ELS (singkatan dari bahasa Belanda: Europeesche Lagere School) adalah sekolah Dasar
pada zaman kolonial Belanda di Indonesia. ELS menggunakan Bahasa Belanda sebagai
bahasa pengantar. Awalnya hanya terbuka bagi warga Belanda di Hindia Belanda. Sejak
tahun 1903 kesempatan belajar juga diberikan kepada orang-orang pribumi yang mampu
dan warga Tionghoa.
Setelah beberapa tahun, pemerintah Belanda beranggapan bahwa hal ini ternyata
berdampak negatif pada tingkat pendidikan di sekolah-sekolah HIS dan ELS maka
kembali dikhususkan bagi warga Belanda saja. Sekolah khusus bagi warga pribumi
kemudian dibuka pada tahun 1907 (yang pada tahun 1914 berganti nama menjadi
(Hollandsch-Inlandsche School (HIS)), sementara sekolah bagi warga Tionghoa,
Hollandsch-Chineesche School (HCS) dibuka pada tahun 1908.
4. MULO
MULO (singkatan dari bahasa Belanda: Meer Uitgebreid Lager Onderwijs) adalah bagian
dari sistem pendidikan zaman kolonial Belanda di Indonesia. Pada masa sekarang ini,
MULO setara dengan SMP (Sekolah Menengah Pertama). Meer Uitgebreid Lager
Onderwijs berarti ”Pendidikan Dasar Lebih Luas”. MULO menggunakan Bahasa Belanda
sebagai bahasa pengantar. Pada akhir tahun 30-an, sekolah-sekolah MULO sudah ada
hampir di setiap ibu kota kabupaten di Jawa. Hanya beberapa kabupaten di luar Jawa
yang mempunyai MULO.
3. Hollandsch-Chineesche School 1908