Anda di halaman 1dari 19

Instrumen Penelitian

Djunizar Djamaludin., S.Kep., Ns.,


M.S
PSIK FK Universitas Malahayati
DEFINISI
 Instrumen pengumpulan data adalah
alat bantu yang dipilih dan digunakan
oleh peneliti dalam kegiatannya
mengumpulkan agar kegiatan tersebut
menjadi sistematis dan dipermudah
olehnya (Arikunto,2000)
 Alat ukur yang digunakan untuk
mendapatkan informasi kuantitatif
tentang variasi karakteristik variabel
secara objektif (Hadjar, 1996)
Instrumen yang digunakan untuk mengukur fenomena
alam misalnya : panas Calorimeter; suhu  termometer;
panjang mistar (meteran) dan sebagainya. Instrumen-
instrumen tersebut mudah didapat dan telah teruji
validitas dan reliabilitasnya.
Instrumen yang digunakan untuk mengukur fenomena
sosial umumnya dan bidang ekonomi dan bisnis
khususnya yang sudah baku sulit ditemukan. Untuk itu
peneliti harus mampu membuat instrumen yang akan
digunakan dalam penelitian.
Misalnya bentuk instrumen : 1)Checklist 2)Pilihan Ganda
3) Rating Scale.
Bentuk instrumen yang dipilih antara lain tergantung pada
metode pengumpulan data yang akan digunakan seperti :
angket (kuesioner), observasi dan wawancara (interview).
Beberapa teknik yang dapat digunakan
dalam penelitian kesehatan adalah
sebagai berikut:

1. Teknik Tes
Teknik tes digunakan untuk mengumpulkan
data yang digunakan untuk mengevaluasi
yaitu membedakan antara kondisi awal
dengan kondisi sesudahnya.
2. Wawancara
Wawancara merupakan teknik pengambilan
data dimana peneliti langsung berdialog
dengan responden untuk menggali informasi
dari responden.
Matrik wawancara dalam penelitian tentang
kualitas tidur pada pasien gagal jantung
Teknik Observasi
Teknik Observasi
Observasi merupakan teknik pengumpulan
data dengan menggunakan indra jadi tidak
hanya dengan pengamatan menggunakan
mata saja. Medengarkan, mencium,
mengecap meraba termasuk salah satu
bentuk dari observasi. Instrumen yang
digunakan dalam observasi adalah panduan
pengamatan dan lembar pengamatan.
Contoh lembar observasi
Teknik Angket (kuesioner)
Merupakan metode pengumpulan data yang dilakukan
untuk mengumpulkan data dengan cara membagi daftar
pertanyaan kepada responden agar responden tersebut
memberikan jawabannya.
 Kuesioner terbuka
Dalam kuesioner ini responden diberi kesempatan untuk
menjawab sesuai dengan kalimatnya sendiri.
Bagaimanakah pendapat anda tentang kondisi anda saat
sakit?
 Kuesioner tertutup
Dalam kuesioner ini jawaban sudah disediakan oleh peneliti,
sehingga responden tinggal memilih saja.
Bagaimanakah pendapat anda tentang harga barang di supermarket
ini ?
 Sangat mahal  Murah
 Mahal  Sangat murah
 Cukup
Contoh kuesioner kualitas hidup pada
pasien gagal jantung
Keuntungan penelitian dengan
menggunakan kuesioner
1. Tidak memerlukan hadirnya si peneliti
2. Dapat dibagikan serentak
3. Dapat dijawab oleh rensponden sesuai
dengan waktu yang ada
4. Dapat dibuat anomin
5. Kuesioner dapat dibuat standar
Langkah-langkah dalam penyusunan kuesioner
agar kuesioner tersebut efesien dan efektif
yaitu:

1. Menentukan variabel yang diteliti


2. Mementukan Indikator
3. Menentukan subindikator
4. Mentransformasi sub indikator menjadi
kuesioner
Penyusunan Kuesioner
Kuesioner (Questionnaire) : merupakan alat/teknik untuk pengumpulan
data yang dilakukan dengan cara mengajukan seperangkat pertanyaan atau
pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya.
Manfaat/Kegunaan Kuesioner : 1)membantu petugas lapangan
(interviewer) dalam pengumpulan data tentang hal-hal yang perlu ditanyakan
kepada responden; 2)petugas lapangan bisa secara sistematis dan berurutan
dalam mengajukan pertanyaan; 3) pertanyaan yang diajukan kepada
responden oleh masing-masing petugas lapangan dapat diseragamkan,
sehingga data yang diperoleh bisa diperbandingkan satu sama lainnya.
Prinsip Penyusunan Kuesioner : 1)Prinsip Penulisan Kuesioner;2)Prinsip
Pengukuran ; 3) Prinsip Penampilan Fisik.
1 Prinsip Penulisan Kuesioner. : a) Isi dan tujuan pertanyaan harus relevan;
b) Bahasa yang digunakan mudah dipahami; c) Tipe / bentuk pertanyaan :
terbuka/tertutup , positif/negatif ;d) Pertanyaan tidak boleh mendua (double
barreled questions); e) Pertanyaan tidak menggiring responden;f) Tidak
menanyakan hal-hal yang sudah lupa; g) Pertanyaan tidak panjang dan
berbelit;h) Urutan pertanyaan dari hal yang umum menuju hal yang spesifik
atau dari hal yang mudah menuju hal yang sulit; i) Gunakan teknik skala yang
relevan , seperti : rating scale (graphic rating scales, itemized rating scale,
comparative rating scale); attitude scale (linkert scale, semantic differential).
2. Prinsip Pengukuran : sebagai instrumen penelitian, maka sebelum
kuesioner diberikan kepada responden harus diuji validitas dan reliabilitasnya
terlebih dulu.
3. Prinsip Penampilan Fisik : kuesioner perlu dirancang dan didesain lebih
menarik agar responden senang dan serius dalam menjawab/mengisinya.
UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS KUESIONER

 Kevalidan sebuah alat ukur ditunjukan dari kemampuan alat


ukur tersebut mampu mengukur apa yang seharusnya
diukur.
 Validitas Eksternal
Instrumen yang dicapai bila data yang dicapai sesuai dengan data
atau informasi lain mengenai variabel penelitian yang dimaksud
 Validitas Internal
Bila terdapat kesesuaian antara bagian-bagian instrumen dengan
instrumen secara keseluruhan.
 Melalui Analisis Faktor
 Melalui Analisis Butir
Kriteria:
 Jika koefisien korelasi product moment melebihi 0,3 (Azwar, 1992.
Soegiyono, 1999 )
 Jika koefisien korelasi product moment > r-tabel (  ; n-2 ) n = jumlah
sampel.
 Nilai Sig.  
Validitas dan Reliabilitas
Instrumen
 Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan
untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid. Valid
berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk
mengukur apa yang seharusnya diukur.
 Jenis Validitas :
1. Validitas Isi (Content Validity) : instrumen yang
berbentuk test yang sering digunakan untuk mengukur
prestasi belajar (achievement) dan mengukur efektivitas
pelaksanaan program dan tujuan.
2. Validitas Konstruk (Construct Validity) :Jika instrumen
dapat digunakan untuk mengukur gejala sesuai dengan
yang didefinisikan sesuai dengan teori-teori yang relevan.
3. Validitas yang berkaitan dengan kriteria (Criterion-
related Validity) : Terjadi ketika sebuah instrumen
membedakan individual pada kriteria yang akan
diperkirakan.
Reliabilitas : menunjukkan konsistensi dan stabilitas dari suatu
skor (skala pengukuran). Realibilitas berbeda dengan Validitas,
karena Reliabilitas memusatkan perhatian pada masalah
konsistensi sedangkan Validitas lebih memperhatikan ketepatan.
Stabilitas Ukuran : menunjukkan kemampuan sebuah ukuran
(instrumen) untuk tetap stabil.
Reliabilitas Instrumen dapat diuji dengan : 1) Test-retest
Reliability; 2)Equivalent / Paralel-form Reliability 3) Internal
Consistency Reliability).
Test-retest Reliability : dengan cara mencobakan instrumen
beberapa kali pada responden.
Equivalent/Paralel-form Reliability :adalah pertanyaan dalam
bentuk kalimat yang berbeda tapi maksudnya sama.
Internal Consistency Reliability :diuji dengan menganalisis yang
ada pada instrumen dengan teknik tertentu
Uji Reliabilitas Instrumen
 Pengertian reliabilitas pada dasarnya adalah sejauh
mana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya.
 Metode Pendekatan: secara garis besar ada dua jenis
reliabilitas, yaitu :
 Teknik Paralel (parallel form)
Pada teknik ini kita membagi kuesioner kepada responden
yang intinya sama akan tetapi menggunakan kalimat yang
berbeda:
Misalnya:
o Apakah menurut saudara harga tiket di kereta ini tidak mahal ?
o Apakah harga di kereta ini telah sesuai dengan pelayanan yang
saudara terima ?
 Teknik Ulang (double test / test pretest)
Pada teknik ini kita membagi kuesioner yang sama pada waktu
yang berbeda.
Misalnya:
o Pada minggu I ditanyakan:
o Bagaimana tanggapan saudara terhadap kualitas dosen di
Universitas Calibakal ?
o Pada minggu III ditanyakan:
o Ditanyakan lagi pada responden yang sama dengan pertanyaan
yang sama.
Reliabilitas Internal (Internal Consistensy)
Uji reliabilitas internal digunakan untuk
menghilangkan kelemahan-kelamahan pada
uji reliabilitas eksternal.
1. Dengan rumus Spearman-Brown
2. Dengan rumus Flanagant
3. Dengan rumus Rulon
4. Dengan rumus K – R.21
5. Dengan rumus Hoyt
6. Dengan rumus Alpha Cronbach
Langkah dalam melakukan uji validitas dan
reliabilitas internal adalah sebagai berikut:
1. Cobalah item di lapangan kepada paling
sedikit 30 orang responden (batas sampel
besar dalam statistik)
2. Tabulasi data yang telah masuk
3. Ujilah validitas dan reliabilitasnya
Uji validitas dilakukan dengan mengkorelasikan skor
item dengan skor total. Korelasi Rank Spearman jika
data yang diperoleh adalah data ordinal, sedangkan
jika data yang diperoleh data interval kita bisa
menggunakan korelasi Product Moment. Sedangkan
uji reliabilitas yang paling sering digunakan adalah
uji, Alpha, Hoyt dan Spearman Brown

Anda mungkin juga menyukai