Anda di halaman 1dari 31

PENCATATAN DAN

PELAPORAN SERTA SISTEM


RUJUKAN DI KOMUNITAS
ASUHAN KEBIDANAN KOMUNITAS
27 April 2020
Irma Mulyani
Latar Belakang
Pelayanan kesehatan di masyarakat dilakukan melalui kegiatan
pengawasan, pengendalian, dan penilaian yang meliputi
pencatatan, pelaporan, monitoring, dan evaluasi. Pencatatan dan
pelaporan adalah indikator keberhasilan suatu kegiatan.
Lanjutan
•  Tanpa adanya pencatatan dan pelaporan, kegiatan atau
program apapun yang dilaksanakan tidak akan terlihat
wujudnya. 
• Output dari pencatatan dan pelaporan ini adalah sebuah data
dan informasi yang berharga serta bernilai bila menggunakan
metode yang tepatdan benar.
Lanjutan
•  Jadi data dan informasi ini merupakan sebuah unsur
terpenting dalam sebuah organisasi, karena data dan
informasilah yang berbicara tentang keberhasilan atau
perkembangan organisasi tersebut.
• Pencatatan dan pelaporan yang dilakukan oleh bidan di
komunitas mengacu kepada Sistem Pencatatan dan Pelaporan
Terpadu Puskesmas (SP2TP) yang disyahkan dengan Keputusan
Menteri Kesehatan No. 63/Menkes/II/1981 dan Keputusan
Direktur Jenderal Pembinaan kesehatan Masyarakat No.
590/BM/DJ/Info/V/1996
• Tersedianya data dan informasi yang akurat, tepat waktu dab
mutakhir secara periodik dan teratur untuk pengelolaa
kesehatan masyarakat melalui puskesmas di berbagai tingkat
administrasi.SP2TP bertujuan agar semua hasil kegiatan
puskesmas (didalam dan diluar gedung)dapat dicatat serta
dilaporkan kejenjang selanjutnya sesuai dengan kebutuhan
secara benar, berkala dan teratur, guna menunjang pengelolan
upaya kesehatan masyarakat
Pengertian Pencatatan Dan Pelaporan
Pencatatan (recording) dan pelaporan (reporting) berpedoman kepada
sistem pencatatan dan pelaporan terpadu puskesmas (SP2TP). Beberapa
pengertian dasar dari SP2TP menurut depkes RI (1992) adalah sebagai
berikut :
• Sistem pencatatan dan pelaporan terpadu puskesmas adalah kegiatan
pencatatan dan pelaporan data umum, sarana, tenaga dan upaya
pelayanan kesehatan di puskesmas termasuk puskesmas pembantu,
yang ditetapkan melalui surat keputusan Menteri Kesehatan RI
No.63/Menkes/SK/II/1981.
• Sistem adalah satu kesatuan yang terdiri atas beberapa komponen
yang saling berkaitan, berintegrasi dan mempunyai tujuan tertentu.
• Terpadu merupakan gabungan dari berbagai macam kegiatan
pelayanan kesehatan puskesmas, untuk menghindari adanya
pencatatan dan pelaporan lain yang dapat memperberat beban kerja
petugas puskesmas.
Tujuan Pencatatan Dan
Pelaporan
• Tujuan Umum
Sistem Pencatatan dan Pelaporan Terpadu Puskesmas (SP2TP)
bertujuan agar semua hasil kegiatan puskesmas (di dalam dan di
luar gedung) dapat dicatat serta dilaporkan ke jenjang
selanjutnya sesuai dengan kebutuhan secara benar, berkala, dan
teratur, guna menunjang pengelolaan upaya kesehatan
masyarakat. Pengelolaan SP2TP di kabupaten berau masih
terkendala dengan rendahnya kelengkapan dan ketepatan waktu
penyampaian laporan SP2TP ke Dinas Kesehatan.
Tujuan Khusus
• Tercatatnya semua data hasil kegiatan puskesmas sesuai
kebutuhan secara benar, berkelanjutan, dan teratur.
• Terlaporkannya data ke jenjang administrasi berikutnya sesuai
kebutuhan dengan menggunakan format yang telah
ditetapkan secara benar, berkelanjutan, dan teratur.
Manfaat Dari Pencatatan Dan
Pelaporan
Manfaat pencatatan dan pelaporan antara lain :
• Memudahkan dalam mengelola informasi kegiatan di tingkat pusat, provinsi, dan
kabupaten/kota
• Memudahkan dalam memperoleh data untuk perencanaan dalam rangka
pengembangan tenaga kesehatan
• Memudahkan dalam melakukan pembinaan tenaga kesehatan
• Memudahkan dalam melakukan evaluasi hasil
• Manfaat pencatatan
• Memberikan informasi tentang keadaan masalah / kegiatan
• Sebagai bahan bukti dari suatu kegiatan / peristiwa
• Bahan proses belajar dan bahan penelitian
• Sebagai pertanggung jawaban
• Bahan pembuatan laporan
• Perencanaan,pelaksanaan, dan evaluasi
• Bukti hukum
• Alat komunikasi dalam pnyampaian pesan serta menggigatkan kegiatan peristiwa
khusus
Batasan Dari Pencatatan Dan
Pelaporan
Batasan dari pencatatan dan pelaporan kegiatan adalah sebagai
berikut :
• Pencatatan dan pelaporan penyelenggaraan tiap kegiatan bagi
tenaga kesehatan adalah melakukan pencatatan data
penyelenggaraan tiap kegiatan bagi tenaga kesehatan dan
melaporkan data tersebut kepada instansi yang berwenang
beruapa laporan lengkap pelaksanaan kegiatan dengan
menggunakan format yang ditetapkan.
• Pencatatan dan pelaporan rekapitulasi kegiatan tiap triwulan
adalah melakukan pencatatan data pada semua kegiatan dalam
satu triwulan berjalan dan melaporkan data tersebut dalam
bentuk rekapitulasi kegiatan triwulan kepada instansi yang
berwenang dengan menggunakan format yang ditetapkan.
Lanjutan
• Pencatatan dan pelaporan rekapitulasi kegiatan yang
diselenggarakan setiap triwulan dan tiap tahun adalah
pencatatan data untuk semua kegiatan dalam satu triwulan
dan satu tahun berjalan serta melaporkan data tersebut dalam
bentuk rekapitulasi data kegiatan triwulan dan tahunan
kepada instansi yang berwenang dengan menggunakan format
yang telah ditetapkan.
Ruang Lingkup Pencatatan dan
Pelaporan
Ruang lingkup pencatatan dan pelaporan, meliputi jenis data
yang dikumpulkan, dicatat, dan dilaporkan puskesmas. Jenis data
tersebut mencakup :
• Umum dan demografi
• Sarana fisik
• Ketenagaan
• Kegiatan pokok yang dilakukan di dalam dan di luar gedung
Contoh
Penduduk Sekolah Jumlah murid SD Dukun Toma Kader Fasilitas
kesehatan

