AN SIMPLISIA
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
ANGGOTA KELOMPOK :
1. NUR YANI KHAIRUNNISAK (201710410311001)
2. NAFILAH RAMADHANI MANAN (201710410311004)
3. GALUH PRAKASIWI (201710410311007)
4. IKE LAILI AGUSTIN UMAROH (201710410311021)
5. ILHAM AGUSTA (201710410311022)
6. SITI MUJIATI (201710410311034)
SIMPLISIA
Simplisia adalah bahan alamiah yang digunakan sebagai obat dan belum mengalami pengolahan apapu
n. Simplisia dapat berupa simplisia nabati, simplisia Hewani dan simplisia pelikan atau mineral.
1. Simplisia nabati, adalah simplisia yang berupa tanaman utuh, bagian tanaman atau eksudat tanaman.
2. Simplisia hewani, adalah simplisia yang berupa hewan utuh, bagian hewan atau zat-zat berguna yang diha
silkan oleh hewan dan belum berupa zat kimia mumi.
3. Simplisia pelikan atau mineral, adalah simplisia yang berupa bahan pelikan atau mineral yang belum diola
h atau telah diolah dengan cara sederhana dan belum berupa zat kimia mumi.
Untuk menjamin keseragaman senyawa aktif, keamanan maupun kegunaannya, maka simplisia harus memenu
hi persyaratan, antara lain :
4. Bahan baku simplisia
5. Proses pembuatan simplisia termasuk cara penyimpanan bahan baku simplisia
6. Cara pengepakan dan penyimpanan simplisia
1. WAKTU PANEN
Waktu panen sangat erat hubugannya dengan
Keseragaman umur pada saat panen, lingkungan temp pembentukan senyawa aktif di dalam bagian tanaman
at tumbuh dan jenis yang benar dapat ditentukan dan diatur s yang akan dipanen. Waktu panen yang tepat adalah
esuai dengan tujuan untuk memperoleh mutu simplisia yang pada saat bagian tanaman tersebut mengandung
seragam. Ada beberapa cara untuk meningkatkan mutu simpli
senyawa aktif dalam jumlah terbesar. Senyawa aktif
sia yaitu :
terbentuk secara maksimal di dalam bagian tanaman
1. Bibit dipilih untuk mendapatkan tanaman unggul, sehing
atau tanaman pada umur tertentu.
ga simplisia yang dihasilkan memiliki kandungan senyaw
Disamping waktu panen yang berkaitan dengan
a aktif yang tinggi
umur tanaman, diperhatiakn juga untuk waktu panen
2. Pengolahan tanah, pemeliharaan, pemupukan dan perli
dalam sehari. Contoh simplisia yang mengandung
ndungan tanaman dilakukan baik
minyak atsiri lebih baik dipanen pada pagi hari. Jadi
perlu diperhatikan juga untuk menentukan waktu
Kadar senyawa aktif dalam suatu simplisia akan berbeda-bed panen dalam sehari karena berhubungan dengan
a. Hal ini bergantung pada :
stabilitas kimiawi dan fisik senyawa aktif dalam
3. Bagian tanaman yang digunakan simplisia terhadap sinar matahari.
4. Umur tanaman atau bagian tanaman pada saat panen
5. Waktu panen
6. Lingkungan tempat tumbuh
Secara garis besar, pedoman panen sebagai berikut :
Tanaman yang pada saat panen diambil bijinya yang telah tua. Pengambilan biji ditandai dengan mengeringnya buah. Ada
juga yang pemetikannya dilakukan sebelum kering benar, yaitu sebelum buah pecah secara alami dan biji terlempar jauh.
Tanaman yang pada saat panen diambil buahnya, waktu pengambilan sering dihubungkan dengan tingkat kematangannya,
yang ditandai dengan terjadinya perubahan pada buah tersebut. Seperti perubahan tingkat kekerasan, perubahan warna, kadar
air buah, dan perubahan bentuk buah.
