Anda di halaman 1dari 21

KELOMPO 3

Kemiskinan di kota padang Studi Kasus kemiskinan


yang terdapat di Jln. Bunda Dalam NO. D604 Ulak
Karang kecamatan Padang Utara)

 Nama anggota :
 Bunga Mustika (12070246)
 Eka Fitri Yanti ( 12070057)
 Egi Oktarina Siska (1207000)
 Murni Tika Sari (120700)
 Desi Yustina (120700)
 Yopi Tria Junata (120700)
 senior
Latar belakang
Latar belakang
1.
1. Kemiskinan merupakan
Kemiskinan merupakan permasalahan
permasalahan sosial
sosial yang
yang mendasar
mendasar diseluruh
diseluruh
dunia yaitu
dunia yaitu dalam
dalam bentuk
bentuk minimnya
minimnya akses
akses untuk
untuk mendapatkan
mendapatkan materi.
materi.
Indonesia merupakan
Indonesia merupakan salahsalah satu
satu negara
negara berkembang
berkembang yang yang memiliki
memiliki
tingkat kemiskinan
tingkat kemiskinan cukup
cukup tinggi.
tinggi. Kemiskinan
Kemiskinan diakibatkan
diakibatkan oleh
oleh tingkat
tingkat
ekonomi masyarakat
ekonomi masyarakat yangyang rendah,
rendah, sehingga
sehingga berdampak
berdampak pada pada kualitas
kualitas
pendidikan dan
pendidikan dan kesehatan
kesehatan anak-anak
anak-anak sebagai
sebagai penerus
penerus bangsa.
bangsa.
2.
2. Kemiskinan dapat
Kemiskinan dapat dibedakan
dibedakan menjadi
menjadi tiga
tiga pengertian:
pengertian: kemiskinan
kemiskinan absolut,
absolut,
kemiskinan relatif
kemiskinan relatif dan
dan kemiskinan
kemiskinan kultural.
kultural. Seseorang
Seseorang termasuk
termasuk golongan
golongan
miskin absolut
miskin absolut apabila
apabila hasil
hasil pendapatannya
pendapatannya berada
berada di di bawah
bawah garis
garis
kemiskinan, tidak
kemiskinan, tidak cukup
cukup untuk
untuk memenuhi
memenuhi kebutuhan
kebutuhan hidup
hidup minimum:
minimum:
pangan, sandang,
pangan, sandang, kesehatan,
kesehatan, papan,
papan, pendidikan.
pendidikan. Seseorang
Seseorang yang
yang tergolong
tergolong
miskin relatif
miskin relatif sebenarnya
sebenarnya telah
telah hidup
hidup didi atas
atas garis
garis kemiskinan
kemiskinan namun
namun
masih berada
masih berada didi bawah
bawah kemampuan
kemampuan masyarakat
masyarakat sekitarnya.
sekitarnya. Sedangkan
Sedangkan
miskin kultural
miskin kultural berkaitan
berkaitan erat
erat dengan
dengan sikap
sikap seseorang
seseorang atau
atau sekelompok
sekelompok
masyarakat yang
masyarakat yang tidak
tidak mau
mau berusaha
berusaha memperbaiki
memperbaiki tingkat.
tingkat.
 Berdasarkan uraian di atas, peneliti tertarik
untuk meneliti masalah kemiskinan yang
terdapat di Jln. Bunda Dalam No. D604, Ulak
Karang Kecamatan Padang Utara. Dikarnakan
peneliti mengamati sebuah keluarga yang
tinggal di kawasan tepi pantai tersebut dengan
kondisi yang memprihatinkantetapi masih bisa
bertahan hidup dengan kondisi yang seadanya .
Dan peneliti anggap bahwa keluarga tersebut
layak untuk menjadi informan penelitian kami,
pada masalah yang sedang diteliti.
RUMUSAN MASALAH : Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka
dapat dirumuskan permasalahan penelitian : Bagaimana strategi bertahan
hidup keluarga miskin di Jln. Bunda Dalam No. D604, Ulak Karang Kecamatan
Padang Utara?
1. TUJUAN

TUJUAN :Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan strategi


bertahan hidup keluarga miskin di Jln. Bunda Dalam, Ulak Karang
Kecamatan Padang Utara.

MANFAAT :
Secara akademis, hasil penelitian ini diharapkandapat dijadikan
acuan bagi peneliti selanjutnya.
Secara praktis, sebagai masukan bagi pemerintahan dalam mengatasi
masalah kemiskinan di Jln. Bunda Dalam No. D604, Ulak Karang
Kecamatan Padang Utara.
 
Penjelasankonseptual
Penjelasan konseptual
Kemiskinan dalam pengertian konvensional
Kemiskinan dalam pengertian konvensional
merupakan pendapatan (income) dari suatu kelompok
merupakan pendapatan (income) dari suatu kelompok
masyarakat yang berada dibawah garis kemiskinan.
masyarakat yang berada dibawah garis kemiskinan.
Oleh karena itu seringkali berbagai upaya pengentasan
Oleh karena itu seringkali berbagai upaya pengentasan
kemiskinan hanya berorientasi pada upaya
kemiskinan hanya berorientasi pada upaya
peningkatan pendapatan kelompok masyarakat
peningkatan pendapatan kelompok masyarakat
miskin.
miskin.
Kemiskinan seringkali dipahami dalam pengertian
Kemiskinan seringkali dipahami dalam pengertian
yang sangat sederhana yaitu sebagai keadaan
yang sangat sederhana yaitu sebagai keadaan
kekurangan uang, rendahnya tingkat pendapatan dan
kekurangan uang, rendahnya tingkat pendapatan dan
tidak terpenuhinya kebutuhan dasar hidup sehari-hari.
tidak terpenuhinya kebutuhan dasar hidup sehari-hari.
Padahal sebenarnya, kemiskinan adalah masalah yang
Padahal sebenarnya, kemiskinan adalah masalah yang
sangat kompleks, baik dari faktor penyebab maupun
sangat kompleks, baik dari faktor penyebab maupun
dampak yang ditimbulkannya. 
dampak yang ditimbulkannya. 
Bentuk –bentuk
kemiskinan
 BENTUK-BENTUK KEMISKINAN
 Bentuk-bentuk kemiskinan menurut Nurkse, 1953 dalam Mudrajad Kuncoro, (1997) secara
sederhana dan yang umum digunakan dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu: 
 Kemiskinan Absolut 
 Seseorang termasuk golongan miskin absolut apabila hasil pendapatannya berada di bawah
garis kemiskinan dan tidak cukup untuk menentukan kebutuhan dasar hidupnya. Konsep ini
dimaksudkan untuk menentukan tingkat pendapatan minimum yang cukup untuk memenuhi
kebutuhan fisik terhadap makanan, pakaian, dan perumahan untuk menjamin kelangsungan
hidup. 
 Kemiskinan Relatif 
 Seseorang termasuk golongan miskin relatif apabila telah dapat memenuhi kebutuhan dasar
hidupnya, tetapi masih jauh lebih rendah dibandingkan dengan keadaan masyarakat
sekitarnya. Berdasarkan konsep ini, garis kemiskinan akan mengalami perubahan bila tingkat
hidup masyarakat berubah sehingga konsep kemiskinan ini bersifat dinamis atau akan selalu
ada. 
 Kemiskinan Kultural 
 Seseorang termasuk golongan miskin kultural apabila sikap orang atau sekelompok
masyarakat tersebut tidak mau berusaha memperbaiki tingkat kehidupannya sekalipun ada
usaha dari pihak lain yang membantunya atau dengan kata lain seseorang tersebut miskin
karena sikapnya sendiri yaitu pemalas dan tidak mau memperbaiki kondisinya. 
  
  

Aset aset yang dimiliki oleh
orang miskin
Tabungan
Aset nyata (tangible Surat berharga
Properti nyata
aset) Aset-aset berat
Mesin
Barang tahan lama
Sumber alam
Hal cipta

Akses pada kredit


Aset tidak nyata
Human capita,modal
(intangble aset) budaya, modal sosial,
modal sosial
informal.modal sosial
formal dan modal polotis
Strategi penanggulangan
kemiskinan menurut midgley
 Model individual.
 Model pembangunan masyarakat
(community development)
 Model pembangunan kapasitas pemerintah
pembahasan
 Kemiskinan yang peneliti temui dilapangan yaitu yang terdapat pada keluarga
Bpk.Samsul Kamal dan istrinya yang bernama ibu Desmawati. Ketika peneliti
melakukan observasi dikawasan tempat tinggal keluarga tersebut yang terdapat di
jl.bunda dalam ulak karang kec.Padang utara kami peneliti menemukan kondisi
tempat tinggal keluarga tersebut sangat memprihatinkan.rumah dengan semi
permanen dan dengan luas yang relative sempit. Mereka hidup sekeluarga
dirumah tersebut dari tahun 2005 hingga sekarang yang kurang lebih 9 tahun,
mereka hidp disana empat orang yaitu bapak, ibu dan dua orang anak mereka
anak yang pertama berusia 17 tahun berjenis klamin laki-laki dan anak yang kedua
berusia 17 tahun dengan jenis klamin perempuan.
 Pekerjaan yang dilakoni bapak sebagai kepala keluarga yaitu sebagai clenning
service di kampus 1 Univ.Bung Hatta dengan jam kerja pershift misalnya dari jam
6 pagi hingga jam 12 siang dan istirahat hingga jam 15.00 lalu masuk lagi hingga
magrib, dengan upah atau gaji yang diterima perbulannya yaitu Rp.700.000, tapi
sangat disayangkan menurut kesaksian bapak dan ibu tersebut pihak kampus
tidak tepat waktu dalam membayarkan gaji atau upah tersebut, terkadang
dibayarkan pertengahan bulan di tanggal 10-20 tiap bulannya. Ini menyebabkan
kesulitan bagi keluarga Bpk.Samsul tersebut.
  
  
 Sementara isteri dari Bpk.Samsul yaitu ibu Desmawati berjualan kecil-
kecilan dirumahnya seperti berjualan lontong, bakwan dan sebagainya.
Dengan pendapatan bersih sehari yaitu kisaran antara Rp20.000 – Rp
30.000/hari. Sementara anak beliau kini tidak bersekolah lagi dikarnakan
keinginan anak sendiri. Mereka tidak melanjutkan sekolah kejenjang
perguruan tinggi disebabkan karena kemauan mereka sendiri. Namun,
kini anak pertama dari Bpk.Samsul tersebut tidak lagi bekerja, yang
awalnya dia bekerja discounter yang berada di Pasar Usang Lubuk Alung
kini telah berhenti dikarnakan ongkos naik.
 Karena dari rumah ketempat kerjanya ia menggunakan angkutan umum,
dan tidak sebanding antara gaji yang ia dapatkan dengan ongkos perhari
yang harus ia keluarkan menyebabkan dia memilih untuk tidak lagi
bekerja disana dan kini sedang mencari=cari pekerjaan. Sementara itu
anak kedua beliau yang berumur 17 tahun kini bekerja di kantin kampus
1 Univ.Bung Hatta dengan gaji perharinya yaitu sebesar Rp. 40.000.
 Kami melihat aset nyata yang dimiliki oleh keluarga
Bpk.Samsul ini yaitu berupa kulkas yang digumakan untuk
membuat es lalu barang-barang dapur seperti kuali, peiuk
dandang yang digunakan untuk memasak lontong, sementara
hingga kini untuk memasak ibu Des menggunakan kayu
menurutnya jika memasak dengan kayu masakan akan terasa
lebih harum dan enak disamping untuk menghemat
pengeluaran juga dan karna harga minyak tanah sekarang
mahal dan langka. Jadi cara beliau untuk mensiasatinya adalah
dengan memasak menggunakan kayu bakar.
 Kulkas yang dimiliki oleh ibu Des pembayarannya secara kredit
dengan membayarkan sebesar Rp.25.000/bulannya selama satu
tahun. Yang uang itu dikumpulkan oleh ibu Des perharinya
 dari untungnya berjualan lontong tersebut.lalu keluarga Bpk.Samsul jiga harus
membayar uang sewa rumah perbulannya yaitu sebesar Rp.150.000. lalu ibu
Des juga meminjam dana untuk modal usaha kepada koperasi keliling sebesar
Rp 500.000 yang ia bayarkan perharinya sebesar Rp 20.000 selama 30 hari yang
pembayaran tersebut sekarang sedang berjalan.
 Walaupun keluarga ini hidup dengan pendapatan yang pas-pasan tetapi
mereka masi bisa bertahan hidup dikarenakan mereka memiliki aset tidak nyata
seperti yang dijelaskan oleh Michael Sherraden.
 1.Akses pada kredit yaitu kemampuan ibu Des tersebut meminjam uang pada
pihak lain seperti yang tertera diatas ibu Des memiliki kemampuan untuk
meminjam uang pada koperasi keliling untuk modal usahanya.
 2.Human capital yang dimiliki oleh keluarga ini adalah keterampilan ibu Des
dalam memasak dan mengolah makanan seperi memasak lontong dan
membuat aneka jenis gorengan dan ibu Des juga memiliki keahlian dalam
menjahit saying ia tidak punya modal untuk membeli mesin jahit.dan ibu Des
juga memiliki anak perempuan yang berumur 17 thun yang sangat cantik
dengan cirri fisik putih, tinggi dan postur tubuh yang ideal.
 3.Modal budaya yang dimiliki oleh keluarga ini adalah keuletan. Kejujuran dan
ketabahan ibu Des dalam berjualan seperti yang beliau katakana walaupun
untung dari berjualan ini tipis tapi beliau tidak pernah putus asa dalam mencari
nafkah dan jika uang ini dikumpulkan dengan ikhlas dan cara yang halal
walaupun tidak banyak tapi cukup untuk kebutuha sehari-hari dan berkah.
 4. modal social yang dimiliki oleh keluarga ini adalah hunbungan baik antara
Bpk. Samsul dengan beberapa pihak kampus Univ. Bung Hatta yang
menyebabkan dia bisa bekerja menjadi clenning servis di kampus tersebut, serta
anak kedua beliau juga bisa bekerja di kantin kampus tersebut. Dikarnakan
kepercayaan yang diberikan kepada bapak tersebut sehingga ia dapat bekerja
disana.
 5.Modal sosial informal yaitu hubungan baik yang bertahan lama, dimana
hubungan baik tersebut tidak terikat oleh kontrak apapun seperti hubunan baik
antara ibu Des dengan para tetangganya serta hubungan baik bapak dengan
orang-orang dilingkuangan kampu sbtermapt ia bekerja.
 Jika dilihat dari penyebab kemiskinan berdasarkan tingkat pendapatan yang
dialami oleh keluarga Bpk.Samsul ini dapat dikategorikan sebagai
 kemiskinan relative dimana kemiskinan relative yaitu Seseorang termasuk
golongan miskin relatif apabila telah dapat memenuhi kebutuhan dasar
hidupnya, tetapi masih jauh lebih rendah dibandingkan dengan keadaan
masyarakat sekitarnya. Berdasarkan konsep ini, garis kemiskinan akan
mengalami perubahan bila tingkat hidup masyarakat berubah sehingga
konsep kemiskinan ini bersifat dinamis atau akan selalu ada. 
  
 Alasan peneliti mengkategorikan kemiskinan yang dialami oleh keluarga
Bpk. Samsul pada kemiskinan relatife yaitu dikarnakan peneliti melihat
berdasarkan observasi dan wawancara yan peneliti lakukan pada saat
penelitian jika diakumulasikan berdasarkan pendapatan keluarga Bpk.
Samsul perbulannya keluarga ini dapat memenuhi kebituhan dasar atau
kebutuhan pokonya sehari-hari seperti makan, tempat tinggal dan
sebagainya walaupun secara cukup danpas-pasan. Dan jika dibandinglan
dengan masyarakat yang lain kehidupan ekonomo keluarga ini jauh lebih
rendah.
 Strategi penegntasan kemiskinan yang harus
dilakukan kasus kemiskinan yang kami lakukan
jika dilihat dari apa yang dialami oleh keluarga
Bpk. Samsul ini yaitu Model pembangunan
masyarakat (community development )dan model
pembangunan kapasitas pemerintah. Dimana
model pembanguna masyarakat yaitu, membuat
masyarakat untuk mampu melakukan sesuatu,
dengan cara pengembangan kelompok dan
kapasitas kelompok. Dengan target dari sasaran
model pembangunan ini yaitu masyarakat.
Dokumentasi
Sekian
Sekian
Dan Terima
Dan Terima Kasih
Kasih

Assalammu’alaikum
Assalam mu’alaikum
wr.wb
wr. wb

Anda mungkin juga menyukai