Anda di halaman 1dari 26

PRESENTASI

KARYA TULIS ILMIAH

“Vulnus Laceratum”
Dosen Pembimbing : dr. Yasril Rivai

1. Fitri Yanti (11-210)


Pendahuluan
Luka sepertinya tidak asing lagi dalam
kehidupan kita sehari-hari, setiap orang
dipastikan telah pernah mengalaminya. Luka ini
bisa saja terjadi dimana-mana, bisa didalam
rumah maupun diluar seperti dijalan raya, kebun
dan sebagainya. Luka biasanya disebabkan oleh
trauma tajam atau tumpul, ledakan, sengatan
listrik, gigitan hewan dan lain sebagainya.
Definisi Vulnus laceratum

Vulnus laceratum adalah terjadinya


gangguan kontinuitas suatu jaringan sehingga
terjadi pemisahan jaringan yang semula
normal atau luka robek terjadi akibat
kekerasan yang hebat sehingga memutuskan
jaringan. Umumnya dapat disebabkan oleh
trauma benda tajam ( 50 % ) misalnya karena
tembakan, luka-luka tusuk, trauma kecelakaan
kerja atau kecelakaan lalu lintas.
Anatomi
Kulit adalah suatu organ pembungkus seluruh permukaan
luar tubuh, merupakan organ terberat dan terbesar dari
tubuh. Seluruh kulit beratnya sekitar 16 % berat tubuh, pada
orang dewasa sekitar 2,7 – 3,6 kg dan luasnya sekitar 1,5 –
1,9 meter persegi. Tebalnya kulit bervariasi mulai 0,5 mm
sampai 6 mm tergantung dari letak, umur dan jenis kelamin.
Kulit tipis pada kelopak mata, penis, labium minus dan kulit
bagian medial lengan atas. Sedangkan kulit tebal pada
telapak tangan, telapak kaki, punggung, bahu dan bokong.
Secara embriologis kulit berasal dari dua lapis yang
berbeda, lapisan luar adalah epidermis merupakan lapisan
epitel berasal dari ectoderm sedangkan lapisan dalam yang
berasal dari mesoderm adalah dermis yang merupakan suatu
lapisan jaringan ikat.
Etiologi Vulnus laceratum
Beberapa penyebab terjadinya vulnus
laceratum adalah sebagai berikut :
1. Mekanis atau traumatis: terpukul, tersayat,
tergencet, tertusuk dan tertembak
2. Ledakan
3. Sengatan listrik
4. Biologis : sengatan lebah, gigitan serangga
, gigitan ular, gigitan binatang
5. Elektris : Tersengat listrik,terkena petir
Gambaran Klinis
Tanda-tanda umum adalah syok, terjadi
akibat kegagalan sirkulasi perifer ditandai
tekanan darah menurun hingga tidak teraba,
keringat dingin, lemah, kesadaran menurun
hingga tidak sadar.
Tanda-tanda lokal seperti nyeri dan
pendarahan pada daerah sekitar terjadinya
luka.
lower Nepron atau Neprosis ditandai urine
berwarna merah, disuria hingga anuria dan
ureum darah meningkat.
Patofisiologi
 Pada umumnya respon tubuh terhadap trauma
akan terjadi proses peradangan atau inflamasi.
Reaksi peradangan akan terjadi apabila jaringan
terputus. Dalam keadaan ini ada peluang besar
timbulnya infeksi yang sangat hebat. Nyeri timbul
karena kulit mengalami luka infeksi sehingga terjadi
kerusakan jaringan. Sel-sel yang rusak akan
membentuk zat kimia sehingga akan menurunkan
ambang stimulus terhadap reseptormekano sensitif.
Apabila nyeri di atas hal ini dapat mengakibatkan
gangguan rasa nyaman nyeri yang berlanjut istirahat
atau tidur terganggu dan terjadi ketertiban gerak.
Trigger
Seorang pria datang dengan diantar warga
kerumah sakit setelah mengalami kecelakaan lalu
lintas. Dokter yang melakukan penanganan
menemukan luka robek dibagian kaki kiri yang
disebabkan kecelakaan. Pasien mengeluhkan rasa
nyeri disekitar luka. Dokter yang menangani di
UGD langsung melakukan pertolongan dengan
pembersihan luka.
Anamnesa Trigger
D : selamat siang
P : siang dok
D : perkenalkan saya dokter fitri yang
bertugas hari ini
 Namanya siapa ?
P : nama saya vicky prasetyo dok
D : umurnya berapa ?
P : umur saya 29
Anamnesa Trigger
P : ini dok, saya barusan kecelakaan
D : dimana kejadianya ?
P : di depan kampus universitas baiturahmah
dok
D : ada yang luka ? bagian mana yang luka ?
P : ini kaki sebelah kiri saya dok
D : baiklah, selanjutnya saya akan melakukan
pemeriksaan luka dan penangan terhadap luka
P : baiklah dok
Anamnesa Trigger
a. Sumber Informasi
IdentitasPasien
Nama Pasien : Vicky prasetyo                               
Umur            : 29 tahun                                
Alamat           : jalan sijunjung II                 
Jenis Kelamin   : laki-laki                           
tanggal masuk  : 8 januari 2013

