Anda di halaman 1dari 9

TUGAS BAHASA INDONESIA

BAB III MENYAMPAIKAN IDE MELALUI ANEKDOT

D
I
S
U
S
U
N
OLEH: KELOMPOK 3
Nama Anggota : 1. Amirah Zahrani 6. Rachel Aftika Devia
` 2. Anggelia 7. Renggana Putra .S
3. Dzakiah Aulia .K 8. Siti Azzahra Phialsa
4. M. Zhillane Pradipta 9. Warner Haposan .S
5. Qotrunnada Wafi .A 10. Yusuf Alfredo .H

Kelas : X MIPA 2
Guru Pembimbing :
TAHUN AJARAN 2019/2020
SMA NEGERI 3 PALEMBANG
A. TUGAS I

 Cerita I

Dosen Yang Juga Menjadi Pejabat


Di kantin sebuah universitas, Udin dan Tono dua orang mahasiswa sedang
berbincang-bincang :
Tono : “Saya heran dosen ekonomi pembangunan, kalau ngajar selalu
duduk, tidak pernah mau berdiri.”
Udin : “Ah, gitu aja diperhatiin sih Ton.”
Tono : “Ya, Udin tahu ngak sebabnya.”
Udin : “Barangkali aja, cape, atau kakinya gak kuat berdiri.”
Tono : “Bukan itu sebabnya Din, sebab dia juga seorang pejabat.”
Udin : “Loh, apa hubungannya?!!”
Tono : “Ya kalau dia berdiri, takut kursinya diduduki orang lain.”
Udin : “????????” 

 Cerita II
Cara Keledai Membaca Buku

Alkisah, Timur Lenk menghadiahi Nasrudin seekor keledai. Nasrudin


menerimanya dengan senang hati. Tetapi Timur Lenk memberi syarat, Ajari
terlebih dahulu keledai itu membaca. Dua minggu setelah sekarang, datanglah
kembali kemari, dan kita lihat apa yang akan terjadi.

Nasrudin berlalu, sambil menuntun keledai itu ia memikirkan apa yang akan
diperbuat. Jika dapat mengajari keledai itu membaca, tentu ia akan menerima
hadiah, namun jika tidak, hukuman pasti akan ditimpakan kepadanya.

Dua minggu kemudian ia kembali ke istana. Tanpa banyak bicara, Timur Lenk
menunjuk ke sebuah buku besar agar Nasrudin segera mempraktekkan apa yang
telah ia lakukan. Nasrudin lalu menggiring keledainya menghadap ke arah buku
tersebut, dan membuka sampulnya.

Si keledai menatap buku itu. Dan ajaib!! Tak lama kemudian Si Keledai mulai
membuka-buka buku itu dengan lidahnya. Terus menerus, lembar demi lembar
hingga halaman terakhir. Setelah itu, si keledai menatap Nasrudin seolah
berkata ia telah membaca seluruh isi bukunya.

Demikianlah, kata Nasrudin, Keledaiku sudah membaca semua lembar


bukunya. Timur Lenk merasa ada yang tidak beres dan mulai menginterogasi,
Bagaimana caramu mengajari dia membaca ...?

Nasrudin berkisah, Sesampainya di rumah, aku siapkan lembaran-lembaran


besar mirip buku, dan aku sisipkan biji-biji gandum di dalamnya. Keledai itu
harus belajar membalik-balik halaman untuk bisa makan biji-biji itu, kalu tidak
ditemukan biji gandumnya ia harus membalik halaman berikutnya. Dan itu ia
lakukan terus sampai ia terlatih membalik - balik halaman buku itu.

Tapi, bukankah ia tidak mengerti apa yang dibacanya? tukas Timur Lenk.
Nasrudin menjawab, Memang demikianlah cara keledai membaca, hanya
membalik-balik halaman tanpa mengerti isinya. Jadi kalau kita juga membuka -
buka buku tanpa mengerti isinya, berarti kita sebodoh keledai, bukan? kata
Nashrudin dengan mimik serius.

Dari dua contoh anekdot di atas, jawablah pertanyaan – pertanyaan berikut ini.
1. Siapa yang diceritakan dalam anekdot tersebut?
2. Masalah apa yang diceritakan dalam anekdot?
3. Temukan unsur humor dalam anekdot tersebut?
4. Menurut pendapatmu, selain menceritakan hal yang lucu, adakah pesan
tersirat yang hendak disampaikan pencerita dalam anekdot tersebut?
5. Mengapa cerita luvu tersebut disebut anekdot?
JAWAB
1. Yang diceritakan dalam cerita I adalah seorang dosen (dosen mata kuliah
ekonomi pembangunan di kampus Tono dan Udin). Sedangkan dalam cerita
II adalah Timur Lenk, Nasrudin, dan keledai\
2. Masalah yang diceritakan dalam anekdot I adalah sang dosen yang
merangkap menjadi pejabat. Sedangkan dalam anekdot II adalah usaha
seorang manusia untuk mengajari seekor keledai membaca buku. Namun
keledai tersebut hanya membalik lembar demi lembar buku tersebut tanpa
tahu apa yang ada di setiap lembaran buku tersebut. Yang keledai tahu
hanyalah biji gandum yang memang disisipkan Nasrudin di setiap halaman
buku.
3. Unsur humor dalam anekdot I adalah bagaimana seseorang yg khawatir
kedudukan/jabatannya diambil orang hingga tidak mau beranjak (berdiri)
dari tempat duduknya. Sedangkan dalam anekdot II adalah cara Nasrudin
untuk mengajari keledainya membaca. Sampai kapanpun keledai tidak akan
pernah bisa membaca, tapi Nasrudin berhasil membuat seolah – olah
keledainya dapat membaca dengan seksama.
4. Pesan tersirat dalam anekdot I adalah para pejabat yang takut dan tidak
mau turun dari jabatannya atau takut kehilangan jabatan. Tujuan yang
ingin disampaikan tentu bukan hanya menyindir para pejabat yang tidak
mau atau takut kehilangan jabatannya, tetapi jauh lebih dari itu yaitu agar
para pejabat sadar bahwa jabatan itu ada masanya. Ketika masa jabatan
sudah habis, hendaknya para pejabat itu dengan legawa bersedia
digantikan oleh orang. Sedangkan pesan tersirat dari anekdot II yaitu jika
kita membaca buku maka kita juga harus memahami isinya, jika kita
hanya membuka bukku tanpa mengerti dalamnya, berarti kita sebodoh
keledai.
5. Kedua cerita tersebut dapat disebut anekdot karena pada dasarnya anekdot
adalah cerita singkat dan lucu yang digunakan untuk menyampaikan kritik
melalui sindiran lucu terhadap kejadian yang menyangkut orang banyak
atau perilaku tokoh publik, sesuai dengan kedua cerita tersebut.

B. TUGAS 2
JUDUL DOSEN YANG JUGA MENJADI PEJABAT
Masalah yang dibahas Dosen yang merangkap jadi pejabat

Unsur Humor Kalimat penutup anekdot sebagai jawaban mengapa


sang dosen tidak pernah mau berdiri dari tempat
duduknya ternyata karena kalau dia berdiri, takut
kursinya akan diduduki orang lain.

Kritik yang disampaikan Kritik yang disampaikan adalah kritikan pada para
pejabat yang takut kehilangan jabatannya atau tida
mau diganti oleh pejabat yang baru.

JUDUL CARA KELEDAI MEMBACA BUKU


Masalah yang dibahas Usaha seorang manusia untuk mengajari seekor
keledai membaca buku.

Unsur humor Cara Nasrudin untuk mengajari keledainya


membaca. Sampai kapanpun keledai tidak akan
pernah bisa membaca. Tetapi Nasrudin berhasil
membuat seolah- olah keledainya dapat membaca
dengan seksama dengan cara menyisipkan biji
gandum di setiap lembaran buku tersebut.

Kritik yang disampaikan yaitu jika kita membaca buku maka kita juga harus
memahami isinya, jika kita hanya membuka bukku
tanpa mengerti dalamnya, berarti kita sebodoh
keledai.

C. TUGAS 3
Setelah mendiskusikan hasil kerjamu, kerjakan tugas berikut.
1. Jelaskan batasan anekdot dengan singkat dan jelas!
2. Sebutkan isi pokok anekdot!
3. Jelaskan fungsi anekdot. Apabila perlu, sertai dengan contoh!
JAWAB
1. Anekdot adalah cerita singkat yang mengisahkan tentang tokoh dalam
kehidupan nyata dengan setting yang sebenarnya namun, diceritakan
dengan gaya jenakan
2. Isi pokok anekdot adalah berisi cerita lucu, yang terdapat pesan moral
sekaligus sindiran yang terjadi pada kehidupan nyata.
3. Fungsi anekdot
a) fungsi primer sebagai sarana ekspresi yang berhubungan dengan
ketidakpuasan, kejengkelan, kemarahan dan sebagainya.
b) fungsi sekunder sebagai bahan hiburan, sebagai analogi atau contoh dalam
menjelaskan sesuatu sebagai penarim perhatian dan sebagainya.

D. TUGAS 4
Sekarang, diskusikanlah penyebab kelucuan anekdot Cara Keledai Membaca
Buku.
JAWAB
Penyebab dari kelucuan anekdot tersebut karena kecerdikan Nasrudin yang
berhasil membuat seekor keledai seolah- olah dapat membaca buku secara
seksama dengan cara menyisipkan biji gandum di setiap lembaran buku
tersebut.

E. TUGAS 5
“SURAT CINTA tukang BUAH vs tukang SAYUR”

Tukang sayur

“Wajahmu memang MANGGIS, watakmu jg MELONkolis, tapi hatiku


NANAS krn cemburu, SIRSAK nafasku, hatiku ANGGUR lebur..
Ini DELIMA dlm hidupku.
Memang ini jg SALAKku, jarang APEL malam minggu..
Ya TUHAN, mohon BELIMBING-Mu, kalo memang PERPISANGAN ini
yg terbaik untuku.
SEMANGKA kau bahagia dngn pria lain..
SAWONARA….”

Dari: DURIANto!

BALASAN DARI TUKANG SAYUR:

“Membalas KENTANG suratmu itu,


BROKOLI sudah kubilang, jngn tiap dtng rambutmu selalu kucai,
JAGUNGmu gak prnh dicukur.
Disuruh dtng mlm minggu, ehh TONGKOLnya hari LABU.
Ditmbah kondisi keuanganmu makin hari makin PARE, kalo mo nelpon aku
aja kamu mesti ke WORTEL….
Terus TERONG aja, Cintaku padamu sudah lama TOMAT…
Jangan KANGKUNG aku lagi ok. CABE dech

Dari : Sayuarti
1. Apakah ide cerita diangkat dari kejadian nyata?
2. Apakah masalah yg diangkat dalam humor tersebut berkaitan dengan tokoh
publik dan kepentingan masyarakat umum?
3. Apakah ada makna tersirat yg disampaikan dalam bentuk kritik atau sindiran
didalamnya?
4. Apakah tujuan komunikasi pencerita hanya untuk menghibur atau ada tujuan
tertentu?

JAWAB
1. Ide cerita tersebut diangkat dari REKAAN.

2. Masalah yang diangkat dalam humor tersebut TIDAK berkaitan dengan tokoh
publik, tetapi BERKAITAN DENGAN masalah kehidupan sehari-hari.

3. TIDAK ADA makna tersirat yang disampaikan dalam bentuk kritik atau
sindiran di dalamnya.

4. Tujuan komunikasi pencerita hanya UNTUK MENGHIBUR.


Seringkali teks anekdot disamakan dengan teks humor. Perbedaan mendasar dari
kedua teks tersebut adalah bentuk kritik atau sindiran yang terdapat di dalamnya.
Pada teks anekdot, terdapat kritik atau sindiran yang biasanya mengenai seorang
tokoh atau masalah yang menyangkut orang banyak. Sedangkan pada teks humor,
tidak ada kritikan atau sindiran, karena teks ini sifatnya menghibur dan isinya
hanya mengenai permasalahan kehidupan sehari-hari.

Anda mungkin juga menyukai