MENDONGENG
Oleh:
Tim Modul Dongeng dan Tim Pendongeng
DISPUSIP
Sebelum Mendongeng
Apa saja hal yang harus
dipersiapkan sebelum mulai
mendongeng. Sebelum
Saat
Saat Mendongeng
Setelah Mendongeng Apa saja yang harus diperhatikan
Apa saja hal yang harus dilakukan saat mendongeng
setelah mendongeng. Setelah
1. SEBELUM MENDONGENG
2. SAAT MENDONGENG
Ingat Ya...
3. SETELAH MENDONGENG
Terima Kasih
Sampai Jumpa Lagi...
Materi Pertemuan Kedua
TEKNIK MENDONGENG
Menggunakan
Teks( Read Aloud )
Sebuah teknik menyampaikan
cerita menggunakan media
buku, dan dilakukan dengan
cara membacakannya
Tanpa Teks
( Alat Peraga)
Tubuh Pendongeng
Suara Ventriloquisme
Seni berbicara dengan berbicara tanpa
menggerakan bibir. Pemakaian suara
ventriloquisme biasa digunakan pendongeng
ketika memanfaatkan boneka tangan yang dapat
menggerakan mulut boneka sebagai alat
peraganya.
1. Melatih efek jarak jauh
a. Tariklah napas
Menarik napas dalam-dalam, dan hiruplah sebanyak mungkin udara.
Praktikan menarik napas tanpa terlalu terlihat dan terdengar oleh orang lain.
b. Naikkan posisi lidah
Posisikan bagian belakang lidah hingga hampir menyentuh langit-langit lunak di dalam mulut.
Gerakan ini akan membuat sebagian besar celah tenggorokan tertutup. Celah yang terbuka kemudian perlu dipersempit, untuk menghasilkan
efek suara mampat yang dibutuhkan.
c. Berikan tekanan dengan diafragma
Tarik perut untuk mengeratkan diafragma dan memberi tekanan di bawah paru-paru. Diafragma adalah oto yang terletak tepat di bawah
paru-paru.
Memberikan tekanan di bawah paru-paru akan mempersempit jalur udara dari paru-paru ke mulut dan hidung. Penyempitan ini akan
membuat dapat lebih mengendalikan suara dan membuat suara itu “terperangkap” di dalam tenggorokan.
d. Keluarkan suara geraman
Hembuskan napas perlahan-lahan, sambil membuat suara geraman saat udara bergerak keluar dari teggorokan.
Latih suara geraman dengan cara beberapa hingga merasa nyaman dengan efek jarak jauh pada suara geraman itu. Tarik napas otot-otot
dengan cara yang sama, namun istirahatkan tenggorokan jika mulai terasa lelah dan sakit.
dalam-dalam setiap kalinya, dan tegan gkan
e. Keluarkan suara “aaa”
Ulangi menarik napas dan menegangkan otot yang digunakan untuk mengendalikan suara geraman.
Tidak perlu volume keras.
Lanjutkan berlatih teknik ini untuk mengeluarkan suara “aaa”, hingga merasa nyaman melakukannya.
f. Ganti suara “aaa” dengan “tolong”
Setelah merasa nyaman dengan mengeluarkan suara perut “aaa”, ulangi teknik napas dan menegangkan otot, lalu ganti “aaa” dengan kata-
kata seperti “tolong”.
Ulangi kata-kata ini sesering yang dibutuhkan, hingga merasa nyaman dengan suara yang dihasilkan.
g. Batasi durasi latihan
Setiap sesi latihan harus berlangsung tidak lebih dari lima menit.
Rongga suara, pita suara dan tenggorokan akan bergerak dan digunakan dengan cara-cara yang tidak biasa. Supaya tidak rusak atau terlalu
lelah, sesi latihan haruslah singkat dan terfokus.
2.Menyembunyikan gerakan mulut
a.Kendalikan gerakan bibir
Ciptakan posisi relaks dengan sedikit membuka bibir. Jagalah rahang tetap
santai, sehingga gigi baris atas dan bawah tidak saling bersentuhan.
Ciptakan posisi senyum dengan cara menahan rahang dan bibir lebih
terbuka.
Ciptakan posisi mulut terbuka. Posisi mulut terbuka sebagai bentuk
ekspresi rasa terkejut, tetapi gerakan lidah dapat terlihat diposisi ini.
b.Berlatih dengan suara-suara mudah
Suara yang dapat dihasilkan hanya sedikit atau sama sekali tanpa gerakan
rahang.
Suara huruf hidup “A, I, U, E, O” dalam versi pendek dan panjang adalah
termasuk suara yang mudah.
Suara huruf mati “K, S, J, G” dalam versi lunak dan keras juga adalah
suara yang mudah.
Suara mudah lainnya misalnya adalah “D, H, J, C, L, N, Q, R, T, X, Z”
Mimik Wajah