Anda di halaman 1dari 24

Pengenalan Psikiatri

Dr. L. F. J. Kandou, SpKJ


Ilmu Kedokteran Jiwa / Psikiatri :

Salah satu cabang ilmu Kedokteran yang


mempelajari segala hal yang berhubungan dengan
gangguan jiwa, yaitu dalam hal pengenalan,
pengobatan, rehabilitasi dan pencegahan serta juga
dalam hal pembinaan dan peningkatan kesehatan
jiwa.
Kepercayaan dahulu → ggan jiwa → masuknya
roh jahat

Hippocrates (460-357 SM) → gejala


melankolia

Emil Kraepelin (1855-1926) menulis buku


pelajaran Ilmu Kedokteran Jiwa (1883) juga
perbedaan antara psikosa manik-depresif &
dementia praecox
Pelopor psikiatri dinamik / modern (bersama
Kraepelin) a.l :

 Sigmund Freud (1856-1939) → struktur


kepribadian
 Carl Gustav Jung (1876-1961) → teori alam
bawah sadar
 Alfred Adler (1870-1937)
 Eugen Bleuler (1857-1939) → studi ttg
Skizofrenia
 Karen Horney (1885-1952) → pandangan
holistik

 Adolf Meyer (1866-1950) → teori Psikobiologi

 Harry Stack Sullivan & Errick Fromm → konsep


psikoanalisa
Ilmu Kedokteran Jiwa modern telah berkembang
& munculah bbrp subspesialisasi :
 Psikiatri Anak
 Psikoterapi
 Psikiatri Masyarakat
 Psikiatri Klinik
 Psikofarmaka
 Psikogeriatri
 Psikiatri forensik
Teori FREUD

Fase perkembangan kepribadian :


1. Fase oral (lahir-2 thn)

2. Fase anal (2-4 thn)

3. Fase falik (3-5 thn)

- kompleks Oedipus
- kompleks kastrasi
- penis envy
- kompleks elektra
4. Fase laten (5-11 thn)
5. Fase genital : remaja, pubertas, dewasa

Dalam teorinya → 2 prinsip :


 Prinsip kesenangan (pleasure principle)

 Prinsip kenyataan (reality principle)


Teori Topografik ttg kesadaran :

1. Alam tak sadar

2. Alam pra sadar

3. Alam sadar
Struktur kepribadian (FREUD) :

1. Id

2. Ego

3. Super ego
Abraham H. Maslow → mendasarkan teori
kepribadiannya pd org yg sehat jiwa

Hirarki kebutuhan yg terletak dlm suatu


kontinuin, yaitu :
1. Kebutuhan fisiologik (minuman, makanan,
sex, tidur, dsb)
2. Kebutuhan akan keamanan
3. Kebutuhan kemasyarakatan (disayangi,
menyayangi, diterima)
4. Kebutuhan akan harga diri (dihormati,
dijunjung tinggi)

5. Kebutuhan akan aktualisasi diri (puas dlm


usahanya, menemukan pribadinya dlm
pekerjaannya, menikmati keindahan)
Maslow menganggap manusia itu pada
dasarnya baik adanya. Masyarakatlah yang
dapat menimbulkan perilaku anti sosial dgn
menghalangi individu itu mendapat
kesempatan dalam memenuhi
kebutuhannya.

Manusia merupakan hasil suatu interaksi


antara badan, jiwa dan lingkungannya
(sosial). Hubungan atau interaksi ini yg
disebut holistik.
Oleh sebab itu dlm hal :
- Pemeriksaan
- Pengobatan
- Pencegahan
- Rehabilitasi

kita harus selalu memakai pendekatan


holistik karena manusiaitu suatu makhluk
somato-psiko-sosial.
2 faktor penting yg mempengaruhi
perilaku manusia :

 Kebutuhan

 Dorongan
normal
Stimulus → Reaksi Stres
tdk normal

STRES → segala masalah / tuntutan penyesuaian


diri yang mengganggu keseimbangan kita.
Sumber stres psikologik :

1. Frustasi

2. Konflik

3. Tekanan

4. Krisis
Daya tahan stres pada setiap individual
berbeda-beda, hal ini tergantung pada
keadaan somato-psiko-sosial.

Bila ada stres, maka individu tsb akan


berusaha mengatasinya → homeostasis
Cara mengatasi stres :

1. Berorientasi pada tugas (task


oriented)

2. Berorientasi pada pembelaan ego


(ego defence-oriented)
Berbagai macam mekanisme pembelaan Ego :
1. Fantasi
2. Penyangkalan
3. Rasionalisasi
4. Identifikasi
5. Introyeksi
6. Represi
7. Regresi
8. Proyeksi
9. Reaksi formasi
10. Sublimasi
11. Kompensasi
12. Salah – Pindah (displacement)
13. Pelepasan (undoing) atau penebusan
14. Penyekatan emosional (emotional insulation)
15. Isolasi (intelektualisasi, disosiasi)
16. Simpatisme
17. Pemeranan (acting-out)
Dekompensasi
 Bila penyesuaian diri fisik & psikologik thd stres

pd seorg individu berjalan relatif lancar, sesuai,


baik & efektif maka perilaku ini disebut sehat
atau normal.
 Bila stres itu terlalu besar dan cara penyesuaian

yg biasa dipakai tdk berhasil, maka pnyesuaian


ini menjadi berlebihan dan tidak cocok lagi,
maka perilaku itu menjadi abnormal & individu
itu dikatakan terganggu atau sakit (neurosa atau
psikosa).
Dekompensasi dapat terjadi primer pd tingkat :

 Badaniah

 Psikologik

 Sosial
Penyebab umum gangguan jiwa :

1. Faktor-faktor somatik (somatogenik)

2. Faktor-faktor psikologik (psikogenik)

3. Faktor-faktor sosio-budaya
(sosiogenik)

Anda mungkin juga menyukai