SHOLICHAH ROHMANI
SALEP DAN KRIM
3. Yellow Oinment
Mengandung 5% cera flava dan 95% vaselin
BASIS HIDROKARBON
Basis absorpsi bersifat hidrofilik, material anhidrat maupun basis hidrat (emulsi A/M) yang
mempunyai kemampuan mengabsorpsi kelebihan air.
Contoh anhydrous absorpsion base
Kelompok ini merupakan basis emulsi yang luas digunakan karena dapat dicuci dari kulit
atau pakaian dengan air.
Contoh hidrophilic oinment
R/ Fase minyak
asam stearat 13%
stearil alkohol 1%
setil alkohol1%
Fase air
gliserin 10%
metil paraben 0,1%
propil paraben 0,05%
kalium hidroksida 0,9%
air ad 100%
Agen Pengemulsi
Penambahan agen pengemulsi adalah tahap kritical pada formulasi emulsi. Zat pengemulsi harus
memenuhi kriteria berikut :
1. Merupakan suatu surfaktan untuk menurunkan tegangan permukaan
2. Mampu mencegah terjadinya koalesensi dengan di absorpsi secara cepat di sekitar tetesan terdispersi
3. Memfasilitasi tolak menolak diantara partikel dengan menghasilkan potensial elektrik yang cukup pada
tetesan
4. Mampu meningkatkan viskositas untuk menjamin sistem semisolida
5. Efektif pada konsentrasi rendah
Pengemulsi yang digunakan untuk memformulasi krim dapat dikelompokkan : anionik, kationik, dan
nonionik
BASIS LARUT AIR
Pemilihan basis salep bergantung dari banyak faktor, seperti kerja (farmakologi) yang
diperlukan, sifat dari obat yang dicampurkan, dan ketersediaan hayati produk jadi yang
dikembangkan.
PASTA
Pasta dapat didefinikan sebagai salep yang mengandung konsentrasi tinggi bahan berupa
partikel padat tidak larut, kadang melebihi dari 50%.
Contoh Pasta zinc oxide : R/ Seng oksida 25%
Pati 25%
Kalamin 5%
Vaselin album 100%
PENINGKAT PENETRASI TOPIKAL