Anda di halaman 1dari 39

Kelompok 4

 Azhaar Almita Marliah


 Magintha Quatradilla
 Mutiara Noviyanti
 Nadia Trisnawati
 Salsabela Amalia
 Wanda Putri Pratama
Pertimbangan dan Pendekatan
Penetapan Harga
Harga adalah sejumlah
uang yang dibebankan atas
suatu produk atau jasa, selain
itu harga adalah jumlah dari
nilai uang yang ditukar
konsumen atas manfaat-
manfaat karena memiliki atau
menggunakan produk atau
jasa tersebut.
FAKTOR-FAKTOR YANG HARUS DIPERTIMBANGKAN
DALAM PENETAPAN HARGA

Ada 2 faktor yang harus di pertimbangkan


dalam penetapan harga :

1. Faktor- Faktor Internal

2. Faktor-Faktor Eksternal
1. Faktor-Faktor Internal
1. Tujuan pemasaran
Sebelum menetapkan harga, perusahaan seharusnya menentukan
strategi nya atas produk tersebut. Semakin jelas tujuan perusahan,
semakin mudah perusahaan menetapkan harga. Contoh tujuan :
bertahan hidup, memaksimali keuntungan masa sekarang,
kepemimipinan pangsa pasar, dan kepemimipinan mutu produk.
2. Strategi Marketing-Mix (Bauran Produk)
Keputusan mengenai harga harus dikoordinasikan dengan keputusan-
keputusan mengenai desain produk, distribusi dan promosi. Disini harga
merupakan faktor kunci penentuan posisi produk di pasar, desain produk,
dan berapa besarnya biaya yang diperlukan, selain itu juga menentukan
ciri-ciri produk yang akan ditawarkan.
3. Biaya
Perusahaan menetapkan suatu harga yang dapat menutup semua
biaya untuk memproduksi, mendistribusi dan menjual produk tersebut,
termasuk suatu tingkat laba yang wajar atas segala upayanya serta resiko
yang dihadapinya.

4. Pertimbangan Organisasi
Manajemen harus menetapkan siapa di dalam organisasi yang
bersangkutan yang bertanggung jawab atas penetapan harga. Mereka
yang juga turut mempengaruhi penetapan harga ialah manajer penjualan,
manajer produksi, manajer keuangan dan akuntan serta para wiraniaga.
2. Faktor-Faktor Eksternal

1. Pasar dan Permintaan


Sebelum menetapkan harga, pemasar harus memahami hubungan antara
harga dan permintaan terhadap produk atau jasa itu. Persepsi konsumen
mengenai harga dan nilai dimana konsumen lah yang akan menentukan tepat
tidaknya harga sebuah produk. Ketika menetapkan harga, perusahaan harus
memperhatikan pula persepsi konsumen terhadap harga, bagaimana persepsi
tersebut mempengaruhi keputusan pembelian konsumen dan juga penetapan
harga dalam berbagai jenis pasar.

2. Biaya, Harga dan Tawaran Pesaing


Seorang konsumen yang mempertimbangkan akan membeli sebuah produk,
akan mengevaluasi harga produk yang satu dengan produk sejenis lainnya, dan
membandingkan kualitas produk-produk itu. Oleh karena itu perusahaan dalam
memetapkan harga juga harus mengetahui harga dan mutu yang ditawarkan
masing-masing perusahaan pesaing.
3. Faktor-faktor Eksternal Lainnya
Faktor-faktor lain itu :
 pertama kondisi ekonomi seperti inflasi, boom, resesi, serta tingkat bunga,
mempengaruhi keputusan mengenai harga karena faktor-faktor tersebut
mempengaruhi biaya produksi sebuah produk dan persepsi konsumen
terhadap harga serta nilai produk itu.
 Kedua penjual-ulang, perusahaan harus menetapkan harga yang
dapat  memberikan laba yang wajar kepada penjual-ulang, meningkatkan
dukungan mereka, dan membantu mereka untuk menjual produk secara
efektif.
 Ketiga adalah pemerintah, dimana pemasar perlu
mengetahui  harga  dan   menjamin   bahwa   kebijakan   mereka dalam
penetapan harga tidak melanggar Undang-Undang.
PENDEKATAN-PENDEKATAN UMUM YANG
DIGUNAKAN DALAM PENETAPAN HARGA

Pendekatan-pendekatan yang digunakan dalam penetapan


harga ada 3 yaitu :

