Sunan Derajat diperkirakan lahir pada tahun 1470 M. Sunan Drajat adalah putra
bungsu Sunan Ampel dengan Nyi Ageng Manila. Orang tua Sunan Drajat Raden
Rahmat yang terkenal Sunan Ampel, salah seorang Walisanga wilayah dakwahnya
di daerah Ampel Denta, Surabaya. Ibu bernama Nyai Ageng Gede Manila atau
Candrawati, putri Arya Teja I, seorang adipati Tuban yang masih mempunyai
hubungan nasab dengan Ronggolawe. Raden Qosim adalah adik Nyai Patimah,
Nyai Wilis, Nyai taluki dan Raden Mahmud Ibrahim (Sunan Bonang) (Syamsuddin
2016:216).
Di Cirebon Sunan derajat diminta membantu tugas dakwah oleh Sunan Gunung
Jati kepada masyarakat.
Dalam karya – karya beliau menghasilkan konsep-konsep pemikiran salah satunya
yaitu :
Laksitoning subroto lan nyipto marang pringgo bayaning lampah / ing dalem
makaryo lan nyipto dhateng keluhuran mesthi lampahe pakewuh lan bilahi /
dalam melakukan suatu usaha pasti ada rintangannya. Konsep kerja keras bukan
hanya sebatas penggunaan tenaga. Konsep bekerja merupakan sebuah aktifitas
diri mecakup ranah fisik, akal dan mental.
SUNAN GIRI
Sunan Giri nama lainnya yakni Raden Paku, Prabu Satmata, Sultan
Abdul Faqih, Raden Ainul Yaqin, dan Joko Samudra. Daerah dakwah
beliau berkedudukan di desa Giri, Kebomas, Gersik, Jawa Timur.
Sunan Giri tinggaldi Blambangan (Banyuwangi) Pada tahun Saka
Candra Sengkala. Sunan Giri wafat pada tahun Saka Candra Sengkala
1428 Saka. Kemudian Beliau wafat dimakamkan di desa Giri,
Kebomas, Gersik. Sunan Giri memiliki silsilah keturunan dari
rasullulah SAW. Hal ini dikbuktikan melalui jalur keturunan Husain
bin Ali, Zainal Abidin, Muhammad Al-Baqir, ja’far Ash- Shadiq, Ali Al-
Uraidhi, Muhammad Al-Naqib, Isa ar-Rummi, Ahmad Al-Muhajir,
Ubaiidullah, Alwi awwal, Muhammad Sahibus sampai pada maulana
Ishaq ( Ayah ), dan Ainul Yaqin atau lebih di kenal Sunan Giri.
Sunan Giri adalah putra Maulana Iskhak ( Syaikh Wali
Lanang ) saudara dari maulana malik ibrahim as- Samarkandi.
Ibu Sunan Giri adalah Dewi Sekardadu dari Blambangan
Banyuwangi. Pada saat masih bayi Sunan Giri dihanyutkan di
selat Bali atas perintah kakeknya Raja Blambangan. Ketika
dihanyutkan di selat Bali tersebut ia ditemukan oleh kapal
sudagar milik seorang wanita dari Tuban bernama nyi Ageng
Pinateh. Untuk itu karena ditemukan di laut sunan Giri kecil
diberi nama Joko Samudro. Pada saat remaja ia belajar ilmu
agama Islam di pondok pesantrennya Sunan Ampel di
Surabaya Babad Tanah Jawi versi Meinsma.
Dakwah
Menciptakan Permainan
Pendirian Pesantren
dan lagu
Permainan Anak
Lagu ilir-ilir
Jitungan
Acara puncak sekaten ditandai dengan Grebeg Muludan pada tanggal 12 (pesis pada hari
ulang tahun Nabi Muhammad) mulai pukul 08.00-10.00 WIB. Dengan dikawal oleh 10
macam bregada ( Kompi ) prjurit kraton Wirabraja, Dhaheng, Ketaggung, Matrijero,
Surakrasa, dan Bugis.
Gunungan ini terbuat dari beras ketan, Makanan, dan buah-buahan serta sayur sayuran
akan dibawa dari istana Kemandungan melewati Sithinggil dan Pagelaran menuju masjid
Agung. Setelah didoakan, gunungan yang melambangkan kesejahteraan masyarakat
Mataram ini dibagikan kepada masyarakat. Masyarakat masih percaya bagian dari
gungan yang diaggap sakral ini akan dibawa pulang dan ditanam di sawah/ ladang agar
sawah mereka menjadi subur dan bebas dari segala macam bencana.
Kesimpulan
A. KESIMPULAN
Dari semua sunan adalah memiliki satu tujuan yang sama untuk menyebarkan
agama islam khsusnya dipulau jawa. Dengan beberapa strategi dakwah yang
di terapkan oleh masing – masing sunan. Dengan strategi ini agama islam
adapat kita temukan sampai sekarang. Dulu tidak ada jalur kekerasan dalam
menyebarkan agama islam di pulau jawa. Keahlian para sunan serta
pengalamannya dalam berdakwah dapat kita apresiasi peninggalan dakwah
sunan kita bisa temukan di daerah dan masyarakat masih melestarikannya.
Sunan Giri juga menciptakan lagu atau tembang yakni “Dolanan Bocah” dan
“Ilir-ilir”. Keteladanan yang dapat kita petik dari Sunan Giri dalam
menyebarkan Islam diperlukan strategi-strategi dakwah.
TERIMA KASIH