Anda di halaman 1dari 13

SUKU

GAYO

Elva Zahrotunnaqiyah
Reporter X X X Department XXX
Suku Gayo adalah salah satu etnis yang mendiami
Dataran Tinggi Gayo di Provinsi Aceh bagian Tengah.

kata Gayo berasal dari Bahasa Sanskerta, yang berarti


About gunung. Artinya orang yang tinggal di daerah pegunungan
 
Gayo
Masyarakat Gayo hidup dalam komuniti kecil yang
disebut kampong. Setiap kampong dikepalai oleh
seorang gecik
• Suatu bentuk kesenian dari suku Gayo
yang paling terkenal adalah Tari
saman dan Didong
• Didong merupakan suatu kesenian
yang memadukan beberapa unsur di
dalam nya seperti unsur sastra, unsur
vocal, dan sastra. Didong sudah di
mulai dari zaman raja Linge XIII.
• Fungsi didong pada awal nya adalah
sebagai sarana penyebaran agama
Islam melalu media syair-syair yang di
nyayikan atau yang di sampai kan
oleh ceh .

• syair-syair yang di sampaikan


bertujuan agar masyarakat atau
pendengar nya dapat memaknai hidup
sesuai dengan kenyataan dalam
kehidupan para nabi dan tokoh-tokoh
yang sesuai dengan islam itu.
Sebuah kampong biasanya dihuni oleh beberapa kelompok belah (klan).
01 Anggota suatu belah berasal dari satu nenek moyang, masih saling
mengenal dan berhubungan dengan adat istiadat.

02 Garis keturunan ditarik berdasarkan prinsip patrilineal.

Sistem perkawinan yang berlaku berdasarkan tradisi adalah eksogami belah,


03 dengan adat menetap sesudah nikah yang patrilokal (juelen) atau matrilokal
(angkap).

Kelompok kekerabatan terkecil disebut sara ine (keluarga inti).Kesatuan


04 beberapa keluarga inti disebut sara dapur.

Pada masa lalu, beberapa sara dapur tinggal bersama dalam sebuah rumah
05
panjang, sehingga disebut sara umah.
Pakaian Adat

• Motif mun
berangkatmerupakan simbol
Unsur pakaian yang kesatuan atau kesepakatan Unsur pakaian itu
• Pucuk rebung bermakna bukan lagi untuk suatu
diberi hiasan adalah
ikatan teguh upacara adat seperti
upuh, ulen ulen, baju
• Puter tali bermakna saling kawinan tetapi bisa
wanita kerawang. tenggang
Bub dipakai dalam
Bub acara
Motif yang sering • Peger bermakna ketertiban upacara, dan untuk
muncul ialah mun • Matan lo dan wen ialah memperkuat identitas
berangkat, puter tali, kekuatan yang menyinari etnik
peger, matan lo alam semesta termasuk
(matahari), Wen manusia itu sendiri
(bulan).
Rumah adat suku gayo
01
Rumah adat tradisional Gayo dikenal
dengan nama umah pitu ruang,
yang berarti rumah tujuh ruang.
02 Rumah yang dianggap normal
Rumah ini berbentuk rumah
letaknya dibangun di arah
panggung yang berdiri di atas suyen timur sampai barat, disebut
(tiang) setinggi dua meter. bujur dan yang letaknya utara
sampai selatan disebut
lintang.
Jika sama sekali tidak
mengikuti arah mata angin,
maka rumah seperti ini di
sebut sirung gunting.
Penggunaan tiang penyangga
yang selalu berjumlah ganjil
03 secara filosofi melambangkan
nilai keislaman

Rumah Adat gayo merupakan


rumah panggung dengan
04 tinggi tiang antara 2–2,5 meter
dengan jumlah tiang 39
batang.

Ada yang berbentuk persegi


empat dan delapan, terbuat
dari kayu, beratap ijuk, dan
05 tidak menggunakan paku
serta dapat bertahan selama
ratusan tahun.
Gasing juga memiliki filosofi
Permainan dalam kehidupan masyarakat
gasing gayo, gasing yang berputar
dengan kepala menandakan
bahwa kehidupan ini tidak
akan selalu berada di atas
ada kala seseorang akan
berada di bawah
02
Kearifan lokal

Dalam adat orang Gayo, hutan dibagi dalam beberapa


bagian yaitu Blang Penjemuren,
01
Blang Perutemen,
Blang Perueren
, Blang Perempusen,
dan Aih Aunen.
Blang Penjemuren,
sebuah tempat untuk menjemur padi
sebelum dijadikan beras.

yang berarti suatu kawasan hutan untuk mengambil


Blang Perutemen
kayu bakar “Utem”.

kawasan hutan secara khusus untuk


Blang Perueren
beternak

, Blang Perempusen kawasan hutan yang dimiliki secara khusus oleh


sebuah keluarga dalam usaha mengolah lahan
pertanian

dan Aih Aunen. kawasan sungai yang berfungsi sebagai sumber air
bagi kaum suku Gayo.
Dimensi kearifan lokal dalam masyarakat Gayo
terangkum dalam nilai dasar budaya

Sistem nilai budaya Gayo menempatkan harga diri (mukemel) :


tertip (tertib/patuh pada peraturan), setie (komitmen), semayang-
gemasih (simpatik), mutentu (profesional), amanah (integritas),
genap-mupakat (demokratis), alang-tulung (empatik)
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai