Anda di halaman 1dari 56

1

Bab 4

The Anesthesia Workstation


Morghan & Mikhail’s Clinical Anethesiology Edisi 6
2

Pendahuluan
 Tidak ada peralatan yang lebih erat terkait dengan

anestesiologi daripada mesin anestesi.


 Anestesiologis menggunakan mesin anestesi untuk
mengontrol ventilasi dan oksigenasi pasien.
3

Fungsi Mesin Anestesi:


 Menerima gas dari suplai gas

 Mengontrol aliran dan mengurangi tekanan gas agar aman

 Menguapkan anestesi volatile ke dalam campuran gas

akhir
 Mengalirkan gas ke sirkuit pernafasan untuk jalan nafas

pasien
4
5
6
7
8
9
10

Pendahuluan

Pada dasarnya mesin anestesi mendapat gas dari sumber


gas, menguapkan anestesi volatile menjadi campuran gas
dan menghantarkannya ke sirkuit pernapasan yang
tersambung dengan pasien.
11

Suplai Gas

Sebagian besar mesin memiliki inlet untuk oksigen, Nitrous


Oksida, dan udara

Mesin anestesi mempunyai dua pengukur tekanan gas


inlet:
A. Tekanan pipa

B. Tekanan silinder
12

A. Inlet Pipa
 Oksigen, N2O dikirim dari sumber suplai utama ke
ruang operasi melalui jaringan pemipaan
 Warna dari pipa merupakan kode dan tersambung ke
mesin anestesi melewati Diameter Index Safety
System (DISS) yang mencegah kesalahan
pemasangan pipa gas.
 Kira-kira tekanan pipeline mengirimkan gas ke mesin
anestesi sekitar 50 psig
13

B. Inlet Silinder
 Silinder ditempelkan ke mesin melalui hangeryoke yang
menggunakan pin index safety system untuk mencegah
kesalahan.
 Komponen yoke meliputi pin, washer, saringan gas, dan katup

pencegah aliran balik.


• Tabung gas juga memakai kode warna untuk mempermudah

indentifikasi pada spesifik gas


• Amerika Utara: oksigen = hijau, N2O = biru, CO2 = abu-abu, udara

= kuning, helium = coklat, nitrogen = hitam


• Inggris: oksigen = putih, udara = hitam/putih

• Tekanan gas dari tabung ke anestesi mesin 45 psig


14

Sirkuit Pengontrol Aliran


Tekanan Regulator
• Tidak seperti suplai gas pipa yang umumnya bertekanan

gas konstan, terdapat variasi tekanan yang besar pada


silinder yang membuat kontrol aliran lebih sulit dan
berpotensi berbahaya
• Untuk keamanan dan memastikan penggunaan optimal

dari gas silinder, mesin menggunakan pengatur tekanan


untuk menurunkan tekanan gas silinder ke 45-47psi,
sebelum memasuki katup aliran
15
16

Oxygen Supply Failure Protection Devices


• Dimana suplai oksigen dapat lewat langsung menuju katup flow

control, N2O, udara (pada beberapa mesin), dan gas yang lain
harus melewati beberapa perangkat pengaman sebelum mencapai
katup flow control
• Perangkat pengaman sensitif terhadap tekanan oksigen. Alat

pengaman mendeteksi tekanan oxygen melalui jalur “piloting


pressure”
• Dibeberapa mesin anestesi, jika tekanan piloting lebih rendah dari

threshold, katup akan menutup, mencegah masuknya gas lain


17
18

Flow Valve & Flow Meters


• Setiap gas melewati katup flow control dan diukur oleh

flow-meter sebelum bercampur dengan gas lain, lalu


memasuki vaporizer aktif, dan mengeluarkan gas outlet
• Jalur gas yang dekat ke flow valve dipandang sebagai

sirkuit bertekanan tinggi yang berada diantara flow valve


dan common gas outlet yaitu sebagai bagian sirkuit yang
bertekanan rendah.
19
20
21

A. Aliran Oksigen Minimum


• Katup aliran oksigen biasanya dirancang untuk
memberikan aliran minimum sebesar 150 mL/menit ketika
mesin anestesia dinyalakan.
• Satu metode melibatkan penggunaan resistor aliran
minimum. Fitur keamanan ini membantu memastikan
bahwa sebagian oksigen memasuki sirkuit pernafasan
bahkan jika operator lupa untuk menyalakan aliran
oksigen.
• Beberapa mesin dirancang untuk memberikan aliran
minimum atau anestesia aliran-rendah (<1 L/menit) dan
memiliki aliran oksigen minimum sebesar 50 mL/menit.
22

B. Pengontrol Rasio Oksigen/Nitrous Oksida


• Fitur keamanan lainnya dari mesin anestesia adalah
hubungan aliran gas nitrit oksida ke aliran gas oksigen;
pengaturan ini membantu memastikan konsentrasi
oksigen minimum sebesar 25%.
• Rasio pengkontrol oksigen/nitrit oksida menghubungkan
dua katup aliran balik secara pneumatis atau mekanis.
23

• Untuk mempertahankan konsentrasi oksigen minimum,


sistem (Link-25) pada mesin-mesin Datex-Ohmeda
meningkatkan aliran oksigen, sedangkan pengkontrol
monitor rasio oksigen (ORMC) pada mesin Dräger
mereduksi konsentrasi nitrit oksida.
• Perlu diingat bahwa peralatan keamanan ini tidak
mempengaruhi aliran gas ketiga (misalnya, udara, helium,
atau karbon dioksida).
24

Vaporizer (Penguap)
Anestesi volatil (halotan, isoflurane, desflurane,
sevoflurane) harus diuapkan sebelum dialirkan ke pasien
25

A. Copper Kettle
• Seluruh gas yang masuk melewati vaporizer melalui
cairan anestesi dan menjadi sama dengan vapor
• Satu mililiter cairan anestesi ekuivalen dengan vapor

anestesi kira-kira 200 mL


26
27

B. Vaporizer tipe modern konvensional


• Semua vaporizer modern merupakan spesifik agen dan
pengatur suhu, dapat mengirimkan agen dengan konsentrasi
konstan tanpa memperhatikan perubahan suhu atau aliran
yang melewati vaporizer
• Saat suhu menurun, menyebabkan lebih banyak gas yang

melalui vaporizer
• Saat suhu meningkat, menyebabkan aliran gas terbatas yang

masuk ke vaporizer
• Halotan : tekanan vapor tinggi (243 mmHg ), lebih poten 2x

lipat daripada sevoflurane (MAC 0,75)


• Sevofluran : tekanan vapor 157 mmHg, MAC 2,0
28

Drager Vapor
29

Datex-Ohmeda
30

C. Vaporizer elektronik
• Vaporizer yag diatur dengan elektronik adalah desfluran,

vaporizer aladin cassette


• Tekanan vapor desfluran tinggi diatas permukaan laut dan

hampir sama dengan suhu ruangan


31
32

Gas Outlet
• Mesin anestesi hanya memiliki satu gas outlet yang mensuplai

gas ke sirkuit pernapasan


• Katup flush oksigen mempunyai aliran oksigen yang besar (35

– 75 L/menit) berhubungan langsung dengan gas outlet,


dengan melewati flowmeter dan vaporizer
• Ini digunakan untuk refil atau flush breathing circuit
33

Sirkuit Pernapasan
• Sistem pernafasan yang biasanya digunakan oleh mesin

anestesi adalah sistem circle (lingkar)


• Komposisi gas pada gas outlet dikontrol dengan tepat dan

cepat oleh penyesuaian pada flowmeter dan vaporizer.


• Konsentrasi volatil anestesi pada sirkuit pernapasan

secara signifikan dipengaruhi oleh paru-paru pasien,


minute ventilation, aliran gas total, volume sirkuit
pernapasan, dan adanya kebocoran gas
34
35
36
37

Spirometer
• Disebut juga respirometer, digunakan untuk mengukur

tidal volume exhalasi di sirkuit pernapasan pada semua


mesin anestesi, secara tipikal mirip dengan katup exhalasi
• Pada spirometer mudah terjadi kesalahan yaitu
disebabkan oleh kelembaban, gesekan, dan kondensasi
air
38
39
40

Tekanan sirkuit
• Pengukur tekanan atau sensor elektronik digunakan untuk

mengukur tekanan sirkuit pernapasan


• Meningkatnya tekanan jalan pernapasan merupakan
signal dari kondisi paru yang tidak baik, meningkatnya
tidal volume, sumbatan sirkuit pernapasan, selang
tracheal, atau jalan pernapasan pasien
41

Katup Adjustable Pressure Limiting (APL)


• Katup APL kadang dibutuhkan untuk tekanan bantuan

atau pop-off katup, dibuka menyeluruh pada saat ventilasi


spontan tapi ditutup sebagian selama manual atau
ventilasi bantuan
• Sebagai pengaman, katup APL sebagai pembatas
tekanan yang tidak akan menutup seluruhnya; batas atas
70-80 cmH2O
42

Humidifier
• Kelembaban absolut adalah berat uap air dalam 1L gas

• Kelembaban relatif adalah rasio air dalam volume gas

dengan jumlah maksimum air ada suhu tertentu


• Humidifikasi dan pemanasan gas inspirasi diperlukan utuk

pasien pediatrik dan lansia dengan sakit paru yang berat


43
44

A. Humidifier pasif
• Heat and Moisture exchanger (HME)

• Humidifier pasif tidak meambahkan panas atau uap


melainkan mengandung bahan higroskopis yang
terperangkap pada humidifikasi dan panas, dilepaskan pada
inhalasi berikutnya

B. Humidifier aktif
• Lebih efektif dalam menjaga kelembaban dan panas

• Humidifier ini sangat baik untuk anak karena dapat


mencegah hipotermia dan plak pada selang tracheal karena
sekresi kering
45

Ventilator
• Ventilator menghasilkan aliran gas dengan menciptakan

tekanan gradien antara jalan nafas atas dan alveoli


• Siklus ventiltor ada 4 :

• Inspirasi

• Transisi dari inspirasi ke ekspirasi

• Ekspirasi

• Transisi dari ekspirasi ke inspirasi


46
47

1. Fase Inspirasi
• Selama inspirasi, ventilator menghasilkan volume tidal
dengan memproduksi aliran gas melewati sebuah
gradien tekanan
• Mesin menghasilkan tekanan konstan atau aliran gas
konstan selama inspirasi tanpa memandang perubahan
pada mekanika paru
48

2. Fase Transisi dari Inspirasi ke Ekspirasi


• Penghentian dari fase inspirasi dapat dicetuskan oleh

batasan waktu yang sudah ditentukan (durasi tetap),


tekanan inspirasi yang harus dicapai, atau tidal volume
yang harus diberikan.
• Ventilator siklus-tekanan tidak akan berlanjut dari fase

inspirasi ke fase ekspirasi sampai tekanan yang sudah


diset sebelumnya tercapai
49

3. Fase Ekspirasi
• Fase ekspirasi dari ventilator biasanya menurunkan
tekanan jalan nafas hingga level atmosfir atau volume
yang ditentukan dari PEEP
• PEEP biasanya dihasilkan dengan mengubah mekanisme

katup pegas atau penekanan pneumatik dari katup


ekshalasi.(Bready, 2015)
50

4. Fase Transisi dari Ekspirasi ke Inspirasi


• Transisi menuju fase inspirasi berikutnya dapat berdasar

pada interval waktu yang telah ditentukan atau perubahan


tekanan
• Selama ventilasi kontrol, mode paling dasar dari semua

ventilator, nafas berikutnya selalu terjadi setelah interval


waktu yang telah ditentukan
• Pada volume tekanan-kontrol, waktu inspirasi juga
berdasarkan kecepatan ventilator dan rasio I:E, tetapi aliran
gas disesuaikan untuk menjaga tekanan inspirasi yang
konstan
51
52

Alarm ventilator
Mesin anestesi seharusnya memiliki paling tidak tiga alarm
diskonek
1. Tekanan puncak inspirasi yang rendah

2. Tidal volume saat exhalasi yang rendah

3. Karbondioksida saat exhalasi yang rendah


53

Penyimpanan Gas Sisa

• Ruang kantong resevoir menerima gas sisa saat


kapasitas vakum ditingkatkan.
• Katup kontrol vakum dapat mengevakuasi 10-15 L gas
sisa per menit
54
55
56

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai