Anda di halaman 1dari 22

RESUME KIMIA ANALITIK

ANION KLORIDA

Oleh :
Muhamad Zainudin
109096000013
Secara umum
 Klorida adalah ion yang terbentuk sewaktu unsur klor
mendapatkan satu elektron untuk membentuk suatu
anion (ion bermuatan negatif) Cl-. Di alam, klor
biasanya ditemukan hanya dalam keadaan
bersenyawa, terutama dengan natrium sebagai garam
(NaCl), karnalit dan silfit,tetapi klorida juga banyak
terkandung dalam air tanah.
 Klor sendiri atau klorin merupakan gas berwarna
kuning kehijauan dengan bau yang sangat
menyesakkan dan sangat beracun. Kata klorida
dapat pula merujuk pada senyawa kimia yang satu
atau lebih atom klornya memiliki ikatan kovalen
dalam molekul. Ini berarti klorida dapat berupa
senyawa anorganik maupun organik.
Sifat
 Secara keseluruhan, senyawa-senyawa dari klorida
kebanyakan mudah larut dalam air, seperti natrium klorida
dan magnesium klorida dalam bentuk padatan memiliki
titik didih dan titik leleh yang tinggi karena banyaknya
panas yang dibutuhkan untuk memecah daya tarik ionik
sangat kuat. Sisanya (selain natrium dan magnesium
klorida) merupakan cairan atau padatan dengan titik leleh
yang rendah.
 Selain itu natrium dan magnesium klorida merupakan
molekul ionik dan leburannya dapat mengalami elektrolisis
pada saat meleleh. Sifat listriknya disebabkan oleh gerakan
ion-ion dan muatannya pada elektroda sedangkan senyawa
klorida lainnya tidak dapat menghantarkan listrik baik
sebagai padatan maupun leburan karena tidak memiliki ion
ataupun elektron yang dapat bergerak.
Sifat
 Sifat klor sendiri merupakan tergolong dalam unsur
halogen (pembentuk garam). Dan merupakan gas
berwarna kuning kehijauan  dan dapat bersenyawa
dengan hampir semua unsur.
Persenyawaan
 Natrium klorida
Natrium klorida atau lebih dikenal dengan garam
dapur, merupakan senyawa ionik sederhana yang
terdiri dari susunan raksasa ion natrium dan klorida.
Gambaran kecil dari kisi natrium klorida terlihat seperti
ini
Persenyawaan
Secara normal dapat digambarkan dalam bentuk pecahan :

 Daya tarik yang kuat antara ion positif dan negatif memerlukan
banyak energi panas untuk memecahnya, sehingga natrium
klorida memiliki titik leleh dan titik didih yang tinggi. Natrium
klorida dalam bentuk padatan tidak dapat menghantarkan listrik
karena tidak memiliki elektron dan ion-ion yang dapat bergerak
bebas. Namun demikian lelehannya dapat mengalami elektrolisis.
Natrium klorida mudah larut dalam air menghasilkan larutan
netral
Persenyawaan
 Asam klorida (HCl)
Asam klorida adalah larutan akuatik dari gas
hidrogen klorida (HCl). Asam klorida adalah asam
kuat karena berdisosiasi penuh dalam air dan
merupakan komponen utama dalam asam lambung.
Asam klorida merupakan cairan yang sangat korosif.
Persenyawaan
 Asam klorida (HCl) adalah asam monoprotik, yang
berarti bahwa ia dapat berdisosiasi melepaskan satu
H+ hanya sekali. Dalam larutan asam klorida, H+ ini
bergabung dengan molekul air membentuk ion
hidronium, H3O+:
HCl + H2O → H3O+ + Cl−
 Ion lain yang terbentuk adalah ion klorida, Cl −. Oleh
karena itu dapat digunakan untuk membuat garam
klorida, seperti natrium klorida.
Persenyawaan
 Magnesium klorida (MgCl2)
Magnesium klorida juga merupakan senyawa ionik,
tetapi dengan pengaturan ion-ion yang lebih rumit
karena jumlah ion kloridanya dua kali lebih banyak dari
ion magnesium. Sama dengan natrium klorida, panas
yang dibutuhkan untuk mengatasi daya tarik diantara
ion-ion juga besar, sehingga titik leleh dan titik didihnya
juga tinggi Magnesium klorida padat tidak bisa menjadi
konduktor listrik karena ion-ionnya tidak bergerak
bebas.
 Magnesium klorida digunakan untuk berbagai aplikasi
lain selain produksi magnesium: pembuatan tekstil,
kertas, agen fireproofing, semen dan lainnya.
