DSR Pemasaran
DSR Pemasaran
2. Faktor-Faktor Eksternal
1. Faktor-Faktor Internal
1. Tujuan pemasaran
Sebelum menetapkan harga, perusahaan seharusnya menentukan
strategi nya atas produk tersebut. Semakin jelas tujuan perusahan,
semakin mudah perusahaan menetapkan harga. Contoh tujuan :
bertahan hidup, memaksimali keuntungan masa sekarang,
kepemimipinan pangsa pasar, dan kepemimipinan mutu produk.
2. Strategi Marketing-Mix (Bauran Produk)
Keputusan mengenai harga harus dikoordinasikan dengan keputusan-
keputusan mengenai desain produk, distribusi dan promosi. Disini harga
merupakan faktor kunci penentuan posisi produk di pasar, desain produk,
dan berapa besarnya biaya yang diperlukan, selain itu juga menentukan
ciri-ciri produk yang akan ditawarkan.
3. Biaya
Perusahaan menetapkan suatu harga yang dapat menutup semua
biaya untuk memproduksi, mendistribusi dan menjual produk tersebut,
termasuk suatu tingkat laba yang wajar atas segala upayanya serta resiko
yang dihadapinya.
4. Pertimbangan Organisasi
Manajemen harus menetapkan siapa di dalam organisasi yang
bersangkutan yang bertanggung jawab atas penetapan harga. Mereka
yang juga turut mempengaruhi penetapan harga ialah manajer penjualan,
manajer produksi, manajer keuangan dan akuntan serta para wiraniaga.
2. Faktor-Faktor Eksternal
1. Skimming Pricing
Skimming pricing adalah cara menetapkan harga awal yang
tinggi ketika produk baru diluncurkan dan semakin lama
akan terus turun harganya. Strategi ini biasa digunakan oleh
perusahaan-perusahaan besar yang sudah memiliki brand,
dan positioning yang baik di masyarakat yang kemudian
mengeluarkan produk terbaru dengan strategi skimming.
Perusahaan-perusahaan biasanya
menyesuaikan harga dasar
mereka sehingga dapat
memperhitungkan berbagai
perbedaan pelanggan dan
perubahan situasi. menurut
Kotler dan Amstrong Strategi
penyesuaian harga ada enam
strategi yaitu:
1. Penetapan Harga Diskon dan
Pengurangan Harga
2. Dampak Negatif
– yang terlalu tinggi membawa dampak yang tidak sedikit terhadap perekonomian,
terutama tingkat kemakmuran masyarakat. Dampak inflasi tersebut, antara lain:
– Dampak inflasi terhadap pemerataan pendapatan
– Dampak inflasi terhadap output (hasil produksi)
– Mendorong penanaman modal spekulatif
Cara Mengatasi Perubahan Harga (Inflasi)
1. Kebijakan Moneter
Kebijakan moneter adalah tindakan yang dilakukan oleh Bank Indonesia
untuk mengurangi atau menambah jumlah uang beredar. Ketika jumlah
uang beredar terlalu berlebihan sehingga inflasi meningkat tajam, Bank
Indonesia akan segera menerapkan berbagai kebijakan moneter untuk
mengurangi peredaran uang.
2. Kebijakan Fiskal
Kebijakan fiskal adalah kebijakan yang berkaitan dengan penerimaan dan
pengeluaran pemerintah. Kebijakan fiskal yang dilakukan pemerintah
untuk mengurangi inflasi adalah dengan mengurangi pengeluaran
pemerintah, menaikkan tarif pajak dan mengadakan pinjaman pemerintah.
3. Kebijakan Non-Moneter dan Non-Fiskal
Selain kebijakan moneter dan kebijakan fiskal, pemerintah melakukan
kebijakan non-moneter/ non-fiskal dengan tiga cara, yaitu menaikkan hasil
produksi, menstabilkan upah (gaji), dan pengamanan harga, serta distribusi
KEBIJAKAN PUBLIK DAN PENETAPAN
HARGA
“Kebijakan harga adalah suatu keputusan-
keputusan mengenai harga-harga yang akan diikuti
untuk suatu jangka tertentu”. Dari uraian di atas
dapat disimpulkan bahwa kebijakan harga yang
ditetapkan oleh perusahaan, biasanya kebijakan
harga tersebut berlaku untuk sementara waktu saja
selama masa menguntungkan perusahaan. Oleh
karena itu perusahaan harus mengikuti
perkembangan harga dan situasi pasar. Unsur harga
tersebut dalam waktu tertentu dirubah atau tidak.
TUJUAN KEBIJAKAN HARGA
Pada umumnya perusahaan dalam mengadakan
kebijakan harga mempunyai beberapa tujuan. Tujuan
kebijakan harga tersebut dikemukakan sebagai
berikut Menurut Lamarto dalam bukunya
berjudul Strategi Pemasaran (2006:314),yaitu:
1. Berorientasi pada laba
2. Memaksimalkan laba
3. Mempertahankan atau meningkatkan pangsa pasar.
4. Menangkal persaingan.
MACAM-MACAM KEBIJAKAN HARGA