cerita tersebut menarik pada saat Nasarudin ditantang untuk mengajari seekor keledai untuk membaca selama dua minggu oleh raja. Cara Nasarudin untuk mengajar keledai itu membaca adalah dengan menyelipkan biji gandum di setiap lembar sehingga membuat keledai harus membolak balikkan lembaran tersebut untuk memakan gandum tersebut. Konjungsi dalam kalimat Nasarudinmenerimanya dengan senang hati makna konjungsi “dengan” yaitu penghubung subordinatif yang menyataka cara / keadaan sebelumnya . Tetapi Timur Lenk berkata “ ajari keledai itu membaca. makna konjungsi “tetapi” yaitu penghubung ordinatif yang menyatakan perlawanan / tantangan. Dalam dua minggu, datanglah kembali kemari, dan kita lihat hasilnya!. makna kongjungsi “dan” yaitu penghubung ordinatif yang menyatakan penjumlahan Nasarudin berlalu, dan dua minggu kemudian dia kembali ke istana . Nasarudin mengiring keledainya ke ke buku itu, dan membuka sampulnya. Si keledai menatap buku itu, dan tak lama mulai membalik halamannya dengan lidahnya. Nasarudin berkisah, “ Sesampai di rumah , aku siapkan lembaran-lembaran besar mirip buku, dan aku sisipkan biji-biji gandum di dalamnya. keempat kalimat diatas sama sama menggunakan kongjungsi ”dan” yaitu penghubung ordinatif yang menyatakan penjumlahan. Bagian – bagian teks anekdot Abstraksi =terdapart pada paragraf 1 kalimat 1
‘’Timur lenk menghadiai nasarudin hoka
seekor keledai.’’ Orientasi Terletak pada paragraf ke 1 kalimat 2 sampai paragraf 3. Nasarudin menerimanya dengan senang hati. Tetapi Timur Lenk berkata,” ajari kelesai itu membaca. Dalam dua minggu, datanglah kembali kemari dan kita lihat hasilnya!” Nasarudin berlalu, dan dua minggu kemudian dia kembali ke istana .tanpa banyak bicara, Timur Lenk menunjukkan buku besar . Nasarudin mengiring keledainya ke ke buku itu, dan membuka sampulnya. Permunculan masalah (krisis) Terdapat pada paragradf ke 4 sampai paragraf ke 5 kalimat ke 2.
Si keledai menatap buku itu, dan tak lama mulai membalik
halamannya dengan lidahnya. Terus-menerus, dibaliknya setiap halaman sampai halaman akhir. Setelah itu, si keledai menatap Nasrudin. “Demikianlah,” kata Nasrudin, keledaiku sudah dapat membaca. Timur Lenk mulai mengintrogasi, “Bagaimana caramu mangajari dia membaca?” Nasarudin berkisah, “ Sesampai di rumah, aku siapkan lembaran- lembaran besar mirip buku, dan aku sisipkan biji-biji gandum di dalamnya. Keledai itu harus belajar membalik-balik halaman untuk dapat memakan biji-biji gandum itu, sampai ia terlatih betul membalik-balik halaman buku dengan benar. Reaksi Terdapat pada paragraf 5 kalimat terakhir (3)
“Tapi” tukas Timur Lenk tidak puas, “ bukankah ia
tidak mengerti apa yang dibacanya?” Pesan ( koda) Terdapat pada paragraf ke 6 ( terakhir)
Nasaruddin menjawab ,”Memang
demikianlah cara keledai membaca, hanya membalik-balik halaman tanpa mengerti isinya. Kalau kiita membuka-buka buku tanpa mengerti isinya, kita disebut setolol kelesai bukan?” Kosa kata ( leksikal) Berkisah = menceritakan Tukas = bantahan/ sanggahan Tolol = bodoh Mengintrogasi = memeriksa/menyelidiki Tata bahasa ( gramatikal) Kalimat tidak efektif Nasarudin berkisah, “ Sesampai di rumah, aku siapkan lembaran-lembaran besar mirip buku, dan aku sisipkan biji- biji gandum didalamnya Kalimat efektif Nasarudin berkisah, “ Sesampai di rumah, aku menyiapkan lembaran-lembaran besar mirip buku, dan aku menyelipkan biji-biji gandum didalamnya. dalam kalimat diatas kata yang tidak efektif yaitu sisipkan diganti dengan kata menyelipkan dan kata siapkan diganti dengan menyiapkan . Sekian Dan Terima Kasih Kelompok 3 :
Ella Kurnia Bella Novitasari Salwa Zebina Hetty Nursafitri