Dirawat di Rumah Sakit Islam (RSI) Siti Rahmah


Anamnesa Trigger
Keluhan Utama
Pasien mengalami luka akibat kecelakaan

Riwayat Penyakit Sekarang


Pasien mengalami luka pada kaki bagian kiri
setelah mengalami kecelakaan di depan kampus
universitas baiturahmah.
Anamnesa Trigger
Riwayat Penyakit Terdahulu
Riwayat alergi disangkal

Riwayat Pekerjaan dan Lingkungan


Pasien bekerja sebagai tukang becak motor
dikawasan aie pacah dalam 5 tahun terakhir.
Riwayat Keluarga
Riwayat penyakit yang sama disangkal
Status lokalis
1. Ukuran luka : panjang 7cm dan lebar 3 cm
2. Pinggir : tepi tidak rata
3. Lokasi : tungkai kiri bawah sisi luar
4. Derajat : luka derajat sedang
Diagnosa penyakit
Vulnus laceratum ( luka robek)
Diagnosis
PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Pemeriksaan diagnostik yang perlu di
lakukan terutama jenis darah lengkap.
2. Pemeriksaan leukosit
3. Pemeriksaan hematokrit mungkin tinggi
atau lengkap.
4. Laju endap darah (LED) menunjukkan
karakteristik infeksi.
Penatalaksanaan
Dalam manajemen perawatan luka ada beberapa
tahap yang dilakukan yaitu :
1. evaluasi luka
2. tindakan aseptik
3. pembersihan luka
4. penjahitan luka
5. penutupan luka
6. Pembalutan
7. pemberian antibiotik
8. pengangkatan jahitan
Faktor penyembuhan luka
Faktor lokal :
1. Besar atau lebar luka
2. Lokalisasi luka
3. Kebersihan luka
4. Bentuk luka
5. Infeksi
Faktor penyembuhan luka
Faktor umum :
1. Usia pasien
2. Keadaan gizi
3. Penyakit penderita
komplikasi
Komplikasi dari vulnus laceratum adalah:
1. Penyulit dini seperti : hematoma, seroma,
infeksi
2. Penyulit lanjut seperti : keloid , parut
hipertrifik dan kontraktur
Prognosa
Pada kejadian vulnus laceratum hal yang
terpenting adalah penanganan yang cepat dan
penatalaksanaan pada luka dilakukan secara
benar dapat memberikan keadaan prognosa
yang baik. Penanganan yang cepat berguna
juga menghindari korban dari bahaya infeksi
dengan pembersihan pada luka yang dilakukan
dengan benar.
Pencegahan vulnus laceratum
Untuk mencegah terjadinya vulnus laceratum kita
perlu hati-hati saat melakukan aktifitas baik di
dalam maupun diluar rumah. Beberapa hal yang
dapat membantu mengurangi angka terjadinya
vulnus laceratum adalah :
a.  Menurunkan kecepatan berkendara
b.  Menggunakan helm untuk pengendara motor
dan sepeda
c.   Mencegah jatuh
d. Berhati- hati ketika bekerja
Kesimpulan
Vulnus laceratum adalah gangguan kontinuitas
jaringan sehingga terjadi pemisahan jaringan yang
normal atau luka robek terjadi akibat kekerasan yang
sehingga memutuskan jaringan. Penyebab vulnus
laceratum terjadi karena traumatis seperti terpukul,
tersayat, tergencet, tertusuk, tertembak dan gigitan
hewan yang merobek jaringan kulit. Tanda-tanda
umum adalah syok dan biasanya terjadi nyeri dan
pendarahan. Perawatan luka ada beberapa tahap yang
yaitu evaluasi luka, tindakan aseptik, pembersihan
luka, penjahitan luka, penutupan luka, pembalutan,
pemberian antibiotik dan pengangkatan jahitan.
Daftar Pustaka
Guyton & Hall. 1997. Fisiologi Kedokteran
(Terjemahan). Edisi 9. EGC: Jakarta
Carpenito L.J. 2000. Diagnosa Keperawatan
Aplikasi Pada Pediatrik Klinis. (terjemahan) Edisi
6. EGC: Jakarta.
Chada, P.V. 1993. Catatan Kuliah Ilmu Forensik &
Teknologi (Terjemahan). Widya Medika: Jakarta.
Doenges, M.E. 2000. Rencana Asuhan
Keperawatan Pedoman untuk Perencanaan dan
Pendokumentasian Perawatan Pasien (Terjemahan).
Edisi EGC: Jakarta.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai