Anda di halaman 1dari 12

PERLAWANAN RAKYAT TERHADAP PEMERINTAH

KOLONIAL BELANDA

PERANG BANJAR

Kelompok 10 :
Alfiyani Syian
Angga Agriananda
Fadhillah Istiqomah W
01 Latar belakang

02 Strategi

03 Jalannya perang

04 Akhir perlawanan
Latar belakang


Dalam perkembangannya, Belanda sering mencampuri urusan politik dan
pemerintahan Kesultanan Banjar. Campur tangan Belanda ini tampak pada
saat Belanda berusaha menyingkirkan putra mahkota Kesultanan Banjar,
Pangeran Hidayatullah setelah wafatnya Sultan Adam pada tahun 1857.
Selanjutnya Belanda mengangkat Pangeran Tamjidillah sebagai Sultan Banjar.

Tindakan belanda ini tidak disukai rakyat Banjarmasin. Tamjidillah dianggap
tidak layak menjadi sultan karena ibunya bukan keturunan bangsawan
Kesultanan Banjar. Tindakan Belanda inilah yang melatarbelakangi
berkobarnya Perang Banjar.

Your Text Here


Contents
Strategi Perang

Pangeran Hidayatullah dan Pangeran Antasari menggunakan


strategi perang gerilya dengan membuat kerajaan baru di
pedalaman dan membangun benteng-benteng pertahanan
di hutan-hutan. Semangat perlawanan dari persatuan rakyat  Pangeran Antasari juga menggalang kerja sama dengan 
Banjar dan Dayak diikat dengan relasi kekeluargaan dan Kesultanan Kutai Kertanegara melalui kerabatnya di 
kekerabatan melalui ikatan pernikahan. Ikatan tersebut Tenggarong.Pangeran Antasari menyurati pangeran-
melahirkan status pegustian dan temenggung yang menjadi pangeran lainnya dari Kutai seperti Pangeran Nata
sarana pemersatu dan solidaritas Banjar-Dayak menghadapi Kusuma,Pangeran Anom,dan Kerta.Mereka semua adalah
Belanda mata rantai penyelundupan senjata api dari Kutai ke Tanah
Dusun (Banjar).Namun,ketika Perang Banjar dilanjutkan oleh
keturunan Pangeran Antasari,Sultan Kutai Aji Muhammad
Sulaiman tidak merespons positif permintaan bantuan dari 
Pangeran Perbatasari. Bahkan,Pangeran Perbatasari
diserahkan kepada Belanda pada 1885
Jalannya perang

Pada tanggal 28 April 1859 orang-orang Muning yang dipimpin oleh Panemb
ahan Aling dan puteranya, Sultan Kuning menyerbu kawasan tambang batu
bara di Pengaron. Sekalipun gagal menduduki benteng di Pengaron tetapi p
ara pejuang Muning berhasil membakar kawasan tambang batu bara dan pe
mukiman orang-orang Belanda di sekitar Pengaron. Banyak orang-orang Bel
anda yang terbunuh oleh gerakan orang-orang Muning ini. Mereka juga mela
kukan penyerangan ke perkebunan milik gubernemen di Gunung Jabok, Kal
angan, dan Bangkal. Dengan demikian berkobarlah Perang Banjar.

Dengan peristiwa tersebut, keadaan pemerintahan


Kesultanan Banjar semakin kacau. Sultan Tamjidillah yang
memang tidak disenangi oleh rakyat itu juga tidak bisa
berbuat banyak.
Akhirnya pada tanggal 25 Juni 1859 secara resmi
Tamjidillah mengundurkan diri dan mengembalikan legalia
Banjar kepada Belanda. Tamjidillah kemudian diasingkan
ke Bogor.
Belanda menyatakan keseultanan Banjarmasin
dihapuskan dan langsung diperintah oleh Belanda dengan
menempatkan seorang residen
Saat itu juga Belanda membujuk Pangeran Hidayatullah agar berg
abung dengan Belanda dan akan dijadikannya Sultan Banjar tapi
bagi Pangeran Hidayatullah itu semua hanya tipu daya Belanda. O
leh karena itu, Pangeran Hidayatullah memilih bersama rakyat unt
uk melancarkan perlawanan terhadap Belanda.

