Tujuan Pembelajaran
Jenis Penyakit
Usia Kegemukan
kelamin metabolik
OA
Penegakkan Diagnosis OA
American
College of
Rheumatology
2012
OPERATIF
◦ ARTHROSCOPI
◦ OSTEOTOMI
◦ ARTHROPLASTY
◦ ARTHRODESIS
ARTHROPLASTY
Orto ok.mp4
ARTHROPLASTY
KONTRA INDIKASI STRETCHING
OSTEOPOROSIS
Definisi Osteoporosis
1. Penipisan masa tulang dan berkurangnya kadar kalsium.
hindari
◦ Kalsium : 800 mg
◦ Rokok
◦ Vitamin D ◦ Alkohol
Exercise / latihan
Aerobik
Kontak – bumi
Tata laksana osteoporosis : konservatif
Obat-obatan
Melena merupakan keluarnya tinja yang lengket dan hitam seperti aspal dan
lengket yang menunjukkan perdarahan saluran pencernaan bagian atas serta
dicernanya darah pada usus halus.
Etiologi dan Faktor Resiko
Penyakit
ulseratif/erosi
f
Mekanisme
NSAID jangka
Stress pertahanan
lama
yang turun
Anamnesis
Dalam anamnesis yang perlu ditekankan adalah
◦ waktu terjadinya perdarahan,
◦ perkiraan darah yang keluar,
◦ riwayat perdarahan sebelumnya,
◦ riwayat perdarahan dalam keluarga,
◦ ada tidaknya perdarahan di bagian tubuh lain,
◦ penggunaan obatobatan terutama anti inflamasi non steroid, penggunaan obat
antiplatelet,
◦ kebiasaan minum alkohol,
◦ kemungkinan adanya penyakit hati kronik, diabetes mellitus, demam tifoid, gagal
ginjal, hipertensi dan riwayat transfusi sebelumnya
Pemeriksaan Fisik
◦ Pemeriksaan tekanan darah
◦ Kenaikan nadi >20 kali permenit dan tekanan sistolik turun >10 mmHg
menandakan telah banyak kehilangan darah.
◦ Pemeriksaan Fisik Abdomen
Pemeriksaan Lainnya
• Rectal Toucher : penilaian warna feses bisa menjadi prognosa
• Pemeriksaan fisik abdomen
• Pemakaian Naso Gastric Tube (NGT) untuk melihat aspirat
• Pemeriksaan darah lengkap
• Radiologi
• Endoskopi
Tatalaksana
1. Identifikasi dan antisipasi terhadap adanya gangguan hemodinamik harusdilaksanakan
secara prima di lini terdepan karena keberhasilannya akanmempengaruhi prognosis.
2. Langkah awal menstabilkan hemodinamik
3. Pemasangan NGT (nasogatric tube)
4. Pemeriksaan laboratorium segera diperlukan pada kasus-kasus ygmembutuhkan
transfusi lebih 3 unit PRC
5. Konsultasi ke dokter spesialis terkait dengan penyebab perdarahan.
6. Penatalaksanaan sesuai penyebab perdarahan
7. Tirah baring
8. Puasa/Diet hati/lambung
9. Farmakologi : PPI
8.Puasa/Diet hati/lambung
a.Injeksi antagonis reseptor H2 atau penghambat pompa proton(PPI)
b.Sitoprotektor: sukralfat 3-4x1 gram
c.Antacida
d.Injeksi vitamin K untuk pasien dengan penyakit hati kronis
e. Pasien yang diduga kuat ruptura varises gastroesofageal somatostatin bolus 250
ug + drip 250 mikrogram/jam atau oktreotidbolus 0,1mg/2 jam. Pemberian diberikan
sampai perdarahan berhentiatau bila mampu diteruskan 3 hari setelah ligasi varises.
f.Propanolol, dimulai dosis 2x10 mg dapat ditingkatkan sampai tekanandiastolik turun
20 mmHg atau denyut nadi turun 20%.
g.Laktulosa 4x1 sendok makan
h.Neomisin 4x500 mg
i.Sebagian besar pasien dengan perdarahan SCBA dapat berhentisendiri, tetapi pada
20% dapat berlanjut. Walaupun sudah dilakukanterapi endoskopi pasien dapat
mengalami perdarahan ulang. Olehkarena itu perlu dilakukan assessmen yang lebih
akurat untukmemprediksi perdarahan ulang dan mortalitas.
j.Prosedur bedah dilakukan sebagai tindakan emergensi atau elektif