Anda di halaman 1dari 36

PRAKTEK KERJA PROFESI APOTEKER

(PKPA) APOTEK
PERIODE PKPA FEB-MEI 2020

DISUSUN OLEH:
FARHAN TRI R.A. (2019000026)
ISEP RAMDAN (2019000113)

PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER


FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS PANCASILA
JAKARTA
2020
AGENDA SHARING

Pengenalan Apotek Pelayanan Farmasi Klinis


01 04

Struktur dan SDM Apotek Lampiran


02 05

Pengelolaan Sediaan Farmasi,


Penutup
Alkes, dan BMHP
03 06

2
1
Pengenalan Apotek
Apotek

Menurut PP No. 51 Tahun 2009 tentang Pekerjaan Kefarmasian, apotek adalah sarana pelayanan
kefarmasian tempat dilakukan praktik kefarmasian oleh Apoteker.1

Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2017 tentang Apotek, Apotek adalah
suatu jenis bisnis eceran (retail) yang komoditas atau barang yang diperdagangkannya terdiri dari perbekalan farmasi
(obat dan bahan obat) dan perbekalan kesehatan (alat kesehatan).2
1. Presiden Republik Indonesia. 2009. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 51 Tahun 2009 tentang Pekerjaan Kefarmasian. Jakarta
2. Menteri Kesehatan RI. 2017. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 9 Tahun 2017 tentang Apotek. Jakarta : Kementerian Kesehatan

4
Pelayanan Kefarmasian di Apotek

Menurut Peraturan Menteri Kesehatan No. 73 Tahun 2016 tentang Standar


Pelayanan Kefarmasian di Apotek, yang dimaksud dengan praktik kefarmasian
adalah suatu pelayanan langsung dan bertanggung jawab kepada pasien yang
berkaitan dengan sediaan farmasi dengan maksud mencapai hasil yang pasti
untuk meningkatkan mutu kehidupan pasien1 .

Standar Pelayanan Kefarmasian di Apotek meliputi standar:


1. pengelolaan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis Habis
Pakai
2. pelayanan farmasi klinik. 1

1. Menteri Kesehatan RI. 2016. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 73 Tahun 2016 tentang
Standar Pelayanan Kefarmasian di Apotek. Jakarta : Kementerian Kesehatan
5
Praktik Kefarmasian

pengendalian
pembuatan mutu sediaan pengamanan
farmasi
Dilakukan oleh tenaga
kesehatan yang mempunyai
keahlian dan kewenangan
Pendistribusian
pengadaan penyimpanan sesuai dengan ketentuan
obat peraturan perundang-
undangan 1 .

pengembangan
pelayanan obat pelayanan obat, bahan obat
atas resep dokter informasi obat dan obat
tradisional

1. Undang-Undang No. 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan. Jakarta


6
2
Struktur dan SDM
Apotek
BAGAN STRUKTUR ORGANISASI APOTEK KIMIA
FARMA 152
Elizabeth Anggiat Marito, S.Farm., Apt
(Apoteker Penanggung Jawab Apotek)

Rina Fitriana, S.Farm., Apt Dian Sartika Dewi, S.Farm., Apt


(Apoteker Pendamping) (Apoteker Pendamping)
Struktur Organisasi 1 Apoteker
Pengelola
Apotek

Berdasarkan struktur organisasinya, 1 Apoteker


Pendamping
apotek kimia farma sawangan terdiri
dari :
• 1 orang Apoteker Pengelola
Apotek, 9 orang TTK 2 orang SPG
1 orang
1 orang CS
• 1 orang Apoteker pendamping, Security
• 9 orang Tenaga Teknis
Kefarmasian (TTK),
• 2 orang Sales Promotion Girl
(SPG),
• 1 orang Security dan
• 1 orang Cleaning Service (CS).
Struktur Organisasi 1 Apoteker
Pengelola
Apotek

Berdasarkan struktur organisasinya, 2 Apoteker


Pendamping
apotek kimia farma 152 Pasar
Minggu terdiri dari :
• 1 orang Apoteker Pengelola
Apotek, 9 orang TTK 2 orang SPG
1 orang
1 orang CS
• 2 orang Apoteker pendamping, Security
• 9 orang Tenaga Teknis
Kefarmasian (TTK),
• 2 orang Sales Promotion Girl
(SPG),
• 1 orang Security dan
• 1 orang Cleaning Service (CS).
3
Pengelolaan Sediaan
Farmasi, Alkes, dan
BMHP
Perencanaan

Memperhatikan pola :

 Konsumsi / penggunaan
 Penyakit sekitar apotek
 Defekta
 Analisis pareto

Adapun hasil dari proses pengadaan ini yakni berupa Bon Permintaan Barang Apotek
(BPBA) yang selanjutnya dikirimkan ke BM, untuk sekarang biasanya dipesankan oleh BM
melalui sistem POS.

11
Pengadaan

Pengadaan langsung oleh


Konsinyasi
Icon
distributor Icon

Pengadaan oleh BM dengan BPBA atau BM Pengadaan berdasarkan hasil kerja sama antara
membuat pesanan ke Distributor. apotek dengan suatu perusahaan atau distributor
tertentu, untuk menitipkan produknya ke Apotek

Icon
Pengadaan melalui dropping Icon
Pengadaan mendesak (CITO)

meminjam/memberikan pinjaman stok persediaan Pola ini dilakukan terhadap pembelian yang
antar-sesama Apotek Kimia Farma sifatnya sangat mendesak, sehingga memerlukan
sediaan obat saat itu juga.

12
Pengadaan

Narkotika, Psikotropika dan Prekursor

Khusus untuk obat-obatan Narkotika, Psikotropika dan Prekursor pengadaannya


menggunakan Surat Pesanan Asli dari masing-masing outlet yang ditanda tangani
oleh APJ. Surat pesanan diserahkan kedistributor atau melalui BM. Barang datang
di periksa Faktur, barang dan ED. Lalu disimpan pada lemari khusus.

13
SP Narkotika dan Psikotropika

The Power of PowerPoint | thepopp.com 14


Penerimaan

Pada saat menerima barang dari PBF atau distributor,


yang diterima oleh apoteker atau TTK yaitu selain
barang yang sesuai pesanan apotek tetapi juga juga
faktur dari distributor atau PBF.

15
Penerimaan

Memeriksa mencocokkan SP, Faktur, dan wujud asli


01 sediaan farmasi dan alkes (cek bentuk sediaan,
kekuatan dan ED)

Apabila sudah diperiksa dan cocok, maka faktur


02 ditandatangani oleh APA atau tenaga teknis
kefarmasian.

bila setelah diperiksa antara SP, faktur, dan wujud


03 barang tidak sesuai maka selanjutnya dibuatkan Surat
Retur Barang.

barang yang dikirim langsung oleh pihak PBF, maka


04 apotek akan menerima 2 faktur, dimana 1 faktur untuk
arsip apotek dan 1 faktur lagi dikirim ke unit BM

16
Penyimpanan

Insert an image

Penyimpanan

• Obat Over The Counter (OTC)

}
• Rak obat
• Lemari obat khusus Narkotika
• Psikotropika Obat Ethical
• Prekursor
• Lemari pendingin.
Prinsip penyimpanan untuk semua jenis obat dilakukan dengan prinsip
First In First Out (FIFO) atau First Expired First Out (FEFO) 17
Penyimpanan
Pada saat barang datang ke Apotek, barang akan disimpan kegudang kecil atau disusun ke tempat yang sesuai dengan penggolongannya.
Untuk obat OTC di susun di gondola bagian OTC, untuk obat Ethical disusun secara alfabetis berdasarkan bentuk sediaan, kelas terapi,
suhu penyimpanan. Pada saat akan penyimpanan diperhatikan nama, bentuk sediaan, kekuatan dan ED sediaan, jangan sampai salah
menyimpan. Kegiatan ini dilakukan oleh Apoteker/ Asisten Apoteker

FIFO FEFO

Barang yang pertama masuk ke apotek, maka barang yang Barang yang mendekati ED atau lebih dulu ED, maka
itu akan di susun paling depan pada penyusunan dan barang tersebut di susun di paling depandan pertama dijual.
pertama dijual. Tanpa memperhatikan ED.

18
Penjualan

01 1. Penjualan obat tunai dengan resep dokter

02 2. Penjualan resep kredit

3. Penjualan obat tunai tanpa resep


03 dokter/penjualan produk swalayan

04 4. Penjualan Obat Wajib Apotik (OWA)

19
Penjualan

Uang penjualan Tutup kasir dan


Kasier POS POS Laporan LIPH
01 02 03 04

 Pada saat awal sift, kasir  Pada saat sift berakhir pada  Diakhir sift, tutup kasir  Laporan LIPH atau
diberikan sejumlah modal setiap sift uang modal kasir dilakukan oleh petugas pada Laporan Ikhtisar penjualan
uang. harus kembali sesuai akhir sift sebelum tutup. harian dilakukan oleh
modal dan uang penjulan dari
nominalnya. Dan uang petugas sift pagi keesokan
sift pagi sampai akhir di
penjualan di cocokan harinya. Laporan ini yang
hitung dan dipisahkan,
dengan laporan tutup kasir nantinya kan diserahkan ke
disesuaikan dengan laporan
POS. Uang dipisahkan BM.
tutup kasir pada POS untuk
pada saat pergantian sift. uang tunai. Sedangkan debit
dan kredit di sesuaikan
dengan settlemen EDC. 20
Pemusnahan
Pemusnahan sediaan farmasi, alat
kesehatan, dan bahan medis habis
pakai serta resep dilakukan di Business
Manager (BM)
Pengendalian
Sistem POS
Kartu Stok
(Komputerisasi)

22
Pencatatan Dan Pelaporan

Icon
Administrasi resep Icon
Administrasi keuangan Icon
Administrasi SDM

Administrasi pelayanan Pelaporan Internal dan


Administrasi barang
Icon Icon farmasi klinik Icon Eksternal

23
4
Pelayanan Farmasi
Klinik
Pengkajian Dan Pelayanan Resep

Administratif
nama, tanggal lahir, jenis kelamin pasien,
nomor SIP, alamat dan paraf dokter; tanggal
resep; surat rujukan dan dokumen penunjang Farmaseutik
seperti (hasil laboratorium) untuk pasien
nama obat, bentuk dan kekuatan sediaan.
BPJS

Klinis
ketepatan indikasi dan dosis obat; aturan, cara
dan lama penggunaan obat; duplikasi
dan/atau polifarmasi; reaksi obat yang tidak
diinginkan (alergi, efek samping obat,
manifestasi klinis lain); kontra indikasi; dan
interaksi obat 25
Pengkajian Resep
Analisis DRP
Salah satu tanggung jawab apoteker yang bertanggung jawab
langsung kepada pasien dalam Pharmaceuticalcare yaitu deteksi
adanya Drug Related Problem pada saat pengkajian resep.
Deteksi DRP pada resep dapat dilakukan dengan 2 metode, yaitu
metode PCNE dan Cipolle.

26
Pengkajian Resep
Setelah dilakukan pengkajian tersebut, dilakukan pengecekan
terhadap stok barang dan harga, kemudian akan diberitahukan
kepada pasien dan meminta persetujuan pasien, jika pasien sudah
menyetujui maka dilakukan proses pembayaran.

27
Dispensing

Dispensing obat di apotek ini terdiri dari penyiapan, penyerahan, dan pemberian
informasi obat.

pemberian informasi obat yang meliputi: nama obat, bentuk dan jenis sediaan,
dosis, jumlah, aturan pakai,cara penyimpanan, efek samping yang mungkin
timbul dan cara mengatasinya, serta waktu kadaluarsa obat.

28
Pelayanan Informasi Obat (PIO)

PIO yang diberikan di apotek ini tidak hanya sebatas pada pemberian
informasi obat saat dispensing kepada pasien, namun apotek juga secara
terbuka menerima segala bentuk permintaan pasien terhadap informasi yang
mereka butuhkan, terutama yang berkaitan dengan penggunaan obat.

• Langsung
• Telfon
• Leaflet
• Banner

29
Konseling

“three prime
questions or
show and tell”
Dapat dilakukan berdasarkan inisiatif apoteker, permintaan
pasien atau keluarga pasien.

30
Pelayanan Kefarmasian Di Rumah (home pharmacy
care)
Pemantauan Terapi Obat (PTO)

Kegiatan untuk memastikan bahwa seorang pasien mendapatkan terapi


obat yang efektif dan terjangkau dengan memaksimalkan efikasi dan
meminimalkan efek samping.

1. Anak – anak dan lanjut usia, ibu hamil dan menyusui.

2. Menerima obat lebih dari 5 (lima) jenis.

3. Adanya multidiagnosis.

4. Pasien dengan gangguan fungsi ginjal atau hati.

5. Menerima obat dengan indeks terapi sempit.

6. Menerima obat yang sering diketahui menyebabkan Reaksi Obat


yang Tidak Diinginkan (ROTD). 32
Monitoring Efek Samping Obat (MESO)

pemantauan setiap respon terhadap obat yang merugikan atau tidak


diharapkan

1. Mengidentifikasi obat dan pasien yang mempunyai resiko tinggi


mengalami efek samping obat.

2. Mengisi formulir Monitoring Efek Samping Obat (MESO).

3. Melaporkan ke Pusat Monitoring Efek Samping Obat Nasional

33
LAMPIRAN
Gudang

Kamar Mandi

Ruang Praktek
Dokter Gigi Ruang laktasi

Tempat Racik Tempat Meja


Rak obat Rak obat duduk perawat
pasien klinik

Pengambilan Tempat Penyerahan


Kasir
Obat Resep
Tempat
Ruang Praktek
duduk
pasien Dokter umum

Swalayan Farmasi

Alat
Personal Traditional
kesehatan Medicine,
, Care, Medicine,
, Medicine
Vitmin tablet, Product Food
Antiseptik Oral
Topical KF Supplement
care, & Mineral
Beauty
care

Pintu Masuk
The Power of PowerPoint | thepopp.com 35
Thank you!

Anda mungkin juga menyukai