Ejaan Yang Disempurnakan
Ejaan Yang Disempurnakan
EYD
I
Suku kata
Kata yang
terdiri atas
dua unsur
Kata dasar
TIM MKWU
Bahasa Indonesia
Universitas Airlangga
b. Huruf miring
TIM MKWU
Bahasa Indonesia
Universitas Airlangga
III
Singkatan dan Akronim
1. Singkatan
Lambang kimia,
satuan, ukuran,
takaran →
– Fe
– A
– Rp
– kg
Nama orang, gelar,
sapaan, jabatan →
– H.O.S. Cokroaminoto
Singkatan
– Bpk. Nama lembaga yang sudah
– Sdr. huruf awal saja → lazim →
– Kol. – DPR
– dll.
– PGRI
– yth.
– a.n.
– u.p.
TIM MKWU
Bahasa Indonesia
Universitas Airlangga
2. Akronim
- LAN
- KONI
- Depkeu
TIM MKWU
Bahasa Indonesia
Universitas Airlangga
IV
Angka dan Lambang Bilangan
Angka Arab Lambang bilangan
dan Romawi akhiran-an →
Dua uang 50-an
(dua uang lima
Lambang bilangan dengan huruf puluhan)
1. Terdiri atas satu atau dua kata
2. Dokumen resmi seperti akta
dan kuitansi → Rp100,25
(seratus dan dua puluh lima
Lambang bilangan
perseratus rupiah)
tingkat →
Lambang bilangan Bab X
pecahan → Bab ke-10
2 1/3 (dua satu pertiga) Bab kesepuluh
TIM MKWU
Bahasa Indonesia
Universitas Airlangga
V
1. Titik (.)
Tanda Baca
- Titik dipakai di belakang angka atau huruf dalam suatu bagan, ikhtisar, atau
daftar → b.1., 1.2, 1.3.1
2. Koma (,)
- Dipakai unsur-unsur dalam suatu perincian yang terdiri atas tiga unsur →
rumah, mobil, dan uang.
- Dipakai apabila anak kalimat mendahului induk kalimat → Ketika hujan deras,
saya mencarinya.
- Dipakai di belakang kata atau frase penghubung antarkalimat pada awal
kalimat → sebab itu, akhirnya, jadi, bahkan, selain itu, dll.
3. Titik dua (:)
- Dipakai pada kalimat lengkap yang diikuti kata atau frase → Fakultas Sastra
mempunyai empat jurusan: Indonesia, Inggris, Sejarah, dan Jepang.
- Titik dua menjadi titik satu apabila kalimat lengkap diikuti rincian berupa
kalimat pula →
Hal yang menyebabkan karyawan itu dipecat ialah sebagai berikut.
a. Dia tidak pernah masuk kantor.
b. Dia meninggalkan tugas.
TIM MKWU
Bahasa Indonesia
Universitas Airlangga
4. Tanda titik koma (;)
- Dipakai untuk memisahkan bagian-bagian kalimat yang sejenis dan
setara → Malam makin larut; laporan belum selesai.
Ibu bekerja di dapur; ayah mengurus tanaman di kebun.
- Dipakai pada rincian ke bawah. Dalam hal ini, sebelum rincian akhir,
tidak dibubuhi kata dan →
Karyawan itu dipecat dari dari jabatannya karena
a. sering meninggalkan tugas;
b. turut terlibat dalam perbuatan korupsi.
5. Tanda hubung (-)
- Dipakai untuk merangkaikan unsur bahasa Indonesia dengan unsur
bahasa asing →
di-smash
- Dipakai untuk merangkaikan se- dengan kata yang dimulai huruf
kapital →
se-Indonesia
TIM MKWU
Bahasa Indonesia
Universitas Airlangga
Tanda baca yang salah →
Rp. → Rp
NIP. → NIP
Oleh: → Oleh
Ahmad → Ahmad
NIP. 131 NIP 131
d/a → d.a.
SH → S.H.
TIM MKWU
Bahasa Indonesia
Universitas Airlangga
VI
Istilah
1. Baku/tidak baku
2. Pembentukan kata
TIM MKWU
Bahasa Indonesia
Universitas Airlangga
Kata-kata yang penulisannya
baku
Syarat Autentik
Maha Esa Analisis
Mahakuasa Detail
Maha Pengasih Disertasi
Terima kasih Sampel
Februari Definisi
November Rutin
Teknik Risiko
Disahkan Sistematik
Izin Metode
Subbab
TIM MKWU
Bahasa Indonesia
Universitas Airlangga
Contoh kata tidak baku dan baku
Tidak baku Baku
Lantik Melantik
Kemukakan Mengemukakan
Tanda tangani Menandatangani
Jumpa Berjumpa
Kumpul Berkumpul
Bicara Berbicara
Merubah Mengubah
Ilmiawan Ilmuwan
Dilola Dikelola
Menyolok Mencolok
Menyontoh Mencontoh
Menyiptakan Menciptakan
Mensukseskan Menyukseskan
Menterjemahkan Menerjemahkan
Memparkir Memarkir
Mensahkan Mengesahkan
Mencap Mengecap
Mentes Mengetes
TIM MKWU
Bahasa Indonesia
Universitas Airlangga
Pembentukan Kata
TIM MKWU
Bahasa Indonesia
Universitas Airlangga
2. Kata-kata dari bahasa daerah
yang asalnya tidak menggunakan
bunyi pepet, dalam bahasa
Indonesia diberi pepet, sebagai
contoh:
trap → terap
trampil → terampil
TIM MKWU
Bahasa Indonesia
Universitas Airlangga
3. Singkatan yang diambil dari
masing-masing huruf awal pada
kata dibaca sesuai dengan abjad,
sebagai contoh:
TVRI → Te Fe Er I
BBC → Be Be Ce
TIM MKWU
Bahasa Indonesia
Universitas Airlangga
4. Kata-kata yang ditulis
serangkai sebagai satu kata
Kata “kemari” ditulis serangkai
sebagai satu kata karena tidak ada
pasangan “di mari” dan “dari mari”.
Adiknya pergi ke luar negeri
>< dalam
dua
Keluar sebentar varian
>< masuk
TIM MKWU
Bahasa Indonesia
Universitas Airlangga
5. Huruf-huruf yang tidak perlu
diganti/diganti
Huruf “f” atau “v” pada kata asing yang kita
pungut tidak perlu diganti “p”, sebagai contoh:
• Positif → positif
• November → November
TIM MKWU
Bahasa Indonesia
Universitas Airlangga
6. Ungkapan tetap
Ungkapan tetap, sebagai contoh:
Bertalian dengan
Berkenaan dengan
Bertepatan dengan
Sesuai dengan
Apabila kata “dengan” dihilangkan
terasa janggal
TIM MKWU
Bahasa Indonesia
Universitas Airlangga
TERIMA KASIH
TIM MKWU
Bahasa Indonesia
Universitas Airlangga