Anda di halaman 1dari 13

SALEP DAN KRIM

SHOLICHAH ROHMANI
SALEP DAN KRIM

 Salep menggunakan basis pembawa tertentu untuk menghantarkan obat dan


untuk menghasilkan sifat emoliens dan pelicin pada sediaan. Salep biasanya
mengandung bahan berkhasiat, tapi tidak selalu. Sifat-sifat salep dapat sangat
bervariasi antara produk satu dengan produk lainnya, bergantung pada tujuan
penggunaan spesifik, kemudahan, dan aplikasi.
 Krim adalah sediaan semisolida yang mengandung satu atau lebih bahan aktif
obat, terlarut atau terdispersi, baik dalam emulsi A/M maupun M/A, atau dalam
tipe lain basis tercuci air.
BASIS SALEP

1. basis berminyak (oleagenous)


2. Basis absorpsi (absoption base)
3. Basis tercuci air (water removable base)
4. Basis larut air (water soluble base)
BASIS HIDROKARBON

Contoh basis hidrokarbon :


1. Petrolatum
Penggunaan petrolatum (vaselin flavum) :
Emolien krim topikal 10 – 30%
Emulsi topikal 4 – 25%
Salep topikal sampai 100%
BASIS HIDROKARBON

Contoh basis hidrokarbon :


2. White Petrolatum
contoh salep vaselin dengan 95% vaselin album
R/ White ointment 95%(b/b)
Cera Alba 5%
Prosedur : lebur cera alba (malam putih) dan tambahkan vaselin, lanjutkan pemanasan sampai
leburan cairan terbentuk, aduk sampai rata.

3. Yellow Oinment
Mengandung 5% cera flava dan 95% vaselin
BASIS HIDROKARBON

Contoh basis hidrokarbon :


4. Mineral oil (Parafin cair)
adalah suatu campuran hidrokarbon cair yang diperoleh dari minyak bumi.
Contoh :
R/ Vaselin album 90%
Minyak mineral 10%

Basis vaselin berbentuk gel :


R/ Vaselin album 75%
Minyak mineral 25%
BASIS ABSORPSI

 Basis absorpsi bersifat hidrofilik, material anhidrat maupun basis hidrat (emulsi A/M) yang
mempunyai kemampuan mengabsorpsi kelebihan air.
 Contoh anhydrous absorpsion base

R/ Vaselin album 86%


Kolesterol 3%
Stearil alkohol 3%
Malam putih 8%
BASIS TERCUCI AIR

 Kelompok ini merupakan basis emulsi yang luas digunakan karena dapat dicuci dari kulit
atau pakaian dengan air.
 Contoh hidrophilic oinment

R/ Stearil alkohol 25%


Vaselin album 25%
Metil paraben 0,025%
Propil paraben 0,015%
Na Lauril Sulfat 1%
Propilenglikol 12%
Air 37%
 Contoh vanishing cream (cream base M/A)

R/ Fase minyak
asam stearat 13%
stearil alkohol 1%
setil alkohol1%
Fase air
gliserin 10%
metil paraben 0,1%
propil paraben 0,05%
kalium hidroksida 0,9%
air ad 100%
Agen Pengemulsi
Penambahan agen pengemulsi adalah tahap kritical pada formulasi emulsi. Zat pengemulsi harus
memenuhi kriteria berikut :
1. Merupakan suatu surfaktan untuk menurunkan tegangan permukaan
2. Mampu mencegah terjadinya koalesensi dengan di absorpsi secara cepat di sekitar tetesan terdispersi
3. Memfasilitasi tolak menolak diantara partikel dengan menghasilkan potensial elektrik yang cukup pada
tetesan
4. Mampu meningkatkan viskositas untuk menjamin sistem semisolida
5. Efektif pada konsentrasi rendah
Pengemulsi yang digunakan untuk memformulasi krim dapat dikelompokkan : anionik, kationik, dan
nonionik
BASIS LARUT AIR

 Basis ini hanya mengandung komponen larut air


 Mayoritas komponen basis terdiri dari polietilenglikol yang merupakan basis larut air.

Pemilihan basis salep bergantung dari banyak faktor, seperti kerja (farmakologi) yang
diperlukan, sifat dari obat yang dicampurkan, dan ketersediaan hayati produk jadi yang
dikembangkan.
PASTA

 Pasta dapat didefinikan sebagai salep yang mengandung konsentrasi tinggi bahan berupa
partikel padat tidak larut, kadang melebihi dari 50%.
 Contoh Pasta zinc oxide : R/ Seng oksida 25%
Pati 25%
Kalamin 5%
Vaselin album 100%
PENINGKAT PENETRASI TOPIKAL

 Alkohol dan poliol


 Amin dan amida
 Asam lemak
 Terpen
 Ester
 Sulfoksida
 Siklodekstrin
 Surfaktan

Anda mungkin juga menyukai