Persenyawaan
 Aluminium klorida (Al2Cl6)
Pada temperatur kamar, aluminium dalam aluminium klorida berkoordinasi
6. Artinya tiap aluminium dikelilingi oleh 6 klor. Strukturnya merupakan
kisi ionik meskipun dengan banyak karakter kovalen. Pada tekanan
atmosfer normal, aluminium klorida menyublim pada sekitar 180°C. Jika
tekanan dinaikkan 2 atmosfer, akan meleleh pada temperatur 192°C.
Daya tarik antar molekulnya lemah tidak sekuat daya tarik antar ion.
Koordinasi aluminium berubah pada temperatur ini. Berubah menjadi
koordinasi 4 dan tiap aluminium dikelilingi 4 klor bukan 6. Yang terjadi
adalah berubahnya kisi awal menjadi molekul Al2Cl6.
Persenyawaan
 Silikon tetraklorida (SiCl4)
Silikon tetraklorida merupakan kovalen klorida sederhana.
Perbedaan elektronegativitas antara silikon dan klor tidak
cukup untuk membentuk ikatan ion. Pada temperatur
kamar silikon tetraklorida berupa cairan yang tak berwarna
yang berubah menjadi gas dalam udara lembab. Silikon
tetraklorida tidak menghantarkan listrik karena tidak
memiliki ion atau elektron yang dapat bergerak. Pada udara
yang lembab membentuk gas karena bereaksi dengan air
dari udara menghasilkan hidrogen klorida. Jika ditambahkan
air ke dalam silikon tetraklorida, ada reaksi yang hebat
yang menghasilkan silikon dioksida dan gas hidrogen
klorida. Pada air yang berlebih, hidrogen klorida larut
menghasilkan larutan asam kuat yang mengandung asam
korida.
Persenyawaan
 Fosfor(III) klorida (fosfor triklorida), PCl3
Senyawa ini merupakan klorida kovalen lain yang
sederhana – juga berupa gas/asap cair pada temperatur
kamar. Senyawa ini merupakan cairan karena hanya ada
gaya dispersi van der Waals dan daya tarik dipol-dipol
diantara molekul-molekulnya. Tidak dapat menghantarkan
listrik karena tidak memiliki ion atau elektron yang dapat
bergerak. Fosfor(III) klorida apabila bereaksi dengan air
akan menghasilkan asam fosfit, H3PO3, dan gas hidrogen
klorida (larutan yang mengandung asam klorida jika
digunakan air dalam jumlah banyak).
Persenyawaan
 Fosfor(V) klorida (fosfor pentaklorida), PCl5
Fosfor(V) klorida merupakan padatan putih yang
menyublim pada 163°C.Fosfor(V) klorida padat
mengandung ion dan inilah mengapa fosfor(V) klorida
berwujud padat pada temperatur kamar. Pembentukan ion
melibatkan dua molekul PCl5. Ion klorida beralih dari
molekul awal yang satu ke molekul awal lainnya,
menghasilkan ion positif, [PCl4]+, dan ion negatif, [PCl6]-.
Pada 163°C, fosfor(V) klorida berubah menjadi bentuk
molekul sederhana yang mengandung molekul PCl5. Karena
diantara keduanya hanya ada gaya dispersi van der Waals,
maka molekul menguap. Fosfor(V) klorida padat tidak
menghantarkan listrik karena ion-ionnya tidak bergerak
bebas. Fosfor(V) klorida apabila bereaksi dengan air
menghasilkan gas hidrogen klorida.
Persenyawaan
 Disulfur diklorida, S2Cl2
Disulfur diklorida merupakan salah satu dari tiga klorida
sulfur. Disulfur diklorida merupakan salah satu senyawa
yang terbentuk ketika klor bereaksi dengan sulfur panas.
Disulfur diklorida merupakan cairan kovalen sederhana
berwarna orange dan berbau tak sedap.
Reaksi Identifikasi
 Asam sulfat pekat: klorida tersebut terurai banyak pada
keadaan dingin dan dalam keadaan panas terjadi penguraian
yang sempurna disertai dengan pelepasan hidrogen klorida,
Cl- + H2SO4 → HCl ↑ + HSO4-
Untuk mengidentifikasi ini biasanya dikenali dari baunya
yang merangsang dan menghasilkan asap putih yang terdiri
dari butiran halus asam klorida, serta dapat mengubah
kertas lakmus biru menjadi merah.
 Mangan dioksida dan asam sulfat pekat: jika klorida padat
dicampurkan dengan mangan dioksida lalu ditambahkan
asam sulfat pekat kemudian dipanaskan, maka klor akan
dilepaskan yang dapat diidentifikasi dari baunya yang dapat
menyesakan nafas, warnanya yang hijau kekuningan, dan
dapat memutihkan kertas lakmus basah serta dapat
mengubah kertas kalium iodida-kanji menjadi biru. Hidrogen
klorida yang mula-mula terbentuk, dioksidasi menjadi klor :
MnO2 + 2H2SO4 + 2Cl- → Mn2+ + Cl2 ↑ + 2SO42- +
2H2O
Reaksi Identifikasi
 Larutan perak nitrat: membentuk endapan perak
korida AgCl yang berwarna putih seperti dadih yang
tidak larut dalam air dan asam nitrat encer, tetapi
larut dalam ammonium encer serta larut dalam
kalium sianida dan tiosulfat
Cl- + Ag+ → AgCl ↓
AgCl ↓ + 2 NH3 → [Ag(NH3)2]+ + Cl-
[Ag(NH3)2]+ + Cl- + 2H+ → . AgCl ↓ + 2NH4+
Jika endapan perak klorida ini disaring, dicuci dengan
air suling lalu dikocok dengan larutan natrium arsenit,
endapan diubah menjadi perak arsenit yang kuning
3AgCl + AsO33- → Ag3AsO3 ↓ + 3Cl-
Reaksi Identifikasi
 Larutan timbel asetat: membentuk endapan putih timbel
klorida, PbCl2 dari larutan yang pekat.
2Cl- + Pb2+ → PbCl2 ↓
 Kalium dikromat dan asam sulfat (uji kromil klorida). Klorida
padat dicampurkan dengan kalium dikromat yang telah
dihaluskan menjadi bubuk dan tiga kali lipat beratnya di
dalam labu suling kecil kemudian di tambahkan asam sulfat
dengan volume yang sama lalu dipanaskan perlahan-lahan.
Timbul uap merah-tua kromil klrida, CrO2Cl2 yang
dilepaskan, dan dialirkan ke dalam larutan natrium hdroksda
yang terkandung dalam sebuah tabung uji dan menghasilkan
larutan kuning di dalam tabung tersebut yang mengandung
natrium kromat.
Reaksi Identifikasi
4Cl- + Cr2O72- + 6H+ → 2CrO2Cl2 ↑ + 3H2O
CrO2Cl2 ↑ + 4OH- → CrO42- + 2Cl- + 2H2O
Kegunaan
 Klorida memiliki banyak sekali kegunaaan, selain sebagai
garam dapur atau natrium klorida. Di dalam tubuh klorida
bersama dengan natrium, kalium, dan kalsium dapat
membantu menjaga jumlah cairan di dalam dan luar sel
agar seimbang, serta dapat membantu mempertahankan
volume darah yang tepat, tekanan darah, dan pH cairan
tubuh. Kalium klorida juga penting untuk produksi asam
klorida dalam lambung, yang diperlukan untuk pencernaan
protein yang tepat.
 Klorida dapat membantu menjaga fungsi jantung agar tetap
normal, dan meningkatkan kapasitas darah untuk
membawa karbon dioksida ke paru-paru untuk ekskresi.
Selain itu klorida dapat membantu untuk membersihkan
baik usus dan racun tubuh.
 Kemudian klorida dalam bentuk Polivinil klorida biasa
disingkat PVC berguna sebagai bahan bangunan yang relatif
murah, tahan lama, dan mudah dirangkai.
Kegunaan
 Selain itu klor sendiri juga digunakan secara besar-besaran
pada proses pembuatan kertas, zat pewarna, tekstil, produk
olahan minyak bumi, obat-obatan, antseptik, insektisida,
makanan, pelarut, cat, plastik, dan banyak produk lainnya.
Kebanyakan klor diproduksi untuk digunakan dalam
pembuatan senyawa klorin untuk sanitasi, pemutihan
kertas, desinfektan, dan proses tekstil.
Mudharat
 Selain memiliki banyak kegunaan klorida juga memiliki
mudharatnya atau bersifat merugikan. Seperti kelebihan
natrium korida atau garam di dalam tubuh yang dapat
menimbulkan berbagai permasalahan seperti hipertensi.
Garam bersifat higroskopis atau mudah menyerap air. Jika
mengkonsumsinya secara berlebihan, konsentrasi garam
dalam cairan akan meningkat. Selanjutnya, garam akan
menarik keluar banyak cairan yang tersimpan di dalam sel,
sehingga memenuhi ruang di luar sel. Akibatnya tubuh atau
bagian tubuh tertentu terlihat membengkak.
 Di dalam bentuk gas, klor dapat mengiritasi sistem
pernafasan. Bentuk gasnya mengiritasi lapisan lendir dan
bentuk cairnya bisa membakar kulit. Baunya dapat
dideteksi pada konsentrasi sekecil 3.5 ppm dan pada
konsentrasi 1000 ppm berakibat fatal setelah terhisap
dalam-dalam.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai