Anda di halaman 1dari 18

REKAYASA GENETIK

DAN BIOSIMILAR
NAMA : FLORA YULEN PIA RUMLUS
NIM : B1A119115
KELAS : 04
REKAYASA PROTEIN

Rekayasa protein (protein


engineering), yang diperkenalkan
oleh Kevin M Ulmer (Ulmer, 1983),
merupakan metode
pengembangan protein dengan
cara mendesain struktur protein
sehingga mendapatkan sifat-sifat
yang diinginkan. Sifat-sifat yang
diinginkan adalah berupa
kemampuan protein-protein
tersebut bekerja secara optimal
pada kondisi ekstrem yang telah
PENDEKATAN REKAYASA PROTEIN
• Sejauh ini, rekayasa molekul protein dilakukan dengan dua pendekatan,
yaitu:
1. Pendekatan pada level genetika
Ketika Francis Crick berteriak, “We have found the secret of life,” yang
berhubungan dengan penemuan struktur DNA (Crick and Watson, 1953), saat
itu telah terjadi suatu revolusi dalam perkembangan ilmu genetika.
Kebanyakan proses rekayasa protein biasanya diawali dari protein yang
informasi karakteristik dasarnya, seperti urutan DNA atau asam amino, sudah
tersimpan dalam suatu basis data (database). Metode rekayasa protein pada
tataran genetika dengan cara mengubah urutan DNA sehingga dengan
sendirinya urutan asam amino dari protein akan terekayasa.
Secara garis besar, metode rekayasa protein pada tataran genetika
dikelompokkan menjadi desain rasional (rational design) dan evolusi terarah
(directed evolution). Metode desain rasionaldifokuskan pada asam amino
spesifik yang memiliki peran dalam aktivitas biologisnya. Sementara itu, pada
metode evolusi terarah, rekayasa dilakukan secara acak, dan selanjutnya
2. Pendekatan pada level protein
Rekayasa pada level protein adalah dengan cara mereaksikan suatu
senyawa kimia dengan asam-asam amino tertentu yang reaktif pada
protein. Metode ini disebut dengan modifikasi kimia protein. Hasil reaksi
ini kemudian membentuk ikatan yang kuat, seperti ikatan ionik atau
kovalen, yang selanjutnya merubah karakteristik struktur protein dan juga
karakterisik fisik serta kimiawi secara keseluruhan.
Contoh penelitian yang menggunakan modifikasi kimia dalam rekayasa
protein adalah yang dilakukan oleh Soemitro dkk. pada 2013 lalu.
Kelompok ini merekayasa enzim pendegradasi pati dengan menggunakan
berbagai senyawa pemodifikasi, seperti anhidrida asam dan polietilena
glikol (PEG) sehingga menghasilkan enzim pendegradasi pati yang
memiliki stabilitas lebih dari 10 kali dari enzim yang tidak dimodifikasi.
PROSES REKAYASA PROTEIN

Kegiatan Rekayasa Protein : Stabilitas Protein :

1. Peningkatan termostabilitas
1. Peningkatan katalis dengan substrat
2. Peningkatan aktifitas pada pH alternatif
alami atau kofaktor
3. Peningkatan aktifitas dalam kekuatan ion yang
2. Peningkatan katalis dengan substrat berbeda

nonnatural atau kofaktor 4. Peningkatan protein lipat


5. Penurunan kerentanan terhadap proteolisis
3. Peningkatan katalis di nonnatural
6. Far,akokinetik
pelarut
4. Peningkatan ligan mengikat
Sifat-Sifat Lain :
Ekspresi Protein :

1.Peningkatan tingkat ekspresi di host nonnatural 1. Menambahkan tag untuk memfasilitasi


pemurnian
2.Target eskspresi ke lokasi selular yang berbeda

3.Penambahan tag untuk mendeteksi ekspresi 2. Mengubah kecenderungan untuk polimerisasi

protein 3. Menambahkan tag untuk memvisulisasikan


4.Perubahan modifikasi Posttranslational lokalisasi

4. Merakayasa mengikat situs alosterik

5. Mengubah titik isoelektrik

6. Menurunkan imunogenisitas
CONTOH REKAYASA PROTEIN

1. Pembuatan Enzim
2. Menghasilkan vaksin antibodi tertentu
3. Produksi jenis obat-obatan
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN REKAYASA
PROTEIN

• Kelebihan

Bahan baku tidak mahal

Mudah di lakukan

Berkembang dengan baik

• Kekurangan ialah, kegagalan produksi yang mungkin saja sering terjadi pada proses
pembuatan rekayasa protein
BIOSIMILAR

• Menurut badan kesehatan dunia (WHO) Biosimilar adalah istilah yang


dipakai untuk obat biologis yang memiliki karakteristik yang mirip dengan
obat biologis yang sudah disetujui (originator) atau dapat dibuat ketika
masa paten obat originatornya sudah habis, namun tidak identik.
• Obat biologis merupakan salah satu zat aktif yang terbuat atau diperoleh
dari sel-sel hidup melalui proses biologi sebagai contoh adalah insulin
dapat diproduksi oleh mahluk hidup (seperti bakteri dan yeast) melalui
teknik rekayasa genetika. Kemudian efek produk biologis ini diyakini
lebih mudah dicerna tubuh karena terbuat dari bahan-bahan makhluk
hidup.
REKAYASA BIOSIMILAR

Pada hewan, sel yang diambil umumnya adalah dari hamster. Sel tersebut nantinya akan disimpan di bank sel.
Kemudian, dilakukan kultur sel untuk memperbanyak sel yang diinginkan. Pada tahap ini, sel akan mengeluarkan
protein-protein.
Setelah itu, dimulailah proses penyaringan untuk memurnikan satu molekul saja yang diinginkan. Ada sekitar empat
kali penyaringan dalam proses ini. Hal ini untuk mengambil bahan baku aktif yang akan diformulasikan menjadi
obat biosimilar. Hingga akhirnya obat biosimilar berupa cairan itu dimasukkan ke dalam alat suntik. Prosesnya
memang lebih rumit dibanding membuat obat-obatan kimia. Penempatan obat biosimilar ini tidak bisa di dalam
kapsul atau tablet seperti halnya obat kimia. Sebab, biosimilar menggunakan sel hidup yang sangat sensitif.
Contoh biosimilar

•Epoetin Alfa
•Recombinant Human Insulin
•Filgrastim
•Somatotropin
•Antibodi Monoklonal
•Low Molecular Weight Heparin
•Rec. Interferon Alfa
•Rec. Interferon Beta
•r-human FSH .
MEKANISME REKAYASA BIOSIMILAR
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN REKAYASA
BIOSIMILAR

• Kelebihan :
Obat biosimiliar juga akan lebih mudah dicerna, karena tidak melalui pengembangan
sintesis kimia seperti obat generik. Bahkan, dapat lebih ampuh mengatasi beberapa
penyakit kronis. Dan efek sampingnya kecil

• Kekurangan :
Harganya yang mahal.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai