Anda di halaman 1dari 8

Inisiasi

TEKNIK
PENERJEMAHAN:
TATARAN KATA/FRASA

BING4432 TRANSLATION 2

ADI BUDIWIYANTO
adibudiwiyanto@gmail.com
KATA DAN FRASA

• Kata: satuan bahasa yang dapat berdiri sendiri, terjadi dari morfem tunggal
(misalnya batu, rumah, datang) atau gabungan morfem (misalnya pejuang,
pancasila, mahakuasa) (KBBI V, 2016)
• Berdasarkan bentuknya, kata digolongkan menjadi:
• kata dasar
• kata turunan
• kata ulang
• kata majemuk
• Kelas kata dalam bahasa Indonesia:
• Nomina, misalnya ponsel, komputer
• Verba, misalnya baca, tulis.
• Adjektiva, misalnya keras, cepat.
• Adverbia, misalnya sekarang, agak.
• Pronomina, misalnya ia, itu.
• Numeralia, misalnya satu, kedua.
• Kata tugas: preposisi, konjungsi, artikula, interjeksi, dan partikel penegas.
KATA DAN FRASA

• Frasa: satuan sintaktis yang terdiri atas dua kata atau lebih yang tidak
mengandung unsur predikatif, misalnya penggemar berat, membasuh
wajah, cantik sekali, dan ke kampus.
• Jenis Frasa:
• Frasa Nomina, misalnya hari senin, buku dua buah, bulan pertama
• Frasa Verbal, misalnya bekerja keras, membaca buku, sedang membuat
• Frasa Adjektifa, misalnya cantik sekali, indah nian, hebat benar
• Frasa Adverbial, misalnya lebih kurang,  sangat baik, agak besar, kurang pandai
• Frasa Pronominal, misalnya kalian semua, mereka itu, mereka berdua
• Frasa Numeralia, misalnya dua puluh ekor sapi, setengah lusin buku tulis
• Frasa Preposisional, misalnya ke toko buku, di perpustakaan, dari kantor
BEBERAPA TEKNIK
PENERJEMAHAN

Berikut ini adalah beberapa teknik yang berkaitan dengan


penerjemahan pada tataran kata/frasa.

Modulasi: penerjemahan dengan mengubah sudut pandang.


Contoh:
• teabag :: teh celup
Penutur bahasa Inggris menekankan pada kemasan teh, sedangkan
penutur Indonesia menekankan pada cara membuat minuman teh.
BEBERAPA TEKNIK
PENERJEMAHAN

• Penerjemahan deskriptif: penerjemahan dengan mendeskripsikan, misalnya


• lontong :: rice wrapped in banana leaves
• Penerjemahan fonologis (naturalisasi): mempertahankan kata/frasa yang
digunakan dalam Tsu dalam Tsa dengan menyesuaikan ejaannya dengan
kaidah BSa, misanya
• account::akun,
• impact::impak,
• endorsement::endorsemen
• Penjelasan tambahan: memberikan padanan dan kata tambahan dalam Tsa,
misalnya
• wine::minuman anggur (jika tidak ditambahkan kata minuman, kata anggur dapat
bermakna ‘buah anggur’.
• Thames::sungai Thames
BEBERAPA TEKNIK
PENERJEMAHAN

• Catatan kaki: menambahkan catatan kaki untuk menjelaskan konteks.


• Penerjemahan resmi/diakui: menerjemahkan teks yang begitu penting
sehingga perlu diresmikan atau mendapat pengakuan resmi, misalnya dalam
penerjemahan kitab suci.
• Padanan budaya (adaptasi): mengungkapkan konsep yang dialihkan dengan
unsur budaya lokal, misalnya
• kata missionaire (bahasa Prancis) dipadankan dengan kata dai agar sesuai dengan
budaya Islam.
• as white as snow::seputih kapas
• Kalke (Calque): menerjemahkan dengan memungut juga dari Tsu, tetapi
sambil menciptakan kata baru dalam BSa., misalnya bank cards dipadankan
dengan kartu bank, bukan dengan kartu kredit atau kartu debit karena akan
menyempitkan makna.
BEBERAPA TEKNIK
PENERJEMAHAN

• Transferensi: menerjemahkan dengan mempertahankan (memungut) kata


dari TSu, misalnya sibling rivalry, alih-alih persaingan antarsaudara
kandung.

• Kuplet: menerjemahkan dengan menggunakan sekaligus lebih dari satu


teknik, misalnya bank card::kartu bank (ATM/kartu kredit)
Referensi

• Badan Bahasa. (2017). Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia Edisi Keempat.
Jakarta: Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa.
• Kemsetneg. (2013). Modul Teori Dasar Penerjemahan. Jakarta:
Kementerian Sekretariat Negara

Anda mungkin juga menyukai