Anda di halaman 1dari 54

Referat

PSORIAS
IS
Oleh :
Andi Zilfiah Lantani
(K1A1 15 159)

Pembimbing : dr. Hj. Rohana Sari Suaib, Sp.KK


PENDAHULUAN

Psoriasis merupakan penyakit inflamasi yang


multisistemik yang melibatkan tertutama bagian kulit
dan sendi. Psoriasis sering terjadi pada kelompok umur
15-60 tahun dan tidak ada perbedaan kejadian psoriasis
dalam hal jenis kelamin.

Psoriasis ditandai dengan adanya lesi kulit bersisik, merah,


dan berukuran sangat tajam yang paling sering terjadi pada
siku, lutut, kulit kepala, tangan, dan kaki. Gejala termasuk
gatal, iritasi, rasa menyengat dan nyeri. Untuk mendiagnosa
psoriasis dengan pemeriksaan fenomena koebner, fenomena
tetersan lilin dan Auspitz’s sign.
DEFINISI

Psoriasis adalah penyakit kulit inflamasi kronis dengan predisposisi


genetik yang kuat dan terkait dengan autoimun. Menurut Wolf dan
Alex (2018), psoriasis adalah penyakit kulit dan persendian yang
kronis, berulang, dan meradang, yang paling umum dimanifestasikan
oleh eritematosa, plak bersisik yang biasanya terjadi pada siku, lutut,
kulit kepala, dan tubuh.
EPIDEMIOL
OGI
Age Gender

16-60 tahun

0,91% di Amerika Serikat


hingga 8,5% di Norwegia
ETIOLOG
+ -
I 34-39% 12%

GENETIK

< 40 tahun berkaitan


TIPE-I dengan HLA
Human Leucocyte
Antigen (HLA)-
HLA-Cw6 TIPE-
> 40 tahun kurang
II berkaitan dengan HLA

AUTOIMUN
Mekanisme peradangan kulit psoriasis cukup
kompleks, dimana melibatkan berbagai sitokin,
kemokin, maupun faktor pertumbuhan yang
mengakibatkan gangguan regulasi keratinosit,
sel-sel radang, dan pembuluh darah, sehingga
lesi tampak menebal dan berskuama tebal
berlapis.
PATOFISIOL
OGI

Psoriasis berkembang ketika sel dendritik


plasmacytoid teraktivasi menghasilkan sitokin
IFN-a proinflamatori, yang mengaktifkan sel
dendritik myeloid. Sel-sel dendritik myeloid
teraktivasi ini menghasilkan IL-12 dan IL- 23,
yang secara bersamaan mengaktifkan sel T
helper (Th) 1 dan Th17. Setelah diinisiasi, siklus
peradangan ini berlanjut secara kronis, karena
sel-sel Th1 teraktivasi menghasilkan TNF-a dan
sel-sel Th17 menghasilkan IL-17A, IL-17F dan
IL-22. Sitokin selanjutnya mengaktifkan
keratinosit yang menghasilkan berbagai sitokin,
kemokin, dan peptida antimikroba yang
mendorong respons proinflamasi yang sedang
berlangsung.
HISTOPATO
LOGI

Tahap awal terdiri dari elongasi dan dilatasi


pembuluh darah pada papiler, terkait dengan
edema dan infiltrat limfositik (perivascular cuffing).
Pembuluh darah melebar dan berliku-liku, dengan
beberapa neutrofil di lumennya. Limfosit dan
neutrofil muncul dari pembuluh darah mencapai ke
epidermis (“squirting” papilla). Pada fase ini
epidermis cukup normal.

