Anda di halaman 1dari 22

PERSEN DAN PERBANDINGAN

KELOMPOK 8 :
 Nurul Fitriyani 2227180039
 Ririn Handayani 2227180053
 Yuditya Nur Ayudianti 2227180061
 Elizabeth Sulistyowati 2227180125
 Ajeng Mustika Dewi2227180126
POINT PEMBAHASAN

A. PERSEN

B. MENYELESAIKAN SOAL CERITA YANG


BERHUBUNGNAN DENGAN PERSEN

C. PERBANDINGAN

D. MENYELESAIKAN SOAL CERITA YANG


BERHUBUNGAN DENGAN PERBANDINGAN
Apa itu  
Persen merupakan suatu cara untuk
persen?
menyatakan pecahan. Kata persen
berarti per seratus. Jadi, 25 persen
berarti 25 per seratus, , atau 0,25.
1. Cara mengubah
persen menjadi persen

Untuk mengubah persen menjadi pecahan


digunakan pengertian persen yaitu perseratus.
Contoh : 2. Mengubah persen
menjadi desimal
 1. 63% artinya 63 per seratus. Jadi, 63% =
2. % = =
Untuk mengubah persen menjadi desimal digunakan cara yaitu
3. % = % = =
mengubah persen menjadi pecahan terlebih dahulu, selanjutnya
ubahlah pecahan yang diperoleh menjadi desimal. Contoh :
 
1. 63% = = 0,63
2. 813% = = 8,13
3. 0,-1% = % = = = o,-0001
3. Mengubah Pecahan 4. Mengubah Desimal
menjadi Persen menjadi Persen

Untuk mengubah pecahan menjadi persen, ubahlah Untuk mengubah desimal menjadi persen,
penyebut pecahan tersebut menjadi 100 dan pertama-tama ubahlah desimal tersebut
selanjutnya gunakan pengertian persen. menjadi pecahan, Selanjutnya gunakan langkah
no. 3
  = = 40%
1.  1. 0,83 = = 83%
2. = =55 %
3. = = = =% 2. 5,1 = = = 510%

Untuk memantapkan cara mengubah persen


menjadi pecahan maupun desimal dan sebaliknya
  250% = = = 2,5
1.
2. 0,2 = = = = 20%
OPERASI

Contoh berikut ini membahas tentang perkalian


antara pecahan persen.
Contoh : Contoh berikut ini membahas
tentang perkalian antara pecahan
 1. + = + = + = = persen. Contoh :

2. + = + = + = =  1. 25% x 44 = x 44 = x 44 = 11
 
2. x 93 = x 93 = x 93 = 31
Pembelajaran Persen

 
Dalam mengajarkan persen, guru dapat mengingatkan
siswa tentang pecahan dengan memberikan berbagai
contoh pecahan seperti :, .. pecahan yang
penyebutnya 100, Pecahan tersebut dinamakan persen
dan untuk menyatakannya digunakan simbol %. Jadi,
dinamakan 10 persen ditulis 10%. dinamakan 70
persen ditulis 70%.
Contoh Ilustrasi Persen

 
10% atau , gambar 100  
70% atau , gambar 100
persegikecildan 10 itukotakpersegi persegikecildan70 itukotakpersegi
yang diarsir yang diarsir
Menyelesaikan Soal Cerita yang Berhubungan dengan
Persen
Budi membeli sebuah kemeja  
Budi membeli sebuah sepeda. Kemudia ia
dengan harga Rp52.500,- dan menjualnya dengan laba 205 dari harga
mendapat potongan harga 10%. beli. Jika ia memperoleh Rp144.000,-.
Berapa besarnya potongan harga Berapakah harga beli sepeda tersebut?
tersebut? Berapa harga kemeja Penyelesaian :
yang harus dibayar Budi? harga beli + laba = harga jual 
Penyelesaian : Televisi
  dijual dengan potongan harga 28% dari harga Harga beli sepeda adalah Rpn,-. Maka,
Besarnya potongan harga adalah jual semula. Setelah dipotong harganya, televisi diperoleh persamaan:
10% x Rp52.500,- = Rp5.250,-. itudijual harga rp378.000,-? Berapa harga jualtelevisi n + (20% x n) = 144.000,
Jadi, harga kemeja yang harus semula? 120% x n = 144.000,
dibayar Budi adalah Rp52.500,- - Penyelesaian : n = 144.000 x = 120.000
Rp5.250,- = Rp47.250,-. Harga televisi semula Rpn,- potongan harga untuk Jadi, harga beli sepeda tersebut adalah
televisi adalah 28% x n. Perhatikan bahwa harga Rp120.000,-.
televisi semula – potongan harga = harga jual televisi,
diperoleh persamaan
n – 28% x n = 378.000
72% x n = 378.000
n = 378.000 x = 525.000
Jadi, harga pesawat televisi semula adalah Rp525.000,-
v
PERBANDINGAN

• Siswa A adalah siswa yang paling tinggi di antara teman- Perbandingan tidak perlu hanya melibatkan
temannya sekelas. Hal ini berarti kita membandingkan tinggi 2 bilangan, tetapi dapat juga lebih dari 2.
siswa A dengan tinggi teman-teman sekelasnya. Misalnya dalam suatu kotak terdapat 2
kelereng merah, 2 kelereng kuning, dan 5
• Perbandingan antara 2 benda. Misalnya, kita mempunyai 2
buah benang yang panjangnya masing-masing 6 cm dan 2 cm.
kelereng biru. Perbandingan banyaknya
kelereng merah : kelereng kuning :
• Pernyataan yang menunjukkan adanya kaitan antara pecahan kelereng biru adalah 2 : 3 : 5.
dengan perbandingan. Perbandingan banyaknya kelereng
merah dan kelereng kuning adalah 3 :2;
D  
Suatu perbandingan adalah pasangan terurut dari bilangan yang ditulis a : b dengan b ≠ 0 yang
menyatakan hubungan yang ada di antara dua bilangan tersebut.
E Perbandingan yang melibatkan 2 bilangan, misalkan a : b, dapat ditulis sebagai pecahan . Misalnya
perbandingan 2 : 3 dapat ditulis sebagai .
F
I
Perbandingan yang ekuivalen. Dua  
Cari tiga perbandingan yang ekuivalen
N perbandingan yang menyatakan dengan 2 : 3!
perbandingan yang sama disebut Penyelesaian :
I perbandingan ekuivalen. cara untuk Tulislah perbandingan sebagai
memeproleh suatu perbandingan yang CONTOH pecahan. Kalikan pembilang dan
S ekuivalen dengan perbandingan yang
diketahui adalah dengan mengalikan
penyebut dengan bilangan yang sama.
= =
I atau membagi kedua suku pada
perbandingan yang diketahui dengan
= =
= =
bilangan tak nol yang sama Jadi, perbandingan 4 : 6, 6 : 9, dan * :
12 ekuivalen dengan 2 : 3.

9.1
D
E
F Suatu proporsi adalah suatu persamaan yang menyatakan bahwa dua
perbandingan adalah ekuivalen. Proporsi dapat dituliskan dengan 2 cara.
I
 , = atau 2 : 3 = 6 : 9.
N
I  
Bilangan-bilangan 2, 3, 6, dan 9 disebut suku-suku dari proporsi. Jika suatu
pernyataan merupakan proporsi maka hasil kali silang dari suku-sukunya
S adalah sama. Misalnya untuk = , berlaku 2 9 = 3 6 = 18. Jadi, secara
umum jika kita mempunyai proporsi a : b = c : d atau = maka berlaku ad =
I b c.

9.2
Uang sejumlah Rp30.000,- dibagikan  
Suatu tim sepak bola mengalami
01 02
kepada A dan B dengan perbandingan 3 : kekalahan sebanyak 12 kali.
2. Tentukan uang yang diterima A dan B! Perbandingan pertandingan yang
dimenangkan dan kalah adalah 3 : 2.
Penyelesaian : Tentukan berapa perbandingan yang
dimenangkan oleh tim tersebut!
Karena perbandingan uang yang diperoleh
A dan B adalh 3 : 2, dapat dimisalkan Pesenyelesaian :
banyaknya uang yang diterima A adalah 3n
dan banyaknya uang yang diterima B N menyatakan banyaknya pertandingan
adalah 2n. Diketahui uang yang dibagikan yang dimenangkan tim. Selanjutnya,
kepada mereka sejumlah Rp30.000,-. tuliskan proporsinya dan selesaikanlah.
Diperoleh persamaan: =,
3n + 2n = Rp30.000,- 12 x n = 12 x 3,
5n = Rp30.000,- n = 18.
N = Rp6.000,- Jadi, tim tersebut memenangkan 18
Jadi uang yang diterima A adalah pertandingan.
Rp18.000,- dan uang yang diterima b
adalah Rp12.000,-.
PEMBELAJARAN PERBANDINGAN

Untuk mengajarkan perbandingan kepada siswa dapat digunakan media benang atau
kelereng seperti contoh di atas. Setelah siswa paham arti perbandingan dan cara
menuliskannya, mintalah mereka untuk mencari contoh perbandingan yang ada di sekitar
sekolah, seperti perbandingan sepeda di tempat parkir, perbandingan siswa putri dan siswa
putra, dan lain-lain.
Selanjutnya siswa diajarkan tentang perbandingan yang ekuivalen dan proporsi serta soal
cerita. Yang perlu ditekankan adalah jika diketahui suatu perbandingan seperti
perbandingan panjang : lebar suatu persegi panjang = 5:3 maka belum tentu panjang dan
lebar persegi panjang itu adalah 5 cm dan 3 cm. Siswa sering membuat kesalahan tentang
hal ini.
Menyelesaikan Soal Cerita yang Berhubungan
dengan Perbandingan
Soal cerita ini yang akan dibahas meliputi perbandingan senilai, perbandingan berbalik nilai, dan penerapan
perbandingan senilai dalam hitungan skala.
1. Perbandingan Senilai
Harga sebuah buku Rp500,-. Berdasarkan pernyataan ini, tentunya dapat ditentukan harga 2 buku, 3 buku dan
seterusnya. Perhatikan tabel di bawah ini!
Banyaknya Buku Harga Buku
1 Rp500,- (baris pertama)
2 Rp1.000,- (baris kedua)
3 Rp1.500,- (baris ketiga)
10 Rp5.000,- (baris keempat)
20 Rp10.000,- (baris kelima)
30 Rp15.000,- (baris keenam)

Perbandingan banyaknya buku pada baris pertama dan ketiga adalah 1 : 3, sedangkan perbandingan harga buku pada baris
pertama dan ketiga adalah 500 : 1.500 = 1 : 3. Selanjutnya, jika kita membandingkan banyaknya buku pada baris ketiga dan
keempat akan diperoleh 3 : 10 dan perbandingan harga buku dan baris ketiga dan keempat adalah 1.500 : 5.000 = 3 : 10.
Pada kolom pertama jika banyaknya buku bertambah maka pada kolom kedua harga buku juga bertambah. Karena itu
perbandingan pada contoh di atas disebut perbandingan senilai.
2. Perbandingan Berbalik Nilai

Tabel berikut ini menunjukkan hubungan antara banyaknya karyawan dengan waktu yang
diperlukan ( dalam jam) untuk menyelesaikan suatu pekerjaan yang sama.

Banyaknya Banyaknya Jam yang Diperlukan


karyawan
10 6 (baris kesatu)
20 3 (baris kedua)
30 2 ( baris ketiga)
40 1,5 (baris keempat)
50 1,2 (baris kelima)
60 1 (baris keenam)

 
Perbandingan banyaknya karyawan yang bekerja pada baris pertama dan kedua adalah 10 : 20 = 1 : 2, sedangkan
perbandingan banyaknya jam yang diperlukan pada baris pertama dan kedua adalah 6 : 3 = 2. Perhatikan juga
bahwa kedua perbandingan tersebut tidak sama tetapi saling berkebalikan ( adalah kebalikan ). Bandingkan hal ini
dengan perbandingan senilai.
 
Sebuah mobil bergerak dengan kecepatan 50 km/jam dan
Untuk membangun sebuah rumah, diperlukan
menempuh perjalanan Malang – Surabaya selama 2 jam. Jika
waktu 50 hari jika yangbekerja 10 orang. Tentukan
kecepatan mobil tersebut 60 km/jam, tentukan waktu yang
banyaknya orang yang harus ditambahkan
diperlukan mobil itu untuk menempuh perjalanan Malang –
supayawaktu yang diperlukan untuk membangun
Surabaya.
rumah yang sama adalah 20 hari.
Penyelesaian :
Penyelesaian :
Berhubungan dengan perbandingan terbalik nilai, kerena semakin
Banyaknya orang yang diperlukan untuk
cepat mobil berjalan maka semakin sedikit waktu yang dibutuhkan
membangun rumah selama 20 hari adalah n.
untuk menempuh jarak Malang – Surabaya.
Karena merupakan perbandingan berbalik nilai
maka perbandingan lamanya hari yang diperlukan
Waktu yang diperlukan mobil itu untuk menempuh malang –
untuk membangun rumah yaitu 50 : 20 merupakan
Surabaya dengan kecepatan 60 km/jam adalah n jam. Karena
kebalikan dari perbandingan banyaknya orang
perbandingannya berbalik nilai maka perbandingan antara
yang bekerja yaitu 10 : n. Diperoleh 50 : 20 = n :
kecepatan mobil, yaitu 50 : 60 merupakan kebalikan dari
10 (ingat, bukan 10 : n karena merupakan
perbandingan antara waktu yang diperlukan mobil, yaitu 2 : n. Jadi,
kebalikan),yang menghasilkan persamaan 20n =
diperoleh 50 : 60 = n : 2
500. Diperoleh n = 25. Jadi diperlukan25 orang
yang menghasilkan persamaan 60n = 100. Diperoleh n = . Jadi,
untuk membangun rumah dalam waktu 20 hari.
waktu yang diperlukan mobil tersebut untuk menempuh jarak
Karena itu perluditambahkan 25 – 10 = 15 orang
Malang – Surabaya dengan kecepatan 60 km/jam adalah.
supaya rumah tersebut selesai dalam waktu20 hari.
3. Hitungan Skala

Salah satu penerapan perbandingan senilai adalah penyelesaian soal


skala karena perbandingan jarak pada peta dengan jarak
sesungguhnya yang dinyatakannya adalah sama. Perhatikan juga
bahwa semakin panjang jarak dipeta, semakin panjang juga jarak
sesungguhnya yang dinyatakannya.Perhatikan bahwa pada peta
suatu daerah/wilayah selalu tercantum skalamisalnya 1 : 2000. Skala
tersebut berarti jarak 1 cm pada peta menyatakan jarak
sesungguhnya sebesar 2.000 cm. Ingat bahwa satuan jarak pada peta
harus sama dengan satuan jarak pada tempat sesungguhnya dalam
hal ini adalah cm. Untuk lebih memahami persoalan tentang skala
Hitungan Skala

Suatu peta menggunakan skala 1 : 1000.


1. Apakah arti skala tersebut?
Skala 1 : 1.000 berarti jarak 1 cm pada peta menyatakan jarak sesungguhnya sebesar 1.000 cm.

2. Jarak 4 cm di peta menyatakan berapa km jarak sesungguhnya?


Jarak sesungguhnya yang dinyatakan jarak 4 cm di peta adalah n cm. Karena perbandingan skala
merupakan perbandingan senilai maka perbandingan jarak pada peta yaitu 1 : 4 sama dengan
perbandingan jarak sesungguhnya yaitu 1.000 : n. Diperoleh 1 : 4 = 1.000 : n, yangmenghasilkan persamaan
n = 4.000. Jadi, jarak 4 cm di peta menyatakanjarak sesungguhnya sebesar 4.000 cm = 0,04 km. (ingat 1 km
= 100.000cm).
3. Berapa cm jarak di peta yang menyatakan 1,5 km jarak sesungguhnya?
Jarak di peta yang menyatakan jarak sesungguhnya sebesar 1,5 km = 150.000 cm adalah n cm.
perbandingan jarak pada peta yaitu 1 : n sama dengan perbandingan jarak sesungguhnya yaitu1: n =
1.000 : 150.000. Diperoleh persamaan:1.000n = 150.000,n = 150.Jadi, jarak di peta yang menyatakan jarak
sesungguhnya sebesar 1,5 kmadalah 150 cm.

4. Daerah seluas 4 cm2 di peta menyatakan berapa m2 luas daerah sesungguhnya


Daerah seluas 4 cm2 di peta menyatakan daerah sesungguhnya seluas 4 x 100 = 400 m2.
PEMBELAJARAN
1. Perbandingan senilai
Untuk mengajarkan perbandingan senilai, Supaya siswa lebih memahami perbandingan senilai, mintalah siswa membuat
tabel Asumsikan satu karung beras beratnya 100 kg. Mintalah mereka untuk mengamati perbandingan antara 2 baris, Suruhlah
mereka untuk menyimpulkan hasil pengamatan mereka dan siswa diarahkan untuk memahami bahwa perbandingan yang
diperoleh adalah perbandingan senilai

2. Perbandingan Berbalik Nilai


Untuk menjelaskan perbandingan berbalik nilai dapat digunakan Tabel. Mintalah mereka untuk membuat contoh
sendiri dengan membuat tabel, mengamati perbandingan 2 barisnya, dan siswa diarahkan untuk memahami bahwa
perbandingan yang diperoleh adalah perbandingan berbalik nilai. Selanjutnya arahkan siswa untuk memahami ciri
perbandingan senilai dan perbandingan berbalik nilai jika kita membandingkan 2 besaran yaitu pada perbandingan
senilai, jika suatu besaran bertambah besar maka besaran lainnya juga bertambah besar. Sedangkan pada perbandingan
berbalik nilai, jika suatu besaran bertambah besar maka besaran lainnya akan bertambah kecil.
3. Perbandingan Skala

Untuk mengajarkan skala, guru dapat menggunakan media peta suatu provinsi. Sebagai motivasi, mintalah kepada
siswa untuk menunjukkan letak beberapa kota, gunung, sungai dan lainnya. Selanjutnya, jelaskanlah kepada siswa
arti skala yang tercantum di peta tersebut. Mintalah kepada siswa untuk mengukur jarak 2 kota yang terdapat di
peta tersebut. Dengan menggunakan skala yang tercantum, mintalah mereka untuk menghitung jarak sesungguhnya
antara kedua kota tersebut. Ada baiknya jika guru mempunyai informasi tentang jarak sesungguhnya antara 2 kota
lainnya.

Mintalah kepada siswa untuk menghitung jarak di peta dan mencocokkan hasilnya dengan mengukur jarak kedua
kota tersebut di peta. Tanyakanlah kepada mereka, persoalan skala berhubungan dengan perbandingan senilai atau
perbandingan berbalik nilai.

Jika siswa sudah memahami tentang skala, dapat ditingkatkan dengan masalah yang berhubungan dengan luas
daerah, yaitu jika diketahui luas suatu daerah di peta, berapakah luas daerah sesungguhnya. Ingat bahwa, jika
diberikan skala 1 : n maka skala untuk perbandingan luas daerah adalah 1 : n 2. Pada umumnya, siswa sering
membuat kesalahan dalam perhitungan yaitu tetap menggunakan skala 1 : n, daripada skala 1 : n 2.
 
 
TERIMAKASI
H

Anda mungkin juga menyukai