Anda di halaman 1dari 11

RAPID SEQUENCE

INDUCTION
MF
RAPID SEQUENCE INDUCTION

• Adalah suatu metode untuk mendapatkan control airway secara rapid/cepat sembari
meminimalisasi risiko regurgitasi dan aspirasi isi gaster.
• Induksi anestesi secara intravena, dilakukan tekanan cricoid, dan diikuti dengan pemasangan
ETT
• Tidak diberikan ventilasi manual
INDIKASI RSI

• Pasien yang membutuhkan intubasi ETT dengan peningkatan risiko reflux dan aspirasi gaster
• Artinya RSI dibutuhkan di hamper semua tindakan intubasi ETT emergency

• KONTRAINDIKASI
• Alergi terhadap muscle relaxant onset cepat
• Pasien cedera laring kontraindikasi cricoid pressure
• cervical spine fracture
AIRWAY MANAGEMENT 7P

1. Preparation
2. Preoxygenation
3. Pretreatment
4. Paralysis with induction
5. Protection
6. Placement
7. Post intubation management
1. PREPARATION

• Monitor TD, HR, EKG, saturasi


• Akses IV line minimal 1 lancer
• Suction, ETCO2
• Laringoskop berfungsi baik dengan blade yang sesuai
• ETT sesuai ukuran pasien
• Obat2an RSI sudah disiapkan
• Persiapan difficult airway
2. PREOXYGENATION

• Mengganti nitrogen dari FRC dengan oksigen


• Menyediakan cadangan oksigen yang akan menunda deplesi oksigen saat paralisis
• 3 menit napas dengan normal tidal volume, dengan oksigen 100% dengan face mask yang
sesuai ukuran dan tertutup rapat
• Cegah desaturasi saat intubasi
3. PRETREATMENT

• Pretreatment adalah obat-obatan yang diberikan pada pasien risiko tinggi 3 menit sebelum
paralisis dengan tujuan melindungi pasien dari efek samping laringoskopi dan pemasangan
ETT
• Intubasi dapat menyebabkan peningkatan aktivitas simpatis, peningkatan tekanan intracranial,
dan bronkospasme
4. PARALYSIS WITH INDUCTION

• Masukkan induksi sedative via iv secara cepat


– Etomidate 0.3 mg/kg
– Midazolam 0.3 mg/kg,
– ketamine, 1.5 mg/kg
– Propofol 1-2 mg/kg
• Diikuti paralitik via iv
– Succinylcholine 1.5 mg/kg
– rocuronium 1 mg/kg
5. PROTECTION/ POSITIONING

• Sellick maneuver adalah penekanan pada kartilago cricoid untuk mencegah regurgitasi gaster
• Dilakukan sejak pasien masih sadar sebanyak 10N (1 kg) ditingkatkan menjadi 30 N (3 kg)
saad pasien sudah tidur
• Pasien diposisikan sniffing position untuk memudahkan intubasi dengan ekstensi kepala
6. PLACEMENT

• Masukkan ETT dengan visualisasi jelas akan pita suara


• Kembangkan balon ETT
• konfirmasi apakag ETT masuk dengan monitor ETCO2
• Auskultasi paru bilateral untuk memastikan udara masuk sama di kedua paru
• Fiksasi ETT dengan tape
• Lepaskan sellick manuver
7. POST INTUBASI MANAGEMENT

• Rontgen dada untuk memastikan ETT dengan ujung ETT berada di mid trakea
• Berikan long acting sedation
• Inisiasi mechanical ventilation

Anda mungkin juga menyukai