Anda di halaman 1dari 36

TUTORIAL 5

Tujuan Pembelajaran

Osteoartritis Osteoporosis Melena


• Definisi & • Definisi & • Definisi &
etiologi etiologi etiologi
• Patofisiologi dan • Patofisiologi dan • Patofisiologi dan
manifestasi manifestasi manifestasi
klinis klinis klinis
• Penegakkan • Penegakkan • Penegakkan
diagnosis diagnosis diagnosis
• Tatalaksana • Tatalaksana • Tatalaksana
OSTEOARTHRITIS
Definisi osteoarthritis
sekelompok kondisi heterogen yang mengarah kepada tanda
dan gejala sendi
(American College of Rheumatology )

Osteoartritis merupakan penyakit sendi degeneratif yang


dihubungkan dengan kerusakan kartilago sendi
(Coggon D, Reading I, Croft P )
Etiologi dan Faktor Resiko

Jenis Penyakit
Usia Kegemukan
kelamin metabolik

Genetik Trauma Kelainan


Patofisiologi

OA
Penegakkan Diagnosis OA

◦ Diagnosis OA lutut menggunakan kriteria klasifikasi dari American College of Rheumatology


Tatalaksana Nonfarmakologi OA
◦ Berpartisipasi dalam kardiovaskular (aerobik) dan/atau latihan resistensi

◦ Berpartisipasi dalam olahraga air

◦ Menurunkan berat badan (untuk individu dengan berat badan berlebih)


Tatalaksana Farmakologi OA

American
College of
Rheumatology
2012
OPERATIF
◦ ARTHROSCOPI
◦ OSTEOTOMI
◦ ARTHROPLASTY
◦ ARTHRODESIS
ARTHROPLASTY

Orto ok.mp4
ARTHROPLASTY
KONTRA INDIKASI STRETCHING
OSTEOPOROSIS
Definisi Osteoporosis
1. Penipisan masa tulang dan berkurangnya kadar kalsium.

2. Osteoporosis adalah penyakit tulang yang ditandai dengan menurunnya massa


tulang ( kepadatan tulang ) secara keseluruhan akibat ketidakmampuan tubuh
dalam mengatur kandungan mineral dalam tulang dan disertai dengan rusaknya
arsitektur tulaang yang akan mengakibatkan penurunan kekuatan tulang yang
dalam hal ini adalah pengeroposan tulang, sehingga mengandung resiko patah
tulang. ( Kemenkes,2015 )
Etiologi dan Faktor Resiko
Osteoporosis
◦Kurang nutrisi
◦Kurangnya aktvitas fisik
◦Menurunnya hormon estrogen
◦Kebiasaan merokok
◦Genetik
◦Usia
◦Menopouse
Penegakkan Diagnosis
◦pemeriksaan Densitas Massa Tulang atau Bone Mass Density
(BMD)
◦Densitometri US (Ultrasound)
◦Pemeriksaan CT (Computes tomography)
Tata laksana
◦Konservatif
◦Obat-obatan
◦Diet
◦ Splinting , gyps , traksi , sling
◦Operatif
◦ORIF , OREF , Minimal invasif
Konservatif
Diet Non diet

hindari
◦ Kalsium : 800 mg
◦ Rokok
◦ Vitamin D ◦ Alkohol

Exercise / latihan

Aerobik

Kontak – bumi
Tata laksana osteoporosis : konservatif

Obat-obatan

◦ NSAID ◦ Parasetamol , as mefenamat


◦ Opioid ◦ tramadol
◦ Opiat ◦ morphin sulfat , durogesic
◦ Hormone replacement therapy ◦ estrogen
(HRT)
◦ Bisphosphonates ◦ alendronic acid (Fosamax) and disodium
etidronate (Didronel PMO)
◦ Risedronate sodium (Actonel) and
ibandronic acid (Bonviva))
Obat-obatan

◦ Bisphosphonates ◦ Asam Alendronat (fosamax)


◦ Strontium ranelate ◦ Asam Ibandronat (bonviva)
◦ Raloksifen ◦ Sodium Resedronat (actonel)
◦ Protelos
◦ Calcitonin ◦ Evista
◦ Calcitriol ◦ selective oestrogen receptor
modulator (SERM)
MELENA
Definisi Melena

Melena merupakan keluarnya tinja yang lengket dan hitam seperti aspal dan

lengket yang menunjukkan perdarahan saluran pencernaan bagian atas serta

dicernanya darah pada usus halus.
Etiologi dan Faktor Resiko
Penyakit
ulseratif/erosi
f

Mekanisme
NSAID jangka
Stress pertahanan
lama
yang turun
Anamnesis
Dalam anamnesis yang perlu ditekankan adalah
◦ waktu terjadinya perdarahan,
◦ perkiraan darah yang keluar,
◦ riwayat perdarahan sebelumnya,
◦ riwayat perdarahan dalam keluarga,
◦ ada tidaknya perdarahan di bagian tubuh lain,
◦ penggunaan obatobatan terutama anti inflamasi non steroid, penggunaan obat
antiplatelet,
◦ kebiasaan minum alkohol,
◦ kemungkinan adanya penyakit hati kronik, diabetes mellitus, demam tifoid, gagal
ginjal, hipertensi dan riwayat transfusi sebelumnya
Pemeriksaan Fisik
◦ Pemeriksaan tekanan darah
◦ Kenaikan nadi >20 kali permenit dan tekanan sistolik turun >10 mmHg
menandakan telah banyak kehilangan darah.
◦ Pemeriksaan Fisik Abdomen

Pemeriksaan Lainnya
• Rectal Toucher : penilaian warna feses bisa menjadi prognosa
• Pemeriksaan fisik abdomen
• Pemakaian Naso Gastric Tube (NGT) untuk melihat aspirat
• Pemeriksaan darah lengkap
• Radiologi
• Endoskopi
Tatalaksana
1. Identifikasi dan antisipasi terhadap adanya gangguan hemodinamik harusdilaksanakan
secara prima di lini terdepan karena keberhasilannya akanmempengaruhi prognosis.
2. Langkah awal menstabilkan hemodinamik
3. Pemasangan NGT (nasogatric tube)
4. Pemeriksaan laboratorium segera diperlukan pada kasus-kasus ygmembutuhkan
transfusi lebih 3 unit PRC
5. Konsultasi ke dokter spesialis terkait dengan penyebab perdarahan.
6. Penatalaksanaan sesuai penyebab perdarahan
7. Tirah baring
8. Puasa/Diet hati/lambung
9. Farmakologi : PPI
8.Puasa/Diet hati/lambung
a.Injeksi antagonis reseptor H2 atau penghambat pompa proton(PPI)
b.Sitoprotektor: sukralfat 3-4x1 gram
c.Antacida
d.Injeksi vitamin K untuk pasien dengan penyakit hati kronis
e. Pasien yang diduga kuat ruptura varises gastroesofageal somatostatin bolus 250
ug + drip 250 mikrogram/jam atau oktreotidbolus 0,1mg/2 jam. Pemberian diberikan
sampai perdarahan berhentiatau bila mampu diteruskan 3 hari setelah ligasi varises.
f.Propanolol, dimulai dosis 2x10 mg dapat ditingkatkan sampai tekanandiastolik turun
20 mmHg atau denyut nadi turun 20%.
g.Laktulosa 4x1 sendok makan
h.Neomisin 4x500 mg
i.Sebagian besar pasien dengan perdarahan SCBA dapat berhentisendiri, tetapi pada
20% dapat berlanjut. Walaupun sudah dilakukanterapi endoskopi pasien dapat
mengalami perdarahan ulang. Olehkarena itu perlu dilakukan assessmen yang lebih
akurat untukmemprediksi perdarahan ulang dan mortalitas. 
j.Prosedur bedah dilakukan sebagai tindakan emergensi atau elektif

Anda mungkin juga menyukai