Dilatasi Pembuluh darah, berliku dengan


edema ringan dan infiltrate limfositik)
HISTOPATO
LOGI

Tahap lanjut ditandai dengan akantosis reguler


(penebalan stratum spinosum) dan epidermal
"psoriasiform hyperplasia" dengan perpanjangan
reguler dari rete ridges dan penipisan plat
suprapapillary. Aktivitas mitosis seringkali cukup
terjadi, kondisi ini merupakan indikator lebih lanjut
dari sifat hiperproliferatif. Parakeratosis menjadi
konfluen, dengan hilangnya lapisan granular. Ada
transmigrasi sel-sel inflamasi melalui epidermis ke
dalam sel yang parakeratotik yang menghasilkan
pengumpulan neutrofil intracorneal, yang disebut
“Munro microabcesses”. Akumulasi serupa dalam
stratum spinosum didefinisikan sebagai Hiperplasia epidermal Mikroabses Munro
“spongiosiform pustules of Kogoj”
KLASIFIKAS 2. Psoriasis Gutata
I
1. Psoriasis Vulgaris

Psoriasis vulgaris adalah bentuk


psoriasis yang paling umum, terlihat
pada sekitar 90% pasien. Plak
merah, bersisik, terdistribusi secara
simetris secara khas terlokalisasi
pada aspek ekstensor ekstremitas, Guttate psoriasis (dari bahasa Latin gutta, yang
terutama siku dan lutut, bersama berarti "setetes") ditandai dengan erupsi papula
dengan kulit kepala, lumbosakral kecil (diameter 0,5-1,5 cm) papul terletak di
bawah, bokong, dan keterlibatan badan atas dan ekstremitas proksimal.
genital.

Lesi kecil tunggal dapat menjadi konfluen, membentuk


plak di mana perbatasannya menyerupai peta tanah
(psoriasis geografis).
KLASIFIKAS
5. Psoriasis Eritroderma
I
Erythroderma psoriatik mewakili
bentuk umum penyakit yang
3. Small Plaque Psoriasis
menyerang semua bagian tubuh,
termasuk wajah, tangan, kaki, kuku,
Psoriasis plak kecil menyerupai psoriasis guttate secara batang tubuh, dan ekstremitas.
klinis. Meskipun semua gejala psoriasis
ada, eritema adalah fitur yang paling
menonjol

Erythroderma psoriatik memiliki presentasi yang bervariasi,


4. Psoriasis Flexural tetapi diperkirakan ada dua bentuk. Pada bentuk pertama,
psoriasis plak kronis dapat memburuk dengan melibatkan
Lesi psoriasis dapat terlokalisasi sebagian besar atau seluruh permukaan kulit, dan pasien tetap
relatif responsif terhadap terapi. Dalam bentuk kedua,
pada lipatan kulit, seperti aksila,
daerah genito-krural, dan leher. eritroderma umum dapat muncul tiba-tiba dan tidak terduga
Penebalan kulit biasanya minimal atau hasil dari pengobatan eksternal yang tidak ditoleransi
(mis., UVB, anthralin), sehingga mewakili reaksi Koebner yang
atau tidak ada, dan lesi
menunjukkan eritema berbatas digeneralisasi.
tegas yang mengkilap, yang sering
terlokalisasi pada area kontak kulit-
ke-kulit. Keringat dapat
mempengaruhi psoriasis tipe ini
KLASIFIKAS
I
6. Psoriasis Pustular

Onsetnya tiba-tiba, dengan pembentukan nanah di


periungual, di telapak tangan, dan di tepi plak psoriatik.
Eritema terjadi di daerah fleksura sebelum erupsi
menyeluruh muncul. Ini diikuti oleh eritema menyeluruh dan
lebih banyak pustula. Pruritus dan rasa panas sering muncul
GEJALA KLINIS
Kulit kepala, kuku,
Plak terbatas tegas, permukaan
eritematosa, kering, ekstensor tungkai,
dengan berbagai daerah pusar, dan
ukuran sakrum

Gejala subyektif,
Ditutupi oleh seperti gatal atau
sisik pipih putih terbakar,
keperakan mungkin ada

Terdistribusi
Kronis dan berulang
secara simetris
DIAGNOSIS AUSPITZ SIGN

Dibawah lesi, kulit memiliki eritema homogen


mengkilap, dan titik-titik perdarahan muncul ketika lesi
dihapus yang menyebabkan traumatis kapiler melebar
di bawah lesi

