Anda di halaman 1dari 16

INTERVENSI KEPERAWATAN

KELUARGA DENGAN KASUS


ALKOHOLIK


Di susun oleh :
ANDINI AGUSTIN C NIM 1702012389
IKA APRILIA INDAH S NIM 1702012412
SUNTAMA NIM 1702012488
Definisi alkoholik

Alkoholisme
Alkoholik dapat diartikan sebagai kekacauan dan
kerusakan kepribadian yang disebabkan karna nafsu
untuk minum yang bersifat kompulsif, sehingga
penderita akan minum minuman beralkohol secara
berlebihan dan dijadikan kebiasaan (Chaplin. 1995).
Pengertian alkoholisme tersebut juga mencakup
tidak dapat dikendalikannya kemampuan berpantang
atau adanya perasaan tidak dapat hidup tanpa minum
(Atkinson dkk., 1992).
Etiologi

1. Riwayat Masa Kanak-kanak
Beberapa faktor telah teridentifikasi dalam riwayat masa kanak-kanak
dari seseorang yang memiliki gangguan berhubungan dengan alkohol.
2. Faktor Psikoanalisis
Teori psikoanalisis tentang gangguan berhubungan dengan alkohol
telah dipusatkan pada hipotesis superego yang sangat bersifat menghukum
dan fiksasi pada stadium oral dari perkembangan psikoseksual.
3. Faktor Sosial dan Kultural
Beberapa lingkungan sosial menyebabkan minum yang berlebihan.
Asrama perguruan tinggi dan basis militer adalah dua contoh lingkungan
dimana minum berlebihan dipandang normal dan prilaku yang
diharapkan secara sosial.
4. Faktor Prilaku dan Pelajaran
Sama seperti faktor kultural, faktor prilaku dan
pelajaran juga dapat mempengaruhi kebiasaan minum,

demikian juga kebiasaan di dalam keluarga, khususnya
kebiasaan minum pada orang tua dapat mempengaruhi
kebiasaan minum.
5. Faktor Genetika dan Biologi Lainnya
Data yang kuat menyatakan adanya suatu komponen
genetika pada sekurangnya suatu bentuk gangguan
berhubungan dengan alkohol.
Tanda dan gejala
1. minum sendirian saja
2.
3.

minum secara diam-diam
tak dapat membatasi diri sampai berapa banyak yang diminum
4. lupa waktu
5. acara minum sudah menjadi acar ritual, marah jika dikomentari
atau jika merasa terganggu, bisa dilakukan sebelum atau
sesudah makan atau sementara makan atau sesudah jam kerja.
6. Meninggalkan hobi atau kegiatan lain yang biasanya
menghibur untuk orang biasa Merasa selalu ingin minum
alkohol
7. Membutuhkan jumlah alkohol yang banyak untuk merasakan
baru ada efek merasa mual, muntah dan keringat dingin jika
tidak minum.(Risma, 2012)
Analisis jurnal

No Desain


Sampel
Analisa

Judul Penelit
ian
]danTeknik
Sampling
Variabel Instrumen
Data
Hasil

.
Cross- 401 sarjana di Preliminary Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
Retrospective Perilaku Kuesion
1. sectiona
universitas
analyses ACOA mungkin menginginkan
reports of negeri di
oran er
l   hubungan intim, tetapi mengingat
parenting received Virginia gtua,
tenggara. pengalaman masa kanak-kanak
keha
in their families of Sampel dengan angka lampiran, mereka
terdiri dari rmo
origin: mungkin memiliki kesulitan yang
81,3% nisa
Relationships to lebih besar dalam mempercayai orang
wanita (n
n lain dan mengantisipasi penolakan.
= 326) dan
adult attachment
18,7% pria hub Jelas, masalah ini penting untuk
in adult children (n = 75).
unga diatasi karena pengalaman dengan
of alcoholics Semua
n, pengasuh yang tidak tersedia atau
berusia
(Kelley et al., 2005) antara 18 ting tidak konsisten dapat menyebabkan
dan 30 ACOA mengulangi hubungan yang
kat
tahun (M = sama buruknya di masa dewasa muda
21.0; SD = alko
dan memperkuat model internal yang
2.7). holik
Sampling:
negatif..
rema
Random
ja
 
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN
REMAJA ALKOHOLIK


 KASUS
Keluarga Tn.S adalah sebuah keluarga menengah atas yang
tinggal di ibukota Jakarta. Anak E adalah bungsu dari
pasangan Tn.G dan Ny.K yang merasa tertekan dengan sikap
dan perilaku orangtuanya karena sering membanding-
bandingkan dirinya dengan kedua kakaknya. Dia merasa
tidak diperhatikan lantaran tidak memiliki prestasi akademik.
Kemudian ia bergaul dengan anak-anak remaja yang
notabenya adalah remaja nakal. Ia sering minum minuman
beralkohol dengan teman-temannya tanpa sepengetahuan
keluarganya karena hubungan mereka memang tidak dekat.
Analisa data

DATA FOKUS MASALAH KEPERAWATAN


ETIOLOGI
(DO,DS)


Ds: keluarga tidak mampu mengungkapkan perasaan Krisis perkembangan Gangguan proses keluarga Tn.G dengan Ny.K
secara leluasa
Do:
 Keluarga tidak mampu berkomunikasi secara
terbuka diantara anggota keluarga
 Keluarga tidak mampu memnuhi kebutuhan
emosional anggota keluarga.
 Keluarga tidak mampu mencari atau menerima
bantuan secara tepat.

Ds: An. E merasa diabaikan, merasa tertekan Hubungan keluarga Ketidakmampuan koping keluarga pada Tn.G
(depresi) Tn.G ambivalen dengan Ny.K
Do:
 Tidak toleran
 Mengabaikan anggota keluarga
 Perilaku individualistik
 
Data fokus DS, DO ETIOLOGI MASALAH
KEPERAWATAN
Faktor resiko Penyalagunaan zat Resiko bunuh diri
Ds :
- Merasa diabaikan 
atau mengkonsumsi
alcohol secara
berlebihan
pada anak.E

- Merasa tertekan karena


dibandingkan
- Riwayat minum minuman
alcohol
- Hubungan keluarga tidak
harmonis
Diagnosa keperawatan

Prioritas diagnose keperawatan keluarga sebagai berikut :
 Gangguan proses keluarga Tn.G dan Ny.K berhubungan dengan krisis
perkembangan
 Resiko Bunuh diri pada anak E berhubungan dengan riwayat depresi
dan penggunaan minuman keras
 Ketidakmampuan koping keluarga pada Tn.G dan Ny.K berhubungan
dengan hubungan keluarga ambivalen
INTERVENSI KEPERAWATAN
Diagnosa Tujuan Umum & Khusus Rencana Tindakan

TU : - identifikasi beban prognosis


Proses keluarga Tn.G membaik dalam secara psikologi

TK :
waktu 3 x 24 jam
 - dengarkan masalah, perasaan,
dan pertanyaan keluarga
- Keluarga mampu mengenal masalah - informasikan kemajuan pasien
gangguan proses keluarga yang secara berkala
gangguan proses
dialami - rujuk pasien untuk terapi
keluarga Tn.G dan
- Keluarga mampu memutuskan keluarga, jika perlu
Ny.K berhubungan
tindakan yang akan diambil dalam
dengan krisis
mengatasi masalah
perkembangan tahap
- Keluarga mampu mengatasi masalah
keluarga
gangguan proses keluarga yang
dialami
- Keluarga mampu memanfaatkan
pelayanan kesehatan untuk
memperbaiki proses keluarga
TU : - identifikasi kondisi yang menyebabkan

Resiko Bunuh diri An.E di keluarga Tn G stress

menurun dalam waktu 3 x 24 jam - identifikasi konsep diri


- identifikasi hubungan social dan


TK :
hambatan
- Keluarga mampu mengenal masalah
- berikan lingkungan yang aman dan
resiko bunuh diri yang dialami An.E
nyaman
- Keluarga mampu memutuskan tindakan
- perhatikan kebutuhan dasar dan
yang akan diambil dalam mengatasi
Resiko bunuh diri pada psikologis
masalah An.E - hindari pemberian stigma
anak.E di keluarga
- Keluarga mampu memodifikasi - rujuk ke pelayanan terkair , jika perlu
Tn.G berhubungan lingkungan agar tidak membahayakan
dengan riwayat keselamatan An.E
depresi dan konsumsi - Keluarga mampu memanfaatkan

minuman keras pelayanan kesehatan untuk mengobati


kecanduan alcohol pada An.E
TU : - identifikasi beban
Koping keluarga Tn.G membaik dalam prognosis secara
waktu 4 x 24 jam psikologi
TK :
- 
Keluarga mampu mengenal masalah
- dengarkan masalah,
perasaan, dan
koping keluarga yang dialami pertanyaan keluarga
- Keluarga mampu memutuskan - informasikan
Ketidakmampuan koping keluarga tindakan yang akan diambil dalam kemajuan pasien
Tn.G dan Ny.K berhubungan mengatasi masalah secara berkala
dengan hubungan keluarga - Keluarga mampu memanfaatkan - rujuk pasien untuk
ambivalen pelayanan kesehatan untuk terapi keluarga, jika
meningkatkan koping keluarga perlu
Implementasi

TGL/
TINDAKAN TTD
JAM
  1.
2.
3.

Mengidentifikasi beban prognosis secara psikologi
Mendengarkan masalah, perasaan, dan pertanyaan keluarga
Meginformasikan kemajuan pasien secara berkala
 

4. Merujuk pasien untuk terapi keluarga, jika perlu


  1. mengidentifikasi kondisi yang menyebabkan stress  
2. mengidentifikasi konsep diri
3. mengidentifikasi hubungan social dan hambatan
4. memberikan lingkungan yang aman dan nyaman
5. memperhatikan kebutuhan dasar dan psikologis
6. menghindari pemberian stigma
7. merujuk ke pelayanan terkair , jika perlu
  1. Mengidentifikasi beban prognosis secara psikologi  
2. Mendengarkan masalah, perasaan, dan pertanyaan keluarga
3. Meginformasikan kemajuan pasien secara berkala
4. Merujuk pasien untuk terapi keluarga, jika perlu
Evaluasi keperawatan
TGL/JAM TINDAKAN TTD


S: keluarga tidak mampu mengungkapkan perasaan
secara leluasa
O: keadaan pasien nampak linglung seperti orang
kebingungan
A: krisis perkembangan masih dirasakan sehingga
keluarga tidak mampu memenuhi kebutuhan
emosional anggota keluarga
P: berikan HE kepada an.E dan keluarganya

S: an. E merasa di abaikan, merasa tertekan


O: keadaan umum an. E nampak sedih dan gelisah
A: perasaan tidak enak atau merasa di abaikan masih
di rasakan
P: berikan HE kepada an. E dan keluarganya
S: merasa diabaikan
O: keadan umum an. E nampak acuh dan gelisah
A: perasaan tidak enak atau merasa di abaikan
P: berikan HE kepada An.e dan keluarganya

Terimah kasih

Anda mungkin juga menyukai