Anda di halaman 1dari 6

PRINSIP PEMBELAJARAN MENURUT

ROTHWAL

Nama : Nursidah
NIM : 170720001
Pengertian prinsip Pembelajaran

 Kata prinsip berasal dari bahasa Latin yang berarti “asas


(kebenaran yang menjadi pokok dasar berpikir, bertindak, dan
sebagainya) dasar”. Prinsip merupakan sebuah kebenaran atau
kepercayaan yang diterima sebagai dasar dalam berfikir atau
bertindak. Jadi prinsip dapat diartikan sebagai sesuatu yang
menjadi dasar pokok berpikir, berpijak atau bertindak.
 Kata pembelajaran adalah suatu aktivitas atau proses mengajar
dan belajar. Pembelajaran merupakan proses komunikasi dua
arah, mengajar yang dilakukan oleh pihak guru dan belajar
dilakukan oleh peserta didik.
 Jadi prinsip-prinsip pembelajaran adalah landasan berpikir,
landasan berpijak dengan harapan tujuan pembelajaran tercapai
dan tumbuhnya proses pembelajaran yang dinamis dan terarah.
Macam-macam Prinsip Belajar
• Prinsip Kesiapan (Readinees)
kesiapan siswa ialah kondisi yang memungkinkan ia dapat belajar.
• Prinsip Motivasi (Motivation)
Motivasi adalah suatu kondisi dari pelajar untuk memprakarsai kegiatan, mengatur arah kegiatan itu
dan memelihara kesungguhan.
• Prinsip Persepsi
Persepsi adalah interpertasi tentang situasi yang hidup.
• Prinsip Tujuan
Tujuan ialah sasaran khusus yang hendak dicapai oleh seseorang.
• Prinsip Perbedaan Individual
memperhatikan perbedaan individual dalam kelas dapat memberi kemudahan pencapaian tujuan
belajar.
• Prinsip Transfer dan Retensi
Apapun yang dipelajari dalam suatu situasi pada akhirnya akan digunakan dalam situasi yang lain.
Proses tersebut dikenal sebagai proses transfer. Kemampuan sesesorang untuk menggunakan lagi hasil
belajar disebut retensi.
• Prinsip Belajar Kognitif
Belajar kognitif melibatkan proses pengenalan dan penemuan.
• Prinsip Belajar Afektif
Belajar afektif mencakup nilai emosi, dorongan, minat dan sikap
• Prinsip Belajar Evaluasi
latihan evaluasi memungkinkan bagi individu untuk menguji kemajuan dalam pencapaian tujuan.
Macam-macam Prinsip Pembelajaran
 
• Prinsip umum
yaitu prinsip pembelajaran yang dapat berlaku untuk semua mata
pelajaran di suatu sekolah/program pendidikan. Prinsip-prinsip umum
pembelajaran di antaranya sebagai berikut:
a. Prinsip motivasi, yaitu dalam belajar diperlukan motif-motif yang dapat
mendorong siswa untuk belajar.
b. Prinsip belajar sambil bekerja/mengalami, yaitu dalam mempelajari
sesuatu, apalagi yang berhubungan dengan keterampilan haruslah melalui
pengalaman langsung, seperti belajar menulis siswa harus menulis, belajar
berpidato harus melalui praktik berpidato.
c. Prinsip pemecahan masalah, yaitu dalam belajar siswa perlu dihadapkan
pada situasi-situasi bermasalah dan guru membimbing siswa untuk
memecahkannya.
d. Prinsip perbedaan individual, yaitu setiap siswa memiliki perbedaan-
perbedaan dalam berbagai hal, seperti intelegensi, watak, latar belakang
keluarga, ekonomi, sosial, dan lain-lain
• Prinsip khusus
yaitu prinsip-prinsip pembelajaran yang hanya berlaku untuk satu mata pelajaran
tertentu, seperti pembelajaran bahasa Indonesia. Setiap mata pelajaran memiliki banyak
prinsip khusus Prinsip-prinsip khusus pembelajaran bahasa Indonesia di antaranya sebagai
berikut.
a. Ajarkan bahasa, bukan tentang bahasa, yaitu pembelajaran bahasa merupakan aktivitas
membina siswa mempergunakan bahasa sebagai alat komunikasi sebagai penutur bahasa.
Artinya, siswa dilatih keterampilan berbahasa yang hanya dikuasai melalui praktik
berbahasa. Jadi, pembelajaran bahasa merupakan kegiatan untuk menggunakan bahasa
sebagai alat komunikasi yang harus dilakukan melalui praktik menggunakan bahasa.
Bukan sebaliknya, pembelajaran bahasa adalah aktivitas mempelajari teori atau
pengetahuan tentang bahasa.
b. Bahasa target bukan sekedar objek pembelajaran, tetapi juga wahana komunikasi dalam
proses pembelajaran atau di kelas. Artinya, kegiatan pembelajaran tidak semata-mata
ditujukan untuk mengenal dan menguasai bahasa target. Akan tetapi, proses pembelajaran
harus menjadikan bahasa itu sebagai wahana dalam berkomunikasi, yaitu dengan
menggunakan bahasa target dalam setiap kesempatan berkomunikasi tentang topik-topik di
luar bahasa (pendekatan komunikatif).
c. Sejauh mungkin gunakan bahasa otentik yang digunakan dalam konteks nyata sebagai
sumber bahan ajar, seperti bahasa di surat kabar, bahasa nyata dalam kehidupan.
d. Setiap bahasa memiliki sistem bahasanya sendiri. Untuk itu, dalam mempelajari bahasa
kedua harus menjaga jangan sampai terjadi interferensi (pengaruh) bahasa pertamanya
terhadap bahasa kedua yang dipelajari.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai