Anda di halaman 1dari 25

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan

Kejadian Hipertensi Di Puskesmas Sematang


Borang Palembang Tahun 2017

NAMA: TRI INTAN SINAPURNAMA. MH


NIM : A21309034
BAB 1
PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG
Hipertensi merupakan salah satu penyakit denegeratif` umumnya
tekanan darah bertambah secara perlahan dengan bertambahnya umur`
Resiko untuk menderita hipertensi pada populasi ≥ 55 tahun yang tadinya
tekanan darahnya normal adalah 90% (Harmila & Ekwantini, 2014).

Menurut WHO 2014, sekitar 30% penduduk dunia tidak terdiagnosa


adanya hipertensi (underdiagnosed condition). Hal ini disebabkan tidak
adanya gejala yang pasti pada penderita hipertensi. Padahal hipertensi
merusak organ tubuh seperti jantung (70% penderita hipertensi akan
mengalami kerusakan jantung, ginjal, otak, mata, serta organ tubuh lain).
Itula yang menyebabkan hipertensi disebut sebagai pembunuh yang tidak
terlihat atau silent killer ( Susilo & Wulandari, 2011).
Menurut data Dinas Kesehatan Kota Palembang,
penyakit hipertensi merupakan 10 penyakit
terbesar di kota palembang dengan penderita
pada tahun 2012 berjumlah 76.597 jiwa, pada
tahun 2013 penderita hipertensi berjumlah
63.406 jiwa, pada tahun 2014 berjumlah 70.426
jiwa, pada tahun 2015 berjumlah 79.192 jiwa dan
76.507 jiwa (Dinkes, 2016).

Berdasarkan Observasi data awal dari puskesmas


lebung gajah sematang borang pada tahun 2016
terdapat 10.270 orang yang menderita hipertensi.
pada tahun 2017 pada bulan januari yang
menderita hipertensi 350, bulan maret 315, bulan
april 297 dan pada bulan mei 610.
Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latarbelakang di atas,
makadapat disimpulkan dalam rumusan
masalahnya adalah “Belum diketahuinya faktor-
faktor apa saja yang berhubungan dengan
kejadian hipertensi Di Puskesmas Sematang
Borang Palembang tahun 2017”.
Tujuan Penelitian
Tujuan Umum: Diketahuinya faktor-faktor yang berhubungan dengan
kejadian hipertensi di puskesmas sematang borang palembang tahun
2017
Tujuan Khusus
1. Diketahuinya distribusi frekuensi usia, jenis kelamin, pekerjaan,
merokok, alkohol dengan kejadian hipertensi di Puskesmas  Sematang
Borang palembang tahun 2017.
2. Diketahuinya hubungan antara usia dengan kejadian hipertensidi
Puskesmas  Sematang Borang Palembang tahun 2017.
3. Diketahuinya hubungan antara jenis kelamin dengan kejadian
hipertensi di Puskesmas Sematang Borang Palembang tahun 2017.
4. Diketahuinya hubungan antara pekerjaan dengan kejadian hipertensi
di Puskesmas   Sematang Borang Palembang tahun 2017.
5. Diketahuinya hubungan antara Merokok dengan kejadian hipertensi di
Puskesmas Sematang Borang Palembang tahun 2017.
6. Diketahuinya hubungan antara Alkohol dengan kejadian hipertensi di
Puskesmas Sematang Borang Palembang tahun 2017.
BAB II
Tinjauan Pustaka
Definisi
• Hipertensi adalah tekanan darah persisten dimana tekanan
sistolik di atas 140 mmHg dan tekanan diastoliknya di atas 90
mmHg ( Aspiani, 2014).

