Anda di halaman 1dari 50

Kimia terapan

PPS Pend Sain


Lingkup
Penerapan Ilmu kimia:
-Dasar Teori Kimia
-Penerapan dalam kehidupan sehari-hari

-Lingkup Kuliah:
- Larutan dan Koloid
-Pencampuran
-pemisahan
-Kesetimbangan Kimia
- Kesetimbangan homogen
- Kesetimbangan heterogen
-Kesetimbangan asam basa
- Elektrokimia
- Baterai
- elektrolisis
- Elektroplating
- Pewarnaan logam
Kimia Terapan

BAHAN BARU
PROSES
BAHAN KIMIA
(BAHAN2) (PENGETAHUAN,
TEKNOLOGI DAN
SENI) NILAI BARU
Kimia Terapan

Proses kimia Dari Bahan Ke Bahan


- Pemisahan (pemurnian)
- Distilasi
- Ekstraksi
- Disposisi(pengendapan)
- Analisis
- Pencampuran
- Pencampuran fisik
- Pencampuran reaksi
- Pembentukan senyawa
- Pembentukan aliase
- Sintesis
Kimia Terapan

- Membuat bahan: kebutuhan Bahan dan kebutuhan Energi


- pemisahan (analisis)
- pencampuran (sintesis)
Catatan: bahan baru bisa berupa bahan antara maupun bahan jadi

- Meningkatkan mutu dan nilai bahan


-Mutu fisik: kelenturan, kekerasan, daya hantar listrik dsb
-Mutu penampilan: warna, kilapnya, dsb
-Mutu cita-rasa: rasa, warna, aroma
-Mutu Ketahanan: keawetan
-Mutu Karakter khusus:
Kimia Terapan
- Pemisahan/pemurnian bahan
- Distilasi; Pembuatan alkohol 95%, pemurnian air
- Ekstraksi; Pengambilan minyak atsiri, minyak nabati
- Fermentasi: Pembuatan alkohol, pengambilan minyak nabati
- Pengendapan (Koagulasi); Pembuatan kristal garam
- Elektrolisis: Pembuatan hidrogen, NaOH, Cl2
- Elektrodisposition: Pemurnian logam
- Pencampuran bahan
- Pencampuran fisik; pembuatan semen, aliase logam dsb
- Reaksi kimia: Polimerisasi, reaksi hidrolisis, penggaraman, redoks

Catatan: bahan baru bisa berupa bahan antara maupun bahan jadi
Karakter Bahan
- Bahan Murni
- Karakter Fisik: fase, volatilitas, pembekuan
- Karakter Kimia: reaktifitas, asam, basa

- Bahan Campuran
- Karakter fisik campuran
- Karakteristik kimia campuran
Karakter Bahan
- Bahan Murni
- Karakter Fisik: fase, volatilitas, pembekuan
- Karakter Kimia: reaktifitas, asam, basa

- Bahan Campuran
- Karakter fisik campuran
- Karakteristik kimia campuran
PROSES DALAM KIMIA

-PENGAMBILAN BAHAN
- PEMBUATAN BAHAN BARU(SINTESIS)
- DAUR ULANG
PROSES DALAM KIMIA

- PENGAMBILAN BAHAN

(a). Pemisahan Bahan campuran


Heterogen: Filtrasi, Sedimentasi/dekantasi,
Flotasi, dan Sentrifugasi

(b). Pemisahan Bahan Campuran


Hompogen: Distilasi, Kristalisasi,Evavorasi,
Ekstraksi, presipitasi, rekrestalisasi, X-
Sorpsi, kromatografi, pembekuan, stripping,
pemisahan secara elektrik.
PROSES DALAM KIMIA

- PENGAMBILAN BAHAN:
(a). Campuran heterogen

Filtrasi: Pemisahan dengan menggunakan


saringan
Sedimentasi-dekantasi: pengendapan diikuti
dengan pemisahan langsung dari pelarutnya
Flotasi: bahan yang lebih ringan diapungkan
dengan bahan pengapung
Sentrifugasi: diputar sehingga bahan yang lebih
berat terkumpulkan memisah.
PROSES DALAM KIMIA

- PENGAMBILAN BAHAN:
(a). Campuran homogen

Distilasi: dasar perbedaan tekanan uap/ttk didih


Kristalisasi: dasar titik jenuh
Evaporasi: dasar perbedaan fase
Ekstraksi: dasar perbedaan keterlarutan
Presipitasi, dasar perbedaan karakter endapan
X-Sorpsi: absorpsi dan adsorpsi, karakter sorbsi
Lainnya: kromatografi, pembekuan, stripping,
pemsiahan secara elektrik.
Kimia Terapan Pertemuan ke 3
DIAGRAM FASE
LARUTAN

HUKUM ROULT
LARUTAN

KESETIMBANGAN
KELARUTAN
Tekanan Uap pelarut
DIAGRAM FASE DAN PEMISAHAN
Tekanan Uap pelarut

2000

1500
air
Benzene
Tekanan/torr

1000
760 mm Hg (1 atm) Dietileter
Metanol
500

0
0 25 50 75 100 125
Temperatur/oC
Tekanan Uap pelarut
Hubungan P dan T dinyatakan dalam
ln(p2/p1) = Hvap/R(1/T1-1/T2)
Persamaan Clausius–Clapeyron

2000

1500
Tekanan/torr

760 mm Hg (1 atm) air


1000
etanol

500

0
0 25 50 75 100 125
Temperatur/oC
Tekanan Uap pelarut
Hubungan P dan T dinyatakan dalam
ln(p2/p1) = Hvap/R(1/T1-1/T2)
Persamaan Clausius–Clapeyron

Heats of Vaporization, Boiling Points, and Vapor Pressures of Some


Common Liquids
Heat of Vaporization at
Vapor Boiling Point Heat of
Pressure at 1 atm (°C) Vapor
Liquid at (torr at 20°C) J/g kJ/moL

water, H2O 17.5 100. 2260 40.7


ethyl alcohol, CH3CH2OH 43.9 78.3 855 39.3
benzene, C6H6 74.6 80.1 395 30.8
diethyl ether, CH3CH2OCH2CH3 442. 34.6 351 26.0
carbon tetrachloride, CCl4 85.6 76.8 213 32.8
ethylene glycol, CH2OHCH2OH 0.1 197.3 984 58.9
Tekanan Uap pelarut
Hubungan P dan T dinyatakan dalam
ln(p2/p1) = Hvap/R(1/T1-1/T2)
Persamaan Clausius–Clapeyron

Some Melting Points and Heats of Fusion

Melting Point Heat of Fusion


Substance (°C) J/g kJ/mol
methane, CH4 182 58.6 0.92
ethyl alcohol, CH3CH2OH 117 109 5. 02
water, H2O 0 334 6.02
naphthalene, C10H8 80.2 147 18.8
silver nitrate, AgNO3 209 67.8 11.5
aluminum, Al 658 395 10.6
sodium chloride, NaCl 801 519 30.3
Temperatur dan Penambahan
Kalor

Mengembun Gas Q = c*m *T


Eksoterm Q = Hvap *m
Mendidih
Temperaturr

Cair Q = c*m *T


Membeku
Q = Hf *m Endoterm
Mencair
Padat Q = c*m *T

Jumlah kalor
Temperatur dan Tekanan Uap
Campuran
Hukum Roult,
PA = XA P’A
Ptot = PA + PB

Hukum Dalton,
Ptot = PA + PB

PA
LARUTAN IDEAL

P’ A
P’ B

PB

0 X A 1

1 X B 0
Temperatur dan Tekanan Uap
Campuran
Hukum Roult,
PA = XA P’A
Ptot = PA + PB

Hukum Dalton,
Ptot = PA + PB

PA

P’ A
P’ B

LARUTAN IDEAL
PB

0 X A 1

1 X B 0
Temperatur dan Tekanan Uap
Campuran
Hukum Roult,
Hukum Dalton,
PA = XA P’A
Ptot = PA + PB

Ptot = PA + PB
P Q

LARUTAN IDEAL
R S
1. Mula2 X0 didihkan, mendidih
Di Titik P, komposisi uapnya

T’ A
T’ B

PB Adalah XQ.
2. Distilasi kedua, mendidih
pada titik R. Diperoleh
komposisi uapnya adalah Xs

X0 XQ XS
0 X A 1

1 X B 0
Temperatur dan Tekanan Uap
Campuran
PERSAMAAN CLASIUS-CLAPEYRON
Ln (p/p0) = Hpr/R (1/T12 – 1/T22)
Pertemuan ke-3:
Distilasi
Pertemuan ke-3:
Distilasi
Extraksksi Pelarut

Ekstraksi menggunakan dua fase saling tak larut untuk


memisahkan suatu zat terlarut dari satu fase ke fase
lainnya. Distribusi dari zat terlarut ke dalam pelarut
masing-masing adalah mempunyai kondisi setimbang
yang dijelaskan dalam teori partisi
Water panas dapat mengekstraksi tannins,
theobromine, and caffeine (bahan-bahan berharga)
dari daun teh.

Ekstraksi banyak menggunakan pelarut organik untuk


memisahkan larutan bahan berharga yang telah
diekstrak menggunakan air.

Baca di http://ull.chemistry.uakron.edu/chemsep/extraction/
Extraksksi Pelarut
Elevasi titik didih, Penurunan Titik
Beku dan perubahan tekanan uap
Elevasi titik didih dan Penurunan
Titik Beku
Tb =Kb XB Tb =Kf XB

XB = mB x 1000/mp
Elevasi titik didih dan Penurunan
Titik Beku

Ethylen glycol, HOCH2CH2OH digunakan


untuk radiator coolant
Tekanan Osmosis
Penawaran Air
(proses Osmosis
terbalik)

Konsep sumber
energi osmosis

Konsep Osmosis, tekanan osmosis,  = CRT


Tekanan Osmosis
isotonic drink
Sports medicine 1. A sports drink used to simply replace fluid and electrolytes lost during prolonged
exercise. See Sports drink 2. A sports drink that replaces water and electrolytes and contains either
fructose or glucose polymers allowing slow release of carbohydrates for replenishing reserves of energy
consumed while exercising.

Konsep Desalinasi, osmosis terbalik

by Tomas Harrysson, David Lönn and Jesper Svensson


www.exergy.se/goran/cng/alten/proj/97/o/
Tekanan Osmosis
isotonic drink
Sports medicine 1. A sports drink used to simply replace fluid and electrolytes lost during prolonged
exercise. See Sports drink 2. A sports drink that replaces water and electrolytes and contains either
fructose or glucose polymers allowing slow release of carbohydrates for replenishing reserves of energy
consumed while exercising.

Drink three: Sport Academy Thirst Burst


50-70g sugar
•500ml unsweetened fruit juice (orange, apple, pineapple)
•500ml water
One litre of warm water
Mix them all together in a jug and cool down in fridge.
Pinch of salt

200ml of sugar free squash Here are two other recipes for isotonic drinks:
Drink two: Fruit Academy
Mix, cool and drink •200ml ordinary fruit squash
•800ml water
•A pinch of salt
Mix them all together in a jug and cool down in fridge.

Konsep minuman isotonilk, osmosis


terbalik
Tekanan Osmosis

Konsep sumber energi osmosis

by Tomas Harrysson, David Lönn and Jesper Svensson


www.exergy.se/goran/cng/alten/proj/97/o/
Tekanan Osmosis

Konsep penawaran air dengan


osmosis terbalik
Clean
Tekanan Osmosis
Electrolyte
and protein
(dialysate)

Prinsip proses hemodialysis


Dalam pencucian daran
Pertemuan ke4:
Kesetimbangan Kelarutan
Pengambilan/Pemisahan Bahan padat
dari larutan

Konsep kelarutan, kelarutan suatu bahan adalah banyaknya kuantitas bahan


yang dapat larut dalam satuan volume pelarut/atau yang sepadan
Dalam istilah kimia adalah mol/Lt atau molar

Hasil kali kelarutan harga konstante dimana menhyatakan hasil kali kelarutan dari
konsentrasi fragmen aktif suatu bahan tersebut:
As --- Baq + 2Caq
Ksp = [B][C][C] atau [B][C]2
(Apabila koefisien aktivitas dianggap 100%)

Jika [B][C]2 > Ksp larutan lewat jenuh dan terbentuk endapan
Jika [B][C]2 < Ksp larutan belum jenuh dan tak terbentuk terbentuk endapan.
Mka bahan padatan dapat diambil dari larutannya dengan membuat lewat jenuh
Kesetimbangan Kelarutan
Pengambilan/Pemisahan Bahan padat
dari larutan

Natrium asetat

Natrium asetat
Kesetimbangan Kelarutan
Daur Ulang Aluminium:
Al + H2SO4  Al2(SO4)3 dibuat jenuh
dengan penguapan (pengurangan
pelarut) kemudian di
endapkan/dikristalkan
Kesetimbangan Kelarutan
Daur Ulang Aluminium:
Al + HCl  AlCl3 dibuat jenuh dengan
penguapan (pengurangan pelarut)
kemudian di endapkan/dikristalkan
Kesetimbangan Komplek
Kesetimbangan komplek dapat digunakan
dalam sistem pewarnaan, karena senyawa
komplek pada umumnya berwarna

Komplek dan pewarnaan logam:


Pewarnaan aluminium dengan KCN,
erbentuk reaksi Al + KCN  KxAl(CN)y
dengan warna permanen menempel
metalik keemasan.

Warna ini dapat dikembangkan dengan


komplek-komplek lainya seperti dengan
ion SCN- dan lainnya
Logam-logam dengan garam komplek
yang melekat dapat diwarnai dengan cara Kesetimbangan Komplek dapat
ini, misalnya krom. digunakan dalam sistem
pewarnaan, karena senyawa
Besi Tidak bisa, karena garam besi akan komplek pada umumnya
luntur/larut berwarna
Kesetimbangan Asam basa
Suatu bahan dapat digolongkan menjadi asam
Kesetimbangan asam basa
betral dan basa dari derajad keasamannya:
dapat digunakan dalam sistem
bahan pembersih, karena Derajad keasaman, pH = -log[H+]
senyawa asam basa dapat
Kebalikannya derajad kebasaan, pOH = -log [OH-]
melarutkan pengotor

pH + pOH = pKw, kesetimbangan air, dimana pKw


tetap pada suhu tetap. Jadi kesetimbangan air
adalah kesetimbangan asam basa, jika pH=pOH
bahan disebut netral.

Secara teoritik pengertian asam dan basa


berkembang untuk pengkajian pelarut non air,
tetapi secara praktek bahan sudah dapat
diidentifikasi asam atau basa, dengan bermacam
ukuran
Kesetimbangan Asam basa
Ceking asam basa
menggunakan indikator atau
alat pH meter
Kesetimbangan Asam basa
pH dari beberapa bahan
Kesetimbangan Asam basa
Senyawaan garam organik
rantai panjang berfungsi
sebagai sabun/detergen

142 gr minyak
kelapa
142 gr minyak sawit
452 gr minyak zaitun
102 gr NaOH
240 gr air
20 gr pewangi
Kesetimbangan Asam basa
Senyawaan garam organik
rantai panjang berfungsi
sebagai sabun/detergen

142 gr minyak
kelapa
142 gr minyak sawit
452 gr minyak zaitun
102 gr NaOH
240 gr air
20 gr pewangi
Kesetimbangan Asam basa
Senyawaan garam organik
rantai panjang berfungsi
DETERJEN
sebagai sabun/detergen Karakteristik deterjen yang dibutuhkan
Daya cuci maksimum
Biaya per 1 kali mencuci minimum
Biodegradebility maksimum
PEMBUATAN DETERJEN
Alkylbenzene + oleum alkylbenzena sulfonat
Tallow fatty alcohol + oleum fatty alcohol sulfonat
Sulfonat + sulfat + NaOH sodium salt
Sodium salt + builders deterjen
Kesetimbangan Asam basa
REAKSI KIMIA
PEMBUATAN DETERJEN
Senyawaan garam organik I. Sulfonasi
rantai panjang berfungsi R– C6H5 + H2SO4.SO3  R–C6H5–SO3H + H2SO4
sebagai sabun/detergen
REAKSI KIMIA
II. Sulfasi
Reaksi Utama
R-CH2OH + SO3H2O R’OSO3H + H2O
H= -325 sd -350 Kj/kg
Reaksi tambahan
R-CH2OH + R’-CH2-OSO3H  R’-CH2-O-CH2-R’ + H2SO4
R’-CH2-CH2OH + SO3  R’-CH=CH2 + H2SO4
R-CH2OH + SO3  RCHO + H2O +SO2
R-CH2OH + 2 SO3  RCOOH + H2O +SO2

Netralisasi dengan NaOH


hasil sulfonasi (R I) dengan sulfasi (R II) ditambah NaOH dan
STTP (Sodium Tripolyphosphat) yang dibawa dalam bentuk
Na5P3O11, kemudian dan terjadi hidrasi
Na5P3O11 + 6 H2O + Na5P3O11.6 H2O
BAHAN-BAHAN PEMBUATAN DETERJEN
1. SURFACTANS
Untuk mengurangi tegangan permukaan
Jenis bahan : Alkyl Benzene Sulfonat (ABS) dan Fatty Alcohol Sulfonat
2. SUDS REGULATOR (pengatur busa)
Untuk membantu surfactan dalam proses pencucian
Jenis bahan : asam lemak
3. Builders
Untuk penguat daya cuci deterjen
Jenis bahan :
Sodium Tripoli Phosphat (STPP) untuk mencegah redeposisi
Bahan ini bekerjasama dengan surfactan untuk meningkatkan daya cuci
Soda abu
4. Additive
a. Pencegah korosi : Natrium Silicate
b. Anti redeposisi agent : Carboxyl Methyl Cellulose (CMC)
c. Penghambat noda,bercak : Benzotriazole
d. Pemutih (mengubah ultraviolet menjadi cahaya yang terlihat) : bluings, dari jenis Peroxygen
e, Anti microbial agent : carbonilides, salycyl anilides
f. Penghilangan noda :
g. Estetika : parfum
Fermentasi dalam kimia

Anda mungkin juga menyukai