FENOMENA KOBNER
Fenomena Koebner (fenomena isomorfik), bila pada
kulit sehat pasien dilakukan goresan atau digaruk
berulang-ulang maka setelah kurang lebih 3 minggu
(atau lebih), di tempat goresan/garukan tersebut akan
muncul lesi serupa dengan lesi asal

FENOMENA TETESAN LILIN


Bila pada lesi tersebut digores dengan benda berujung
agak tajam (ujung kuku, punggung scalpel, atau pensil)
maka bagian yang bening tersebut akan tampak lebih
putih daripada sekitarnya, tidak transparan lagi dan
berbentuk linear sesuai goresan.

PEMERIKSAAN HISTOPATOLOGI
DIFFERENTIAL
DIAGNOSTIC
Dermatitis Seboroik Neurodermatitis Sirkumskrip

Dermatitis seboroik adalah kelainan kulit Peradangan kulit kronis, gatal, sirkumskrip,
papuloskuamosa, dengan predileksi di daerah kaya ditandai dengan kulit tebal dan garis kulit
kelenjar sebasea, scalp, wajah, dan badan. Dapat tampak lebih menonjol (likenifikasi) menyerupai
ditemukan skuama kuning berminyak, eksematosa kulit batang kayu, akibat garukan atau gosokan
ringan, kadang kala disertai rasa gatal dan menyengat. yang berulang-ulang

Pitiriasis Rosea

Erupsi kulit akut yang sembuh sendiri, dimulai


dengan sebuah lesi inisial berbentuk eritema
dan skuama yang halus. Kemudian disusul
oleh lesi-lesi yang lebih kecil di badan, lengan
dan tungkai atas
PENATALAKSANA
AN
TOPIKAL
Kortikosteroid Topikal Anthralin (Dithranol) (Anthramed Krim)
Glukokortikoid topikal umumnya adalah terapi lini pertama
pada psoriasis ringan hingga sedang dan di tempat-tempat Dithranol disetujui untuk pengobatan psoriasis plak kronis.
seperti fleksura dan genitalia. Steroid yang digunakan Terapi antralin klasik dimulai dengan konsentrasi rendah
adagal golongan steroid potensi tinggi yang dapat (0,05% -0,1%) dan dapat dikombinasikan dengan fototerapi
diberikan pada area lesi dua kali sehari selama 2-4 UVB dengan hasil yang baik
minggu. Efektivitas dari pengobatan steroid topical ini
hasilnya sangat bagus untuk pemakaian jangka pendek
Tazaroten (Retinoid Topikal) (Retin-A Krim)
Vit D3 dan Analog
(Daivobet/Devonex)
Tazarotene adalah retinoid generasi ketiga untuk penggunaan
Vitamin D telah terbukti menghambat proliferasi keratinosit topikal yang mengurangi ketebalan plak. Dosis yang tersedia
dan memodulasi diferensiasi epidermis. Analog vitamin D yaitu 0.005% dan 0.1% (gel ataupun krim) yang dioleskan pada
yang telah digunakan untuk pengobatan penyakit kulit lesii setiap malam. Khasiat obat ini dapat ditingkatkan dengan
adalah kalsipotrien. 0,005% kalsipotriene dioleskan pada kombinasi dengan glukokortikoid sedang hingga tinggi yang
lesi dua kali sehari, seringkali juga digunakan altrernatif dapat mengurangi atrofi atau fototerapi UVB. Kontraindiksi
pengobatan dengan steroid topical (misalnya vitamin D pemberian tazarotene yaitu pada wanita hamil, atau orang yang
analog pada awal minggu, dan steroid topical pada akhir memiliki sensitifitas yang tingggi (hipersensitifitas) terhadap
minggu). tazarotene.
PENATALAKSANA
AN
TOPIKAL
Asam Salisilat Emolien

Asam salisilat adalah agen keratolitik Emolien mengurangi scaling, dapat


topikal. Mekanisme kerjanya termasuk mengurangi plak yang terasa nyeri, dan
pengurangan adhesi keratinosit dan dapat membantu mengendalikan
menurunkan pH stratum corneum yang pruritus. Paling baik diterapkan segera
menghasilkan pengurangan skuama dan setelah mandi atau mandi.
pelunakan plak, sehingga meningkatkan
penyerapan agen lain. Oleh karena itu,
asam salisilat sering dikombinasikan
dengan terapi topical.
PENATALAKSANA
AN
FOTOTERAPI

Fototerapi yang dikenal sebagai ultraviolet A (UVA) dan ultraviolet B (UVB). Fototerapi memiliki
kemampuan menginduksi apoptosis, immonosupressan, mengubah profil sitokin dan
mekanisme lainnya. Dosis awal pemberian UVB spektrum sempit pada 50% dari MED dan
diikuti pengobatan 3-5 kali/minggu selama 4 minggu. UVB spektrum sempit dapat digunakan
sebagai monoterapi, tetapi apabila dikombinasikan dengan terapi lain seperti coal tar, anthralin
maupun terapi sistemik dapat meningkatkan efektivitas terapi ini terutama untuk psoriasis
kronik dan psoriasis tipe plak. Efek samping cepat berupa sunburn, eritema, vesikulasi dan
kulit kering. Efek jangka panjang berupa penuaan kulit dan keganasan kulit. Bila dibandingkan
dengan UVB spektrum luas, UVB spektrum sempit dosis suberitemogenik nampaknya lebih
efektif.
PENATALAKSANA
AN
SISTEMIK
Metotreksat Siklosporin

Mekanisme kerjanya melalui kompetisi antagonis dari


enzim dehidrofolat reductase. Dosis pemakaian awal 2.5 Mekanisme kerja dari siklosporin yaitu berikatan dengan
mg kemudian dinaikan secara bertahap sampai target siklofillin dan menghambat enzim kalsineurin sehingga tidak
terapi tercapai (dosis yang digunakan berkisar 10-15 terbentuk gen interleukin-2 dan inflamasi lainnya. Dosis tinggi:
mg/minggu; maksimal 25-30 mg/minggu). Metotreksat 5 mg/kgBB/hari dosis ini nantinya akan dikurangi (tappering
dapat mengurangi psoriasis berat kurang lebih 50% pada off). Dosis rendah: 2.5 mg/kgBB/hari, dinaikan setiap 2-4
>75% pasien dan merupakan indikasi untuk penanganan minggu sampai 5 mg/kgBB/hari. Pemakaian jangka lama tidak
jangka panjang pada psoriasis berat seperti psoriasis dianjurkan karena dapat menyebabkan nefrotoksisitas
pustulosa dan psoriasis eritroderma.

Asitretin

Asitretin berikatan dengan reseptor asam retinoate,


berkontribusi untuk menormalkan keratinisasi dan
proliferasi epidermis. Dosis yang dipakai 25-50 mg/hari.
Biasanya digunakan sebagai monoterapi.
PENATALAKSANA
AN
AGEN BIOLOGI

Terdapat tiga tipe obat yang dapat digunakan sebagai pengobatan psoriasis, yaitu recombinant
human cytokine, fusi protein, dan monoclonal antibodi. Dengan menggunakan keamanan yang
telah diakui secara internasional, manfaat agen biologi ini dinilai dengan indeks keparahan
psoriasis (Psoriasis Area Severity Index/PASI). Ustekinumab merupakan salah satu agen
biologi yang bekerja dengan cara mengikat p40 (subunit dari IL-12 dan IL-23); memblokade
deferensiasi dan proliferasi Th1 dan Th 17. Dosis pemakaian disesuaikan dengan berat badan
pasien, jika berat badan <100kg : 45mg, jika berat badan pasien >100 kg : 90 mg. Etanercept
merupakan human recombinant, yang dapat berikatan dengan TNF-ɑ dan menetralkan
aktivitasnya. Injeksi diberikan dengan dosis 25-50 mg dua kali seminggu. Dosis yang
direkomendasikan untuk pasien anak yaitu 0.8 mg/kgBB/minggu dengan dosis maksimal
pemberiannya yaitu 50 mg/minggu.
PENATALAKSANA
AN
TERAPI UNTUK IBU HAMIL

Pengobatan misalnya metotreksat dan retinoid oral harus dihindari atau digunakan dalam
pengawasan yang ketat.metotreksat bersifat fetotoksik dan dapat memicu terjadinya aborsi,
sedangkan retinoid berpotensi sebagai teratotoxins yang penggunaanya untuk ibu hamil
adalah kontraindikasi. Jika diperlukan terapi, maka emollient dan terapi topical menjadi lini
pertama dalam pengobatan psoriasis pada ibu hamil dan kadang juga dikombinasikan dengan
fototerapi UVB.
KOMPLIKASI

Pasien dengan psoriasis memiliki angka morbiditas dan mortalitas yang


meningkat terhadap gangguan kardiovaskular terutama pada pasien
psoriasis berat dan lama. Risiko infark miokard terutama sekali terjadi
pada pasien psoriasis muda usia yang menderita dalam jangka waktu
panjang. Pasien psoriasis juga mempunyai peningkatan risiko limfoma
maligna. Gangguan emosional yang diikuti masalah depresi sehubungan
dengan manifestasi klinis berdapampak terhadap menurunnya harga diri,
penolakan sosial, merasa malu, masalah sesksual, dan gangguan
kemampuan professional.
PROGNOSIS

Psoriasis guttate merupakan penyakit yang sembuh sendiri, berlangsung


dari 12 hingga 16 minggu tanpa perawatan. Diperkirakan bahwa sepertiga
hingga dua pertiga dari pasien ini kemudian dapat berkembang menjadi
jenis psoriasis kronis plak. Sebaliknya, psoriasis plak kronis dalam banyak
kasus merupakan penyakit seumur hidup, bermanifestasi pada interval
yang tidak terduga. Remisi spontan, berlangsung selama periode waktu
yang bervariasi, terjadi pada 50% pasien. Psoriasis pustular eritrodermik
dan generalisata memiliki prognosis yang lebih buruk, dengan penyakit
yang cenderung parah dan persisten.
THANK
YOU
01
Objectives

TABLE Here you could describe the


topic of the section

02
Methodology
OF Here you could describe the
topic of the section

CONTEN Results Analysis


Here you could describe the
topic of the section 03
TS
04
Conclusions
Here you could describe the
topic of the section
BACKGROUND

MERCURY MARS JUPITER


Mercury is the closest Despite being red, Mars It’s the biggest planet in
planet to the Sun is a cold place, not hot our Solar System

VENUS SATURN NEPTUNE


Venus has a beautiful Saturn is the ringed Neptune is the farthest
name, but it’s very hot planet and a gas giant planet from the Sun
METHODS

METHODS

1 IDENTIFY 2 RESEARCH 3 EVALUATION


Venus has a beautiful name and is Despite being Red, Mars is a cold Mercury is the closest planet to
the second planet from the Sun. place. It’s full of iron oxide dust, the Sun and the smallest one in
It’s terribly hot giving the planet its reddish cast our Solar System
CLINICAL TRIAL

PRECLINICA PHASE 1 PHASE 2 PHASE 3


L
Lab Studies Human Safety Expanded Safety Efficacy & Safety

5% 5%
45%
Mercury is the closest 65%
planet to the Sun and
the smallest one 95%
95%
01
RESEARCH
Venus has a
beautiful name,
but it’s terribly hot
02
PRECLINIC
Despite being red,
AL
Mars is a cold
place, not hot

03
EXPERIMENTA TRIAL
MercuryTION
is the
smallest planet in
our Solar System
TIMELINE
04
RESULTS
Jupiter is the
05 biggest planet in
CONCLUSIO our Solar System
Neptune is NS
the
farthest planet from
the Sun
PHASE 1
SAMPLE GROUP SECONDARY
EFFECTS 10 30
20 - 80 5% 8%
Participants % %