• Hipertensi adalah keadaan peningkatan tekanan darah yang


akan memberi gejala lanjut ke suatu organ terget seperti
stroke (untuk otak), penyakit jantung koroner (untuk
pembuluh darah jantung), dan hipertropi ventrikel kanan/ left
ventricel hypertrophy (untuk otot jantung). Dengan target
organ di otak berupa stroke, hipertensi adalah penyebab
stroke yang membawa kematian yang tinggi. (Bustan, 2010).
Faktor-faktor terjadinya hipertensi

1. Usia
2.Jenis Kelamin
3.Pekerjaan
4 Merokok
5. Alkohol
Kerangka Teori

Kerangka teori yang digunakan dalam penelitian mengenai faktor-faktor


kejadian hipertensi adalah modifikasi antara indriyani 2009, kristanti
2009,Winnifor (1990) dalam widyanto (2013) ,(Agoes, 2013). dan teori yang
dirumuskan oleh Gordon (1950) dalam Azrul Azwar (1999), yang secara
skematis digambarkan sebagai berikut:

Umur, jenis kelamin,pekerjaan,merokok,


dan alkohol

Lingkungan Fisik, dan Lingkungan Non Fisik Masalah Kesehatan Hipertensi

Golongan Nutrien,Golongan Kimia,


Golongan Fisik, danGolongan Biologik
BAB III
Metode Penelitian
Jenis penelitian ini yang digunakan yaitu
survey analitik dengan menggunakan
pendekatan secara cross sectional, dimana
variabel dependen dan independen diambil dan
dikumpulkan dalam waktu yang bersamaan.
Artinya tiap subjek penelitian hanya diobservasi
sekali saja dan pengukuran dilakukan terhadap
status karakter atau variabel subjek pada saat
pemeriksaan. (Notoatmodjo,2002).
Populasi dan Sampel

Populasi adalah keseluruhan objek penelitian


atau objek yang diteliti. (notoadmodjo,2005)
Populasi dalam penelitian ini adalah Penderita
hipertensi, pada bulan Mei 2017 sebanyak 610
orang.
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini
diambil dengan tehnik accidental sampling,
dimana ini dilakukan dengan mengambil kasus
atau responden yang secara kebetulan ada atau
tersedia (Notoadmodjo,2005).
Kerangka Konsep
Variabel Independen Variabel Dependen

1. Umur
2.Jenis Kelamin
3.Pekerjaan Kejadian Hipertensi
4.Merokok
5.Alkohol
Hipotesis
Hipotesis
Hipotesis adalah suatu jawaban sementara dari
pertanyaan penelitian. Hipotesis berfungsi untuk
menentukan kearah pembuktian, artinya hipotesis
ini merupakan pernyataan yang harus dibuktikan
(Notoatmojo, 2010).
Hipotesis dalampenelitian ini :
Ha : Ada hubungan antara umur, jeniskelamin,
pekerjaan, merokok dan alkohol terhadap kejadian
hipertensi
BAB IV
Latar Belakang Puskesmas Sematang
Borang palembang.
Puskesmas Sematang Borang berdiri sejak tahun
1981 dengan nama Puskesmas Sako dimana
tanahnya merupakan tanah hibah dari Perum
Perumnas dengan wilayah kerja kecamatan
sako, dengan 5 (lima) kelurahan Suka Maju,
Sialang, Lebung Gajah, Suka Mulya dan
Srimulya.
Visi dan Misi
Visi
Tercapainya Kecamatan Sematang Borang Sehat Menuju
Palembang Sehat tahun 2020

Misi
• Meningkatkan Kualitas Profesional Sumber daya manusia
• Meningkatkan mutu pelayanaan
• Memberdayakan masyarakat agar dapat hidup sehat secara
mandiri
• Meningkatkan sarana dan prasarana yang bermutu prima.
Analisa Data
Univariat
Kejadian Hipertensi
Diketahui bahwa dari 85 responden yang mengalami
hipertensi derajat 1 sebanyak 61 responden (71,8%), lebih
banyak di bandingkan dengan yang mengalami hipertensi
derajat 2 yaitu sebanyak 24 responden (28,2%).
Umur
Diketahui bahwa dari 85 responden pada usia <60 tahun
sebanyak 71 responden (83,5%), lebih banyak di
bandingkan dengan usia di >60 tahun yaitu sebanyak 14
responden (16,5%).
Jenis kelamin
Diketahui bahwa dari 85 responden, pada
jenis kelamin pria sebanyak 70 responden
(82,4%), lebih banyak dibandingkan dengan
jenis kelamin wanita yaitu sebanyak 15
responden (17,6%).
Pekerjaan
Diketahui bahwa dari 85 responden, yang
bekerja sebanyak 64 responden (75,3%), lebih
banyak dibandingkan dengan tidak bekerja
sebanyak 21 responden (24,7%).
Merokok
Diketahui bahwa dari 85 responden, yang
merokok,yaitu sebanyak 66 responden (77,6%).
Lebih banyak dibandingkan yang tidak merokok
sebanyak 19 responden (22,4%).
Alkohol
Diketahui bahwa dari 85 responden, yang
mengalami hipertensi yang mengalami
hipertensi yang tidak minum alkohol sebanyak
11 responden (83,5%), lebih banyak
dibandingkan dengan minum alkohol yaitu
sebanyak 74 responden (16,5%).
Analisis Bivariat
• Umur dengan kejadian hipertensi di puskesmas
sematang borang palembang
Dari 71 responden, yang memiliki umur <60 tahun yang
menderita hipertensi derajat 1 sebanyak 55 orang (77,5%) dan
responden yang berumur <60 tahun yang menderita hipertensi
derajat 2 sebanyak 16 orang (22,5%), lebih besar dibandingkan
dengan 14 responden yang memiliki umur >60 tahun yang
menderita hipertensi derajat 1 sebanyak 6 orang (42,9%), dan
responden yang berumur >60 tahun yang menderita hipertensi
derajat 2 sebanyak 8 orang (57,1%). Didapatkan nilai p Value
0,019 <⍺(0,05), ini menunjukkan bahwa ada hubungan antara
umur dengan kejadian hipertensi.
jenis kelamin dengan kejadian hipertensi di
puskesmas sematang borang palembang

Dari 70 responden, yang memiliki jenis kelamin pria


yang menderita hipertensi derajat 1 sebanyak 54
responden (77,1%) dan responden yang berjenis
kelamin pria yang menderita hipertensi derajat 2
sebanyak 16 orang (22,9%), lebih besar dibandingkan
dengan 15 responden yang memiliki jenis kelamin
wanita yang menderita hipertensi derajat 1 sebanyak 7
orang (46,7%) dan responden yang memiliki jenis
kelamin wanita yang menderita hipertensi derajat 2
sebanyak 8 orang (53,3%).Didapatkan nilai p Value
0,027 <⍺(0,05), ini menunjukkan bahwa ada hubungan
antara jenis kelamin dengan kejadian hipertensi.
Pekerjaan dengan kejadian hipertensi di puskesmas
sematang borang palembang

Dari 64 responden, yang memiliki pekerjaan menderita


hipertensi derajat 1 sebanyak 50 orang (78,1%) dan responden
yang memiliki pekerjaaan yang menderita hipertensi derajat 2
sebanyak 10 orang (47,6%), lebih besar dibandingkan dengan
yang tidak memiliki pekerjaan sebanyak 21 responden yang
menderita hipertensi derajat 1 sebanyak 11 orang (52,4%), dan
yang tidak memiliki pekerjaan yang menderita hipertensi derajat
2 sebanyak 10 orang (47,6%). Didapatkan nilai p Value 0,048
<⍺(0,05), ini menunjukkan bahwa ada hubungan antara
pekerjaan dengan kejadian hipertensi
Merokok dengan kejadian hipertensi di
puskesmas sematang borang palembang

Dari 66 responden, yang merokok pada penderita


hipertensi derajat 1 sebanyak 51 orang (77,3%) dan yang
merokok pada hipertensi derajat 2 sebanyak 9 orang
(47,4%), lebih banyak dibandingkan dengan 19 responden
yang tidak merokok pada penderita hipertensi derajat 1
sebanyak 10 orang dan yang tidak merokok pada
hipertensi derajat 2 sebanyak 9 orang (47,4%).
Didapatkan nilai p Value 0,048 <⍺(0,05), ini
menunjukkan bahwa ada hubungan antara merokok
dengan kejadian hipertensi di puskesmas sematang
borang palembang tahun 2017.
Alkohol dengan kejadian hipertensi dipuskesmas
sematang borang palembang

Dari 74 responden, yang tidak minum alkohol pada


penderita hipertensi derajat 1 sebanyak 50 orang (67,6%)
dan yang tidak merokok pada penderita hipertensi derajat 2
sebanyak 24 orang (47,6%), lebih banyak di bandingkan
dengan 11 responden yang minum alkohol pada penderita
hipertensi derajat 1 sebanyak 11 orang (100,0) dan yang
minum alkohol pada penderita hipertensi derajat 2
sebanyak 0 orang (53,3%). Didapatkan nilai p Value 0,029
<⍺(0,05), ini menunjukkan bahwa ada hubungan antara
alkohol dengan kejadian hipertensi di puskesmas sematang
borang palembang tahun 2017.
• Kesimpulan
BAB V
Berdasarkan permasalahan dan pembahasan tentang faktor-faktor yang berhubungan
dengan kejadian hipertensi di Puskesmas Sematang Borang Palembang Tahun 2017
terhadap penelitian 85 responden hipertensi, maka dibuat kesimpulan sebagai berikut.
5.1.1 Responden yang menderita hipertensi derajat 1 sebanyak 61 responden
(71,8%),sedangkan responden yang memderita hipertensi derajat 2 sebanyak 24 (28,2%).
Responden yang berumur <60 tahun 71 (83,5%) responden yang berumur >60 tahun 14
(16,5%) responden yang berjenis kelamin pria 70 (82,4%) responden yang berjenis
kelamin wanita 15 (17,6%), responden yang bekerja sebanyak 64 (75,3%), responden yang
tidak bekerja sebanyak 21 (24,7%), responden yang merokok sebanyak 66 (77,6%), yang
tidak merokok 19 (22,4%), responden yang minum alkohol sebanyak 74 (16,5%) dan yang
tidak minum alkohol 11 responden (83,5%).

5.1.2 Ada hubungan bermakna antara umur dan kejadian hipertensi.


5.1.3 Ada hubungan bermakna antara jenis kelamin dan kejadian hipertensi.
5.1.4 Ada hubungan bermakna antara pekerjaan dan kejadian hipertensi.
5.1.5 Ada hubungan bermakna antara merokok dan kejadian hipertensi.
5.1.6 Ada hubungan bermakna antara minuman alkohol dan kejadian hipetensi.
 
Lanjutan.....
.

5.2 Saran
ada keterbatasan dan kekurangan dalam penelitian ini, maka peneliti memberikan saran-saran
dengan hasil pembahasan dan kesimpulan di atas peneliti mengajukan beberapa saran.
5.2.1.Bagi Puskesmas Sematag Borang Palembang
▫Kepada pihak puskesmas hendaknya lebih mengoptimalkan pemberian informasi kepada usia <60
tahun, yang berjenis kelamin laki-laki dan responden yang merokok.
▫Materi penyuluhan yang perlu disampaikan kepada pasien tentang minuman yang beralkohol dan
merokok.
▫Selain lebih mengoptimalkan penyuluhan di puskesmas ada baiknya memberikan brosur/ leafleat
yang berisi tentang informasi tentang penyakit hipertensi kepada pasien.
5.2.2 Bagi penelitian yang lain
Peneliti mengharapkan kepada peneliti yang selanjutnya untuk melakukan penelitian yang sama
dengan sampel yang lebih besar lagi, Di harakan juga peneliti berikutnya dapat meneliti variabel-
variabel yang lain yang berhubungan dengan kejadian hipertensi.
5.2.3 Bagi institusi pendidikan
Bagi institusi pendidikan khususnya bagian perpustakaan untuk lebih memperbanyak refrensi
tentang ilmu penyakit dalam serta asuhan keperawatan dengan penyakit hipertensi khususnya.

 
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai