Anda di halaman 1dari 13

FAKTOR-FAKTOR FISIKA,

KIMIA, DAN BIOLOGI YANG


BERPENGARUH TERHADAP K3

Oleh :
Rama Paundra Aristiawan 21080110141003
Zulfikar 21080110141009
Joshua Partogi Utama21080110141015
Albertus Magnus Bramana 21080110141021
Yonatan Paswala Piay 21080110141031
Bunga Natalia Hutauruk 21080110141044
Fitri Damastuti Syarifah 21080110141052
Mario Chris Reynaldi N 21080110130063
Yunsa Nindya Wardana 21080110130069
Faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatan pekerja

Fisika Kimia Biologi Mekanik dan Ergonomi Psikososial

Kebisingan Cairan Serangga Sikap Tubuh Kebimbangan


Getaran Debu Tungau Pergerakan Tekanan Kerja
Radiasi Pengion Asap Lumut Gerakan Kebosanan
Radiasi bukan Serat Ragi Berulang Bekerja pada Hari
Pengion Kabut Jamur Pencahayaan dan Penglihatan Libur
Panas dan Dingin Gas Bakteri
Listrik Uap Virus
Udara
Tekanan
Faktor Fisik/Fisika

Faktor fisika merupakan faktor di dalam tempat


kerja yang bersifat fisika. Faktor fisik yang
merupakan hazard kesehatan kerja dapat berupa
kebisingan, getaran, radiasi, dan temperatir
ekstrim.
1. Noise (Kebisingan) dapat diartikan sebagai
bunyi atau suara yang tidak dikehendaki yaitu
dalam bentuk gelombang yang disalurkan
melalui benda padat, cair dan gas. Bunyi dapat
didengar oleh telinga karena ada rangsangan
pada telinga oleh getaran.
2. Fibrasi (Getaran Mekanis)
Getaran adalah gerakan yang teratur dari benda atau
media dengan arah bolak-balik dari kedudukan
keseimbangannya.
3. Radiasi
Radiasi adalah hazard kesehatan di lingkungan tempat
kerja dan dibagi menjadi 2 golongan yaitu radiasi
mengion dan radiasi tidak mengion.
4. Temperatur Ekstrim
Suhu ekstrim merupakan hazard kesehatan di tempat
kerja yang disebabkan karena suhu sangat rendah atau
suhu sangat tinggi. Keadaan ini biasa disebabkan karena
iklim yang ada, juga dapat ditimbulkan karena dalam
proses produksi memerlukan temperatur ekstrim.
5. Iklim (Cuaca) Kerja
6. Tekanan Udara Tinggi dan Rendah
7. Penerangan di Tempat Kerja
8. Bau-bauan di Tempat Kerja
Faktor Kimia

hazards kimia adalah zat yang jumlahnya


banyak beredar di sektor industri. Sehingga maka
pengaruhnya terhadap kesehatan pun sangat
bervariasi. Mulai dari yang dapat menimbulkan
gangguan, luka, alergi sampai menimbulkan
penyakit, malah dalam konsentrasi tertentu
bahan kimia yang masuk ke dalam tubuh dapat
langsung menimbulkan kematian.
1. Dust (Debu)
Debu adalah partikel padat yang dihasilkan oleh
perlakuan, penghancuran, pengendaraan, ledakan, dan
pemecahan terhadap material organik dan anorganik,
seperti batu, biji besi, metal, batu bara, kayu, dan biji-
bijian.
2. Fumes (uap cair)
Fumes adalah partikel zat kimia padat yang terbentuk
dari kondensasi tahap gas, umumnya terjadi karena
penguapan setelah benda terlebur dan diameter kurang
dari 1.0 mikrometer. Pengelasan (welbing), penyolderan
yang tidak cukup panas dan pekerjaan lainnya akan
menghasilkan fumes, dan biasanya disertai dengan
oksidasi kimiawi sehingga terjadi zat seperti ZnO, PbO,
dll.
3. Smoke (asap)
Asap terdiri dari unsur karbon atau partikel jelaga
yang ukurannya kurang dari 0.1 mikrometer.
Dihasilkan dari pembakaran tidak sempurna dari
benda yang mengandung karbon seperti batu bara
dan minyak. Asap umumnya mengandung titik-titik
(droplets) partikel kering.
4. Mists (Kabut)
Kabut adalah titik-titik cairan halus (liquid droplets)
yang terbentuk dari kondensasi uap kembali menjadi
bentuk cair, atau pemecahan dari bentuk cair
menjadi tingkat terdepresi, seperti proses deburan
air (spashing, forming, pemecahan atom
cairan/atomizing).
5. Gas
Gas adalah bentuk zat yang tidak mempunyai
bangun tersendiri, melainkan mengisi ruangan
tertutup pada kondisi suhu dan tekanan normal.
Bentuknya dapat berubah menjadi cair pada kondisi
suhu dan tekana yang tinggi.
6. Vaspors (uap)
Vaspor (uap) adalah bentuk penguapan dari benda
yang dalam keadaan normal dalam bentuk padat atau
cair. Penguapan adalah proses dari sautu bentuk cair
ke bentuk uap bercampur dengan udara sekitarnya
7. Zat Kimia dan Racun
Racun adalah zat kimia, tunggal atau campuran, yang
dalam jumlah yang relatif sedikit berbahaya bagi
kesehatan, bahkan jiwa manusia
Faktor Biologi

Bahaya biologi dapat didefinisikan sebagai


debu organik yang berasal dari sumber-sumber
biologi yang berbeda seperti virus, bakteri, jamur,
protein dari binatang atau bahan-bahan dari
tumbuhan seperti produk serat alam yang
terdegradasi.
Bahaya biologi dapat dibagi menjadi dua yaitu
:
 Menyebabkan infeksi dan
 Menyebabkan non-infeksi.
1. Bakteri
Banyak bakteri penyebab penyakit timbul akibat
kesehatan dan sanitasi yang buruk, makanan yang tidak
dimasak dan dipersiapkan dengan baik dan kontak dengan
hewan atau orang yang terinfeksi. Contoh penyakit yang
diakibatkan oleh bakteri: anthrax (kulit dan paru),
tuberculosis (paru), burcelosis (sakit kepala,atralagia,
enokkarditis), lepra, tetanus, thypoid, cholera, dan
sebagainya
2. Bahaya infeksi
Penyakit akibat kerja karena infeksi relatif tidak umum
dijumpai. Pekerja yang potensial mengalaminya a.l.: pekerja di
rumah sakit, laboratorium, jurumasak, penjaga binatang,
dokter hewan dll.
Contoh : Hepatitis B, tuberculosis, anthrax, brucella,
tetanus, salmonella, chlamydia, psittaci
3. Virus
4. Parasit
5. Jamur
6. Hewan
7. Tumbuhan

Penanggulangan bahaya biologi:


 Menengenal bahaya–bahaya biologi yang ada

di tempat
 Menghindari kontak langsung dengan sumber

 Melakukan tindakan aseptis

 Menjaga kebersihan diri

 Menggunakan alat pelindung diri yang sesuai


Kesimpulan
 Faktor fisika merupakan faktor di dalam tempat kerja
yang bersifat fisika. Faktor fisik yang merupakan
hazard kesehatan kerja dapat berupa kebisingan,
getaran, radiasi, dan temperatir ekstrim, cuaca, dan
bau.
 Faktor kimia merupakan faktor di dalam tempat kerja
yang bersifat kimia. Faktor kimia meliputi debu, asap,
kabut, gas, uap, zat kimia dan racun.
 Faktor biologi merupakan faktor di dalam tempat
kerja yang bersifat biologis. Faktor biologi meliputi
mikroorganisme jamur, bakteri, virus, hewan,
tumbuhan, parasit, dll..

Anda mungkin juga menyukai