Anda di halaman 1dari 22

Tugas Etika Bisnis

The Dalkon Shield: Ignoring User Safety

Anna Kania Widiatami (120620150024)


Muhammad Ghifari Akman Moedjenan (120620150029)
Vandi Indriadi Bekti (120620150028)
Pera Yulianingsih (120620150027)

Magister Akuntansi FEB UNPAD


Sistematika

1. Konsep Etika

2. Kasus A.H. Robins (Dalkon


Shield)

2
Pengertian Etika

Bahasa Yunani “Ethos”


“Adat istiadat/ kebiasaan
yang baik Perkembangan
Menurut Kamus Besar Bhs. etika yaitu Studi tentang
Indonesia “Etika adalah Nilai kebiasaan manusia
mengenai benar dan salah berdasarkan kesepakatan,
yang dianut suatu golongan menurut ruang dan waktu
atau masyarakat.“ yang berbeda, yang
menggambarkan perangai
manusia dalam kehidupan
pada umumnya.”

1
Prinsip Etika Profesi

Prinsip Tanggung Jawab

Prinsip Keadilan

Prinsip Otonomi

Prinsip Integritas Moral


Etika Hukum
Berlaku untuk profesi Berlaku untuk umum

Disusun berdasarkan Disusun oleh badan


kesepakatan anggota profesi pemerintah yang berkuasa
Etik bisa tertulis dan tidak Hukum tersusun rinci dalam
tertulis UU dan lembaran negara

Sanksi etik berupa tuntunan Sanksi hukum berupa tuntutan


CASE

6
A. H. Robins Company
Dalkon Company AH Robbins Company
• 1967 Davis & Lerner mendapat ide • 1860. AH Robins membuka apotek
tentang IUD baru  Dalkon Shield. kecil di rumahnya.
• 1968. Lerner mematenkan IUD • 1878. Robins memperluas
tersebut. usahanya menjadi manufaktur
• 1969. Dalkon Co. dibentuk • 1933. Edwin Robins mengubah
• 1970. Artikel mengenai penelitian strategi penjualannya menjadi
Davis atas Dalkon Shield penjualan langsung ke dokter dan
diterbitkan dengan hasil yang apoteker.
mengesankan. • 1963. AH Robins Go-public.

Juni 1970. Hak Kepemilikan atas Dalkon Shield


dijual oleh Dalkon Co. pada AH Robin Co.
Perkembangan Dalkon Shield
1971. Dalkon Shield siap didistribusikan secara nasional
• Dalkon Shield dipromosikan sebagai:
• “modern, superior IUD with the lowest pregnancy rate (1.1%), expulsion rate (2.3%), and the
highest continuation rate (94%)”
• “ The only anatomically engineered for optimal uterine placement, fit, tolerance, and retention”
• Dalam iklan pada jurnal-jurnal kesehatan, Dr Davis digambarkan sebagai peneliti yang
mengesankan, tanpa mengungkap adanya kepentingan keuangan terhadap produk Dalkon Shield.

Juni 1973. Henry Kahn mendapati bahwa terdapat korelasi yang signifikan antara Dalkon
Shield dan insiden perawatan wanita karena kehamilan yang sulit.

Oct 1973. Kemasan Dalkon Shield direvisi dengan mencantumkan “ Severe sepsis with fatal
outcome, most often associated with spontaneous abortion following pregnancy with the
Dalkon Shield in situ has been reported. In view of this, serious consideration should be
given to removing the device when the diagnosis of pregnancy is made with the Dalkon
Shield in situ.”
Perkembangan Dalkon Shield
Feb 1974. AH Robins Co. mengadakan konvensi dengan panel penasehat dari Dokter kandungan untuk
mengevaluasi kasus spontaneous septic abortion yang terjadi. Kesimpulan yang didapat adalah
kurangnya informasi untuk menetukan hubungan sebab akibat antara kasus tersebut dengan Dalkon
Shield.

May 1974. AH Robins Co. menyatakan bahwa Dalkon Shield harus dikeluarkan
secepatnya jika pasien mengalami kehamilan dan jika hal tersebut tidak dimungkinkan
maka lakukanlah therapeutic abortion.

June 1974. Food and Drug Administration (F&DA) meminta pemasaran Dalkon Shield di
USA dihentikan hingga pengujian yang dilakukan F&DA selesai.

Dec 1974. F&DA mengumumkan bahwa Dalkon Shield dapat dipasarkan kembali selama
catatan yang akurat atas penggunanya tetap disimpan.

Aug 1975. AH Robins CO. menyatakan tidak akan lagi memasarkan Dalkon Shield.
Perkembangan Dalkon Shield
Sept 1980. AH Robins Co. meminta para dokter untuk mengeluarkan Dalkon
Shield dari penggunanya karena penelitian menyatakan bahwa kemungkinan
terjadinya infeksi pelvic actinomycosis semakin besar seiring lamanya penggunaan
Dalkon Shield.

1984. AH Robins Co. mencatat extraordinary charge sebesar USD 615,000,000


sebagai cadangan atas tuntutan hukum yang dialaminya. Tindakan ini
mengakibatkan AH Robins Co. mencatat kerugian sebesar USD 461,600,000 pada
tahun tersebut.

Aug 1985. AH Robins Co. filed Chapter 11 bankruptcy.

Jan 1988. AH Robins Co. dijual kepada American Home Products.


Alur Isu A.H. Robins Company :
A. H. Robin Company

Isu Prasangka Terhadap Conflict of Interest


Intrauterine Devices (IUD) Perusahaan

Tingginya Risiko IUD Pengembangan yang tidak Dr. Hugh Davis memiliki
akurat dan tidak selesai kepentingan keuangan dalam
produk Dalkon Shield

Lemahnya Aturan dari FDA Kepalsuan Pemasaran

Ekspor masal
Dampak Kegagalan A.H. Robins
Keinginan setiap pihak pada kasus A.H. Robins

Pemilik Pengembalian Keuangan


Regulator (FDA) Ketepatan dalam hukum yang
berlaku
Kualitas yang baik dan servis
Wanita yang sempurna
Management of A.H. Efisiensi
Robins Efektif
Memastikan kesehatan dan
Dokter
keamanan konsumen
QUESTIONS
1. At what point unethical practices first become apparent?

Pada jurnal disebutkan Promosi dengan


bahwa terdapat internal menggunakan informasi
memo yang mengindikasikan yang salah/ informasi yang
bahwa AH Robins tidak reliabel, dan tidak
mengetahui adanya disampaikannya efek
samping dari penggunaan
potential danger, kurang dari produk tersebut dalam
satu bulan setelah hak atas kegiatan promosi dan
Dalkon Shield dibeli. penjualan

“No general effects on the


body, blood, or brain…safe
and trouble-free…the
safest and most
satisfactory method of
contraception...truly
superior”
Adanya Conflict of Interest (berupa
penerimaan saham dan persentase
royalti 10% dari semua penjualan di
U.S dan Kanada), menyebabkan
penelitian H.Davis menjadi bias dan
tidak objektif dalam
memberitahukan kegunaan dan
kelemahan produk. Tidak
memberikan keterangan keamanan
penggunaan produk

HPP nya 0,25 USD sementara harga


jual nya adalah 4,35 % atau diberikan
margin hingga hampir 15 kali lipat
(1500%), padahal IUD sudah menjadi
kebutuhan publik.
2. What should have been done at that point?

Pengujian
Mencantumkan
seharusnya lebih
keterangan efek
terencana dan
samping dari
dalam skala besar
penggunaan
sebelum
Perusahaan tidak produk baik pada
memproduksi dan Memberikan
terlalu besar kemasan produk
memasarkan jaminan keamanan
memberikan maupun pada saat
produk tersebut (liability) produk
promosi promosi, sehingga
baik dari sisi
tidak
efektivitas produk
menimbulkan
dan juga
kebohongan
keamanan (efek
publik.
samping) produk.
3. Can a firm guarantee complete product safety?
Perusahaan tidak dapat memberikan complete product safety atas setiap
produk yang dihasilkan karena selalu ada faktor mechanical maupun human
error yang dapat menyebabkan penyimpangan atas spesifikasi maupun kualitas
produk yang dihasilkan.
Hal yang dapat dilakukan untuk mengantisipasi kondisi tersebut adalah dengan
meningkatkan quality control sehingga penyimpangan yang terjadi dapat
diminimalisir. Di lain sisi, pelayanan pasca penjualan juga memiliki peran yang
berarti karena selain dapat meningkatkan service value atas produk yang
dihasilkan, kita juga dapat mengetahui bentuk-bentuk error yang terjadi
sehingga dapat dijadikan feedback dalam planning process agar produk yang
dihasilkan dapat memberikan manfaat yang optimal bagi konsumen.
4. Design a strategy for the Dalkon Shield that would have
minimized the problems Robins eventually faced. What might be
some concerns with such a strategy?

• Strategi yang digunakan perusahaan HARUS mengutamakan keselamatan


pengguna produk. Sehingga konsumen dapat loyal dengan dengan
produknya.
• Jika telah terdapat keluhan dari pengguna seharusnya The Dalkon Shield
menarik produk dari pasar, melakukan redesign dan sosialisasi semua
informasi terkait produknya secara lebih baik
• Mengganti top management yang sudah rusak reputasinya
5. After this disaster, do you think Robins could ever have
regained a sufficiently respected image to be a viable business
under the same management? Even the same name? Why or
why not?

• Sulit, karena concern konsumen saat ini mengarah pada health and safety
dari produk
• Selain itu image atau citra perusahaan telah rusak di mata masyarakat.
Fakta yang terjadi adalah AH Robins telah mengabaikan laporan mengenai
masalah-masalah yang terjadi terkait dengan Dalkon Shield seperti
massive bleeding, pelvic inflammatory diseases, miscarriages, dan bahkan
kematian.
• Ketika tuntutan hukum mulai diajukan, AH Robbins juga lebih
mengutamakan melakukan lobby terhadap Congress dan membela dirinya
dari tuntutan hukum yang ada.
6. Do you think prison sentences should have been the
fate of top executives?

• Hukuman penjara dapat menjadi salah satu pilihan hukuman yang


diberikan mengingat tindakan yang dilakukan AH Robbins telah merenggut
sekian banyak nyawa. Namun pertimbangan dalam menentukan hukuman
yang lebih tepat juga sebaiknya didasarkan pada kepentingan pihak yang
selama ini telah dirugikan yaitu konsumen agar nantinya peristiwa seperti
ini dapat dihindari.
• Bisa saja karena ada kasus kematian yang disebabkan oleh kelalaian,
dapat dikenakan hukuman pidana

Anda mungkin juga menyukai