1. Penetapan Harga Berdasarkan


Biaya

2. Penetapan Harga Berdasarkan


Nilai

3. Penetapan Harga Berdasarkan


Persaingan
1. Penetapan Harga Berdasarkan Biaya

Dalam penetapan harga berdasarkan biaya terbagi menjadi


3 cara yaitu :
• Penetapan Harga Biaya-Plus (Cost-Plus Pricing Method)
Dalam metode ini, harga jual per unit ditentukan dengan menghitung jumlah
seluruh biaya per unit ditambah jumlah tertentu untuk menutup laba yang
dikehendaki pada unit tersebut. Rumus ; Biaya Total + Margin = Harga Jual
• Penetapan Harga Mark-Up (Mark-Up Pricing Method)
Penetapan harga mark-up ini hampir sama dengan penetapan harga biaya-plus,
hanya saja para pedagang atau perusahaan yang membeli barang-barang
dagangan akan menetukan harga jualnya setelah menambah harga beli dengan
sejumlah mark-up. Rumus ;  Harga Beli + Mark-Up = Harga Jual
• Penetapan Harga Break-Even (Break-Even Pricing)
Sebuah metode penetapan harga yang didasarkan pada permintaan pasar dan
masih mempertimbangkan biaya. Rumus; BEP : Total Biaya = Total Penerimaan
2. Penetapan Harga Berdasarkan Nilai

Pada metode ini perusahaan harus dapat meyakinkan


pembeli mengenai berbagai tawaran yang bersaing.
Perusahaan harus hati-hati dalam menetapkan harga,
dimana perusahaan dapat meminta pendapat pembeli
mengenai berapa mereka bersedia membayar untuk produk
yang sama di lingkungan yang berbeda. Dengan demikian
penjual dapat menetapkan harga hingga mencapai tingkat
nilai persepsi pembeli dan perusahaan juga tidak rugi.
3. Penetapan Harga Berdasarkan Persaingan

Dalam penetapan harga berdasarkan biaya terbagi


menjadi 2 cara yaitu :
• Penetapan harga menurut harga yang berlaku
Adalah menetapkan harga yang lebih didasarkan pada harga
harga pesaing yang ada dan bukan pada biaya perusahaan atau
pimpinan
• Penetapan harga dengan penawaran tertutup
Dengan menggunakan penetapan harga dengan penawaran
tertutup (atau penetapan harga tender), perusahaan
menetapkan harga produknya atas dasar bagaimana mereka
memprakirakan pesaing akan menetapkan produknya dan bukan
atas biaya atau permintaan terhadap produk mereka sendiri.
STRATEGI PENETAPAN HARGA
PRODUK BARU
Ada tiga macam strategi penetapan harga
produk baru, yaitu :

1. Skimming Pricing
Skimming pricing adalah cara menetapkan harga awal yang
tinggi ketika produk baru diluncurkan dan semakin lama
akan terus turun harganya. Strategi ini biasa digunakan oleh
perusahaan-perusahaan besar yang sudah memiliki brand,
dan positioning yang baik di masyarakat yang kemudian
mengeluarkan produk terbaru dengan strategi skimming.

Contoh smarthphone, handphone nokia, laptop, komputer,


dan lain sebagainya.
2. Penetration Pricing
Penetration Pricing merupakan
kebalikan dari skimming pricing.
penetration pricing adalah menentukan
harga awal yang rendah serendah-
rendahnya atau murah dengan tujuan
untuk penetrasi pasar dengan cepat
dan juga membangun loyalitas merek
dari pada konsumen. Strategi ini biasa
digunakan oleh perusahaan yang baru,
dan mengeluarkan produk baru pula.

Contoh : tarif layanan operator baru


three / 3, mie selera rakyat, so klin MB,
dan lain-lain.
3. Status Quo Pricing
Strategi ketiga merupakan
pertengahan dari kedua strategi
di atas. Status quo pricing adalah
stragtegi harga keadaan tetap,
atau yang sesuai dengan
persaingan. Artinya pembebanan
harga identik dengan atau sangat
mendekati dengan harga
pesaing. Untuk perusahaan kecil
harga yang sesuai dengan tingkat
persaingan menjadi jalan yang
teraman untuk kelangsungan
hidup produk jangka panjang.
 
STRATEGI PENETAPAN HARGA BAURAN PRODUK

Dalam strategi penetapan harga bauran produk


terdapat 5 strategi yaitu :

1. Penetapan Harga Lini Produk


Menetapkan perbedaan harga antara berbagai produk
dalam lini produk  berdasarkan pada perbedaan biaya
antara produk , penilaian pelanggan  atas sifat-sifat
yang berbeda dan harga pesaing.

2. Penetapan Harga Produk Pilihan


Penetapan harga produk  pilihan atau tambahan
bersama dengan produk utama.
3. Penetapan Harga Produk Terikat
Penetapan harga untuk produk yang harus dipergunakan
bersama dengan produk utama, seperti pisau silet untuk
alat pencukur dan film untuk kamera.

4. Penetapan Harga Produk Sampingan


Penetapan harga untuk produk sampingan agar harga
produk utama dapat lebih besaing.

5. Penetapan Harga Paket Produk


Menggabungkan beberapa produk  dan menawarkan paket
dengan harga lebih murah.
Strategi Penyesuaian Harga

Perusahaan-perusahaan biasanya
menyesuaikan harga dasar
mereka sehingga dapat
memperhitungkan berbagai
perbedaan pelanggan dan
perubahan situasi. menurut
Kotler dan Amstrong Strategi
penyesuaian harga ada enam
strategi yaitu:
1. Penetapan Harga Diskon dan
Pengurangan Harga

Penetapan Harga Diskon dan Pengurangan Harga adalah mengurangi harga


untuk menghargai pelanggan yang memberikan respons seperti membayar lebih
awal atau mempromosikan produk.
Bentuk dari harga diskon dan pengurangan harga bermacam-macam yaitu:
• Diskon tunai (cash discount) yakni pengurangan harga kepada pembeli yang
membayar tagihan mereka lebih awal.
• Diskon jumlah (quantity discount) adalah pengurangan harga bagi pembeli
yang membeli dalam jumlah besar.
• Diskon fungsional (functional discount) adalah pengurangan harga yang
ditawarkan oleh penjual kepada anggota-anggota saluran perdagangan yang
menjalankan fungsi-fungsi tertentu seperti menjual, menyimpan, dan
menyelenggarakan pelaporan.
• Diskon musiman (seasonal discount) adalah pengurangan harga bagi pembeli
yang membeli barang dagangan atau jasa di luar musiman.
2. Penetapan Harga
Tersegmentasi

Penetapan Harga Diskon dan Pengurangan


Harga adalah Menyesuaikan harga agar ada
perbedaan untuk pelanggan, produk, atau
lokasi. Dalam penetapan harga tersegmentasi,
perusahaan menjual barang atau jasa pada dua
atau lebih harga, walaupun perbedaan harga
tersebut tidak didasarkan pada perbedaan biaya.
3. Penetapan Harga
Psikologis
Penetapan Harga Psikologis adalah
Sebuah pendekatan penetapan harga
yang mempertimbangkan psikologi harga
dan tidak semata-mata harga ekonomi.
Aspek lain dari penetapan harga psikologi
adalah harga acuan. Harga acuan adalah
harga-harga yang lekat dibenak pembeli
dan mereka gunakan sebagai acuan ketika
melihat produk tertentu. Harga acuan bisa
dibentuk dengan mencatat harga-harga
sekarang, dengan mengingat harga-harga
masa lalu, atau mengkaji situasi
pembelian.
4. Penetapan Harga Promosi

Penetapan Harga Promosi


adalah Menetapkan harga produk
secara temporer di bawah daftar
harga dan kadang-kadang bahkan
di bawah biaya, untuk
meningkatkan penjualan jangka
pendek.
5. Penetapan Harga secara
geografis
Penetapan Harga secara geografis yaitu dengan Menyesuaikan harga untuk
memperhitungkan lokasi geografi pelanggan.
Empat strategi penetapan harga secara geografis yaitu:
• Penetapan harga FOB-asal (FOB-origin pricing), strategi penetapan harga dimana
barang-barang tidak dibayar biaya pengirimannya oleh penjual, pelanggan membayar
pengiriman dari pabrik ke tempat tujuan.
•  Penetapan harga terkirim (uniform-delivered pricing), strategi penetapan harga
berdasarkan geografis di mana perusahaan menetapkan harga plus biaya pengiriman
yang sama bagi semua pelanggan, tanpa membedakan lokasinya.
•  Penetapan harga zona (zone pricing), strategi penetapan harga bedasarkan geografi
dimana perusahaan menetapkan dua atau lebih zona. Seluruh pelanggan di zona yang
sama membayar harga total yang sama; semakin jauh zona, semakin tinggi harganya.
• Penetapan harga berdasarkan titik pangkal (basing-pont pricing), strategi penetapan
harga bedasarkan geografi dimana penjual menunjuk kota tertentu sebagai titik
pangkal dan membebani semua pelanggan biaya pengiriman dari kota itu ke lokasi
pelanggan, tidak peduli dari kota mana sebenarnya barang itu dikirimkan.
6. Penetapan Harga
Internasional

Penetapan Harga Internasional yaitu dengan


Menyesuaikan harga untuk pasar internasional.
Perusahaan yang memasarkan produk mereka
secara internasional harus memutuskan berapa
harga yang dikenakan  dalam negara di tempat
mereka beroperasi.
Perubahan Harga (Inflasi)
Inflasi adalah kenaikan tingkat harga barang dan
jasa secara umum dan terus-menerus dalam waktu
tertentu. Dari pengertian tersebut, apabila terjadi
kenaikan harga yang hanya bersifat sementara maka
kenaikan harga tersebut tidak dapat dikatakan inflasi.
Inflasi dikatakan terjadi jika proses kenaikan harga
berlangsung secara terus menerus dan saling
mempengaruhi.
Secara umum, perubahan harga adalah perbedaan
jumlah rupiah untuk memperoleh barang atau jasa
yang sama pada waktu yang berbeda dalam pasar
yang sama (masukan atau keluaran).
Karakteristik perubahan harga barang dan jasa, ada dua jenis
perubahan harga yaitu :

Suatu perubahan harga umum terjadi


apabila secara rata-rata harga seluruh
1. Perubahan Harga Secara barang dan jasa dalam suatu perekonomian
Umum mengalami perubahan. Kenaikan harga
secara keseluruhan disebut inflasi
(inflation), sedangkan penurunan harga
disebut deflasi (deflation).

Perubahan harga spesifik mengacu


2. Perubahan Harga Secara pada perubahan dalam harga barang
Spesifik (Khusus) atau jasa tertentu yang disebabkan
oleh perubahan harga dalam
permintaan dan penawaran.
Penyebab Perubahan Harga (Inflasi)

Penyebab terjadinya inflasi secara umum bisa dibedakan menjadi 2,


yaitu :
1. Demand-pull Inflation
Bertambahnya permintaan terhadap barang dan jasa menyebabkan
bertambahnya permintaan faktor‐faktor produksi. Meningkatnya permintaan
terhadap produksi menyebabkan harga faktor produksi meningkat. Jadi,
inflasi terjadi karena kenaikan dalam permintaan total sewaktu
perekonomian yang bersangkutan dalam situasi full employment. Inflasi
yang ditimbulkan oleh permintaan total yang berlebihan sehingga terjadi
perubahan pada tingkat harga dikenal dengan istilah demand pull inflation.
2. Cost-push Inflation
Inflasi ini terjadi akibat meningkatnya biaya produksi (input) sehingga
mengakibatkan harga produk-produk (output) yang dihasikan ikut naik.
Dampak Perubahan Harga (Inflasi)
1. Dampak Positif
Pengaruh positif inflasi terjadi apabila tingkat inflasi masih berada pada persentase
tingkat bunga kredit yang berlaku. Misalnya, pada saat itu tingkat bunga kredit
adalah 15% per tahun dan tingkat inflasi 5%. Bagi negara maju, inflasi seperti ini
akan mendorong kegiatan ekonomi dan pembangunan. Mengapa demikian? Hal ini
terjadi, karena para pengusaha/ wirausahawan di negara maju dapat memanfaatkan
kenaikan harga untuk berinvestasi, memproduksi, serta menjual barang dan jasa.

