Anda di halaman 1dari 5

MANAJEMEN PRODUKSI AKUAKULTUR

“Proses Produksi”

ARYO WENANG WICAKSONO


DEBBY URABI

ILMU AKUAKULTUR
SEKOLAH PASCASARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2020
LATAR BELAKANG
GOOD QUALITY PRODUCT

Produk akuakultur dituntut memiliki kualitas baik

Produk yang baik didukung oleh proses


manajemen yang baik

Dibuat sertifikasi budidaya yang sesuai prosedur

Tujuan sertifikasi untuk menghasilkan produk


dengan atribut khusus terkait dengan
permintaan konsumen di pasar tujuan
SERTIFIKASI

BRITISH RETAIL CONSORTIUM


BRC adalah organisasi perdagangan Inggris yang menetapkan berbagai persyaratan bagi produsen atau pemasok produk
pangan yang ingin menjual produknya di retail Inggris. Standar pangan pada BRC adalah Sertifikasi BRC menentukan operasi
akuakultur harus berproduksi pada kepadatan rendah, tanpa bahan kimia atau pemberian makanan buatan. BRC sudah
diterapkan pada tambak di PT Central Proteina Prima Tbk

AQUACULTURE STEWARDSHIP COUNCIL


ASC didirikan oleh WWF yang berperan mengatur standar umum untuk budidaya perikanan. Tujuan ASC adalah mengubah
industri budidaya perikanan ke standarisasi yang lebih tinggi, yang bertumpu pada keberlanjutan lingkungan dan sosial
budidaya perikanan. ASC telah diterapkan pada tambak di Tarakan, Kalimantan Utara (Pramoda et al. 2017)
SERTIFIKASI

AQUACULTURE CERTIFICATION COUNCIL


Aquaculture Certification Council adalah badan sertifikasi standar sosial, lingkungan, dan keamanan pangan di fasilitas
akuakultur di seluruh dunia. Bagian dari misi ACC adalah untuk membantu mendukung kegiatan akuakultur tentang manfaat
penerapan Praktik Akuakultur Terbaik dan teknologi yang digunakan.

BADAN STANDARDISASI NASIONAL


BSN mengatur standardisasi dari semua aspek di Indonesia. salah satu yang jadi perhatian pada akuakultur adalah
standardisasi tentang cara Budidaya Ikan yang Baik (CBIB) atau dengan nama lain Indonesia Good Aquaculture Practice
(INDOGAP). Sertifikasi IndoGAP yang meliputi Cara Pembenihan Ikan yang Baik (CPIB) di Indonesia baik pembenihan
dan/atau pembesaran ikan yang menghasilkan induk, benih dan/atau ikan ukuran konsumsi/pasar. (BSN 2019)
KENDALA DAN SOLUSI
KENDALA
• Banyaknya skema sertifikasi
• Petani sering kekurangan fasilitas dan modal untuk memenuhi serifikasi
• Standardisasi yang tinggi menjadi hambatan non tarif pada kegiatan ekspor produk akuakultur. Hambatan
non tarif menggunakan metode terselubung untuk memproteksi produk dalam negeri tujuan ekspor.
(Deswati et al. 2015)

SOLUSI
• Perlu dukungan pemerintah kepada eksportir untuk mengurus berbagai macam sertifikat agar jalur ekspor
menjadi lebih mudah.

Daftar pustaka
[BSN] Badan Standardisasi Nasional. Peraturan Badan Standardisasi Nasional Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2019 Tentang Skema Penilaian Kesesuaian
Terhadap Standar Nasional Indonesia Sektor Pertanian, Perkebunan, Peternakan Dan Perikanan. Jakarta: Badan Standardisasi Nasional.
Deswati RH, Tajerin dan Wardono B. 2015. Sertifikat Mutu Sebagai Salah Satu Jenis Hambatan Non Tarif Perdagangan Tuna Dan Udang: Definisi, Jenis dan
Permasalahannya. Buletin Ilmiah MARINA Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan 2(2): 57-72
Pramoda R, dan Putri HM. 2017. Penerapan Sertifikasi Aquaculture Stewardship Council(ASC) Terhadap Produk Udang Budidaya (Studi Kasus: Tarakan -
Kalimantan Utara). Jurnal Borneo Administrator 13(2): 89-109

Anda mungkin juga menyukai