Anda di halaman 1dari 10

DESAIN UJI FARMAKOLOGI DAN TOKSIKOLOGI PENGOBATAN HERBAL

Bagaimana merancang desain penelitian in vitro dan in vivo

STEP 1

Cell cycle arrest,

Termasuk dalam proses siklus sel, secara umum terdiri dari dua tahap (mitosis dan
interfase). Diantara proses gep 1 dan DNA ada cek poin untuk mendeteksi adanya kerusakan
DNA atau tidak.

STEP 2

1. Apa saja desain penelitia yang tepat dalam memilih subjek uji dan parameter ?
2. Apa perbedaan uji in vitro dan in vivo ?
3. Bagaiman mekanisme dari Cell cycle arrest ?
4. Apa yang harus dipertimbangkan dalam subjek uji metode uji dan parameter serta analisis?
5. Jelas kan kelebihan dan kekurang uji in vitro dan ini vivo beserta contohnya !
6. Bagaimana prosedur dan tahapan uji in vitro dan ini vivo ?
7. Apa saja kriteri uji in vitro dilanjutkan ke uji in vivo ?
8. Bagaiman cara pengambilan sampel uji in vitro ?
9. Apa saja faktor yang mempengaruji hasil penelitian ?

STEP 3

1. Apa saja desain penelitia yang tepat dalam memilih subjek uji dan parameter ?
a. In vivo melakukan percobaan pada hewan coba langsung
b. In vitro dilakukan diluar hewan coba
c. In silico menggunakan teknologi computer, memastikan 3D senyawa aktif dan
dicocokan dengan reseptor, pada penelitian in silico harus ada penelitian dulu, kemudian
bisa diuji. desain penelitian :
1) pretes only subjek diperiksa dan dinilai diawal sebelum perlakuakn,
2) posttes only subjek dinilai diakhir penelitian,
3) prepost mencakup keduanya sebelum dan sesudah perlakuan untuk menilai
keefektifitasan suatu perlakuan.
 In vitro, in vivi, dan in silico lebih ke model uji farmakologi
 Pra, true quasi eksperimen
 pretes only, posttes only, prepost (true ekperimental)
2. Apa yang harus dipertimbangkan dalam pemilihan subjek uji, metode uji, dan parameter serta
analisis?
Subjek uji, menggunakan hewan:
a. Kepekaan : contoh apakah berefek pada gen sesuai dengan kepekaan
b. Kemudahan dan kesuaian dengan metode uji
c. Sumber biologi yang diambil mudah: contoh tes uji darah mencit yang sedikit maka
menggunakan hewan uji yang lebih besar misal tikus
d. Ketersediaan hewan serta ekonomis waktu

 Jika menggunakan in vitro:Menggunakan kultur dengan cawan petrri


 In vivo : dilihat dari spesies yang digunakan sama serta jenis kelamin yang sama

Uji analisis
 Menggunakan SPSS di uji probit

3. Apa saja faktor yang mempengaruji hasil penelitian ?


In vivo
A. faktor internal
1) usia
2) Jenis kelamin
3) Ras dan sifat genetic
B. faktor eksternal
1) suplai oksigen
2) pemeliharaan lingkungan (kandang , pengalaman hewan dalam penerimaan obat,
suhu, kelembaban, ventilasi cahaya, dan kebisingan)
In vitro

4. Apa perbedaan uji in vitro dan in vivo ?

In vitro In vivo
Di luar organism atau luar Di dalam tubuh makhlik hidup
biakan
Jumlah sampel tidak terlalu Jumlah sampel banyak
banyak
Waktu percobaan pendek Waktu panjang
Lingkungan mudah Sulit membedakan sehingga
dikondisikan mudah adanya bias
Biaya murah mahal
Tahu farmakodinamik Farmakodinamik,
Farmakokinetic, toksisitas
Ekperimen kurang tepat Ekperimen lebih tepat
Lebih terkontrol dan terkendali Dapat diketahui langsung
bagaiman efek yang timbul
Contoh : yang diambil sebagian Contoh : keseluruhan organism
jaringan, penggunaan cawan hewan, viabilitas sperma tikus
petri pada bakteri, dan tidak
semua bisa dilakukan dicawan
petri. Misal uji analgesic.
melihat mikro biota di saluran
nafas ( yang diambil sedikit
bagian mukosa), kultur darah

5. Bagaimana prosedur dan tahapan uji in vitro dan ini vivo ?


In vivo
a. Penyiapan hewan uji scr random  dikasih tanda  aklimatisasi (disesuaikan dengan
lingkungan5-7 hari sbl perlakuan)
b. Penyiapan sediaan uji
c. Cara pemberiaan sediaan uji( hewan dipuasakan 14-18 jam untuk tikus, 3-4 jam untuk
mencit. Selama puasa hanya boleh diberikan air minum  ditimbang  diberi sediaan
uji. Diberi makan setelah 3-4 jam perlakuan pada tikus, 1-2 jam untuk mencit stelah
perlakuan. Menentukan volume maksimal . mencit 1 ml. tikus 3 ml)
d. Uji pendahuluan untuk mecari dosis awal  untuk tahu efektif atau tidak sebelum uji
utama
e. Uji utama memperhatikan y=tingkat dosis dari kematian hewan coba pada uji
pebdahuluan
f. Uji batas. Untuk cek Pemberian dosis 2000
g. Pengamatan. Dilihat dari bulu, tingkah laku, efek samping
h. Pengumpulan dan analisa. Data diringkas dalam table dan diolah dalam SPSS

In vitro
Dilakukan di cawan petrri, sebelumnya membuat kultur
a. Persiapan sunjek yang bisa dikultur
b. Menentukan media
c. Melakukan kultur
d. Menumbuhkan sel kultur samapai sel tumbuh
e. Panen dan beri perlakuaan misal pemberian dosis
f. Diamati, berapa sel yang hidup dan mati, terbentuk senyawa tertentu stelah perlakuan
g. Pengumpulan dan analisa. Data diringkas dalam table dan diolah dalam SPSS

6. Jelas kan kelebihan dan kekurang uji in vitro dan ini vivo beserta contohnya !
In vitro
a. Kelebihan
Ekperimental fleksibel, kapasitas besar dan sensitifitas meningkat
b. Kekurangan
kegagalan dalam meniru kondisi saluler yang tepat terutama pada mikroba, memberikan
hasil yang kurang akurat

in vivo
a. Kelebihan
 Pengujian sesuai dengan organism
 Hasil penelitian diterima
 Efek dapat diketahui secara langsung bagaimana efek yang ditimbulkan suatu bahan
b. Kekurangan
 Sempel yang digunakan lebih banyak
 Lebih mahal dan waktu lebih lama

7. Apa saja kriteri uji in vitro dilanjutkan ke uji in vivo ?


Karena uji in vitro terkadang hasilnya kadang ada bias sehingga bisa dilanjutkan ke uji in
vivo

STEP 4

Penelitian Farmakologi Obat Herbal

Penelitian Eksperimental

In Vivo In Vitro In Situ In Silico

a. Desain
b. Syrat
c. Parameter
d. Analis Beda uji
Kolerasi
Regresi

STEP 5, 6, 7
8. Apa saja desain penelitia yang tepat dalam memilih subjek uji dan parameter ?
d. In vivo melakukan percobaan pada hewan coba langsung
e. In vitro dilakukan diluar hewan coba
Terdapat 2 sel yang digunakan yaitu sel primer dan kontinyu (jenis sel primer yang
tranformasikan)
f. In silico menggunakan teknologi computer, memastikan 3D senyawa aktif dan
dicocokan dengan reseptor, pada penelitian in silico harus ada penelitian dulu, kemudian
bisa diuji. desain penelitian :
4) pretes only subjek diperiksa dan dinilai diawal sebelum perlakuakn,
5) posttes only subjek dinilai diakhir penelitian,
6) prepost mencakup keduanya sebelum dan sesudah perlakuan untuk menilai
keefektifitasan suatu perlakuan.
 In vitro, in vivo, dan in silico lebih ke model uji farmakologi
 Pra, true quasi eksperimen
 pretes only, posttes only, prepost (true ekperimental)

9. Apa yang harus dipertimbangkan dalam pemilihan subjek uji, metode uji, dan parameter serta
analisis?
Subjek uji, menggunakan hewan:
e. Kepekaan : contoh apakah berefek pada gen sesuai dengan kepekaan
f. Kemudahan dan kesuaian dengan metode uji
g. Sumber biologi yang diambil mudah: contoh tes uji darah mencit yang sedikit maka
menggunakan hewan uji yang lebih besar misal tikus
h. Ketersediaan hewan serta ekonomis waktu
i. Spesies yang idel untuk uji toksisitas
1). Uji toksisitas : ada beberapa hewan yang bisa dipakai (mencit: digunakan saat cocok
untuk toksikologi atau akut, kekurangan susah diambil/sedikit darah yang bisa diambil,
Tikus: yang paling ideal, jumlah banyak, dan darah yang diambil banhak, Anjing: dengan
berat 12 kg, umur 14-16mgg , Primata: untukdosis yang tinggi karna lambungnya besar)
2). Uji farmakologi:
Tergantuk peneliti dengan metode yang banyak dengan pertimbangan:
a. Jumlah sampel: hewan yang mudah berkembangbiak. Ex: tikus untuk fertilitas
SD,
b. Kemiripan dengan manusia: untuk uji antidiabetes atau anti hipertensi
idealnya hewan yang digunakan anjing, kucing atau sapi, uji asam urang
dengan ayam atau burung karna metabolism ayam atau burung mirip manusia
c. Kemudahan pemeriksaan: ex. Efek Antipiretik hewan dng kelinci
d. Kemudahan mengambilan sampel: mengambilan darah. Ex anti emetic atau
muntah ex. Merpati muntahnya beberapa kali
e. Sesuai metode uji: misal uji analgesic dengan beberapa metode ex. Asam
asetat dengan mencit

 Jika menggunakan in vitro:Menggunakan kultur dengan cawan petrri


 In vivo : dilihat dari spesies yang digunakan sama serta jenis kelamin yang sama
Metode uji
a. Analgesic
- Metode gliat
- Metode randall-selitto
- Metode formalin
- Metode induksi nyeri cara panas

b. Anti infalasi
- Metode pembentukan edema
- Pembentukan kantung granuloma
- Metode pembentukan eritema
- Metode iritasi dengan panas

In vitro

a. Uji antiaskaris
b. Uji antifungi
c. Uji antikalkuli
d. Uji efek mokolitik
e. Uji karmakodinamik dengan organ terisolir
f. Uji toksisitas
- Metode BST
- Metode sitotoksisitas
 Bioassay
 Firtual
 Primeri bioassay: contoh antioksidan, sitotoksi bioassay,
 Sekunder: uji klinik, lebih mahal dengan kapasitas rendah, parameter toksik LD50,
berhubungan dengan sediaan obat
 Uji preklinik bioassay: in vivo dan in vitro bioassay(dapat melihat activity
bioassay(DPPH), toksisitas bioassay)

Desain penelitian:

- pre eksperimis

- quasi eksperimes
- akurasi

Uji analisis
 Menggunakan SPSS di uji probit

10. Apa saja faktor yang mempengaruji hasil penelitian ?


In vivo
C. faktor internal
4) usia
5) Jenis kelamin
6) Ras dan sifat genetic
Sangan berpengaruh pada farmakologinya untuk percobaan
(kusumawati. 2004. Bersahabat dengan hewan coba. Yogyakarta: Gajah Mada
Universiti Press)
D. faktor eksternal
3) suplai oksigen
4) pemeliharaan lingkungan (kandang , pengalaman hewan dalam penerimaan obat,
suhu, kelembaban, ventilasi cahaya, dan kebisingan)
5) pemelihan keutuhan struktur ketika menyiapkan jaringan/ organ untuk percobaan

In vitro
a. disolusi, zat padat pelarut untuk menghasilkan larutan:
suhu
fiskositas
PH
Ukuran pertikel
Sifat permukaan zat
b. disolusi obat:
Fisika kimia obat
Formulasi obat
Proses pembuaat sediaan
Kondisi uji disolusi
(jurnal nasional. 2014. UMP)

1) makropipet dengan tekhnik yang benar


2) perhitungan dosis dan konsetrasi dosis
3) media kultur
4) sterilitas
5) estimasi waktu: masa hidup sel yang diencerkan
11. Apa perbedaan uji in vitro dan in vivo ?

In vitro In vivo
Di luar organism atau luar Di dalam tubuh makhlik hidup
biakan
Jumlah sampel tidak terlalu Jumlah sampel banyak
banyak
Waktu percobaan pendek Waktu panjang
Lingkungan mudah Sulit membedakan sehingga
dikondisikan mudah adanya bias
Biaya murah mahal
Tahu farmakodinamik Farmakodinamik,
Farmakokinetic, toksisitas
Ekperimen kurang tepat Ekperimen lebih tepat
Lebih terkontrol dan terkendali Dapat diketahui langsung
bagaiman efek yang timbul
Contoh : yang diambil sebagian Contoh : keseluruhan organism
jaringan, penggunaan cawan hewan, viabilitas sperma tikus
petri pada bakteri, dan tidak
semua bisa dilakukan dicawan
petri. Misal uji analgesic.
melihat mikro biota di saluran
nafas ( yang diambil sedikit
bagian mukosa), kultur darah

12. Bagaimana prosedur dan tahapan uji in vitro dan ini vivo ?
In vivo
i. Penyiapan hewan uji scr random  dikasih tanda  aklimatisasi (disesuaikan dengan
lingkungan5-7 hari sbl perlakuan)
j. Penyiapan sediaan uji
k. Cara pemberiaan sediaan uji( hewan dipuasakan 14-18 jam untuk tikus, 3-4 jam untuk
mencit. Selama puasa hanya boleh diberikan air minum  ditimbang  diberi sediaan
uji. Diberi makan setelah 3-4 jam perlakuan pada tikus, 1-2 jam untuk mencit stelah
perlakuan. Menentukan volume maksimal . mencit 1 ml. tikus 3 ml)
l. Uji pendahuluan untuk mecari dosis awal  untuk tahu efektif atau tidak sebelum uji
utama (setelah menemukan dosisnya dijadikan sebagai dosis penelitian disusaikan
dengan literature) uji pendahuluan dilakukan apabila dari literature yang baca belum
yakin makan dilakukan uji pendahuluan dengan variabel terrendah ke tertinggi, yang
kemudain diambil dosis tengahnya dilihat LD50 tergantung penelitian misal penelitian
efek.
m. Uji utama memperhatikan tingkat dosis dari kematian hewan coba pada uji pebdahuluan
n. Uji batas. Untuk cek Pemberian dosis 2000
o. Pengamatan. Dilihat dari bulu, tingkah laku, efek samping
p. Pengumpulan dan analisa. Data diringkas dalam table dan diolah dalam SPSS

In vitro
Dilakukan di cawan petrri, sebelumnya membuat kultur
 Persiapan subjek yang bisa dikultur
 Menentukan media
 Melakukan kultur
 Menumbuhkan sel kultur samapai sel tumbuh
 Panen dan beri perlakuaan misal pemberian dosis
 Diamati, berapa sel yang hidup dan mati, terbentuk senyawa tertentu stelah perlakuan
 Pengumpulan dan analisa. Data diringkas dalam table dan diolah dalam SPSS

13. Jelas kan kelebihan dan kekurang uji in vitro dan ini vivo beserta contohnya !
In vitro
c. Kelebihan
Ekperimental fleksibel, kapasitas besar dan sensitifitas meningkat , kondisi control lebih
baik, tidak ada interaksi dengan organ lain.
d. Kekurangan
kegagalan dalam meniru kondisi saluler yang tepat terutama pada mikroba, memberikan
hasil yang kurang akurat

ex: uji mikroba, misal obat anti kanker, obat anticacing

in vivo
c. Kelebihan
 Pengujian sesuai dengan organism
 Hasil penelitian diterima
 Efek dapat diketahui secara langsung bagaimana efek yang ditimbulkan suatu bahan
d. Kekurangan
 Sempel yang digunakan lebih banyak
 Lebih mahal dan waktu lebih lama

Ex: tergantung pada penelitian yang dilakukan, sesuai dengan kebutuhan.


penurun panas bisa pakai kelinci karena mudah diukur
Asam urat bisa gunakan ayam dan burung karena metabolism mirip manusia, stamina bisa
mencit dan tikus
14. Apa saja kriteri uji in vitro yang dapat dilanjutkan ke uji in vivo ?
Karena uji in vitro terkadang hasilnya kadang ada bias sehingga bisa dilanjutkan ke uji in
vivo. Jika hanya dilakukan uji in vitro maka sel yang berperan hanya 1 sel, pada saat akan
diterapkan pada manusia hasilnya tidak akan sesuai karena pada manusia terdapat banyak sel
atau jaringan yang menyokong.
drajat toksik dilihat dari LD50.

Drajat toksik LD50


Luarbiasa toksik <=1
Sangat toksik 1-50
Cukup toksik 50-500
Sedikit toksik 500-5000
Praktis tidak toksik 5000-15000
Tidak bahaya >15000

Anda mungkin juga menyukai