Anda di halaman 1dari 17

KULIAH

TEKN.SEDIAAN OBAT ALAMI


EKSTRAK TERPURIFIKASI

Oleh :
Drs.Awaluddin Saragih M.Si.,Apt
 Ekstraksi adalah penyarian zat-zat berkhasiat
atau zat-zat aktif dari bagian tanaman obat,
hewan dan beberapa jenis ikan termasuk biota
laut.
 Tujuan ekstraksi bahan alam adalah untuk
menarik komponen kimia metabolit sekunder
yang terdapat pada bahan alam dan
mempunyai efek biologis.
 Ekstraksi ini didasarkan pada prinsip
perpindahan massa komponen zat ke dalam
pelarut, dimana perpindahan mulai terjadi
pada lapisan antar muka kemudian berdifusi
masuk ke dalam pelarut
 Umumnya zat aktif yang terkandung dalam
tanaman maupun hewan lebih larut dalam
pelarut organik seperti etanol, metanol,
heksan dll.
 Proses ekstraksi dengan pelarut organik

seperti etanol menghasilkan ekstrak kasar


(crude extract) sehingga dalam beberapa
penelusuran senyawa aktif perlu dilakukan
purifikasi untuk menghilangkan komponen
yang dianggap sebagai pengganggu seperti
lemak, klorofil, dll.
 Proses purifikasi adalah metode untuk
mendapatkan komponen bahan alam murni
bebas dari komponen kimia lain yang tidak
dibutuhkan.
 Untuk tingkatan kemurnian (purity)  suatu

struktur senyawa tertentu, kemurnian bahan


harus 95-100% .
 Sedangkan ekstrak terpurifikasi harus dijelaskan

bahwa ekstrak terpurifikasi dari komponen apa


sehingga tidak menimbulkan multipersepsi.
Komponen kimia dalam ekstrak yang tidak
dibutuhkan seperti lipid, pigmen (klorofil), dan
bahkan pelumas yang dapat berasal dari alat.
EKSTRAK TERPURIFIKASI
Adalah ekstrak yang telah dihilangkan atau
dieliminasi sebagian bahan-bahan yang
terkandung didalam ekstrak
Ekstrak terpurifikasi (ET) berarti ekstrak yang
dipurifikasi dari ekstrak kasar (crude extract)
untuk menghilangkan golongan kimia atau
pengotor yang tidak diinginkan dan
bertujuan untuk meningkatkan konsentrasi
senyawa aktif dan mengurangi massa atau
volume ekstrak
 Pengurangan massa atau volume suatu
ekstrak untuk tujuan praktis pembuatan
sediaan secara farmasetis karena beberapa
komponen yang terkandung didalamnya
dapat direduksi dengan proses tersebut.
 Hal ini juga untuk menjaga beberapa

kandungan kimia ekstrak yang berefek


sinergisme sehingga dapat memaksimalkan
proses pengobatan .
 Dalam beberapa kasus, komponen kimia

yang telah diisolasi justru menunjukkan


penurunan efek.
Komponen yang terdapat didalam ekstrak
berupa :
 Metabolit primer : lemak, karbohidrat, protein,

lilin , klorofil dll


 Metabolit sekunder : steroid/triterpenoid,

alkaloid, flavonoid, glikosida, saponin, tanin


dan antrakuinon glikosida.
 Selain metabolit primer, beberapa metabolit

sekunder seperti tanin dan glikosida


antrakuinon kadang-kadang perlu dihilangkan
dengan tujuan untuk menghilangkan efek
farmakologi bahan aktif tersebut yang tidak
diinginkan.
 Pengurangan massa ekstrak akan
menyebabkan konsentrasi bahan aktif akan
naik dan pada akhirnya akan meningkatkan
efektivitas farmakologi dari ekstrak.
 Tidak selamanya tanin yang terdapat didalam

bahan alam ini perlu dihilangkan, Jika tanin


ini merupakan bahan aktif yang sangat
diperlukan untuk mendukung aktivitas
farmakologik, maka komponen ini tetap
dipertahankan. Justru dengan proses
purifikasi aktivitas senyawa ini makin
meningkat.
 Polisakarida biasanya akan banyak
terekstraksi pada pembuatan ekstrak dengan
pelarut air seperti infusum dan dekok.
 Untuk ekstrak air seperti ini, pemurnian

ekstrak dengan tujuan untuk meningkatkan


bioaktivitas dapat dilakukan dengan berbagai
cara.
 Tahapan yang utama dalam proses purifikasi

ekatrak air ini adalah menghilangkan


senyawa polisakarida yag dianggap tidak
menunjukkan sifat bioaktivitas.
 Salah satu cara untuk menghilangkan
senyawa polisakarida itu dengan
pengendapan menggunakan alkohol. Metode
ini sangat sederhana , membutuhkan waktu
yang singkat dan biaya murah.
 Metode Pengendapan alkohol ( Alcohol

Precipitation) terdiri dari pemberian alkohol


dengan berbagai konsentrasi yang akan
menyebabkan partisi dari komponen.
 Komponen aktif akan berada pada lapisan

supernatan, sedang Polisakarida berada


dalam masa yang mengendap (tidak larut)
 Makin tinggi konsentrasi alkohol yang
diberikan maka makin murni ekstrak yang
dihasilkan. Dalam hal ini perlu
dipertimbangkan kemungkinan
mengendapnya senyawa bioaktif lainnya.
 Metode ini sudah teruji sangat efektif dalam
menghilangkan senyawa polisakarida dalam
jumlah besar yang terdapat didalam bahan.
 Metode pemisahan polisakarida dari crude
extract ini dapat memisahkan makromolekul
dan polimer dimulai dari molekul dengan
BM1000 Dalton atau lebih kecil seperti Asam
gallat, asam elagat, riuin dan glikosida lainnya.
PRINSIP : pada proses pengendapan ini, senyawa
polisakarida dan protein akan mengendap,
sedangkan senyawa dengan molekul kecil akan
berada sebagai larutan supernatan.
CARA :
 Crude ekstrak yang telah dibuat terlebih dahulu

dilarutkan dengan penambahan aquades dengan


ratio 1:4 dengan pemanasan dan pengadukan.
 Tambahkan alkohol dengan jumlah tertentu

sehingga diperoleh variasi konsentrasi : 10% sd


95%. Tutup dengan rapat jika perlu di sealed agar
tidak terjadi penguapan.
 Diamkan pada temp. 4°C selama 1 jam
 Sentrifugasi sehingga endapan memisah dari
supernatan. Bagian supernatan diambil dan
bagian endapan dicuci beberapa kali (5x),
setiap kali menggunakan larutan alkohol.
 Seluruh supernatan dikumpulkan, lalu di

saring menggunakan kertas Whatman lalu


dipekatkan dengan menghilangkan
alkoholnya dan di freeze drying sehingga
menjadi serbuk.
 Endapan jika perlu di free drying sehingga

kering menjadi serbuk.


 Pemisahan Lignan dan Tanin
Kedua senyawa aktif ini dapat dipisahkan dari
dari crude ekstrak . Walaupun kedua senyawa
ini mempunyai sifat bioaktif namun dalam
beberapa hal keberadaanya tidak diinginkan.
 Lignan merupakan senyawa bioaktif yang

menunjukkan aktivitas menstimulasi


proliperasi dan aktivitas enzim alkalin
posfatase pada osteoblast sehingga dapat
diindikasikan untuk kasus osteoporesis.
 Pemisahan Lignan :
Digunakan pelarut etanol 95% untuk
pembuatan ekstraknya. Untuk proses
purifikasi dari crude ekstrak dilarutkan
dengan etanol 30% lalu dikromatogradi
dengan absorbsi menggunakan AD-8
makropore resin lalu dielusi dengan etanol
70%.
Penambahan etanol 70% akan menghasilkan
resdidu yang mengandung lignan 65,2%.n
Selain lignan, juga diperoleh ekstrak
terpurifikasi tanpa lignan.
 Pemisahan Tanin
Prinsip hampir sama dengan pemisahan
lignan.
Digunakan sebagai absorben Sephadex 20
sebagai bahan kolom kromatografi.
Mula-mula diberikan larutan etanol 30%
sehingga semua zat akan dilepas kecuali
tanin. Pada pemberian etanol 70% tanin akan
diperoleh. Selain tanin akan diperoleh
ekstrak terpurifikasi tanpa tanin.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai