Anda di halaman 1dari 9

Pengertian Akuntansi Forensik

 Akuntansi Forensik adalah penggunaan keahlian di bidang audit dan


akuntansi yang dipadu dengan kemampuan investigatif untuk memecahkan
suatu masalah/sengketa keuangan atau dugaan fraud yang pada akhirnya
akan diputuskan oleh pengadilan/ arbitrase/tempat penyelesaian perkara
lainnya.
Kualitas Akuntan Forensik

Kualitas yang harus dimiliki oleh seorang


akuntan forensik adalah :
Keahlian yang Harus Dimiliki
Akuntan Forensik

Akuntan forensik paling tidak harus memiliki latar belakang


Ruang Lingkup Akuntansi Forensik

1. Ruang Lingkup Hukum


2. Ruang Lingkup Organisasi dan Sistem
Informasi
3. Ruang Lingkup Auditing
Akuntansi atau Audit Forensik?
Pada mulanya, di Amerika Serikat, akuntansi forensik digunakan
untuk menentukan pembagian warisan atau mengungkapkan motif
pembunuhan. Bermula dari penerapan akuntansi untuk memecahkan
hukum, maka istilah yang dipakai adalah akuntansi (dan bukan audit)
forensik. Sekarang pun kadar akuntansinya masih terlihat, misalkan
dalam perhitungan ganti rugi, baik dalam konteks keuangan negara,
maupun di antara pihak-pihak dalam sengketa perdata. Akuntansi
forensik pada awalnya adalah perpaduan yang paling sederhana untuk
akuntansi dan hukum.
Perbedaan Akuntansi dengan Akuntansi
Forensik

Perbedaaan utama akuntansi forensik maupun audit konvensional


lebih terletak pada mindset(pola pikir).
Akuntansi forensik lebih menekankan pada keanehan dan pola
tindakan daripada kesalahan (errors) dan keteledoran (ommisions)
seperti pada audit umum. Prosedur utama dalam akuntansi forensik
menekankan pada analytical review dan teknik wawancara mendalam
(in depth interview) walaupun seringkali masih juga menggunakan
teknik audit umum seperti pengecekan fisik, rekonsiliasi, konfirmasi
dan lain sebagainya.
Akuntansi Forensik dan Penerapan
Hukum
Istilah akuntansi forensik merupakan terjemahan dari forensic
accounting yang bermakna :
1. yang berkenaan dengan pengadilan, atau
2. berkenaan dengan penerapan pengetahuan ilmiah pada masalah
hukum.
Sebenarnya akuntan dan akuntansi forensik tidak sepenuhnya
berkaitan dengan pengadilan saja. Istilah pengadilan memberikan
kesan bahwa akuntansi forensik semata-mata berperkara di
pengadilan, dan istilah lain ini disebut litigasi (litigation). Di samping
proses litigasi ada proses penyelesaian sengketa dimana jasa akuntan
forensik juga dapat dipakai. Kegiatan ini bersifat non litigasi.
Peran Akuntan Forensik di Indonesia
 Akuntansi forensik sebenarnya telah dipraktekkan di Indonesia.
Praktek ini tumbuh tak lama setelah terjadi krisis keuangan tahun
1997. Sejauh ini belum banyak terdengar kasus korupsi besar yang
terkuak berkat kemampuan akuntan forensik. Hal ini disebabkan
oleh kurangnya penyedia jasa akuntan forensik di Indonesia. Selain
kurangnya penyedia jasa dalam bidang ini, perkembangan ilmu
akuntansi forensik di Indonesia masih sangat jauh bila
dibandingkan negara-negara tetangga karena belum adanya
standar yang memadai.
Kesimpulan
Akuntansi Forensik adalah penggunaan keahlian di bidang audit dan akuntansi
yang dipadu dengan kemampuan investigatif untuk memecahkan suatu
masalah/sengketa keuangan atau dugaan fraud yang pada akhirnya akan
diputuskan oleh pengadilan/ arbitrase/tempat penyelesaian perkara lainnya.

Akuntan forensik paling tidak harus memiliki latar belakang akuntansi dan
keuangan. Karena harus melakukan investigasi yang terkait pengumpulan dan
analisis bukti maka juga harus memahami hukum secara memadai.

Perbedaaan utama akuntansi forensik maupun audit konvensional lebih


terletak pada mindset (pola pikir). Akuntansi forensik lebih menekankan pada
keanehan dan pola tindakan daripada kesalahan (errors) dan keteledoran
(ommisions) seperti pada audit umum.

Anda mungkin juga menyukai