L P Tot Uks Non- Kelas Kelas Terlat Tidak Terlat Aktif Bps B
al uks I-iv Vi ih terlati ih K
h I
A

Des
a

D
Keterangan :
PP : Perpipaan
SA : Sumur Artesis
PAH : penampungan air hujan
PMA : penampungan mata air
SPT DK : sumur pompa tangan dangkal
SPT DL : sumur pompa tangan dalam
SGL : sumur gali
SPAL : Sarana pembuangan sampah
Pengelolaan Pencatatan
Semua kegiatan pokok baik didalam maupun diluar gedung
puskesmas, puskesmas pembantu, dan bidan di desa harus
dicatat. Untuk memudahkan dapat menggunakan formulir
standar yang telah ditetapkan dalam SP2TP. Jenis formulir standar
yang digunakan dalam pencatatan adalah sebagai berikut :
• Rekam kesehatan keluarga (RKK)
• Kartu rawat jalan
• Kartu indeks penyakit
• Kartu ibu
• Kartu anak
• KMS balita, anak sekolah
• KMS ibu hamil
• KMS usia lanjut
• Register
Lanjutan
• Nomor indeks pengunjung puskesmas
• Rawat jalan
• Register kunjungan
• Register rawat inap
• Register KIA dan KB
• Register kohort ibu dan balita
• Register deteksi dini tumbuh kembang dan gizi
• Register penimbangan batita
• Register imunisasi
• Register gizi
• Register kapsul beryodiu
• Register anak sekolah
• Sensus harian: kunjungan, kegiatan KIA, imunisasi, dan penyaki
Mekanisme Pencatatan
Pencatatan dapat dilakukan di dalam dan diluar gedung. Di dalam
gedung, loket memegang peranan penting bagi seorang pasien
yang berkunjung pertama kali atau yang melakukan kunjungan
ulang dan dapat Kartu Tanda Pengenal . kemudian pasien
disalurkan pada unit pelayanan yang akan dituju. Apabila diluar
gedung pasien dicatat dalam register dengan pelayanan yang
diterima. Mekanisme pencatatan dipuskesmas dapat
digambarkan melalui berikut
Pengelolaan Pelaporan
Sesuai dengan Keputusan Direktur Jendral Pembinaan Kesehatan
masyarakat No.590/BM/DJ/Info/Info/96, pelaporan puskesmas
menggunakan tahun kalender yaitu dari bulan Januari sampai
dengan Desember dalam tahun yang sama. Formuler pelaporan
dikembangkan sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan/beban
kerja di puskesmas.
Lanjutan
• Formulir Laporan dari Puskesmas ke Dati II
• Laporan Bulanan
• Data Kesakitan (LB 1)
• Data obat-obatan (LB 2)
• Data kegiatan gizi, KIA/KB, dan imunisasi termasuk
pengamatan penyakit menular (LB 3)
Lanjutan
• Laporan Sentinel
• Berikuta adalah bentuk laporan sentinel.
• Laporan bulan sentinel (LB 1S)
• Lapotan yang memuat data penderita penyakit yang dapat
dicegah dengan imunisasi (PD31), penyakit infeksi saluran
pernafasan akut (ISPA). Dan diare, menurut umur dan status
imunisasi. Puskesmas yang memuat LB 1S adalah puskesmas
yang ditunjukyaitu satu puskesmas dari setiap DATI II dengan
periode laporan bulan serta dilaporkan ke dinas kesehatan
DATI II, Dinas kesehatan DATI I dan pusat (Ditjen PPM dan
PLP).
Lanjutan
• Laporan bulanan sentinel (LB 2S)
• Dalam laporan ini memuat data KIA, gizi, tetanus neonatorum,
dan penyakit akibat kerja. Laporan bulanan sentinel hanya
diperuntukkan bagi piskesmas rawat inap. Laporan ini
dilaporkan ke dinas kesehatan DATI I<>
Lanjutan
• Laporan Tahunan
• Laporan tahunan meliputi :
• Data dasar puskesmas (LT-1)
• Data kepegawaian (LT-2)
• Data peralatan (LT-3)
Alur Laporan
Laporan Dati Iidikirimkan ke Dinas Kesehatan Dati 1 dan Kanwil
Departemen Kesehatan Provinsi serta Pusat (Ditjen Pembinaan
Kesehatan Masyarakat) dalam bentuk rekapitulasi dari laporan
SP2TP. Laporan tersebut meliputi :
• Laporan Triwulan
• Hasil entri data / rekapitulasi laporan LB1
• Hasil entri data / rekapitulasi laporan LB2
• Hasil entri data / rekapitulasi laporan LB3
• Hasil entri data / rekapitulasi laporan LB4
Lanjutan
• Laporan Tahunan
• Hasil entri data / rekapitulasi laporan LT-1
• Hasil entri data / rekapitulasi laporan LT-2
• Hasil entri data / rekapitulasi laporan LT-3
Frekuensi Laporan
Laporan Triwulan
• Laporan triwulan dikirim paling lambat tanggal 20 bulan
berikutnya dari triwulan yang dimaksud (contoh : laporan
triwulan pertama tanggal 20 April 2009, maka laporan
triwulan berikutnya adalah tanggal 20 Mei 2009). Laporan ini
diberikan kepada dinas-dinas terkait di bawah ini
• Kepala Dinas Kesehatan Dati I
• Kepala Kantor Wilayah Depkes Provinsi
• Depkes RI Cq Ditjen Binkesmas
Laporan Tahunan

