http://www.kemdikbud.go.id/main/blog/2016/01/salinan-permendikbud-
nomor-50-tahun-2015
I
Suku kata
Kata yang
terdiri atas
dua unsur
Kata dasar
– A
– Rp
– kg
Nama orang, gelar,
sapaan, jabatan →
– H.O.S. Cokroaminoto
Singkatan
– Bpk. Nama lembaga yang sudah
– Sdr. huruf awal saja → lazim →
– Kol. – DPR
– dll.
– PGRI
– yth.
– a.n.
– u.p.
2. Akronim
- LAN
- KONI
- Depkeu
IV
Angka dan Lambang Bilangan
Angka Arab Lambang bilangan
dan Romawi akhiran-an →
Dua uang 50-an
(dua uang lima
Lambang bilangan dengan huruf puluhan)
1. Terdiri atas satu atau dua kata
2. Dokumen resmi seperti akta
dan kuitansi → Rp100,25
(seratus dan dua puluh lima
Lambang bilangan
perseratus rupiah)
tingkat →
Lambang bilangan Bab X
pecahan → Bab ke-10
2 1/3 (dua satu pertiga) Bab kesepuluh
V
1. Titik (.)
Tanda Baca
- Titik dipakai di belakang angka atau huruf dalam suatu bagan, ikhtisar, atau
daftar → b.1., 1.2, 1.3.1
2. Koma (,)
- Dipakai unsur-unsur dalam suatu perincian yang terdiri atas tiga unsur →
rumah, mobil, dan uang.
- Dipakai apabila anak kalimat mendahului induk kalimat → Ketika hujan deras,
saya mencarinya.
- Dipakai di belakang kata atau frase penghubung antarkalimat pada awal
kalimat → sebab itu, akhirnya, jadi, bahkan, selain itu, dll.
3. Titik dua (:)
- Dipakai pada kalimat lengkap yang diikuti kata atau frase → Fakultas Sastra
mempunyai empat jurusan: Indonesia, Inggris, Sejarah, dan Jepang.
- Titik dua menjadi titik satu apabila kalimat lengkap diikuti rincian berupa
kalimat pula →
Hal yang menyebabkan karyawan itu dipecat ialah sebagai berikut.
a. Dia tidak pernah masuk kantor.
b. Dia meninggalkan tugas.
4. Tanda titik koma (;)
- Dipakai untuk memisahkan bagian-bagian kalimat yang sejenis dan
setara → Malam makin larut; laporan belum selesai.
Ibu bekerja di dapur; ayah mengurus tanaman di kebun.
- Dipakai pada rincian ke bawah. Dalam hal ini, sebelum rincian akhir,
tidak dibubuhi kata dan →
Karyawan itu dipecat dari dari jabatannya karena
a. sering meninggalkan tugas;
b. turut terlibat dalam perbuatan korupsi.
5. Tanda hubung (-)
- Dipakai untuk merangkaikan unsur bahasa Indonesia dengan unsur
bahasa asing →
di-smash
- Dipakai untuk merangkaikan se- dengan kata yang dimulai huruf
kapital →
se-Indonesia
Tanda baca yang salah →
Rp. → Rp
NIP. → NIP
Oleh: → Oleh
Ahmad → Ahmad
NIP. 131 NIP 131
d/a → d.a.
SH → S.H.
VI
Istilah
1. Baku/tidak baku
2. Pembentukan kata
Kata-kata yang penulisannya
baku
Syarat Autentik
Maha Esa Analisis
Mahakuasa Detail
Maha Pengasih Disertasi
Terima kasih Sampel
Februari Definisi
November Rutin
Teknik Risiko
Disahkan Sistematik
Izin Metode
Subbab
Contoh kata tidak baku dan baku
Tidak baku Baku
Lantik Melantik
Kemukakan Mengemukakan
Tanda tangani Menandatangani
Jumpa Berjumpa
Kumpul Berkumpul
Bicara Berbicara
Merubah Mengubah
Ilmiawan Ilmuwan
Dilola Dikelola
Menyolok Mencolok
Menyontoh Mencontoh
Menyiptakan Menciptakan
Mensukseskan Menyukseskan
Menterjemahkan Menerjemahkan
Memparkir Memarkir
Mensahkan Mengesahkan
Mencap Mengecap
Mentes Mengetes
Pembentukan Kata