangat banyak digunakan oleh para ahli ekonomi untuk menilai
kebijkan pemerintah disamping dari segi distribusi. Secara kasar efesiensi itu dikatakan ada apabila kebijakan pemerintah itu memberikan pengaruh ekonomi
yang lebih baik dalam bentuk kesejahteraan masyarakat yang lebih tinggi . selanjutnya kebijakan itu dikatakan sudah efisien atau mencapai “ pareto optimum”
apabila dalam perekonomian itu tidak mungkin lagi untuk mengadakan alokasi faktor produksi tanpa menyebabkan disatu puhak ada yang dibuat lebih
sejahtera, sedangkan dilain pihak ada yang menjadi lebih menderita .
c. Kebapakan
Dalam beberapa kasus kebijakan pemerintah berguna adalah untuk melarang dihasilkannya suatu barang karena dapat merusak lingkungan atau demi
penghematan untuk masa datang, walaupun barang barang tersebut sangat diinginkan oleh masyarakat pada saat ini . sekalipun pemerintah ingin melayani
masyarakat sebagai keseluruhan, tetapi pemerintah mempertimbangkan pula kebutuhan setiap individu secara perorangan. Kebijakan seperti ini dapat
dilukiskan sebagai kebijakan paternalistic. Memang banyak orang mendukung kebijakan pemerintah , bukan karena kebijakan ini memberikan kepada
masyarakat apa yang mereka inginkan , tetapi karena mereka beranggapan bahwa pemerintah sebagai bapak lebih mengetahui daripada masyarakat itu
sendiri.
d. Kebebasan perorangan
Pada umumnya orang member nilai yang tinggi terhadap kebebasan perorangan . oleh karena itu pembatasan pemerintah yang dikenakan terhadap kebebasan
perorangan hendaknya sekecil mungkin. Selanjutnya keempat criteria tersebut tidak mungkin dapat dipenuhi secara serempak oleh setiap kebijakan . memang
tidak mungkin untuk memenuhi semua criteria tersebut secara simultan. Misalnya suatu kebijakan dapat memenuhi criteria keadilan , tetapi mungkin sekali
tidak efisien ; atau sebaliknya suatu kebijakan dapat memenuhi criteria efisiensi, tetapi ternyata tidak sesuai dengan kroteria keadilan . jadi dapat saja suatu
criteria bersifat kontradiksi dengan criteria keadilan .
Konflik Dalam Penggunaan
Sumber Daya Alam
Konflik yang terjadi antara masyarakat lokal melawan pengusaha dan
pemerintah daerah dalam medan perebutan, penguasaan, atau
perlindungan sumber daya alam (local asset)merupakan konflik klasik
yang tampaknya akan terus terjadi selama batas-batas definisi sumber
daya lokal. konflik yang tak kunjung padam sebab semua pihak
memiliki definisi masing-masing tentang siapa yang berhak menguasai
dan siapa yang tidak. Ujung-ujungnya, konflik semacam ini selalu
dimenangkan oleh kolaborasi pihak yang paling kuat, yaitu perusahaan
dan pemda. Contoh pembuangan limbah yang berupa asap pabrik dan
asap kendaraan keudara akan mempengaruhi jarak pandang maupun
mengurangi nilai udara itu untuk kehidupan manusia . asap pabrik dan
gas buang kendaraan bermotor merupakan salah satu sumber utama
dari gas rumah kaca yang sangat mempengaruhi pemanasan global.
Permasalahan Umum Dalam
Pengambilan Kebijakan
Pengelolaan SDA
Sumber daya alam dan lingkungan di bumi ini merupakan sesuatu system yang
sangat luas , kompleks, dinamis, serta berinteraksi astu sama lain. Usaha untuk
mengubah salah satu komponen dalam system itu akan menimbulkan perubahan
dimana mana dalam system tersebut. Lagi pula pengertian manusia terhadap system
itu maih sangat terbatas , sehingga sulit untuk meramalkan apa yang akan terjasi
dengan usaha untuk memanipulasi system tersebut. Jadi hubungan sebab dan akibat
masih sulit dimengerti. Suatu tindakan belum tentu menimbulkan akibat seketika,
dan baru dirasakan akibatnya setelah melampaui beberapa waktu. Selanjutnya
sebagian besar alternative tindakan memiliki dampak yang kita pahami atas dasar
pengetahuan kita yang terbatas , baik dampak yang positif maupun dampak
negative. Apa yang tampaknya menguntungkan bagi seseorang , dapat berarti
sebaliknya atau merugikan bagi orang atau pihak lain .
Model Dasar Pemanfaatan
Sumber Daya Alam Dan
Energy (SDAE)
Hubungan antara produksi barang dan jasa(output) dan sumber daya alam dan energy yang bisa ditulis sebagai
berikut :
GNP (t) = f [Lo (t), Ko (t), Ro (t), t]
Seperti biasanya Lo (t), Ko (t), dan Ro (t) menunjukkan masukan tenaga kerja, modal dan komoditi sumber daya
alam dan energy, t menunjukkan faktor waktu yang berarti berhubungan ini akan berubah akibat perubahan
teknologi dan faktor lain sejalan dengan berubahnya waktu.
Model kedua mencoba melihat tingkat konsumsi SDA suatu masyarakat. Konsumsi biasanya dianggap sebagai
indeks kesejahteraan ekonomi saat ini.
C (t) = Cg (t) + (A [S (t) ]
=[ GNP (t) - I (t) – X (t) ] + A [ S(t)]
C (t) menunjukkan nilai barang dan jasa yang dikonsumsi, sedanngkan A [S (t)] merupakan nilai kepuasan yang
diperoleh denngan mengkonsumsi pemandangan indah. C bisa dinyatakan kembali sebagai GNP dan komponen
komponennya. Semakin besar investasi atau eksport berakibat mengecilnya konsumsi.
Pemanfaatan SDA dan
Perilaku Pasar
Dalam teori ekonomi ini, mekanisme pasar persaingan sempurna
dipercaya akan membawa perekonomian pada alokasi optimum
SDA. Dari mekanisme pasar kita bisa memperoleh indeks
kelangkaan seperti harga komoditi SDA, biaya ekstraksi, jumlah
produksi dan jumlah cadangan. Data ini bisa mencerminkan pula
seberapa jauh efektivitas mekanisme pasar dalam
memanfaatkan SDA.
Rasio Cadangan Pemanfaatan