Laporan tahunan dikirim paling lambat akhir bulan Februari di


tahun berikutnya dan diberikan kepada dinas-dinas terkait
berikut ini
• Kepala Dinas Kesehatan Dati I
• Kepala Kantor Wilayah Depkes Provinsi
• Depkes RI Cq Ditjen Binkesmas
Mekanisme Pelaporan
Tingkat puskesmas
• Laporan dari puskesmas pembantu dan bidan di desa
disampaikan ke pelaksana kegiatan di puskesmas
• Pelaksana pelaksana merekapitulasi yang dicatat baik didalam
maupun diluar gedung serta laporan yang diterima dari
puskesmas ppembantu dan bidan di desa.
• Hasil rekapitulasi pelaksanaan kegiatan dimasukkan ke
formulir laporan sebanyak dua rangkap, untuk disampaikan
kepada koordinator SP2TP
• Hasil rekapitulasi pelaksanaan kegiatan diolah dan
dimanfaatkan untuk tindak lanjut yang diperlukan untuk
meningkatkan kinerja kegiatan.
Lanjutan
• Tingkat Dati II
• Pengolahan data SP2TP di Dati II menggunakan perangkat
lunak yang ditetapkan oleh depkes
• Laporan SP2TP dari puskesmas yang diterima dinas kesehatan
Dati II disampaikan kepada pelaksana SP2TP untuk
direkapitulasi / entri data.
• Hasil rekapitulasi dikoreksi, diolah, serta dimanfaatkan sebagai
bahan untuk umpan balik, bimbingan teknis ke p[uskesmas
dan tindak lanjut untuk meningkat kinerja program.
• Hasil rekapitulasi data setiap 3 bualn dibuta dalam rangkap 3
(dalam bentuk soft file) untuk dikirimkan ke dinas kesehatan
Dati I, kanwil depkes Provinsi dan Deoartemen Kesehatan.
Lanjutan
• Tingkat Dati I
• Pengolahan dan pemanfaatan data SP@TP di dati I
mempergunakan perangkat lunak sama dengan Dati II
• Laporan dari dinkes Dati II, diterima oleh dinas kesehatan Dati
I dan Kanwil I dalam bentuk soft file dikompilasi /
direkapitulasi.
• Hasil rekapitulasi disampaikan ke pengelola program dati I
untuk diolah dan dimanfaatkan serta dilakukan tindak lanjut,
bimbingan dan pengendalian.
• Tingkat Pusat
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai