Anda di halaman 1dari 34

LINGKUNGAN

EKSTRASELULER

Dinda Fuji Islamiyanti (0402519004)


Khoirun Nisa Fesa (0402519023)
Nuning Nadrotun na’imah (0402519036)
Anisa Ratna Nugraini (0402519040)
Cairan Ekstrakseluler (CES)

CES merupakan cairan yang terdapat di luar sel dan menyusun sekitar 30
% Total Body Weight. CES meliputi cairan intravaskuler (plasma), cairan
intersitial dan cairan transeluler.

 Cairan Intravaskuler (plasma) adalah cairan


didalam sistem vaskuler, jumlahnya 20% dr CES.
 Cairan Intersitial adalah cairan yang terletak
diantara sel, jumlahnya 80% dr CES.
 Cairan Transeluler adalah cairan sekresi khusus.
Volumenya diabaikan karena kecil, seperti cairan
serebrospinal, cairan sendi, cairan otak, sekresi
saluran cerna, liur pencernaan, cairan perikard dll.
Ilustrasi letak cairan ekstraseluler, intraseluler, dan interstisial
Cairan Interstitial, cairan intravaskuler dan proses transport aktif
Cairan Ekstrakseler (CES)

Cairan ekstrasel terus-menerus bergerak ke seluruh tubuh.

CES diangkut di dalam sirkulasi darah  tercampur diantara darah dan cairan
jaringan dengan berdifusi melalui dinding kapiler.

Cairan ekstrasel berbagai ion, terutama Ion Na+ dan Cl- dan bikarbonat dan
nutrien yang diperlukan oleh sel untuk mempertahankan kehidupan sel.

Cairan ekstrasel mengandung CO2 yang ditranspor dari sel ke paru paru untuk
diekskresikan, dan produk sel lain yang ditranspor ke ginjal untuk diekskresikan.

Sel mampu hidup tumbuh, dan melaksanakan berbagai fungsi di dalam cairan
ekstrasel.
Perbedaan komposisi cairan tubuh berbagai
kompartmen terjadi karena adanya barier
yang memisahkan mereka.

• Membran sel memisahkan cairan intrasel


dengan cairan intersisial
• Dinding kapiler memisahkan cairan
intersisial dengan plasma.
Keseimbangan Cairan Ekstraseluler
Pengaturan keseimbangan cairan perlu
memperhatikan dua parameter penting

 Volume cairan ekstrasel


 Osmolaritas cairan ekstrasel
Perpindahan Cairan Tubuh

Fase 1  cairan yang terkandung oleh nutrisi dan oksigen diambil dari paru-
paru dan saluran gastrointestinal akan dibawa melalui pembuluh darah
berpindah dari seluruh tubuh ke dalam sistem sirkulasi, dimana cairan
tersebut merupakan bagian dari cairan intravaskular

Fase 2  cairan intravaskular dan zat-zat yang terlarut didalamnya akan


saling bertukar dengan cairan interstitial melalui membran kapiler yang
semipermeabel

Fase 3 cairan interstitial tersebut bertukar tempat dengan cairan


intraseluler melalui membran sel yang permeabel selektif.
Faktor-faktor Lingkungan yang Ekstrem

• Water activity

Air yang tersedia atau air yang dapat


dimanfaatkan untuk keperluan hidup

Meliputi air untuk metabolisme, air


untuk pertumbuhan dan air untuk
kepentingan reproduksi
Faktor-faktor Lingkungan yang Ekstrem

• Salinitas

Didefinisikan sebagai adanya garam


terlarut dalam konsentrasi yang
berlebihan dalam air

Pengaruhnya terhadap kehidupan


umumnya dilihat sebagai fenomena
yang berkenaan dengan osmotik
Faktor-faktor Lingkungan yang Ekstrem

• pH

pH berpengaruh terhadap struktur


dan aktivitas enzim
Faktor-faktor Lingkungan yang Ekstrem

• Tekanan Hidrostatistik

Beberapa organisme dinamakan


Barotolerant, jika organisme itu dapat
tumbuh, berkembang, dan produksi
pada lingkungan dengan tekanan
hidrostatik yang tinggi tersebut.
Faktor-faktor Lingkungan yang Ekstrem
• Temperatur
Mikroorganisme dapat hidup pada kisaran
temperatur yang sangat luas. Beberapa
diantaranya dapat hidup, artinya dapat
melakukan metabolisme dan reproduksi
pada suhu di bawah 0oC

Sementara yang lain dapat tumbuh dan


berkembang pada lingkungan air dengan
suhu yang sangat tinggi
Faktor-faktor Lingkungan yang Ekstrem

• Faktor-faktor lain

Oksigen

Nutrient

Radiasi
Udara Sebagai Lingkungan Ekstraseluler
Sebagai alat transport organisme
Udara uniseluler

Bila hanya dilihat dari sisi lingkungan


ekstrasel, udara banyak mendatangkan
kerugian dan bersifat destruktif/merusak.
Udara Sebagai Lingkungan Ekstraseluler

• Udara di anggap sebagai lingkungan yang ekstrem.


Mengapa ?

Kerugian dan kerusakan yang ditimbulkan udara


bila dilihat hanya dari sisi lingkungan yakni udara
akan menyebabkan desikasi dan radiasi
Desikasi
Beberapa organisme untuk mengatasi adanya desikasi adalah sebagai
berikut

Adanya Sekresi meterial


Membentuk
konstruksi Dormansi protektif anti
kiste
dinding sel desikasi
Konstruksi Dinding Sel
Sebagai contoh bakteri Mycobacterium
tuberculosis yakni penyebab penyakit
TBC.

Dinding sel dihasilkan oleh


Mycobakterium tuberculosis ini dapat
dianggap sebagai struktur adaptasi yang
menyebabkan ia survive dalam waktu
yang lama
Dormansi
• Pada keadaan yang tidak
menguntungkan, bakteri
menyikapinya dengan jalan
memasuki fase yang
dinamakan fase istirahat.
Pada bakteri, fase ini dilalui
dengan cara membentuk
endospora
Membentuk kiste
• Protozoa dalam menyikapi
desikasi ini dengan cara
membentuk kiste.
• Kiste yang terbentuk
berdinding tebal
Sekresi meterial protektif anti desikasi
Organisme multiselural menyikapi desikasi ini dengan
membentuk bangunan khusus di permukaan tubuh
yang bertugas untuk sintesis meterial protektif dan
mensekresikan hasilnya sebagai senyawa anti desikasi
Radiasi
Radiasi dapat diartikan sebagai energi yang dipancarkan
dalam bentuk partikel atau gelombang

• Cahata matahari mengandung faktor sterilan berupa sinar ultra violet.


• Mycobacterium tuberculosis yang selamat dari ancaman desikasi atau
kekeringan berbulan-bulan ternyata akan segera mati jika terkena cahaya
matahari tidak lebih dari dua jam.
Lingkungan Air
• Air adalah kebutuhan dasar dari semua bentuk kehidupan.
Kira-kira 80% dari sel tersusun atas air.

Memelihara lingkungan, dimana nutrien dan intermediet


Fungsi Air metabolik terlarut.

Donor elektron dalam reaksi oksidasi reduksi

Memelihara struktur membran sel


Air tawar
• Bakteri dan cyanobakteria
memiliki dinding sel yang
membuat dapat survive pada
air tawar seperti air danau dan
sungai

• Protozoa mengatasi rendahnya


kadar garam dilingkungan air
tawar adalah dengan dengan
sistem pompa air, suatu organel
pemompa air pada sel-sel yang
disebut vakuola.
Air laut dan cairan tubuh

Air Laut
Lingkungan yang
Mengandung Garam

Cairan Tubuh
Tekanan hidrostatik
• Di samudera Pasifik bagian
utara ada bagian laut yang
dalamnya mencapai 1080 m
dan tekanan sebesar 1160
atmosfer. Walaupun demikian
disana masih dijumpai adanya
kehidupan.

• Contoh Organisme barotoleran


dan barofilik
Tekanan hidrostatik akan mempengaruhi pada tiga hal yaitu:

Inaktivasi enzim

Menekan kecepatan reaksi fisiologik

Menekan pertumbuhan atau reproduksi


HIDUP PADA TEMPERATUR YANG TINGGI
Membran Sel

Semua sel hidup dilindungi oleh


membran selular mereka yang
terdiri dari protein dan fosfolipid.
Struktur membran sel sangat
spesifik dan tidak hanya
melindungi sel dan organel
dalam sel, namun juga
mendukung fungsi sel.
HIDUP PADA TEMPERATUR YANG TINGGI

Penelitian yang dilakukan Thomas


Bork menemukan adanya sifat-sifat
dari bentuk kehidupan di
termperatur yang tinggi. Perbedaan
panas yang tinggi dengan komposisi
kimiawi internal sel dapat
mempengaruhi lingkungan
ekstraseluler dan juga berpengaruh
terhadap fungsi sel.
Batas atas temperatur

Batas atas temperatur yang sesuai dengan organisme


hidup berbeda-beda. Umumnya organisme eukariotik
lebih peka terhadap panas tinggi dibandingkan dengan
organisme prokariotik. Mikroorganisme prokariotik
dapat hidup dikisaran suhu antara 93,5-95,5 oC.
Sedangkan batas atas temperatur bagi sel eukariotik
lebih rendah.
Enzim termostabil Enzim termostabil contohnya Enzim
aldolase terdapat diberbagai sel
tersusun atas asam amino yang
struktur nya lebih stabil. Contohnya
termostabilitas dari enzim aldolase
yang dimiliki oleh bakteri Thermos
aquaticus yang dapat hidup disuhu
70-80oC
Membran termosabil Asam inti termostabil

Protoplas bakteri Streptococcus Sintesis protein pada suhu


faecalis akan lisis dan pecah tinggi tidak hanya
saat suhu lingkungan menjadi membutuhkan enzim
60oC. Berbeda dengan bakteri termostabil, namun
Thermos aquaticus dimana sel membutuhkan asam inti yang
dapat hidup di suhu lingkungan termostabil, yaitu mRNA, tRNA,
yang tinggi, membrannya tidak dan Rrna termostabil.
akan mengalami lisis sehingga Termostabil asam inti dilihat
dikenal dengan membran dari urutan nukleotid tRNA dari
termostabil organisme termofilik
Membran termosabil

Suhu lingkungan naik, organisme


yang memiliki membran
termostabil akan memproduksi
lemak yang memiliki titik cair
yang lebih tinggi. Lemak ini
adalah lemak penyusun membran
plasma termostabil. Contohnya
membran plasma yang dimiliki
Thermoplasma acidophilum, yang
dapat hidup dikisaran suhu
normal 32-80 oC

Anda mungkin juga menyukai