Sementara itu pasukan Antasari sudah bergerak menyerbu pos-


pos Belanda di Martapuradan mendapatkan dukungan dari para
ulama dan punggawa kerajaan yang sudah muak dengan
kelicikan dan kekejaman Belanda. Bulan Agustus 1859, Antasari
bersama pasukan Haji Buyasin, Kiai Langlang, Kiai Demang
Lehman berhasil menyerang benteng Belanda di Tabanio.
Kemudian pasukan Surapati berhasil menenggelamkan kapal
Belanda, Onrust, dan merampas senjata yang ada di kapal
tersebut di Lontotuor, Sungai Barito Hulu. Dengan demikian,
Perang Banjar
Memasuki bulan Agustus-September tahunsemakin meluas.
1859 pertempuran
rakyat Banjar terjadi di tiga lokasi, yakni di sekitar Banua
Lima, sekitar Martapura dan Tanah Laut, serta sepanjang
Sungai Barito. Pertempuran di sekitar Banua Lima dipimpinan
oleh Tumenggung Jalil. Pertempuran di sekitar Martapura dan
Tanah Laut dipimpin oleh Demang Lehman. Sementara itu,
pertempuran di sepanjang Sungai Barito dikomandani oleh
Pangeran Antasari. Kiai Demang Lehman yang berusaha
mempertahankan benteng Tabanio diserbu tentara Belanda.
Belanda kemudian meningkatkan jumlah pasukannya. Benteng Tabanio
berhasil dikepung oleh Belanda. Demang Lehman dan pasukannya
dapat meloloskan diri. Demang Lehman kemudian memusatkan
One
kekuatannya di benteng pertahanan di Gunung Lawak, Tanah Laut.
Benteng ini juga diserbu tentara Belanda. Setelah bertahan Columns
matimatian, akhirnya Demang Lehman meninggalkan benteng itu
karena sudah banyak pengikutnya yang menjadi korban. Kekalahan Designed
Demang Lehman di benteng Gunung Lawak tidak memupuskan
semangat juang melawan Belanda sebab mereka yakin perang ini
merupakan perang Pangeran
sabil. Hidayatullah yang memilih keluar dari istana Martapura
turut bergabung dengan pasukan pangeran Antasari dan Demang
Lehman. Dalam penyerangan ke pos pertahanan Belanda di
Amuntai, pangeran Hidayatullah mengobarkan semangat perang fi Pasukan Belanda
sabilillah. di bawah
Untuk memadamkan perlawanan Pangeran Antasari,Belanda pimpinan G.M
mendatangkan pasukan dari Jawa. Selain itu Belanda membangun Verspyck
benteng pertahanan di Tapin serta memperkuat benteng Mungu kewalahan
Thayor dan benteng Amawang di Kandangan. Pasukan Demang menghadapi
lehman menyerang benteng pertahanan Belanda di Amawang akan gabungan
pasukan tersebut
tetapi serangan ini mengalami kegagalan. Selanjutnya pasukan
sehingga
Demang lehman memilih mundur ke daerah Barabai untuk
membantu pasukan pangeran Hidayatullah dan pangeran Antasari.. mendatangkan
bantuan pasukan.
Tokoh yang berpengaruh dalam perang Banjar

Pangeran Antasari  Pangeran Demang Lehman (Kiai Tumenggung Surapati


Hidayatullah Adipati Mangku Negara) Lahir : Kalimantan
Lahir: 1797, Kayu Tangi Lahir: Martapura1822  Lahir : Barabai tahun Tengah
Wafat : 11 Oktober 1862,  wafat :Cianjur,Jawa 1832 Wafat : 1875, Kalimantan
Kalimantan Barat,24 Wafat : Martapura Tengah
Kebangsaan: Indonesia November 1904 pada tanggal 27 Februari
umur 82 tahun. 1864 pada umur 32
tahun) 
Akhir perlawanan

Penyerahan Kyai Demang Leman mempengaruhi


Two
kekuatan pasukan Pangeran Antasari. Beberapa bulan
kemudian Pangeran Hidayat dapat ditangkap, akhirnya
Columns
diasingkan ke Jawa pada tanggal 3 Februari 1862.
Rakyat Banjar memberikan kepercayaan sepenuhnya
Designed
kepada Pangeran Antasari dengan mengangkatnya
sebagai pemimpin tertinggi agama dengan gelar
Panembahan Amirudin Khalifatul Mukminin pada
tanggal 14 Maret 1862
Perlawanan diteruskan bersama-sama pemimpin yang lain,
seperti Pangeran Miradipa, Tumenggung Mancanegara,
Tumenggung Surapati dan Gusti Umar. Pertahanan pasukan
Pangeran Antasari ditempatkan di Hulu Teweh. Pada akhir
1860, kedudukan pasukan Pangeran Antasari semakin
terjepit dan melakukan perang gerilya. Ketika wabah
penyakit melanda daerah pedalaman, di di Kampung Bayam
Bengkok inilah Pangeran Antasari meninggal dunia pada
tanggal 11 Oktober 1862.
Akan tetapi, perlawan an terhadap
Belanda tetap dilanjutkan oleh putranya
Pangeran Muhammad Seman dan
adiknya, Muhammad Said. Perjuangan
dilanjutkan oleh putrinya yang bernama
Sulaiha. Perlawanan rakyat Banjar terus
berlangsung dipimpin oleh putera Bersama Tumenggung Surapati, Muhammad Seman berjuang
Pangeran Antasari, Pangeran Muhamad melawan Belanda hingga tahun 1905. pada tahun 1905
Seman bersama pejuang-pejuang Muhammad Seman gugur setelah mempertahankan benteng dari
Banjar lainnya. serban Belanda. Sengan gugurnya Muhammad Seman,
perlawanan rakyat Bankar melemah.
Benteng pengaron

Benteng Tabanio
Thank you

Anda mungkin juga menyukai