Anda di halaman 1dari 11

KELOMPOK 2

1) GALUH SADHANA
2) RIVA MAULANA
3) SAFINA SINANDARI
4) SHAFIRA NABILLA
5) YEHEZKIEL
PERANG ACEH
(1873 - 1904)
LATAR BELAKANG
Wilayah
Aceh Sumatera Belanda Ingin
Dibukanya
Merupakan Lain Yang Membentuk
Terusan
Wilayah Menjadi Pax
Suez
Strategis Wilayah Nederlandica
Belanda

Hubungan
Aceh Diplomatik
Menolak Adanya Negara Aceh
Campur Traktat Dengan
Tangan Sumatera Amerika,
Belanda Turki, Dan
Italia
PERANG I (1873 - 1874)

 Dipimpin Panglima Polim


dan Sultan Mahmud Syah
 Belanda dipimpin Kohler
 14 April 1873 Kohler tewas
 Merebut kembali Masjid
Raya Baiturrahman
 Dibantu Peukan Aceh,
Lambhuk, Lamp’uk, dll
PERANG II (1874 - 1880)

 Belanda dipimpin Jenderal Jan


Van Sweten
 27 Januari Belanda menduduki
keraton sultan dan pusat
pertahanan Belanda
 31 Januari 1874 seluruh Aceh
menjadi bagian kerajaan Belanda
 26 Januari 1874 Machmud Syah
Tewas
 Machmud Syah digantikan
Tuanku Muhammad Dawood
PERANG III (1881 - 1896)

 Perang secara
gerilya dan fi
sabilillah
 Dipimpin Teuku
Umar, Panglima
Polim, dan para
Sultan
PERANG IV (1896 - 1910)

 Perang gerilya kelompok


dan juga perorangan
 Perang tanpa komando
 1899 Teuku Umar gugur
 Teuku Umar digantikan
Cut Nyak Dien
 1910 didaerah Paya Cicem
terjadilah pertempuran
sengit
AKHIR PERANG ACEH

1904 Aceh terpaksa menandatangani dokumen


korte Veklaring (perjanjian)
Berisi bahwa Aceh harus tunduk kepada Belanda
Perlawanan Aceh terus berlanjut secara gerilya
TOKOH YANG BERPERAN PENTING
DALAM PERANG ACEH

TEUKU CIK CUT NYAK TEUKU


TEUKU
DITIRO DHIEN NYAK ARIF
UMAR
CUT NYAK SULTAN
MEUTIA ISKANDAR

Anda mungkin juga menyukai