Anda di halaman 1dari 25

Home » Bahasa Indonesia » Memahami Contoh Teks Anekdot Beserta Strukturnya

Bahasa Indonesia

Memahami Contoh Teks


Anekdot Beserta
Strukturnya

Written by Siti Badriyah

Contoh Teks Anekdot – Di kehidupan sehari-hari, Grameds pasti sering membaca


atau mendengar cerita lucu. Salah satu dari banyaknya cerita lucu yang kerap
beredar di masyarakat adakah teks anekdot. Menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia (KBBI), teks anekdot adalah cerita singkat yang menarik karena lucu
dan mengesankan, biasanya mengenai orang penting atau terkenal dan
berdasarkan kejadian yang sebenarnya.

Teks anekdot merupakan teks yang berisi cerita singkat yang menarik, lucu, serta
mengesankan karena teks anekdot memiliki isi berupa kritik maupun sindiran
terhadap layanan publik, kebijakan, perilaku penguasa, maupun suatu
kejadian/fenomena.

Teks anekdot sama seperti teks narasi, yang di dalamnya terdapat judul, tema
tokoh, latar, dan unsur intrinsik teks ceita lainnya. Biasanya, isi teks anekdot
berupa sindiran atau kritik terhadap tokoh penting, orang terkenal, atau
fenomena tertentu serta berdasarkan pada kejadian yang sebenarnya. Supaya
lebih jelas, Grameds bisa memahami mengenai teks anekdot dengan menyimak
beberapa contohnya pada artikel berikut ini.

Daftar Isi 
1. Contoh Teks Anekdot
1.1. 1. Anggur Merah dan Cacing
1.2. 2. Kakek dan Obat Sakit Kepala
1.3. 3. Hukum Peradilan
1.4. 4. Cara Kerbau Membaca Buku
2. Tujuan Teks Anekdot
3. Struktur Teks Anekdot
4. Ciri-Ciri Teks Anekdot
5. Rekomendasi Buku Terkait
5.1. 1700 Plus Bank Soal Bahasa Indonesia SMA/MA/SMK 10, 11, 12
5.2. Bahasa dan Sastra Indonesia SMA/MA/SMK/MAK Kelas 11
5.3. Jenis-Jenis Teks Analisis Fungsi Struktur Kaidah dan Penulisan
5.3.1. Kategori Ilmu Bahasa Indonesia
5.3.2. Materi Terkait

Contoh Teks Anekdot


Foto oleh Monstera dari Pexels.

Berikut ini merupakan beberapa contoh teks anekdot dengan berbagai tema
beserta dengan strukturnya yang menarik untuk dipelajari.

1. Anggur Merah dan Cacing

Foto oleh Valeria Boltneva dari Pexels.

Abstraksi

Seorang guru dengan ijazah pendidikan IPS yang baru saja di terima untuk
mengajar di sebuah SMP Negeri. Karena di sekolah tersebut kekurangan guru IPA,
mau tak mau Windu harus mengajar mata pelajaran IPA.

Orientasi

Di hari pertama masuk, materi yang diajarkannya mengenai pengaruh zat adiktif
terhadap tubuh manusia. Windu mengajak seluruh muridnya untuk melakukan
percobaan dengan memakai anggur merah dan cacing.

Krisis
“Di tangan kanan bapak, ada sebotol anggur merah dan di tangan kiri ada seekor
cacing. Bapak akan memasukkan cacing ke dalam botol anggur. Setelah
dimasukkan, cacing tersebut terlihat menggeliat, meregang, merontak, lalu diam
dan tidak bergerak.” Kata Windu

Reaksi

Kemudian, Windy bertanya kepada murid-muridnya, “Siapa yang dapat


menyimpulkan pengamatan mengenai anggur merah dan cacing yang baru saja
kita saksikan bersama?”

Koda

44% 44% 45%

19% 30%

Setelah beberapa waktu, ada seorang murid yang mengangjat tangan, dan
menjawab, “Pak, menurut saya karena anggur merah bisa membunuh cacing, jadi
jika kita meminum anggur merah, cacing yang ada di dalam perut kita akan
mati”.

Sontak, murid lainnya tertawa, sementara Windu hanya mengerutkan kening dan
memikirkan kalimat yang sesuai untuk menanggapi jawaban tersebut.
2. Kakek dan Obat Sakit Kepala

Foto oleh Marllon Cristhian Barbosa


dari Pexels.

Abstraksi

Suatu sore pada bulan Ramadhan, kakek bersama dengan para cucunya tengah
asik menonton TV. Mereka menonton program favorit cucu kakek, yaitu 몭lm
kartun.
Orientasi

Setiap 20-30 menit sekali, muncul iklan di tayangan TV tersebut. Satu di


antaranya ialah obat sakit kepala yang mengklaim bahwa obat tersebut bisa
diminum kapan pun tanpa menyebabkan kantuk.

Krisis

Saat kakek dan para cucunya sedang asik menonton TV, tiba-tiba kakek merasa
kepalanya pusing dan sakit sekali. Kakek kemudian langsung memanggil cucu
tertuanya untuk membeli obat sakit kepala di warung sebelah rumah.

Reaksi
Saat sang cucu pulang ke rumah setelah membeli obat, kakek segera meminum
obat sakit kepala tersebut tersebut. Cucunya yang melihat kejadian tersebut,
sontak merasa kaget dan langsung bertanya, “Ini kan belum berbuka, kek. Kok
kakek sudah minum obat?”

Koda

Dengan percaya diri dan disertai dengan raut wajah yang tampak tak berdosa,
sang kakek kemudian menjawab, “Itulah hebatnya obat ini, cu. Bisa diminum
kapan pun dan di mana pun!”
3. Hukum Peradilan

Foto oleh Sora Shimazaki dari


Pexels.

Abstraksi

Pada suatu hari, terdapat seorang tukang pedati yang mengalami musibah
berupa kecelakaan.

Orientasi

Tukang pedati yang tekun dan rajin tersebut sedang berjalan di atas jembatan
yang rapuh, kemudian ia jatuh ke sungai.
Krisis

Tukang pedati beserta keluarganya tak terima karena mereka memperolah


kerugian akibat jatuhnya tukang pedati dari jembatan tersebut, sehingga tukang
pedati dan keluarganya menuntut pihak yang bertanggung jawab atas jembatan
yang membuatnya terjatuh.

Reaksi

Seluruh terdakwa, yakni pembuat jembatan, tukang kayu, penjual kayu, serta
pembantunya saling melempar kesalahan sehingga hakim merasa kesulitan
dalam mengambil keputusan.

Koda

Akhirnya, pembantu yang memiliki badan pendek, kurus, dan memiliki uang
dimasukkan ke penjara sekaligus disita uangnya, padahal ia sama sekali tak
bersalah. Masyarakat yang juga merasa bingung dan menginginkan semuanya
segera berakhir, menyetujui keputusan hakim yang diambil secara sepihak dan
dengan serempak masyarakat menjawab, “adil”.

4. Cara Kerbau Membaca Buku

Foto oleh Harvey Sapir dari Pexels.

Abstraksi

Pada suatu hari, seorang raja bernama Raja Rafa menghadiahi Azzam seekor
kerbau. Azzam menerimanya dengan senang hati.
Orientasi

Meski begitu, Raja Rafa memberi syarat supaya Azzam mengajari terlebih dulu
kerbau tersebut supaya bisa membaca. Raja Rafa memberi waktu tiga minggu
kepada Azzam dan jika tidak berhasil, Raja Rafa akan memberikan hukuman
kepada Azzam.

Azzam menerima syarat tersebut, kemudian berlalu. Sembari menuntun kerbau


tersebut, ia memikirkan apa yang akan dilakukannya. Bila ia bisa mengajari
kerbau tersebut untuk membaca, tentu ia akan mendapatkan hadiah. Akan
tetapi, jika ia tidak berhasil, ia pasti akan mendapatkan hukuman.

Tiga minggu kemudian, Azzam kembali ke istana. Tanpa mengucapkan sepatah


kata pun, Raja Rafa langsung menunjuk ke sebuah buku besar supaya Azzam
dengan segera mempraktikkan apa yang sudah ia ajarkan kepada calon kerbau
miliknya. Azzam kemudian menggiring kerbau tersebut untuk menghadap ke
arah buku dan membuka sampulnya.

Krisis

Si kerbau menatap buku besar. Lalu, tak lama kemudian secara ajaib si kerbau
mulai membuka-buka buku besar dengan menggunakan lidahnya, secara terus-
menerus, lembar demi lembar, hingga sampai ke halaman paling akhir.

Reaksi

Setelah itu, kerbau menatap Azzam seakan berkata ia sudah membaca buku
tersebut seluruhnya.
“Demikianlah, kerbau pintar ini telah membaca semua lembar bukunya,” kata
Azzam.

Raja Rafa merasa ada yang janggal dan ia mulai melakukan interogasi. Raja Rafa
merasa kagum dan memberi hadiah kepada Azzam. Akan tetapi, Raja Rafa
mengajukan pertanyaan “Bagaimana cara mengajarkan kerbau untuk
membaca?”

Azzam menjawab, “Saat tiba di rumah, aku menyiapkan lembaran-lembaran


besar yang serupa dengan buku. Aku menyisipkan biji-bijian di setiap lembarnya.
Kerbau tersebut harus belajar untuk membolak-balik halaman untuk dapat
memakan biji-bijian tersebut, jika tak menemukan biji gandum ia harus
membalik kertas, untuk melihat halaman berikutnya. Hanya itu yang ia lakukan
terus hingga ia terlatih untuk membolak-balik halaman buku tersebut.”

“Akan tetapi, bukankah kerbau tersebut sama sekali tidak mengerti apa yang ia
baca?” tukas Raja Rafa.

Azzam menjawab, “Memang begitulah cara kerbau membaca, hanya membolak-


balik halaman tanpa mengerti maksud dari apa yang dibacanya.”

Koda

“Jadi, jika kita juga hanya membuka-buka buku tanpa memahami isinya, berarti
kita sama bodohnya dengan kerbau, bukan?” kata Azzam dengan mimik yang
serius.
Tujuan Teks Anekdot

Foto oleh Gratisography dari Pexels

Teks anekdot ialah teks yang dibuat dengan tujuan untuk mengungkapkan suatu
kebenaran dan biasanya terdapat sindiran secara tidak langsung. Hal tersebut
membuat teks anekdot berbeda dan tak sekadar lelucon semata, tetapi memiliki
makna atau nilai dibalik cerita lucunya.

Penyajian teks anekdot bisa berbentuk teks dialog, narasi, maupun cerita
bergambar. Dalam penyajian teks anekdot umumnya menggunakan kalimat
langsung.

Struktur Teks Anekdot


Biar semakin memahami apa itu teks anekdot, yuk kita ketahui struktur teks
anekdot. Struktur teks anekdot terdiri dari lima bagian. Kelima bagian teks
anekdot tersebut, yaitu:

1. Abstrak: Bagian pada awal paragraf yang memiliki fungsi untuk memberi
gambaran mengenai isi teks. Secara umum, bagian ini menunjukkan
mengenai hal unik yang akan terjadi di dalam teks.
2. Orientasi: Bagian yang menunjukkan latar belakang atau awal kejadian cerita
mengenai bagaimana peristiwa tersebut terjadi. Umumnys penulis
menceritakan secara detail pada bagian ini.
3. Krisis atau Komplikasi: Bagian di mana terjadi masalah atau hal yang unik
maupun tidak biasa yang terjadi pada tokoh utama.
4. Reaksi: Bagian mengenai bagamai cara penulis atau tokoh utama
4. Reaksi: Bagian mengenai bagamai cara penulis atau tokoh utama
menyelesaikan masalah yang timbul pada bagian krisis sebelmunya.
5. Koda: Bagian yang menjadi akhir dari cerita tersebut. Bisa juga dengan
memberikan kesimpulan mengenai kejadian yang dialami oleh tokoh utama.

Ciri-Ciri Teks Anekdot


Utamanya, teks anekdot memiliki ciri kebahasaan, yakni menggunakan kalimat
langsung. Lebih lanjut, berikut, ciri kebahasaan dari teks anekdot.

1. Kalimat langsung: Kalimat langsung meupakan petikan dari dialog para


tokohnya, sedangkan kalimat tidak langsung adalah bentuk penceritaan
kembali daru dialog seorang tokoh.
2. Penggunaan sudut pandang orang ketiga: Penggunaan ini bisa disebutkan
secara langsung atas nama tokoh faktualnya, seperti presiden, hakim, jaksa,
maupun tokoh-tokoh masyarakat lainnya.
3. Keterangan Waktu: Keterangan waktu, misalnya tadi pagi, kemari, saat itu,
dan pada suatu hari.
4. Kata Kiasan: Kata kiasan atau konotasi merupakan kata yang tak mempubyai
makna sebenarnya. Kata ini bisa berupa peribahasa atau pun ungkapan.
5. Kalimat Sindiran: Kalimat sindiran secara umum diungkapkan dalam teks
anekdot melalui perbandingan, pengandaian, dan antonim atau lawan kata.
6. Konjungsi Penjelas: Konjungsi penjelas atau penerang, misalnya “seperti”
dan “bahwa”. Hal tersebut karena memiliki keterkaitan dengan pengubahan
dialog dari kalimat langsung ke kalimat tidak langsung.
7. Kata Kerja Material: Kata kerja material merupakan kata yang menunjukkan
suatu kegiatan yang bisa dirasakan oleh panca indera.
8. Kata Kerja Mental: Kata kerja mental merupakan kata yang menyatakan
suatu hal yang dirasakan atau dipikirkan oleh seorang tokoh.
9. Konjungsi Sebab Akibat: Konjungsi sebab akibat adalah kata penghubung
yang menyatakan sebab dan akibat, contohnya “demikian”, “oleh karena itu”,
“maka”, dan “sehingga”.
10. Kalimat Imperatif: Kalimat imperatif merupakan kalimat yang bersifat
memberi perintah atau bisa juga berupa larangan dan peringatan.
11. Kalimat Seru: Kalimat seru secara umum ditandai dengan adanya tanda seru
pada akhir kalimar. Kalimat ini bersifat sebagai ungkapan rasa seseorang
atau untuk menegaskan.
12. Konjungsi Temporal: Konjungsi ini memiliki maknya kronologis (temporal),
contohnya “akhirnya”, “selanjutnya”, “kemudian”, dan “lalu”.
contohnya “akhirnya”, “selanjutnya”, “kemudian”, dan “lalu”.
13. Kalimat Retoris: Kalimat retoris merupakan kalimat pertanyaan yang tak
memerlukan jawaban. Kalimat retoris dalam teks anekdot bisa juga
bermakna sebagai kalimat yang mengandung sindiran.

Demikian pembahasan tentang contoh anekdot beserta strukturnya. Semoga


semua pembahasan di atas bermanfaat untuk kalian, ya. Untuk mendukung
Grameds dalam menambah wawasan, Gramedia selalu menyediakan buku-buku
berkualitas dan original agar Grameds memiliki informasi
#LebihDenganMembaca.

Jika ingin mencari buku tentang teks bahasa Indonesia, kamu bisa
mendapatkannya di gramedia.com, atau bisa juga lihat rekomendasi buku di
bawah ini, ya.

Penulis: Nanda Akbar Gumilang

Sumber:

1. https://www.materibindo.com/2018/04/teks-anekdot.html
2. https://pastiguna.com/contoh-teks-anekdot/
3. https://news.detik.com/berita/d-6431440/teks-anekdot-adalah-ciri-ciri-
struktur-cara-membuat-dan-
contoh#:~:text=Pengertian%20Teks%20Anekdot,%2C%20atau%20suatu%20fe
nomena%2F%20kejadian.
Rekomendasi Buku Terkait
1700 Plus Bank Soal Bahasa Indonesia
SMA/MA/SMK 10, 11, 12

Setiap oran gtua pasti menginginkan hal terbaik bagi anak-anaknya, terutama
dari segi pendidikan. Harapan orangtua supaya anak-anaknya bisa menduduki
bangku pendidikan yang terbaik guna untuk mempersiapkan masa depan pasti
sangat tinggi. Banyak hal yang bisa dilakukan oleh orang tua supaya seluruh
harapannya bisa tercapai. Selain memahami teori, anak juga memerlukan latihan
untuk mengerjakan soal-soal dan memperoleh nilai terbaik di sekolahnya.
Latihan soal tak selalu hanya berlaku bagi siswa di sekolah dasar, melainkan
juga bisa dipakai oleh siswa di jenjang pendidikan lainnya.

Seluruh siswa juga pastinya menginginkan nilai ujian yang baik dan
memuaskan. Meski demikian, untuk dapat memperoleh prestasi hasil belajar
yang baik pastinya tak semudah membalikkan telapak tangan. Buku ini disusun
dengan tujuan untuk membantu para peserta didik memperoleh nilai terbaik di
mata pelajaran Bahasa Indonesia. Peserta didik dapat memantau seberapa lama
waktu yang diperlukan dalam menyelesaikan soal, baik untuk mengasah
ketepatan serta kecepatan peserta didik untuk mengerjakan ujian nanti. Peserta
didik dapat melihat nilai rata-rata secara keseluruhan serta membagikan
hasilnya melalui akun media sosial.
hasilnya melalui akun media sosial.

Bahasa dan Sastra Indonesia


SMA/MA/SMK/MAK Kelas 11

Bahasa Indonesia adalah salah satu pelajaran wajib bagi siswa SMA baik bagi
jurusan IPS, IPA, dan tentunya Bahasa. Selain itu, siswa SMK juga diwajibkan
untuk memperoleh mata pelajaran ini. Dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia,
para siswa akan belajar mengenai tata bahasa baik lisan maupun tulisan dalam
Bahasa Indonesia.

Buku “Bahasa dan Sastra Indonesia SMA/MA/SMK/MAK Kelas 11 Kurikulum 2013


Revisi” adalah buku pelajari materi Bahasa Indonesia yang baik dan benar untuk
Revisi” adalah buku pelajari materi Bahasa Indonesia yang baik dan benar untuk
tingkat SMA dan sederajat ini hadir untuk mendampingi Grameds dalam belajar
Bahasa Indonesia dengan lebih seru dan asyik. Buku ini berisi ringkasan materi
yang jelas, lengkap, serta mudah dipahami. Selain itu, buku ini juga dilengkapi
dengan gambar pendukung untuk menjelaskan materi dengan lebih rinci.

Jenis-Jenis Teks Analisis Fungsi


Struktur Kaidah dan Penulisan

Buku ini menarik dan penting dibaca oleh berbagai kalangan terutama bagi
kalangan pelajar SMA/MA/SMK di seluruh penjuru nusantara karena jenis-jenis
teks yang disuguhkan merupakan bagian dari mata pelajaran Bahasa Indonesia
yang tersebar dalam tiga kelas (kelas X, XI, XII).

Dalam buku karya Dr. E. Kosasih, M.Pd. ini, masing-masing teks diulas dan dikaji
berdasarkan struktur dan kaidahnya dengan alur kegiatannya dimulai dengan
memahami, membandingkan, menganalisis, mengevaluasi, menginterpretasi,
memproduksi, menyunting, mengabstraksi, dan mengonversi dari bentuk teks
yang satu ke bentuk teks lainnya.

Kategori Ilmu Bahasa Indonesia

Buku Bahasa Indonesia


Buku Bahasa Inggris
Buku Bahasa Arab
Buku Bahasa Jepang
Buku Bahasa Sunda
Buku Bahasa Korea
Buku Bahasa Mandarin

Materi Terkait

Argumen
Argumentasi
Antonim dan Sinonim
Bahasa Sansekerta
Cara Menemukan Gagasan Pokok
Cara Menentukan Ide Pokok
Cara Membuat Kesimpulan
Cara Penulisan Alamat Surat
Cara Mencari Kalimat Utama
Contoh Kata Sapaan
Contoh Teks Eksplanasi Fenomena Alam
Contoh Teks MC yang Harus Kamu Tahu
Debat
Fungsi Fakta Dalam Berita
Pengertian Redaksi: Contoh Kegiatan Dan Struktur Organisasinya
Gagasan Pendukung
Hikayat
Ide Pokok
Ide Pokok
Implikasi
Kalimat Ajakan
Kalimat Konjungsi
Kalimat Majemuk Bertingkat
Kalimat Pasif
Kalimat Pujian, Kritikan, Saran
Kalimat Perintah
Kalimat Efektif
Kalimat Deklaratif
Contoh Kalimat Aktif Transitif dan Intransitif
Rekomendasi Contoh Kalimat Pujian
Klausa
Konotasi
Majas
Majas Personi몭kasi
Majas Metafora
Majas Smile
Macam-macam Majas
Peribahasa
Pidato
Pidato Singkat 5 Menit
Plot Twist
Proposal
Proposisi
Prosedur Teks
Contoh Teks Editorial
Pokok Pikiran
Cara Menentukan Ide Pokok Bacaan
Perbedaan Paragraf Deduktif dan Induktif
Perbedaan Kritik dan Esai
Struktur Teks Prosedur
Struktur Teks Inspiratif
Struktur Teks Narasi
Surat Dinas
Surat Resmi
Contoh Surat Pernyataan Ahli Waris
Daftar Pustaka APA Style
Teks Fantasi
Teks Deskriptif
Teks Deskriptif
Teks Persuasi
Contoh Puisi Rakyat

ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang


mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam
mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital
kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah."

Custom log
Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas
Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda
Tersedia dalam platform Android dan IOS
Tersedia 몭tur admin dashboard untuk melihat laporan analisis
Laporan statistik lengkap
Aplikasi aman, praktis, dan e몭sien

 
Polimenorea Adalah: Memahami 3 Faktor
Penyebab Hingga Cara yang Mempengaruhi
Mengatasinya Jumlah Penduduk

You may also like

Bahasa Indonesia Bahasa Indonesia


Mengenal Huruf Ketahui Contoh
Konsonan dan Kalimat Interogatif
Perbedaan dengan
Huruf...

Bahasa Indonesia Bahasa Indonesia


7 Contoh Soal Ide Majas
Pokok Paragraf dan Perbandingan:
Pembahasan... Pengertian, Ciri,
Jenis dan...

Bahasa Indonesia Bahasa Indonesia


Kerangka Ketahui Contoh
Konseptual: Puisi Rakyat
Pengertian, Tujuan ,
dan Cara...
About the author

Siti Badriyah
Tulis menulis menjadi salah satu hobi saya. Dengan menulis,
saya menyebarkan beragam informasi untuk orang lain. Tak
hanya itu, menulis juga menggugah daya berpikir saya,
sehingga lebih banyak informasi yang dapat saya tampung.

Kontak media sosial Instagram saya Siti Badriyah

View all posts

Kategori

Administrasi 31

Agama 7

Agama Islam 526

Akuntansi 77

Bahasa Indonesia 278

Bahasa Inggris 82

Bahasa Jawa 4

Biogra몭 38

Biologi 216

Blog 24

Business 122

CPNS 10

Desain 31
Design / Branding 10

Ekonomi 314

Environment 31

Event 15

Fashion 1

Feature 16

Fisika 126

Food 17

Geogra몭 142

Hubungan Internasional 31

Hukum 102

IPA 227

Istilah 29

Kesehatan 119

Kesenian 106

Kewirausahaan 20

Kimia 54

Komunikasi 30

Kuliah 59

Lifestyle 32

Manajemen 61

Marketing 68

Matematika 137

Music 56
Opini 6

Otomotif 11

Pemerintahan 20

Pendidikan 120

Pendidikan Jasmani 75

Penelitian 59

Pertambangan 1

Pkn 155

Politik Ekonomi 42

Profesi 42

Psikologi 110

Relationship 11

Sains dan Teknologi 69

Sastra 89

SBMPTN 2

Sejarah 205

Sosial Budaya 249

Sosiologi 131

Statistik 10

Technology 94

Teori 47

Tips dan Trik 78

Tokoh 63

Uncategorized 54
UTBK 2

Copyright © 2021 Best Seller Novel Gramedia Literasi

Anda mungkin juga menyukai