Tanaman yang pada saat panen diambil daun pucuknya, pengambilan dilakukan pada saat tanaman mengalami perubahan
pertumbuhan dari vegetatif ke generatif. Pada saat itu penumpukkan senyawa aktif dalam kondisi tinggi, sehingga mempunyai
mutu yang baik.
Taanaman yang pada saat dipanen diambil daun yang telah tua, daun yang diambil dipilih yang telah membuka sempuma dan
terletak di bagian cabang atau batang yang menerima sinar matahari sempurna. Pada daun tersebut terjadi kegiatan asimilasi
yang sempurna.
Tanaman yang pada saat panen diambil kulit batang, pengambilan dilakukan pada saat tanaman telah cukup umur. Agar pada
saat pengambilan tidak mengganggu pertumbuhan, sebaiknya dilakukan pada musim yang menguntungkan pertumbuhan antara
lain menjelang musim kemarau.
Tanaman yang pada saat panen diambil umbi lapis, pengambilan dilakukan pada saat umbi mencapai besar maksimal dan
pertumbuhan pada bagian diatas tanah berhenti.
Tanaman yang pada saat panen diambil rimpangnya, pengambilan dilakukan pada musing kering dengan tanda-tanda
mengeringnya bagian atas tanaman. Dalam keadaan ini rimpang dalam keadaan besar maksimum.
SIMPLISIA DAUN
SIMPLISIA KAYU
Simplisia : Sappan Liqnum
Keluarga : Caesalpiniaceae
Bagian yang digunakan : Kayu tanaman Caesalpinia sappan L.
Pengumpulan bahan :.Batang tumbuhan yang telah berumur 1-2 tahun ditebang.
Khasiat : Diare, batuk darah pada TBC, berak darah, luka berdarah, memar berdarah.
RHIZOMA
Pencucian : Daun-daun yang telah Pencucian : akar dicuci bersih dengan air bersih
dikumpulkan dicuci bersih dengan air bersih sampai bersih.
sampai bersih.
Sortir basah : memisahkan bahan bahan asing Sortir basah : memisahkan bahan bahan asing
pada batang atau bagian yang tidak digunakan atau bagian yang tidak digunakan agar tidak
agar tidak mengganggu pada proses selanjutnya. mengganggu pada proses selaanjutnya.
Pencucian : batang dicuci bersih dengan air bersih Pencucian : Potongan-potongan batang dicuci
sampai bersih. bersih dengan air bersih sampai bersih
Sortir basah : memisahkan bahan bahan asing pada bunga yang tidak digunakan agar tidak
mengganggu pada proses selanjutnya.
Sortir basah : memisahkan bahan bahan asing seperti buah yang jelek dan bagian yang tidak
digunakan agar tidak mengganggu pada proses selanjutnya.
Pencucian : buah yang telah dikumpulkan dicuci bersih dengan air bersih sampai bersih.
Sortir basah : memisahkan bahan bahan asing pada rimpang yang tidak digunakan agar tidak
mengganggu pada proses selanjutnya.
b. Pengeringan Buatan
Kerugian yang mungkin terjadi jika melakukan pengeringan dengan sinar
matahari dapat diatasi jika melakukan pengeringan buatan, yaitu dengan
menggunakan suatu alat atau mesin pengering yang suhu kelembaban,
tekanan dan aliran udaranya dapat diatur.
• Daun : Melaleuca
Perajangan :
untuk tujuan mendapatkan minyak atsiri yang tinggi bentuk irisan sebaiknya adalah
membujur (split) dan jika ingin bahan lebih cepat kering bentuk irisan sebaiknya me-lintang
(slice) ,perajangan dapat dilakukan secara manual dengan pisau yang tajam yang terbuat
dari stanlees .
Pengeringan :
Daun-daun yang telah bersih dikeringkan dengan alas tikar atau alas lain yang berlobang-
lobang. Daun-daun tersebut dikeringkan di tempat yang teduli dengan cara diangin-
anginkan dan secara berkala daun-daun tersebut dibolak-balik sehingga dapat membantu
pengeringannya ,setelah kering disimpan.
• akar : Glycyrrhiza radix
Perajangan :
Di Potongan-potongan pendek dapat dilakukan dengan cara manual
menggunakan pisau yang tajam terbuat dari stanlees secara tipis tipis
dengan ukuran yang dikehendaki.
Pengeringan :
Bahan simplisia dapat dikeringkan pada sinar Matahari hingga kering
• Kulit batang : burmannii cortex
Perajangan :
Perajangan dapat dilakukan dengan mengupas kulit batangnya .
Pengikisan dilakukan dengan pisau yang tajam. Pengikisan dapat juga
dengan alat mekanis yang bekerja seperi mesin serut papan (ketam).
Pengeringan :
kulit kayu manis langsung dikeringkan dengan sinar matahari selama 2 –
3 hari atau dengan menggunakan alat pengering. Selama proses
pengeringan, kulit kayu manis akan menggulung secara alami. Kulit
dinyatakan kering kalau bobotnya sudah susut sekitar 50%.
•Kayu : secang
Perajangan :
Potongan-potongan batang atau cabang yang telah bersih dan bebas dari sisa-sisa air cucian
dikupas kulitnya. Batang atau cabang yang telah terkupas dipotong-potong hingga terjadi
potongan-potongan kecil-kecil ,Dapat juga batang atau cabang yang telah dikupas kulit
(gelam)nya tadi diketam (diserut) membujur.
Pengeringan :
Bahan simplisia dapat dikeringkan pada sinar Matahari hingga kering
• Bunga : Cengkeh
Perajangan :
Perajangan dapat dilakukan dengan mesin perontokan bunga cengkeh
Pengeringan :
Untuk bahan berupa bunga hanya diangin – anginkan ditempat yang teduh
bunga cengkeh diletakkan di atas tikar pandan atau di atas rak dan jika
menggunakan oven maka suhu diatur rendah sekitar 25 – 35°C.
• Buah/Biji : kapulaga
Perajangan :
Rajang dengan menggunakan alat mesin perajang atau secara manual. Arah rajang searah dan tebal
kurang lebih 5mm atau sesuai keinginan yang dibutuhkan.
Pengeringan :
Buah yang sudah dipisahkan dari gagang-gagangnya tersebut selanjutnya dijemur di panas matahari
atau dengan uap belerang bakar (SO2).
• Rhizoma : Languas Galangae Rhizoma
Perajangan :
Rimpang-rimpang yang telah bersih dan bebas dari sisa-sisa air cucian kemudian dipotong-
potong melintang sepanjang 5 cm sampai 6 cm. Kemudian dibelah memanjang dengan
ketebalan antara 1% cm sampai 3 cm.
Pengeringan :
dikeringkan di atas tikar di panas matahari dengan alas tikar atau alas lain yang berlubang-
lubang
F. Sortasi kering
Prinsip kegiatan sortasi kering sama dengan s
ortasi basah, namun dilakukan terhadap simpli
sia sebelum dikemas. Sortasi kering bertujuan
untuk memisahkan bahan-bahan asing dan si
mplisia yang belum kering benar. Kegiatan ini
dilakukan untuk menjamin bahwa simplisia be
nar-benar bebas dari bahan asing. Kegiatan in
i dilakukan secara manual. Simplisia yang tela
h bersih dari bahan asing terkadang untuk tuju
an tertentu (misalnya untuk memenuhi standar
mutu tertentu) masih diperlukan grading atau p
emisahan menurut ukuran, sehingga diperoleh
simplisia dengan ukuran seragam.
G. Pengemasan dan Pemberian Label
Berikut ini adalah persyaratan bahan pengem
Pengepakan atau pengemasan si as, antara lain:
mplisia sangat berpengaruh terhadap m
1. Bersifat inert (netral), yaitu tidak bereaks
utu terkait dengan proses pengangkutan
i dengan simplisia yang dpat berakibat te
(distribusi) dan penyimpanan simplisia.
rjadinya perubahan bau, warna, rasa, ka
Kegiatan ini bertujuan untuk melindungi
dar air, dan kandungan senyawa aktifnya
simplisia saat pengangkutan, distribusi,
dan penyimpanan dari gangguan luar, se 2. Mampu mencegah terjadinya kerusakan
perti suhu, kelembapan, cahaya, pence mekanis dan fisiologis
maran mikroba, dan adanya serangga at 3. Mudah digunakan, tidak terlalu berat, da
au hewan lainnya. Bahan pengemas har n harganya relatif murah
us kedap air dan udara, serta dapat meli Setelah simplisia dikemas dalam wadah atau
ndungi simplisia dari berbagai ganggua kemasan, maka dapat dilakukan pemberian l
n. Untuk jenis simplisia tertentu dapat di abel atau etiket. Label tersebut harus menunj
simpan dalam kain katun atau karung ya ukkan informasi simplisia yang jelas, meliputi
ng terbuat dari bahan plastik, jerami, ata nama ilmiah tanaman obat, asal bahan (lokas
u goni. i budidaya), tanggal panen, dan tanggal simp
an, berat simplisia, dan status kualitas bahan.
H. Penyimpanan
1. Cahaya. Sinar dengan panjang gelombang tertentu dapat mempengaruhi mutu simplisia secara fisik dan
kimiawi.
2. Reaksi kimiawi internal. Terjadinya perubahan kimia simplisia karena proses fermentasi, polimerisasi, da
n autooksidasi
3. Oksidasi. Oksigen dari udara dapat menyebabkan terjadinya oksidasi pada senyawa aktif dalam simplisi
a sehingga kualitasnya menurun
4. Dehidrasi. Bila kelembapan di luar lebih rendah daripada di dalam simplisia, maka akan terjadi proses ke
hilangan air yang disebut shrinkage
5. Absorpsi air Simplisia yang bersifat higroskopis dapat menyerap air dari lingkungan sekitarnya
6. Kontaminasi. Sumber kontaminan utama berupa debu, pasir, kotoran, dan bahan asing (tumpahan minya
k, organ binatang, dan fragmen wadah)
7. Serangga. Serangga dapat menimbulkan kerusakan dan mengotori simplisia dalam bentuk larva, imago,
dan sisa-sisa metamorfosis (kulit telur, kerangka yang telah usang, dan lain-lain)
8. Kapang. Bila kadar air simplisia masih tinggi, maka akan mudah ditumbuhi kapang, jamur, ragi, dan jasa
d renik lain yang dapat menguraikan senyawa aktif atau menghasilkan aflatoksin yang membahayakan k
onsumen
Simplisia daun
Sortasi kering : memisahkan bahan-bahan asing dan simplisia daun kayu putih yang belum kering benar. Kegiatan ini di
lakukan untuk menjamin bahwa simplisia daun kayu putih benar-benar bebas dari bahan asing.
Simplisia bunga
Sortasi kering : memisahkan bahan-bahan asing dan simplisia bunga cengkeh yang belum kering benar. Kegiatan ini dilak
ukan untuk menjamin bahwa simplisia bunga cengkeh benar-benar bebas dari bahan asing.
Simplisia kayu
Sortasi kering : memisahkan bahan-bahan asing dan simplisia kayu secang yang belum kering b
enar. Kegiatan ini dilakukan untuk menjamin bahwa simplisia kayu secang benar-benar bebas da
ri bahan asing.
Sortasi kering : memisahkan bahan-bahan asing dan simplisia akar manis yang belum kering benar. Kegiatan ini dilakukan untu
k menjamin bahwa simplisia akar manis benar-benar bebas dari bahan asing.
Simplisia buah
Sortasi kering : memisahkan bahan-bahan asing dan simplisia buah kapulaga yang belum kering benar. Kegiatan ini dilakukan
untuk menjamin bahwa simplisia buah kapulaga benar-benar bebas dari bahan asing.
Simplisia rimpang
Sortasi kering : memisahkan bahan-bahan asing dan simplisia rimpang lengkuas yang belum kering benar. Kegiatan ini dilakuk
an untuk menjamin bahwa simplisia rimpang lengkuas benar-benar bebas dari bahan asing.