Ages between 25
and 45
Venus Mars Mercury Neptune

SAFE DOSE RESULTS

85%
Success rate
Mercury is the closest planet to
the Sun and also the smallest
one in our Solar System—it’s
only a bit larger than our Moon.
The planet’s name has nothing

6 wks
Experimentation time
to do with the liquid metal,
since it was named after the
Roman messenger god,
200mg/day Mercury
TENDENCY
Mercury is the closest planet to the Sun and
the smallest one in the Solar System—it’s only a
bit larger than our Moon. The planet’s name
has nothing to do with the liquid metal, since it
was named after the Roman messenger god,
Mercury

VENU
S

MARS

SATU
RN

If you want to modify these graphs, click on them,


follow the link, change the data and replace them
RESULTS

Experiment A Experiment B

OUTCOME OUTCOME

TREATM Test 1 Test 2 Test 3 TREATME Test 1 Test 2 Test 3


ENT NT

Group 1 315 285 600 Group 1 189 285 474

Group 2 210 390 600 Group 2 210 234 444

Group 3 240 165 580 Group 3 367 123 396


RESULTS
ANALYSIS
SATURN JUPITER

MERCUR
Y
Mercury is the closest
planet to the Sun

80% 90% 50% 45%


VENUS
Venus has a beautiful
NEPTUNE name, but it’s very hot

PLUTO
MARS
Despite being red,
CERES Mars is a cold place

HAUMEA
75% Patients cured

SUCCESS
RATE

90%
Without secondary effects
THANKS
Does anyone have any questions?

addyouremail@freepik.com
+91 620 421 838
yourcompany.com
CREDITS

This is where you give credit to the ones who are part of this project.

◂ Presentation template by Slidesgo


◂ Icons by Flaticon
◂ Infographics by Freepik
◂ Images created by Freepik
◂ Author introduction slide photo created by Freepik
◂ Text & Image slide photo created by Freepik.com
RESOURCES
Did you like the resources on this template?
Get them for free at our other websites.

ICONS
● Pack medical 148
● Pack addictions 2
● Pack social media 23
● Icon cry
● Icon team

VECTORS
● Lovely marriage proposal with flat design ● Flat nurse team

● Flat pharmacist objects collection ● No tobacco day banners with skull and tomb

● Pharmacist with customer ● Diversity concept flat style background

● Flat business landing page template ● Flat pharmacist objects collection

● Flat people going to university collection ● Background of medical care items

● Situations of people at office flat collection ● Medicine elements background in flat style
More icons
Instructions for use
In order to use this template, you must credit Slidesgo by keeping the Credits slide.

You are allowed to:


- Modify this template.
- Use it for both personal and commercial projects.

You are not allowed to:


- Sublicense, sell or rent any of Slidesgo Content (or a modified version of Slidesgo Content).
- Distribute Slidesgo Content unless it has been expressly authorized by Slidesgo.
- Include Slidesgo Content in an online or offline database or file.
- Offer Slidesgo templates (or modified versions of Slidesgo templates) for download.
- Acquire the copyright of Slidesgo Content.

For more information about editing slides, please read our FAQs:
https://slidesgo.com/faqs
Fonts & colors used
This presentation has been made using the following fonts:

Saira Condensed
(https://fonts.google.com/specimen/Saira+Condensed)

Lato
(https://fonts.google.com/specimen/Lato)

#f7b733 #fc4a1a #4abdac #383838


Use our editable graphic resources...
You can easily resize these resources, keeping the quality. To change the color, just ungroup the resource and
click on the object you want to change. Then, click on the paint bucket and select the color you want. Don’t
forget to group the resource again when you’re done.
...and our set of editable icons
You can resize these icons, keeping the quality.
You can change the stroke and fill color; just select the icon and click on the paint-bucket/pen.
In Google Slides, you can also use Flaticon’s extension, allowing you to customize and add even more icons.
Business Icons
Avatar Icons
Creative Process Icons
Educational Process Icons
Help & Support Icons
Medical Icons
Nature Icons
Performing Arts Icons
SEO & Marketing Icons
Teamwork Icons

Anda mungkin juga menyukai