2. Dampak Negatif
– yang terlalu tinggi membawa dampak yang tidak sedikit terhadap perekonomian,
terutama tingkat kemakmuran masyarakat. Dampak inflasi tersebut, antara lain:
– Dampak inflasi terhadap pemerataan pendapatan
– Dampak inflasi terhadap output (hasil produksi)
– Mendorong penanaman modal spekulatif
Cara Mengatasi Perubahan Harga (Inflasi)
1. Kebijakan Moneter
Kebijakan moneter adalah tindakan yang dilakukan oleh Bank Indonesia
untuk mengurangi atau menambah jumlah uang beredar. Ketika jumlah
uang beredar terlalu berlebihan sehingga inflasi meningkat tajam, Bank
Indonesia akan segera menerapkan berbagai kebijakan moneter untuk
mengurangi peredaran uang.
2. Kebijakan Fiskal
Kebijakan fiskal adalah kebijakan yang berkaitan dengan penerimaan dan
pengeluaran pemerintah. Kebijakan fiskal yang dilakukan pemerintah
untuk mengurangi inflasi adalah dengan mengurangi pengeluaran
pemerintah, menaikkan tarif pajak dan mengadakan pinjaman pemerintah.
3. Kebijakan Non-Moneter dan Non-Fiskal
Selain kebijakan moneter dan kebijakan fiskal, pemerintah melakukan
kebijakan non-moneter/ non-fiskal dengan tiga cara, yaitu menaikkan hasil
produksi, menstabilkan upah (gaji), dan pengamanan harga, serta distribusi
KEBIJAKAN PUBLIK DAN PENETAPAN
HARGA
“Kebijakan harga adalah suatu keputusan-
keputusan mengenai harga-harga yang akan diikuti
untuk suatu jangka tertentu”. Dari uraian di atas
dapat disimpulkan bahwa kebijakan harga yang
ditetapkan oleh perusahaan, biasanya kebijakan
harga tersebut berlaku untuk sementara waktu saja
selama masa menguntungkan perusahaan. Oleh
karena itu perusahaan harus mengikuti
perkembangan harga dan situasi pasar. Unsur harga
tersebut dalam waktu tertentu dirubah atau tidak.
TUJUAN KEBIJAKAN HARGA
Pada umumnya perusahaan dalam mengadakan
kebijakan harga mempunyai beberapa tujuan. Tujuan
kebijakan harga tersebut dikemukakan sebagai
berikut Menurut Lamarto dalam bukunya
berjudul Strategi Pemasaran (2006:314),yaitu:
1. Berorientasi pada laba
2. Memaksimalkan laba
3. Mempertahankan atau meningkatkan pangsa pasar.
4. Menangkal persaingan.
MACAM-MACAM KEBIJAKAN HARGA

• Potongan dan kelonggaran (discount and


allowance)
• Strategi penetapan-penetapan harga geografis
• Strategi harga tunggal dan strategi harga variabel
• Penetapan harga unit (unit pricing)
• Strategi lini harga (price lining)
• Penetapan harga psikologis
• Penetapan harga dimasa inflasi
SOAL :
1. Sebutkan faktor internal yang harus di pertimbangkan
dalam penetapan harga, kecuali...
a. Tujuan Pemasaran
b. Pasar dan Permintaan.
c. Marketing Mix
d. Biaya

2. Ada 3 cara penetapan harga berdasarkan biaya, mana yang


bukan merupakan penetapan harga biaya...
a. Penetapan Harga Biaya-plus
b. Penetapan Biaya Mark-up
c. Penetapan Harga Break-even
d. Penetapan Harga Jualan.
3. Penetapan harga berdasarkan persaingan ada 2 cara, yaitu...
a. Penetapan harga menurut harga yang berlaku dan dengan penawaran
tertutup.
b. Dengan pengurangan harga
c. Penawaran biaya tanggungan
d. Strategi produk baru

4. Skimming Pricing adalah...


e. Strategi yang membuat harga naik
f. Strategi yang menetapkan harga tinggi pada suatu produk baru untuk
memperoleh laba.
g. Strategi yang menetapkan bunga untuk suatu produk
h. Strategi yang efektif
5. Tujuan strategi skimming pricing adalah...
a. Untuk menutup biaya promosi, riset dan pengembangan
secepat mungkin.
b. Untuk menutup biaya saja
c. Untuk melayani biaya admin
d. Untuk menutup biaya promosi saja
 
6. Yang bukan perbedaan penetapan harga lini produk
adalah...
e. Biaya antar produk
f. Penilaian pelanggan
g. Harga pesaing
h. Barang dan Jasa.
7. Pengurangan harga bagi pembeli yang membayar tagihan tepat waktu itu adalah
pengertian dari..
a. Diskon tunai
b. Diskon pembelian banyak
c. Diskon fungsional
d. Diskon musiman

8. Manakah strategi penetapan harga produk...


e. Penetapan harga lini produk
f. Penetapan harga produk pilihan
g. Penetapan harga produk terkait
h. Semua jawaban benar.

9. Apa saja yang bukan penetapan harga berdasarkan geografik...


i. Penetapan harga dengan ongkos kirim seragam.
j. Penetapan harga berdasarkan zona
k. Penetapan harga berdasarkan pangkalan
l. Penetapan harga pengumutan
10. Dalam karakteristik perantara manajemen harus memutuskan...
a. Memiliki pasar-pasar sasaran yang lain.
b. Tenaga penjualan
c. Memiliki keuangan
d. Menggunakan tenaga kerja

11. Salah satu komponen kunci dari sebuah strategi adalah...


e. Strategi awal
f. Target konsumen.
g. Strategi mix
h. Target market

12. Aturan perusahaan terpenting adalah pada...


i. Tingkat perusahaan
j. Tingkat korporat
k. Tingkat karyawan
l. Tingkat pasar dan produk.

Anda mungkin juga menyukai